Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Journal of Scientech Research and Development

KONDISI SOSIAL EKONOMI NELAYAN PUKAT PANTAI DI KANAGARIAN SUNGAI PINANG KECAMATAN KOTO XI TARUSAN Murhenna Uzra; Abdullah Munzir; Suparno
Journal of Scientech Research and Development Vol 1 No 1 (2019): JSRD, December 2019
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (657.894 KB) | DOI: 10.56670/jsrd.v1i1.4

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk Mengetahui Kondisi Sosial ekonomi Nelayan pukat pantai serta Analisa usaha alat tangkap pukat pantai di Nagari Sungai Pinang. Mereka yang memiliki pendidikan setingkat SD dan SMP, biasanya lebih memilih ikut menangkap ikan ke laut dan tidak melanjutkan pendidikannya, dikarenakan faktor ekonomi dan tingkat kesadaran yang mereka miliki. Menurut Yunita et al 2018, Tingkat pendidikan merupakan salah satu indikator dari kualitas sumberdaya manusia. Indikator ini yang memberikan status seseorang kaya atau miskisnya. Dimana mereka yang memiiki pendidikan rendah akan berdampak pada produktivitas tangkapan dan tentunya juga terhadap pendapatan. Pada saat musim ikan pendapatan nelayan pemilik mencapai Rp.2.025.000 per hari sedangkan nelayan pekerja mencapai Rp.100.000 per hari, Sedangkan pada saat tidak musim ikan pendapatan nelayan hanya Rp.216.000,0 untuk nelayan pemilik dan Rp 10.800 untuk nelayan pekerja. Analisa usaha yang di temukan terdapat nilai BC/R >1,5 yang artinya usaha layak di lanjutkan. PPC sebesar 1,7 dikarnakan biaya opersi yang tidak memakan biaya lebih besar, NPV menunjukkan nilai ≥ 41 artinya tingkat keuntungan yang didapat 41%, jika bunga Bank pada saat 10,5%. Sedangkan IRR sebesar usaha mempunyai tingkat keuntungan sebesar 13% Atau sebesar Rp.56,500.000,- meningkat hingga 13% dan mendapat keuntungan sehingga usaha ini masih layak dilanjutkan.
KEARIFAN LOKAL “HARI MATI DAN HARI IDUIK” DALAM KEGIATAN PENANGKAPAN IKAN DI WILAYAH PESISIR KENAGARIAN SUNGAI PINANG KABUPATEN PESISI SELATAN Murhenna Uzra; Suparno
Journal of Scientech Research and Development Vol 2 No 1 (2020): JSRD, June 2020
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (836.726 KB) | DOI: 10.56670/jsrd.v2i1.11

Abstract

Artikel ini menguraikan tentang peraturan dalam pemanfaatan sumberdaya laut atau perairan di Wilayah pesisir oleh nelayan tangkap pukat pantai di kenagarian Sungai pinang Kabupaten Pesisir Selatan. Aturan yang diberlakukan tersebut adalah penentuan hari dalam menangkap ikan yang lebih dikenal dengan “Hari mati dan Hari iduik”. Tujuan penelitian ini menganalisa kondisi sosial ekonomi nelayan dalam implementasi pemanfaatan kearifan lokal tersebut terhadap pengelolaan sumberdaya perairan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan Focus Group Discusion (FGD) terhadap nara sumber nelayan setempat dan tokoh adat atau tokoh masyarakat yang mengetahui aturan tersebut sebagai kebijakan dalam pemanfaatan sumberdaya perairan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerifan lokal tradisi “Hari mati dan hari iduik” dalam kegiatan penangkapan ikan merupakan wujud toleransi antara sesama nelayan dalam pemanfaatan sumberdaya perairan di kawasan Nagari Sungai Pinang. Adapun tujuan pemberlakuan peraturan tersebut memberikan kesempatan bagi setiap nelayan untuk mennangkapan ikan pada hari-hari yang telah ditentukan. Menurut Hasrawaty et all 2017, kearifan lokal sudah teruji dan selalu mengalami kontekstualisasi sejalan dengan perkembangan dan perubahan yang terjadi. Sebagai konsekuensinya kearifan lokal bukan suatu yang bersifat statis melainkan berkembang secara komulatif, sejalan dengan perkembangan masyarakat.