p-Index From 2020 - 2025
1.633
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Keperawatan BSI
Umi Khasanah
Universitas Adhirajasa Reswara Sanjaya

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Hubungan Harga Diri Dengan Aktualisasi Diri Pada Remaja Yang Mengalami Overweight Mery Tania; Umi Khasanah; Anggi Saputra; Nurul Iklima
Jurnal Keperawatan BSI Vol 8 No 1 (2020): Jurnal Keperawatan BSI
Publisher : LPPM Universitas BSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.118 KB)

Abstract

Masa remaja termasuk ke dalam masa peralihan. Pada masa ini mereka mulai bersibuk diri dalam memperhatikan penampilan fisiknya misalnya ingin memiliki berat badan ideal. Remaja yang mengalami kegemukan (overweight) cenderung memiliki harga diri rendah bila dibandingkan dengan yang memiliki tubuh ideal, hal ini akan berdampak juga terhadap aktualisasi diri mereka, sehingga akan mempengaruhi hubungan sosial, aktivitas-aktivitas disekolah, dan prestasinya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara harga diri dan aktualisasi diri pada remaja yang mengalami kegemukan di SMA Negeri 3 Bandung dengan menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan model korelasi. Teknik Sampling yang digunakan adalah Total Sampling dengan sampel berjumlah 55 responden dan dianalisa menggunakan korelasi Rank Spearman. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Sebagian besar responden memiliki harga diri tinggi sebanyak 32 responden (58,2%) dan hampir setengahnya sebanyak 23 responden (41,8%) memiliki harga diri rendah. Pada variabel aktualisasi diri sebagian besar memiliki aktualisasi diri rendah yaitu 31 responden (56,4%) dan hampir setengahnya memiliki aktualisasi diri tinggi yaitu sebanyak 24 responden (43,6%). Hasil analisa diperoleh hasil uji korelasi menggunakan Spearman rank dengan program Statistical Packages for Sosial Science (SPSS) 16.0 for windows adalah r= 0,588 p < 0,01, hal ini menunjukan adanya hubungan yang positif dan signifikan antara harga diri dan aktualisasi diri pada remaja yang mengalami kegemukan di SMA Negeri 3 Bandung, maka dari itu institusi harus menyiapkan kegiatan-kegiatan yang positif dan membangun kemampuan siswa-siswinya.
Hubungan Activity Of Daily Living (ADL) Dengan Tingkat Depresi Pada Lansia Rita Damayanti; Erna Irawan; Mery Tania; Rita Rahmayati; Umi Khasanah
Jurnal Keperawatan BSI Vol 8 No 2 (2020): Jurnal Keperawatan BSI
Publisher : LPPM Universitas BSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (531.196 KB)

Abstract

Laju perkembangan penduduk dunia termasuk Indonesia saat ini sedang menuju proses penuaan yang ditandai dengan meningkatnya jumlah serta proporsi penduduk lansia. Proses penuaan yang dialami lansia tidak hanya berpengaruh terhadap segi kehidupan tetapi juga akan diikuti dengan kemunduran fisik dan juga mental. Kemunduran tersebut dapat berdampak pada terjadinya depresi pada lanjut usia. Depresi merupakan masalah mental yang paling banyak ditemui pada lansia dengan prevalensi depresi pada lansia didunia sekitar 8 - 15%. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan activity of daily living (ADL) dengan tingkat depresi pada lansia di Balai Perlindungan Sosial Tresna Werdha Ciparay Kabupaten Bandung. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif non-eksperimental dan termasuk dalam penelitian korelasional dengan rancangan Cross Sectional. Teknik sampel yang digunakan adalah teknik Non Probability sampling dengan pendekatan purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah semua lansia yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang berjumlah 60 lansia. Pengumpulan data dengan kuesioner barthel index untuk mengukur kemampuan ADL lansia yang masih dapat dilakukan dan geriatric depression scale (GDS) untuk mengukur tingkat depresi pada lansia. Analisis data secara univariat dan bivariat menggunakan uji Rank Spearman. Analisis bivariat menggambarkan bahwa tingkat activity of daily living lansia mandiri (56,7%), tingkat depresi lansia yang tidak mengalami depresi (43,3%). Uji statistik menunjukkan ada hubungan activity of daily living dengan tingkat depresi pada lansia di Balai Perlindungan Sosial Tresna Werdha Ciparay Kabupaten Bandung dengan nilai p-value (0,000) <0,05 Hₐ diterima searah dengan tingkat korelasi cukup sedang (0,442). Ada hubungan activity of daily living dengan tingkat depresi di Balai Perlindungan Sosial Tresna Werdha Ciparay Kabupaten Bandung, diharapkan pihak panti dapat mempertahankan activity of daily living (ADL) agar tingkat depresi pada lansia tidak meningkat.
HUBUNGAN FAKTOR PERSEPSI DUKUNGAN ORGANISASI DENGAN PELAKSANAAN MANAJEMEN NYERI DI RUANG INTENSIF Nurul Iklima; Anggi Saputra; Umi Khasanah; Saparingga Dasti Putri; Hera Wahyuni
Jurnal Keperawatan BSI Vol 9 No 1 (2021): Jurnal Keperawatan BSI
Publisher : LPPM Universitas BSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.494 KB)

Abstract

Nyeri membutuhkan penilaian yang sistematis dan akurat untuk menentukan perawatan yang tepat. Penilaian rasa nyeri di ICU menjadi sangat penting ketika pasien tidak bisa berkomunikasi secara verbal. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk melihat hubungan faktor persepsi dukungan organisasi terhadap pelaksanaan manajemen nyeri di ICU. Jenis penelitian ini kuantitatif dengan rancangan studi potong lintang (cross sectional). Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode total sampling yaitu semua perawat yang bekerja di ruang perawatan intensif sebanyak 84 perawat. Penelitian ini menggunakan instrument baku terkait persepsi dukungan organisasi dan pelaksanaan manajemen nyeri. Analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi dukungan organisasi Sebagian besar tidak mendukung dalam pelaksanaannya yaitu sebanyak (61,9%).Faktor Persepsi Dukungan Organisasi tidak memiliki hubungan yang berarti dengan pelaksanaan manajemen nyeri yaitu dengan nilai (p>0,05). Pelaksanaan manajemen nyeri belum dilaksanakan dengan baik, hal ini berhubungan dengan kondisi perawat yang masih berkendala di pengetahuan. Sehingga perawat diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kompetensi melalui pendidikan serta pelatihan.
Hubungan Disminore dengan Aktivitas Belajar pada Remaja Siswi Kelas X dan XI SMA N Rancakalong Anggi Saputra; Umi Khasanah; Sri Hayati; Maidartati; Siska Susilawati
Jurnal Keperawatan BSI Vol 9 No 2 (2021): Jurnal Keperawatan BSI
Publisher : LPPM Universitas BSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.365 KB)

Abstract

Primary dysmenorrhea is pain that is felt during menstruation without any abnormalities in the genital organs. Pain is felt before or at the same time as the onset of menstruation and also lasts for several hours. Those who experience primary dysmenorrhea during menstruation will limit their daily activities, especially activities in learning at school. A student who experiences primary dysmenorrhea will certainly feel disturbed in their learning activities, even this often makes them absent or unable to attend school. In addition, it can reduce the quality of life as well. The purpose of this study was to determine "The Relationship Between Primary Dysmenorrhea And Learning Activities In Class X And XI Teenagers Of SMAN Rancakalong, Sumedang Regency". This type of research is descriptive correlational with a cross-sectional approach. The sampling technique used in this study was total sampling. The sample in this study amounted to 72 respondents. Data collection techniques in this study using a questionnaire in the form of google form. The univariate analysis technique uses percentages and bivariate analysis uses non-parametric techniques, namely the Spearman rank test. The results showed that most of the Rancakalong high school students experienced moderate dysmenorrhea (61.1%) and their learning activities were disrupted (61.1%). The Relationship Between Primary Dysmenorrhea And Learning Activities In Class X And XI Teenagers Of SMAN Rancakalong, Sumedang Regency with a p-value of 0.006 means that there is a relationship between Primary Dysmenorrhea And Learning Activities In Adolescent Class X And XI Students Of SMAN Rancakalong, Sumedang Regency. Therefore, it is necessary to provide health education about primary dysmenorrhea to adolescents in schools.
GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN CAD SEBELUM TINDAKAN KATERISASI JANTUNG DI RUANG INTERMEDIATE Rita Darmayanti; Erna Irawan; Tita Puspita Ningrum; Umi Khasanah; Peni Presti
Jurnal Keperawatan BSI Vol 10 No 1 (2022): Jurnal Keperawatan BSI
Publisher : LPPM Universitas BSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Coronary artery disease (CAD) merupakan penyebab kematian tertinggi di Indonesia setelah stroke. kateterisasi jantung merupakan Teknik diagnostic dan intervensi dilakukan untuk menentukan adanya sumbatan, lokasi penyumbatannya serta luas dari sumbatan pada pembuluh darah koroner pada penyakit CAD, serangkaian prosedur intervensi jantung seperti kateterisasi jantung bisa menjadi sumber utama kecemasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat kecemasan pasien CAD sebelum tindakan kateterisasi jantung diruang intermediate.Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian korelasi dengan pendekatan cross-sectional. Jumlah responden 40 pasien CAD rencana Tindakan kateterisasi jantung dengan pengambilan sampel dilakukan dengan teknik accidental sampling. Instrumen pada penelitian ini menggunakan kuosioner tingkat kecemasan yang sudah baku dan telah di uji validitas dan reabilitas. Analisa data dilakukan dengan univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien CAD rencana kateterisasi jantung 38% pasien mengalami tingkat kecemasan sedang.
GAMBARAN KELENGKAPAN DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD KOTA BANDUNG Purwo Suwignjo; Maidartati; Lilis Nurhaeni Asmara; Anggi Saputra; Umi Khasanah
Jurnal Keperawatan BSI Vol 10 No 2 (2022): Jurnal Keperawatan BSI
Publisher : LPPM Universitas BSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kualitas pendokumentasian dikatakan lengkap jika perawat mencatat semua pelayanan kesehatan yang diberikan dan semua format terisi dengan lengkap, dan dikatakan akurat jika perawat menulis catatan selalu dimulai dengan menuliskan tanggal, waktu dan tercantum sesuai dengan kondisi pasien. Ketidaklengkapan dokumentasi keperawatan menjadi momok besar dalam aspek kualitas dokumentasi, dikarenakan tidak terpenuhinya target kelengkapan dokumentasi keperawatan sebesar 100%. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi gambaran kelengkapan dokumentasi keperawatan di Instalasi Rawat Inap RSUD Kota Bandung.Metode penelitian yang digunakan deskriptif kuantitatif. Populasi pada penelitian adalah status rekam medik pasien di Instalasi Rawat Inap RSUD Kota Bandung berjumlah 106 dan sampel sebanyak 52 dengan tehnik sampling Stratified sampling. Instrumen dalam penelitian ini adalah status rekam medik pasien di Instalasi Rawat Inap RSUD Kota Bandung. Teknik Analisa data univariat menggunakan rumus prosentase. Hasil penelitian menunjukan distribusi frekuensi pada dokumentasi pengkajian hampir seluruhnya lengkap sebanyak 86.54%, pada dokumentasi diagnosa seluruhnya lengkap, pada dokumentasi perencanaan hampir seluruhnya lengkap sebanyak 92.31%, pada dokumentasi pelaksanaan sebanyak hampir seluruhnya lengkap sebanyak 76.92%, dan pada dokumentasi evaluasi hampir seluruhnya lengkap sebanyak 96.15%. Kesimpulan dalam penelitian ini didapatkan sebagian besar dokumentasi keperawatan lengkap sebanyak 71.15% atau 37 rekam medis dan hampir setengah dokumentasi keperawatan tidak lengkap sebanyak 28.85% atau 15 rekam medis. Selanjutnya peneliti menyarankan agar menyusun suatu format pendokumentasian keperawatan yang lebih praktis tanpa menguragi makna dari format asuhan keperawatan secara keimuan, serta perlu ditingkatkan model pengawasan dalam pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN DIET PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II DI RSUD KOTA BANDUNG Dhestirati Endang Anggraeni; Rita Darmayanti; Anggi Saputra; Umi Khasanah; Alis Hardiyanti
Jurnal Keperawatan BSI Vol 11 No 2 (2023): Jurnal Keperawatan BSI
Publisher : LPPM Universitas BSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagian peningkatan jumlah penderita diabetes melitus tipe 2 karena kurangnya pengetahuan tentang pengelolaan diabetes melitus, pengetahuan akan menimbulkan kesadaran dan akan menyebabkan orang berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui adakah hubungan antara pengetahuan dengan kepatuhan diet pada pasien diabetes melitus tipe 2 di RSUD kota Bandung, jenis penelitian ini deskriptip kolerasi. Sampel penelian dalam penelitian ini berjumlah 73 orang pasien yang mengalami diabetes tipe 2. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik total sampling. Pengumpulan data menggunakan kusioner. Selanjutnya data Analisa univariat menggunakan persentase dan Analisa bivariat menggunakan rumus spearman. Hasil penelitian menujukan dapat diketahui bahwa korelasi antara variabel dari pengetahuan dengan kepatuhan diet pada pasien diabetes mellitus tipe 2 menunjukan angka korelasi positif sebesar +0,662 hal ini berarti bahwa kepatuhan tergantung dengan pengetahuan diet pada pasien diabetes mellitus tipe 2 begitupun sebaliknya. Diharapkan bagi pihak rumah sakit khususnya RSUD Kota Bandung agar mengoptimalkan pendidikan kesehatan terhadap penderita diabetes agar patuh dalam melakukan diet, dan hendaknya lebih memperluas jangkauan dalam memanfaatkan tempat pelayanan, agar masyarakat dapat patuh dalam melakukan diet bagi penderita diabtes tipe 2. Diharapkan kepada tenaga medis agar lebih meningkatkan kinerja serta perhatiannya dalam memberikan informasi mengenai manfaat dan efek samping dari ketidak patuhan diet.
GAMBARAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN HALUSINASI DI PUSKESMAS CIGADUNG BANDUNG Erna Irawan; Purwo Suwignjo; Mery Tania; Umi Khasanah; Susi Sundayanti
Jurnal Keperawatan BSI Vol 12 No 1 (2024): Jurnal Keperawatan BSI
Publisher : LPPM Universitas BSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Halusinasi merupakan gangguan kejiwaan dan kondisi medis yang dapat mempengaruhi fungsi otak manusia, mempengaruhi emosional, tingkah laku dan dapat mempengaruhi fungsi normal kognitif. Kepatuhan minum obat merupakan hal yang penting untuk dilakukan. Ketidakpatuhan terhadap pengobatan merupakan masalah yang sering dialami pada pasien gangguan halusinasi. Angka proporsi pengobatan dengan anggota rumah tangga gangguan jiwa halusinasi yang rutin berobat selama 1 bulan terakhir yaitu sebesar 48,9% dan untuk yang tidak rutin minum obat sebesar 51,1% pada pasien halusinasi. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis “Gambaran Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien Halusinasi di Puskesmas Cigadung Bandung. Jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Sampel penelian dalam penelitian ini berjumlah 45 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik total sampling. Pengumpulan data menggunakan kusioner kepatuhan minum obat MMAS-8 (Medication Morisky Adherence Scale 8). Hasil penelitian menunjukan gambaran kepatuhan minum obat pada pasien halusinasi di Puskesmas Cigadung rendah dengan jumlah responden sebanyak 45 orang. Hampir seluruhnya klien halusinasi memiliki kepatuhan minum obat yang rendah (66,67 %). Penelitian ini hanya mengidentifikasi gambaran kepatuhan minum obat pada pasien halusinasi di Wilayah Kerja Puskesmas Cigadung. Evaluasi yang berkelanjutan sangat diperlukan dalam memperbesar peluang klien untuk disiplin minum obat serta dapat mengontrol halusinasinya.