Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

DEKONSTRUKSI MOTIF BATIK KERATON CIREBON: PENGARUH RAGAM HIAS KERATON PADA MOTIF BATIK CIREBON Nursalim, Agus
Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 15, No 1 (2015): Penelitian Pendidikan
Publisher : Jurnal Penelitian Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Motif batik Keraton Cirebon memiliki makna simbolik dan filosofis yang mengandung pesan moral. Ide dasar batik keraton adalah dari ragam hias Keraton Cirebon, naskah dan mushaf Al-qur’an  pada Abad 20. Tekanan danresistensi kebudayaan barat pada dekade 70-an yang bersifat progresif utopis telah mengubur berbagai tradisi dan kebudayaan etnik, identitas lokal, subculture, yang dianggap tidak sesuai dengan semangat zaman modern. Arus informasi global telah memperkaya cakrawala pengetahuan lokal yang mampu membangkitkan kesadaran lokal yaitu kesadaran ontologism diantara kebudayaan plural yang imperialis dan represif yang akan menggiring pada krisis identitas. Identitas, menurut Jonathan Rutherfort merupakan satu mata rantai masa lalu dengan hubungan-hubungan sosial, kultural, dan ekonomi di dalam ruang dan waktu satu masyarakat hidup. Kini motif batik keraton telah menjadi identitas batik Cirebon. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif yang mengkaji hingar bingarnya era kebangkitan kembali motif batik keraton Cirebon setelah mengalami ‘mati suri’ selama berpuluh-puluh tahun. Permasalahannya adalah: Bagaimana pola ragam hias Keraton Cirebon mengalami dekonstruksi  menjadi motif batik keraton Cirebon? Apakah makna filosofis dan makna simbolik motif Batik Keraton mengalami dekonstruksi setelah berkembang pesat menjadi batik Cirebon? Teknik Pengumpulan data dilakukan dengan cara: observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan Analisis data hasil penelitian dilakukan dengan pendekatan teori ‘semiotika dekonstruktif’ dari Jaques Derida dan Ferdinand de’Sausure. Kajian terhadap bahasa dan makna (petanda) simbolik dilakukan dengan teorinya Ferdinand de’Saussure. Sedangkan; penafsiran makna ‘logos’ menggunakan pendekatan teori semiotika dekonstruktif Jaques Derida. Dari hasil  penelitian diperoleh  informasi secara akurat dan benar  mengenai proses dekonstruksi bentuk ragam hias ke dalam motif batik keraton hingga menjadi ‘building character Batik Cirebon’ beserta makna-maknanya yang telah didukung oleh teori-teori yang ada.Kata kunci: dekonstruksi, motif, batik keraton, Cirebon
DESAIN FURNITURE PADA LABORATORIUM PENDIDIKAN SENI RUPA Nursalim, Agus
Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 16, No 1 (2016): PENGEMBANGAN DAN STRATEGI PEMBELAJARAN
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana membuat desain furniture yang memenuhi standard Antrophometry dan Ergonomy untuk Laboratorium Pendidikan Seni Rupa. Penelitian mengkaji tingkat kenyamanan furniture yang dipakai mahasiswa ketika sedang praktikum di studio. Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengenai standard kenyamanan pembutan desain furniture yang akan digunakan mahasiswa sebagai perlengkapan praktikum pada laboratorium Pendidikan Seni. Bentuk Penelitian ini adalah penelitian diskriftif dengan metode kwalitatif. Temuan awal dalam penelitian ini adalah: dimensi ergonomics dan antropometrics mahasiswa pendidikan seni rupa memiliki nilai X(mean) masih dibawah standard International (rekomendasi: Dreyfuss dalam buku “:The Measure of Man” dengan standard deviasi 1.96 dengan persentil 2.5 dan persentil 97.5 masih dalam batas normal (Data Tabel 4.7 dan Tabel 4.8: dimensi antropomotrics mahasiswa Angkatan 20122013). Centre of grafity atau moment of grafity mahasiswa ketika praktikum dengan duduk bertumpu pada pantat dan daerah kerja normal pada rentang 72.4-87.5. Sedangkan mahasiswa yang melakukan praktikum dengan berdiri bertumpu pada kaki dengan angular motion dan siku bebas bergerak (SBB) pada rentang 183.92212.9 (data Tabel 4.2-Tabel 4.5:Data Ergonomi Mahasiswa Angkatan 2012-2013) sesuai dengan rekomendasi C.G. Drury dalam „Journal Apllied Ergonomics’. Vol.13, p.135. masih dalam tingkat nyaman. Hasil temuan ini kemudian digunakan sebagai pertimbangan awal dalam membuat desain Furniture pada studio Pendidikan Seni Rupa. Dengan demikian mahasiswa merasakan kenyamanan dalam melakukan praktikum di Studio Pendidikan Seni Rupa dengan menggunakan furniture yang ada. Untuk itu furniture harus didesain yang adjustable. Kenyamanan Furniture berpengaruh signifikan terhadap prestasi mahasiswa. Desain furniture yang dibuat Adjustable diantaranya etsel untuk melukis, Meja kerja studio dasar, Kursi kerja untuk melukis, meja putar pada studio keramik. Diharapkan dari hasil desain ini jika diproduksi dapat meningkatkan prestasi mahasiswa Pendidikan Seni.Kata kunci: desain, furniture, laboratorium, seni rupa
DEKONSTRUKSI MOTIF BATIK KERATON CIREBON: PENGARUH RAGAM HIAS KERATON PADA MOTIF BATIK CIREBON Nursalim, Agus
Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 15, No 1 (2015): INOVASI MODEL DALAM PENDIDIKAN
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpp.v15i1.2432

Abstract

Motif batik Keraton Cirebon memiliki makna simbolik dan filosofis yang mengandung pesan moral. Ide dasar batik keraton adalah dari ragam hias Keraton Cirebon, naskah dan mushaf Al-qur’an pada Abad 20. Tekanan dan resistensi kebudayaan barat pada dekade 70-an yang bersifat progresif utopis telah mengubur berbagai tradisi dan kebudayaan etnik, identitas lokal, subculture, yang dianggap tidak sesuai dengan semangat zaman modern. Arus informasi global telah memperkaya cakrawala pengetahuan lokal yang mampu membangkitkan kesadaran lokal yaitu kesadaran ontologism diantara kebudayaan plural yang imperialis dan represif yang akan menggiring pada krisis identitas. Identitas, menurut Jonathan Rutherfort merupakan satu mata rantai masa lalu dengan hubunganhubungan sosial, kultural, dan ekonomi di dalam ruang dan waktu satu masyarakat hidup. Kini motif batik keraton telah menjadi identitas batik Cirebon. Penelitian ini bersifat diskriptif kualitatif yang mengkaji hingar bingarnya era kebangkitan kembali motif batik keraton Cirebon setelah mengalami ‘mati suri’ selama berpuluh-puluh tahun. Permasalahannya adalah: Bagaimana pola ragam hias Keraton Cirebon mengalami dekonstruksi menjadi motif batik keraton Cirebon? Apakah makna filosofis dan makna simbolik motif Batik Keraton mengalami dekonstruksi setelah berkembang pesat menjadi batik Cirebon? Teknik Pengumpulan data dilakukan dengan cara: observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan Analisis data hasil penelitian dilakukan dengan pendekatan teori ‘semiotika dekonstruktif’ dari Jaques Derida dan Ferdinand de’Sausure. Kajian terhadap bahasa dan makna (petanda) simbolik dilakukan dengan teorinya Ferdinand de’Saussure. Sedangkan; penafsiran makna ‘logos’ menggunakan pendekatan teori semiotika dekonstruktif Jaques Derida. Dari hasil penelitian diperoleh informasi secara akurat dan benar mengenai proses dekonstruksi bentuk ragam hias ke dalam motif batik keraton hingga menjadi ‘building character Batik Cirebon’ beserta makna-maknanya yang telah didukung oleh teori-teori yang ada.Kata kunci: dekonstruksi, motif, batik keraton, Cirebon
PENINGKATAN KAPASITAS UMKM MELALUI PROGRAM PELATIHAN MANAJEMEN DAN PEMASARAN Nursalim, Agus; Chatra, Afdhal; Krishernawan, Indra; Mas'ud, M. Imron; Sugianto, Efendi
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 6 (2023): Volume 4 Nomor 6 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i6.22306

Abstract

UMKM memiliki peran yang sangat penting dalam menggerakkan perekonomian, menciptakan lapangan kerja, dan mengurangi tingkat kemiskinan. Tujuan dilakukan Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah untuk meningkatkan kapasitas UMKM melalui program pelatihan manajemen dan pemasara. Metode yang digunakan dalam artikel ini adalah metode kualitatif dengan studi literature atau Library Research. Tujuannya adalah untuk menganalisis perbandingan teori-teori yang ada dengan teori-teori sebelumnya pada literature hasil penelitian. Literature yang digunakan adalah literature dari hasil Pengabdian kepada Masyarakat atau review yang tersaji dalam artikel ilmiah berupatasi nasional dan internasional yang bersesuaian dengan topik yang akan dikaji. Berdasarkan kajian literature pada hasil dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa: dengan memberikan pelatihan manajemen dan pemasaran dapat meningkatkan kapasistas UMKM. Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan solusi bagi permasalahan yang dihadapi mitra yaitu peningkatan pengetahuan tentang manajemen dan pemasaran.
PEMBANGKITAN EKONOMI KREATIF MELALUI PELATIHAN ECOPRINT DAN SENI SIBORI Nursalim, Agus; Santosa, Hery; Sya’bany, Dewi M.; Suryadi, Andi
E-Amal: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 No 3: September-Desember 2024
Publisher : LP2M STP Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/eamal.v4i3.3705

Abstract

Ecoprint is a type of fabric coloring that utilizes natural dyes from tannin or leaf, root or stem dyes that are placed on a piece of cloth, then the cloth is boiled. The purpose of implementing this PkM is to produce a textile product that has a high selling value by utilizing environmental potential. The method of making ecoprint and Sibori art uses the Experimental method; instruments used: Cotton, silk, or canvas cloth; leaves; flowers; Vinegar water; Hammer. to beat the cloth containing flower leaves and stems. Apart from that, other instruments are; Alum water mixture; 2” PVC pipe; Mattress rope; Steaming pan. The ecoprint making technique is done using the pounding technique. The Sibori art making technique is by soaking the rolled cloth in a PVC pipe and tied with nylon thread then doused in dye or soaked in a basin. This Ecoprint and Sibori Art Training is intended for mothers of MSME entrepreneurs in Bandung City to increase their knowledge about ecoprint and Sibori art in order to develop the creative economy of mothers of Camperenik Village in Bandung City. In addition, marketing training is also carried out to equip business actors with the skills needed to identify potential markets, design effective promotional campaigns, and utilize digital technology. From the implementation of this service, it is hoped that it will contribute to the residents of Camperenik, Isola Village, Sukasari District to develop batik innovations with ecoprint techniques and Sibori Art to increase family income
REPRESENTATION OF VINCENT VAN GOGH'S ARTWORK IN THE CREATION OF YARN MEDIA PAINTINGS Susanti, Oky; Nursalim, Agus
Arty: Jurnal Seni Rupa Vol. 14 No. 1 (2025): Regular Issue
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/arty.v14i1.17794

Abstract

Vincent van Gogh, a Dutch post-impressionist painter, is famous for his emotionally expressive style, striking use of bright colors, and thick brushstroke technique that gives his works dimension. Van Gogh's works such as Starry Night became icons of world art and inspired many contemporary artists. This research aims to explore the representation of Van Gogh's artwork through the medium of thread in painting. By using an experimental approach and qualitative method. The experimental approach is done by creating thread-based artworks that represent Van Gogh's visual elements, such as expressive strokes and bold contrasting colors. The expected result of this research is the creation of thread media paintings that can re-illustrate the power of expression and visual dynamics found in Van Gogh's works.