p-Index From 2020 - 2025
1.686
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Keperawatan BSI
Anggi Saputra
Universitas Adhirajasa Reswara Sanjaya

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Hubungan Harga Diri Dengan Aktualisasi Diri Pada Remaja Yang Mengalami Overweight Mery Tania; Umi Khasanah; Anggi Saputra; Nurul Iklima
Jurnal Keperawatan BSI Vol 8 No 1 (2020): Jurnal Keperawatan BSI
Publisher : LPPM Universitas BSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.118 KB)

Abstract

Masa remaja termasuk ke dalam masa peralihan. Pada masa ini mereka mulai bersibuk diri dalam memperhatikan penampilan fisiknya misalnya ingin memiliki berat badan ideal. Remaja yang mengalami kegemukan (overweight) cenderung memiliki harga diri rendah bila dibandingkan dengan yang memiliki tubuh ideal, hal ini akan berdampak juga terhadap aktualisasi diri mereka, sehingga akan mempengaruhi hubungan sosial, aktivitas-aktivitas disekolah, dan prestasinya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara harga diri dan aktualisasi diri pada remaja yang mengalami kegemukan di SMA Negeri 3 Bandung dengan menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan model korelasi. Teknik Sampling yang digunakan adalah Total Sampling dengan sampel berjumlah 55 responden dan dianalisa menggunakan korelasi Rank Spearman. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Sebagian besar responden memiliki harga diri tinggi sebanyak 32 responden (58,2%) dan hampir setengahnya sebanyak 23 responden (41,8%) memiliki harga diri rendah. Pada variabel aktualisasi diri sebagian besar memiliki aktualisasi diri rendah yaitu 31 responden (56,4%) dan hampir setengahnya memiliki aktualisasi diri tinggi yaitu sebanyak 24 responden (43,6%). Hasil analisa diperoleh hasil uji korelasi menggunakan Spearman rank dengan program Statistical Packages for Sosial Science (SPSS) 16.0 for windows adalah r= 0,588 p < 0,01, hal ini menunjukan adanya hubungan yang positif dan signifikan antara harga diri dan aktualisasi diri pada remaja yang mengalami kegemukan di SMA Negeri 3 Bandung, maka dari itu institusi harus menyiapkan kegiatan-kegiatan yang positif dan membangun kemampuan siswa-siswinya.
Hubungan Dukungan Sosial Teman Sebaya Dengan Kualitas Hidup Lansia Di Panti Sosial Rehabilitasi Lanjut Usia Ciparay Purwo Soewignjo; Erna Irawan; Hudzaifah Al Fatih; Ulfi Saputri; Anggi Saputra
Jurnal Keperawatan BSI Vol 8 No 2 (2020): Jurnal Keperawatan BSI
Publisher : LPPM Universitas BSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.721 KB)

Abstract

Populasi lansia dari tahun ke tahun semakin meningkat, artinya semakin bertambahnya usia maka kemampuan untuk melakukan aktifitas fisik akan mengalami penurunan yang berdampak pada kualitas hidup lansia terutama di panti sosial. Teman sebaya merupakan salahsatu hal terpenting bagi lansia di panti sosial untuk meningkatkan kualitas hidup lansia. Dukungan sosial yang baik dapat meningkatkan kualitas hidup lansia sehingga lansia dapat menikmati hidup dimasa tuanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial teman sebaya dengan kualitas hidup lansia di Panti Sosial Rehabilitasi Lanjut Usia Ciparay kabupaten Bandung. Desain penelitian menggunakan deskriptif korelasi dengan rancangan cross sectional. Total sampel sebanyak 60 responden diambil menggunakan teknik random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner Multidimensional Scale Of Perceived Social Support (MSPSS) untuk mengukur dukungan sosial teman sebaya dan kuesioner WHOQOL-BREF untuk mengukur kualitas hidup lansia. Hasil penelitian menunjukan bahwa hampir separuhnya (45,0%) mendapat dukungan sosial sedang sebanyak 27 orang dan sebagian besar (63,3%) memiliki kualitas hidup yang cukup sebanyak 38 orang. Hasil uji statistik pearson Product moment menunjukan ada hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dengan kualitas hidup lansia, dengan nilai signifikansi 0,001< 0,05. Nilai koefisiensi sebesar 0,414 yang menunjukan keeratan hubungan yang cukup. Kemudian arah (jenis) hubungan antara variabel dukungan sosial teman sebaya dengan kualitas hidup lansia yaitu bernilai positif yaitu 0,414. Sehingga hubungan kedua variabel tersebut bersifat searah, dengan demikian dapat diartikan bahwa semakin ditingkatkan dukungan sosial teman sebaya maka kualitas hidup juga akan meningkat. Sehingga diharapkan dukungan sosial lebih ditingkatkan lagi agar kualitas hidup lebih meningkat.
HUBUNGAN FAKTOR PERSEPSI DUKUNGAN ORGANISASI DENGAN PELAKSANAAN MANAJEMEN NYERI DI RUANG INTENSIF Nurul Iklima; Anggi Saputra; Umi Khasanah; Saparingga Dasti Putri; Hera Wahyuni
Jurnal Keperawatan BSI Vol 9 No 1 (2021): Jurnal Keperawatan BSI
Publisher : LPPM Universitas BSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.494 KB)

Abstract

Nyeri membutuhkan penilaian yang sistematis dan akurat untuk menentukan perawatan yang tepat. Penilaian rasa nyeri di ICU menjadi sangat penting ketika pasien tidak bisa berkomunikasi secara verbal. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk melihat hubungan faktor persepsi dukungan organisasi terhadap pelaksanaan manajemen nyeri di ICU. Jenis penelitian ini kuantitatif dengan rancangan studi potong lintang (cross sectional). Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode total sampling yaitu semua perawat yang bekerja di ruang perawatan intensif sebanyak 84 perawat. Penelitian ini menggunakan instrument baku terkait persepsi dukungan organisasi dan pelaksanaan manajemen nyeri. Analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi dukungan organisasi Sebagian besar tidak mendukung dalam pelaksanaannya yaitu sebanyak (61,9%).Faktor Persepsi Dukungan Organisasi tidak memiliki hubungan yang berarti dengan pelaksanaan manajemen nyeri yaitu dengan nilai (p>0,05). Pelaksanaan manajemen nyeri belum dilaksanakan dengan baik, hal ini berhubungan dengan kondisi perawat yang masih berkendala di pengetahuan. Sehingga perawat diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kompetensi melalui pendidikan serta pelatihan.
Hubungan Disminore dengan Aktivitas Belajar pada Remaja Siswi Kelas X dan XI SMA N Rancakalong Anggi Saputra; Umi Khasanah; Sri Hayati; Maidartati; Siska Susilawati
Jurnal Keperawatan BSI Vol 9 No 2 (2021): Jurnal Keperawatan BSI
Publisher : LPPM Universitas BSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.365 KB)

Abstract

Primary dysmenorrhea is pain that is felt during menstruation without any abnormalities in the genital organs. Pain is felt before or at the same time as the onset of menstruation and also lasts for several hours. Those who experience primary dysmenorrhea during menstruation will limit their daily activities, especially activities in learning at school. A student who experiences primary dysmenorrhea will certainly feel disturbed in their learning activities, even this often makes them absent or unable to attend school. In addition, it can reduce the quality of life as well. The purpose of this study was to determine "The Relationship Between Primary Dysmenorrhea And Learning Activities In Class X And XI Teenagers Of SMAN Rancakalong, Sumedang Regency". This type of research is descriptive correlational with a cross-sectional approach. The sampling technique used in this study was total sampling. The sample in this study amounted to 72 respondents. Data collection techniques in this study using a questionnaire in the form of google form. The univariate analysis technique uses percentages and bivariate analysis uses non-parametric techniques, namely the Spearman rank test. The results showed that most of the Rancakalong high school students experienced moderate dysmenorrhea (61.1%) and their learning activities were disrupted (61.1%). The Relationship Between Primary Dysmenorrhea And Learning Activities In Class X And XI Teenagers Of SMAN Rancakalong, Sumedang Regency with a p-value of 0.006 means that there is a relationship between Primary Dysmenorrhea And Learning Activities In Adolescent Class X And XI Students Of SMAN Rancakalong, Sumedang Regency. Therefore, it is necessary to provide health education about primary dysmenorrhea to adolescents in schools.
GAMBARAN POLA ASUH ORANGTUA PADA ANAK PRASEKOLAH Yanti Budiyanti; Asma Darmayanti; Anggi Saputra; Maidartati; Mery Tania; Nia Kurniawati
Jurnal Keperawatan BSI Vol 10 No 1 (2022): Jurnal Keperawatan BSI
Publisher : LPPM Universitas BSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pola asuh orang tua memiliki pengaruh yang sangat besar bagi perkembangan anak sehingga peran ini dapat menentukkan bagaimana perkembangan anak berjalan baik atau tidak. Dalam perkembangan terdapat tahapan yang harus dilalui anak untuk menuju dewasa. Periode penting dalam perkembangan anak adalah pada masa balita, termasuk masa anak pra sekolah. Masa pra sekolah merupakan masa yang sangat penting untuk memperhatikan tumbuh kembang anak secara cermat agar dapat terdeteksi apabila terjadi kelainan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan pola asuh orang tua terhadap perkembangan anak pra sekolah. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif yang menggunakan desain penelitian cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di RA Binaul Ummah Kuningan. Sampel penelitian digunakan sebanyak 30 orang dengan teknik Accidental Sampling. Pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner. Dalam penelitian ini analisa univariat yang digunakan untuk mengetahui karakteristik responden diantaranya usia, pendidikan, pekerjaan dan lama interaksi responden dengan anak. Hasil penelitian menunjukan bahwa perkembangan anak prasekolah sebagian besar responden memiliki perkembangan anak normal sebanyak 23 orang (76,7%) dengan pola asuh demokratis sebanyak 18 orang (60%), permisif 5 orang (16,7%) dan otoriter 7 orang (23,3%).
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KELUARGA PASIEN DENGAN PERILAKU CUCI TANGAN DI RUMAH SAKIT Erna Irawan; Nurul Iklima; Anggi Saputra; Yunita Sari
Jurnal Keperawatan BSI Vol 10 No 1 (2022): Jurnal Keperawatan BSI
Publisher : LPPM Universitas BSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pencegahan infeksi nosokomial yang paling efektif adalah dengan cuci tangan. Perilaku mencuci tangan yang baik didapatkan dari pengetahuan yang baik pula. Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan cuci tangan disesuaikan dengan tata cara standar untuk mencegah bakteri berkembangbiak. Upaya peningkatan kepatuhan perilaku cuci tangan harus dilakukan secara simultan tidak hanya kepada seluruh civitas rumah sakit, namun juga kepada pengunjung rumah sakit yang merupakan bagian dari rantai transmisi penyebaran infeksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan keluarga pasien dengan perilaku cuci tangan di Ruang Anak RSUD Kota Bandung. Jenis penelitian menggunakan metode penelitian korelasional dengan pendektan cross sectional. Jumlah responden sebanyak 136 orang dengan pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada responden. Anlisa data dilakukan dengan univariat berupa distribusi frekuensi dan analisis bivariat dengan uij rank spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 52,2% responden berpengetahuan kurang dan 55,1% responden berperilaku tidak baik. Hasil analisis uji rank spearman menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku cuci tangan keluarga pasien di Ruang Anak di Rumah Sakit dengan p-value 0,000 < 0,05. Diharapkan tenaga kesehatan bisa melakukan pendidikan kesehatan tentang cuci tangan yang baik dan benar.
GAMBARAN KELENGKAPAN DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD KOTA BANDUNG Purwo Suwignjo; Maidartati; Lilis Nurhaeni Asmara; Anggi Saputra; Umi Khasanah
Jurnal Keperawatan BSI Vol 10 No 2 (2022): Jurnal Keperawatan BSI
Publisher : LPPM Universitas BSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kualitas pendokumentasian dikatakan lengkap jika perawat mencatat semua pelayanan kesehatan yang diberikan dan semua format terisi dengan lengkap, dan dikatakan akurat jika perawat menulis catatan selalu dimulai dengan menuliskan tanggal, waktu dan tercantum sesuai dengan kondisi pasien. Ketidaklengkapan dokumentasi keperawatan menjadi momok besar dalam aspek kualitas dokumentasi, dikarenakan tidak terpenuhinya target kelengkapan dokumentasi keperawatan sebesar 100%. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi gambaran kelengkapan dokumentasi keperawatan di Instalasi Rawat Inap RSUD Kota Bandung.Metode penelitian yang digunakan deskriptif kuantitatif. Populasi pada penelitian adalah status rekam medik pasien di Instalasi Rawat Inap RSUD Kota Bandung berjumlah 106 dan sampel sebanyak 52 dengan tehnik sampling Stratified sampling. Instrumen dalam penelitian ini adalah status rekam medik pasien di Instalasi Rawat Inap RSUD Kota Bandung. Teknik Analisa data univariat menggunakan rumus prosentase. Hasil penelitian menunjukan distribusi frekuensi pada dokumentasi pengkajian hampir seluruhnya lengkap sebanyak 86.54%, pada dokumentasi diagnosa seluruhnya lengkap, pada dokumentasi perencanaan hampir seluruhnya lengkap sebanyak 92.31%, pada dokumentasi pelaksanaan sebanyak hampir seluruhnya lengkap sebanyak 76.92%, dan pada dokumentasi evaluasi hampir seluruhnya lengkap sebanyak 96.15%. Kesimpulan dalam penelitian ini didapatkan sebagian besar dokumentasi keperawatan lengkap sebanyak 71.15% atau 37 rekam medis dan hampir setengah dokumentasi keperawatan tidak lengkap sebanyak 28.85% atau 15 rekam medis. Selanjutnya peneliti menyarankan agar menyusun suatu format pendokumentasian keperawatan yang lebih praktis tanpa menguragi makna dari format asuhan keperawatan secara keimuan, serta perlu ditingkatkan model pengawasan dalam pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN DIET PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II DI RSUD KOTA BANDUNG Dhestirati Endang Anggraeni; Rita Darmayanti; Anggi Saputra; Umi Khasanah; Alis Hardiyanti
Jurnal Keperawatan BSI Vol 11 No 2 (2023): Jurnal Keperawatan BSI
Publisher : LPPM Universitas BSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagian peningkatan jumlah penderita diabetes melitus tipe 2 karena kurangnya pengetahuan tentang pengelolaan diabetes melitus, pengetahuan akan menimbulkan kesadaran dan akan menyebabkan orang berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui adakah hubungan antara pengetahuan dengan kepatuhan diet pada pasien diabetes melitus tipe 2 di RSUD kota Bandung, jenis penelitian ini deskriptip kolerasi. Sampel penelian dalam penelitian ini berjumlah 73 orang pasien yang mengalami diabetes tipe 2. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik total sampling. Pengumpulan data menggunakan kusioner. Selanjutnya data Analisa univariat menggunakan persentase dan Analisa bivariat menggunakan rumus spearman. Hasil penelitian menujukan dapat diketahui bahwa korelasi antara variabel dari pengetahuan dengan kepatuhan diet pada pasien diabetes mellitus tipe 2 menunjukan angka korelasi positif sebesar +0,662 hal ini berarti bahwa kepatuhan tergantung dengan pengetahuan diet pada pasien diabetes mellitus tipe 2 begitupun sebaliknya. Diharapkan bagi pihak rumah sakit khususnya RSUD Kota Bandung agar mengoptimalkan pendidikan kesehatan terhadap penderita diabetes agar patuh dalam melakukan diet, dan hendaknya lebih memperluas jangkauan dalam memanfaatkan tempat pelayanan, agar masyarakat dapat patuh dalam melakukan diet bagi penderita diabtes tipe 2. Diharapkan kepada tenaga medis agar lebih meningkatkan kinerja serta perhatiannya dalam memberikan informasi mengenai manfaat dan efek samping dari ketidak patuhan diet.
GAMBARAN KECEMASAN KELUARGA DALAM MERAWAT PASIEN DENGAN GANGGUAN JIWA Nurul Iklima; Erna Irawan; Rizka Aulia Mawaddah; Yanti Budiyanti; Anggi Saputra
Jurnal Keperawatan BSI Vol 11 No 2 (2023): Jurnal Keperawatan BSI
Publisher : LPPM Universitas BSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gangguan jiwa pada saat ini mengalami peningkatan yang sangat signifikan, dan setiap tahun di berbagai belahan dunia jumlah penderita gangguan jiwa bertambah. Keadaan pasien gangguan jiwa menyebakan anggota keluarga pasien yang sedang merawat mengalami tekanan psikologis, Salah satunnya yaitu kecemasan. Kecemasan pada keluarga yang merawat pasien odgj dapat menjadi sumber masalah klinis jika sudah sampai tingkat ketegangan yang sedemikian rupa sehingga mempengaruhi kemampuan berfungsinya seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kecemasan keluarga dalam merawat pasien gangguan jiwa di wilayah kerja Puskesmas Babakansari. Desain penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah keluarga yang sedang merawat pasien gangguan jiwa berat dengan jumlah 130 orang, dan jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu 50 responden. proses pengambilan sampel penelitian ini menggunakan Teknik Non-probability purposive sampling. Hasil penelitian ini sebagian besar memiliki tingkat kecemasan ringan dengan jumlah 21 (42.0%) responden, 22 (44.0%) responden memiliki kecemasan sedang, dan 7 (14.0%) memiliki kecemasan berat. Sehingga perlu disarankan kepada keluarga untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keluarga dalam merawat pasien gangguan jiwa di rumah.