Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

EKSTRAKSI, UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN SENYAWA AKTIF ALGA MERAH Eucheuma spinosum DARI PERAIRAN BANYUWANGI Mardiyah, Ulfatul; Fasya, Ahmad Ghanaim; Amalia, Suci
ALCHEMY ALCHEMY (Vol.3, No.1
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology UIN Maulana Malik Ibrahim Malan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.77 KB) | DOI: 10.18860/al.v0i0.2895

Abstract

Pengujian aktivitas antioksidan dan identifikasi senyawa aktif ekstrak alga merah Eucheuma spinosum telah dilakukan. Ekstraksi senyawa aktif dilakukan dengan metode maserasi menggunakan metanol. Pemisahan metabolitnya dilakukan dengan proses hidrolisis dengan HCl 2 N, dilanjutkan dengan ekstraksi partisi menggunakan pelarut 1-butanol, etilasetat, kloroform, petroleum eterdan n-heksana. Pengujian aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH dengan menentukan nilai EC50. Aktivitas antioksidan tertinggi pada fraksi petroleum eter, diikut ioleh fraksi kloroform, metanol, etilasetat, 1-butanol dan n-heksanadengan nilai EC50 masing-masing 12,65 ppm, 19,23 ppm, 22,13 ppm, 41,94 ppm, 73,02 ppm dan 80,32 ppm. Kandungan golongan senyawa yang terdapat dalam ekstrak petroleum eter adalah flavonoid, triterpenoid, alkaloid dan asam askorbat.
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN ANTIBAKTERI EKSTRAK METANOL ALGA MERAH Eucheuma spinosum DARI PERAIRAN WONGSOREJO BANYUWANGI Hanapi, Ahmad; Fasya, Ahmad Ghanaim; Mardiyah, Ulfatul; Miftahurrahmah, Miftahurrahmah
ALCHEMY ALCHEMY (Vol.2 No.2
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology UIN Maulana Malik Ibrahim Malan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.541 KB) | DOI: 10.18860/al.v0i0.2885

Abstract

Telah dilakukan pengujian aktivitas antioksidan, antibakteri dan identifikasi senyawa aktif ekstrak metanol alga merah Eucheuma spinosum. Ekstraksi senyawa aktif dilakukan dengan metode maserasi menggunakan metanol. Pengujian aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH dengan menentukan nilai EC50, sedangkan pengujian aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi cakram terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas antioksidan ekstrak metanol Eucheuma spinosum tergolong sangat kuat dengan nilai EC50 22,13 ppm, sedangkan aktivitas atibakterinya terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli tergolong lemah dengan daya hambat pada konsentrasi 80 mg/mL secara berturut-turut sebesar 4 mm dan 3 mm. Uji fitokimia ekstrak metanol alga merah E. spinosum menunjukkan adanya kandungan golongan senyawa flavonoid, triterpenoid dan asam askorbat.
EKSTRAKSI GELATIN KEPALA IKAN KURISI (Nemipterus bathybius) DENGAN PERLAKUAN ASAM Ulfatul Mardiyah
Samakia : Jurnal Ilmu Perikanan Vol 8 No 2 (2017): Samakia: Jurnal Ilmu Perikanan
Publisher : Faculty of Science and Technology University Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.512 KB) | DOI: 10.5281/jsapi.v8i2.262

Abstract

Gelatin is one type of protein degradation of triple helix collagen structure with the aid of acid and heat. Fish gelatin is very potential to be used as alternative gelatin substitute gelatin of cow or pig. The objective of this research was to utilize fish curry head as processed gelatin source using hydrochloric acid (HCl) 2,98% with extraction temperature 74 oC and extraction time 5,42 hours and gelatin production result compared with commercial gelatin. The yield of gelatin is 4.92%. characteristic pink perch gelatin are water content 8.23%, ash content 0.85%, protein content 88.54%, fat content 0.13%, gel strength 311,01 g.bloom, viscosity 5 cP, pH 5.43, gel temperature 10,12 oC and melting temperature 20,37 oC. Based on t-test, the physicochemical characteristics generated by the gelatin of pink perch head are generally lower than that of commercial gelatin.
Identifikasi Kandungan Formalin Pada Ikan Segar Yang Dijual Dipasar Mimbo dan Pasar Jangkar Kabupaten Situbondo Ulfatul Mardiyah; Siti Nur Aisyah Jamil
Samakia : Jurnal Ilmu Perikanan Vol 11 No 2 (2020): Samakia: Jurnal Ilmu Perikanan
Publisher : Faculty of Science and Technology University Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.613 KB) | DOI: 10.35316/jsapi.v11i2.827

Abstract

Formalin merupakan salah satu zat yang dilarang untuk ditambahkan ke dalam bahan pangan sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.722/MenKes/Per/IV/88. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi kandungan formalin pada 10 jenis ikan segar yang dijual di pasar Mimbo dan pasar Jangkar Kabupaten Situbondo secara kualitatif menggunakan tes-kit formalin. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dan dianalisis secara deskriptif. Hasil yang diperoleh menunjukkan jenis ikan segar yang positif mengandung formalin yang beredar di pasar Mimbo antara lain ikan tongkol, ikan kembung, ikan makarel, ikan swangi, ikan bawal, ikan teri, ikan kakap dan udang. Sedangkan ikan segar yang terdeteksi mengandung formalin yang beredar di pasar Jangkar antara lain ikan swangi, ikan bawal, ikan kakap dan udang.
KARAKTERISASI MIKROSTRUKTUR DAN KOMPOSISI UNSUR GELATIN IKAN KURISI (Nemipterus Bathybius) MENGGUNAKAN SCANNING ELECTRON MICROSCOPY-ENERGY DISPERSIVE X-RAY (SEM-EDX) Ulfatul Mardiyah
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol 6, No 2 (2022): JFMR VOL 6 NO.2
Publisher : JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2022.006.02.3

Abstract

Gelatin ikan merupakan salah satu alternatif pengganti gelatin sapi maupun babi. Tulang ikan kurisi merupakan salah satu limbah yang memiliki potensi sebagai bahan baku gelatin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui mikrostruktur dan komposisi unsur gelatin ikan kurisi dan gelatin komersial sebagai pembanding menggunakan Scanning Electron Microscopy-Energy Dispersive X-Ray (SEM-EDX). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa gelatin ikan kurisi memiliki struktur permukaan yang lebih porus. Sedangkan mikrostruktur gelatin komersial memiliki bentuk yang lebih baik, yakni jaringan permukaan yang dimiliki gelatin komersial lebih seragam dibandingkan dengan gelatin ikan kurisi. Beberapa unsur yang terdeteksi dalam gelatin komersial maupun gelatin kepala ikan kurisi antara lain lain: karbon (C), nitrogen (N), oksigen (O), natrium (Na), sulfur (S) dan klor (Cl). Sedangkan unsur fosfor (P) dan kalsium (Ca) hanya terdeteksi pada gelatin kepala ikan kurisi. Selain itu, unsur kalium (K) hanya terdeteksi pada gelatin komersial.
Analisis Sensori dan Nilai Gizi Snack Bar Substitusi Tepung Ikan Teri (Stolephorus sp.) Sebagai Alternatif Makanan Selingan Ulfatul Mardiyah; Siti Nur Aisyah Jamil; Abdul Muqsith; Siti Rodiyah
Samakia : Jurnal Ilmu Perikanan Vol 13 No 2 (2022): Samakia: Jurnal Ilmu Perikanan
Publisher : Faculty of Science and Technology University Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.12 KB) | DOI: 10.35316/jsapi.v13i2.2225

Abstract

A snack bar is a type of snack made from various ingredients so that it can be used as a food diversification product. Anchovy flour has the potential to be used as an added ingredient for snack bars because it has the advantage of being consumed by all parts of the body. The purpose of this study was to determine consumer acceptance by organoleptic (hedonic) test as well as to determine the proximate content of snack bars substituted with anchovy flour. There are four formulations for making snack bars, including the addition of anchovy flour as much as 15% (P1), 25% (P2), and 35% (P3), and control (without the addition of anchovy flour). The results of organoleptic testing based on completely randomized design (CRD) and Duncan's follow-up test showed that the three treatments of adding anchovy were significantly different from the control for each test attribute (taste, aroma, color, and texture). Based on the mean value of each treatment with the addition of anchovy flour, it was known that P2 (addition of anchovy flour) has the highest level of preference of the panelists (attributes of taste, aroma, and texture). Proximate analysis on snack bar substitution of anchovy flour 15% (P2) obtained a water content of 8.27%, ash content of 11.06%, protein content of 18.63%, fat content of 15.44%, and carbohydrate content of 46.60%. Keywords: Snack Bar, Anchovy Flour, Organoleptic Test, Proximate Analysis.
Optimization of Time and Temperature Gelatin Extraction from Pink Perch (Nemipterus bathybius) Head using Response Surface Methodology (RSM) Ulfatul Mardiyah; Simon Bambang Widjanarko; Kiki Fibrianto
The Journal of Experimental Life Science Vol. 9 No. 2 (2019)
Publisher : Postgraduate School, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1260.123 KB) | DOI: 10.21776/ub.jels.2019.009.02.06

Abstract

Gelatin from fisheries byproducts was very potential to be used as an alternative gelatin substitute for bovine and porcine gelatin. In this study, optimization of pink perch head gelatin extraction was carried out based on temperature and extraction time. Factorial design and Response Surface Methodology (RSM) were used to optimize the gelatin extraction process of pink perch (Nemipterus bathybius) head. The purpose of this research was to determine the optimum condition of the pink perch head extraction process based on the temperature and time of extraction. The extraction temperature (50°C - 90°C), and the extraction time (3 - 7 hours) were the independent variables. The response variables of this study were the yield of gelatin (%), gel strength (g.bloom) and viscosity (cP). The optimum extraction conditions were obtained at the extraction temperature of 74.40°C for 5.42 hours with a yield of 5.31%, the gel strength of 311.01 g.bloom and the viscosity of 5 cP. Considering its similarity to the commercial gelatin, particularly on their chemical characteristics, it can be suggested that the head of pink perch is a potential alternative of gelatin source. Keywords: Extraction, Gelatin, Optimization, Pink Perch Head
Pelatihan Kewirausahaan sebagai Upaya Menumbuhkan Minat Berwirausaha Santri di Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Situbondo Siti Nur Aisyah Jamil; Ulfatul Mardiyah; Lovi Sandra
Madani: Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Kewirausahaan Vol 1 No 2 (2023): Januari 2023
Publisher : LPPM Universitas Internasional Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37253/madani.v2i1.7324

Abstract

Pondok pesantren salafiyah syafi’iyah memiliki lembaga Universitas Ibrahimy yang di dalamnya terdapat program studi Teknologi Hasil Perikanan. Keberadaan program studi ini sangat potensial untuk menyediakan produk makanan berbasis hasil perikanan yang dapat dikekola sendiri oleh mahasiswi. Hal ini didukung dengan adanya UKM yang dimiliki oleh program studi Teknologi Hasil Perikanan. Namun, selama ini UKM belum dimanfaatkan dan dikelola secara maksimal. Pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan metode ABCD (Asset Based Community Development) dengan melakukan pendampingan kepada santri program studi Teknologi Hasil Perikanan berupa pelatihan pembuatan produk dan kewirausahaan. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan minat kewirausahaan santri untuk produksi dan melakukan pemasaran terhadap produk hasil perikanan.
Value-Added Analysis Of Rengginang Fish Industry In Panarukan District Situbondo Regency jasila, ismi; Ningsih, Ika Junia; Mardiyah, Ulfatul
JURNAL PERIKANAN DAN KELAUTAN TROPIS Vol. 12 No. 2 (2023): EDISI MEY-AGUSTUS 2023
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jpkt.v12i2.52981

Abstract

This research aims to determine the added value of the rennginang industry in Panarukan District. This research wa conducted in gellung vellage, Panarukan District, Situbondo Regency. Determining the reaserch location was carried out purposively by considering the research area which is the center of rengginag production in Panarukan District. Calculation of added value begins with calculating the total cost required to produce rengginang. Next, the amount of rengginang production for each production period is calculated as well as the income obtained from the rengginang production. Then, the added value wasc alculation using the Hayami method. Based on the Hayami method calculations, it is known that the average rengginang industry in the research location produces rengginang rebon and rengginang squid each 45 kg per month. The selling price for each rengginang is different, Rp 33.000 per kg of rebon rengginang and 35.000 per kg of squid rengginang. The largest value added ratiooccurd in rebon rengginang, 30 %. Meanwhile, the value-added ratio of squid rengginang is only 17 %. The biggest profit for business owners is the rengginang rebon business, which is 46 %, while the profit for business owners of the rengginang squid variant is only 16 %, so the rengginang rebon business is more profitable than rengginang squid  business Key words: added value, production, Hayami method, rengginang industry Abstrak Tujuan kajian ini adalah untuk mengetahui nilai tambah industry rengginang yang ada di Kecamatan Panarukan. Penelitian ini dilakukan di di Desa Gelung Kecamatan Penarukan, Kabupaten Situbondo. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dengan mempertimbangkan daerah penelitian merupakan sentra produksi rengginang di Kecamatan Panarukan. Perhitunan nilai tambah diawali dengan menghitung total biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi rengginang. Selanjutnya dihitung jumlah produksi rengginang setiap periode produksi serta pendapatan yang diperoleh dari produksi rengginang tersebut. Kemudian dilakukan perhitungan nilai tambah dengan menggunakan metode Hayami.berdasarkan perhitungan metode hayami diketahui bahwa rata rata usaha rengginang di lokasi penelitian memproduksi rengginang rebon dan cumi masing masing 45 kg per bulan. harga jual masing masing rengginang berbeda yaitu, Rp 33.000 per kg rengginang rebon dan Rp 35.000 per kg rengginang cumi. Rasio nilai tambah terbesar terjadi pada rengginang rebon yaitu 30 %. Sementara rasio nilai tambah rengginang cumi hanya 17 %. keuntungan pemilik usaha terbesar terjadi usaha rengginang rebon yaitu sebesar 46 %, sementara keuntungan pemilik usaha rengginnag varian cumi hanya 16%, sehingga usaha rengginang rebon lebih menguntungkan dibandingkan rengginang cumi. Kata kunci: nilai tambah, produksi, metode hayami, industri rengginang
KARAKTERISASI MIKROSTRUKTUR DAN KOMPOSISI UNSUR GELATIN IKAN KURISI (Nemipterus Bathybius) MENGGUNAKAN SCANNING ELECTRON MICROSCOPY-ENERGY DISPERSIVE X-RAY (SEM-EDX) Mardiyah, Ulfatul; Jamil, Siti Nur Aisyah; Sandra, Lovi
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol. 6 No. 2 (2022): JFMR on August
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine Science, Brawijaya University, Malang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2022.006.02.3

Abstract

Gelatin ikan merupakan salah satu alternatif pengganti gelatin sapi maupun babi. Tulang ikan kurisi merupakan salah satu limbah yang memiliki potensi sebagai bahan baku gelatin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui mikrostruktur dan komposisi unsur gelatin ikan kurisi dan gelatin komersial sebagai pembanding menggunakan Scanning Electron Microscopy-Energy Dispersive X-Ray (SEM-EDX). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa gelatin ikan kurisi memiliki struktur permukaan yang lebih porus. Sedangkan mikrostruktur gelatin komersial memiliki bentuk yang lebih baik, yakni jaringan permukaan yang dimiliki gelatin komersial lebih seragam dibandingkan dengan gelatin ikan kurisi. Beberapa unsur yang terdeteksi dalam gelatin komersial maupun gelatin kepala ikan kurisi antara lain lain: karbon (C), nitrogen (N), oksigen (O), natrium (Na), sulfur (S) dan klor (Cl). Sedangkan unsur fosfor (P) dan kalsium (Ca) hanya terdeteksi pada gelatin kepala ikan kurisi. Selain itu, unsur kalium (K) hanya terdeteksi pada gelatin komersial.