Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

HUBUNGAN PENGGUNAAN JENIS KONTRASEPSI DENGAN TEKANAN DARAH PADA AKSEPTOR KONTRASEPSI Winarsih, Sri; Chunaeni, Siti; Munayarokh, Munayarokh; Idhayanti, Ribkha Itha
Maternity and Neonatal : Jurnal Kebidanan Vol. 12 No. 02 (2024): Maternity and Neonatal : Jurnal Kebidanan
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30606/jmn.v12i02.2685

Abstract

Latar Belakang. Masih tingginya jumlah penduduk di Indonesia menjadi penyebab terhambatnya laju pembangunan. Pemerintah telah melakukan pengendalian jumlah penduduk dengan kebijakan penggunaan kontrasepsi bagi PUS. Dalam profil Kesehatan RI, 2019 Pelayanan kontrasepsi di Indonesia adalah serangkaian kegiatan KIE, konseling, penapisan kelayakan medis, pemasangan dan pencabutan, penanganan efek samping atau komplikasi dalam mencegah kehamilan. Akseptor kontrasepsi akan mengalami efek samping yang antara lain perubahan tekanan darah baik perubahan meningkat atau menurun, ada juga yang tidak mengalami perubahan / tetap. Perubahan menjadi hipertensi maupun hipotensi yang terjadi pada akseptor tentunya akan berdampak pada kesehatan tubuh yang berakibat status kesehatannya menurun. Tujuan penelitian : untuk mengetahui hubungan antara jenis penggunaan kontrasepsi dengan tekanan darah pada akseptor kontrasepsi . Metode penelitian : jenis penelitian ini adalah analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional, populasi 60 akseptor , teknik sampling yang digunakan adalah total sampling sebanyak 60 responden Analisis data Uji bivariat menggunakan uji Chie Square dengan tingkat kepercayaan 95 %. Analisis hasil didapatkan ada hubungan antara penggunaan jenis kontrasepsi dengan tekanan darah dengan p value 0.002. Saran : Perlunya pemeriksaan tekanan darah baik pada awal maupun selama penggunaan jenis kontrasepsi agar perubahan yang terjadi dapat mendapatkan penangan yang tepat dan tidak merugikan akspetor terhadap penggunaan kontrasepsi
HUBUNGAN PENGGUNAAN JENIS KONTRASEPSI DENGAN TEKANAN DARAH PADA AKSEPTOR KONTRASEPSI Winarsih, Sri; Chunaeni, Siti; Munayarokh, Munayarokh; Idhayanti, Ribkha Itha
Maternity and Neonatal : Jurnal Kebidanan Vol. 12 No. 2 (2024): Maternity and Neonatal : Jurnal Kebidanan
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30606/jmn.v12i02.2685

Abstract

Latar Belakang. Masih tingginya jumlah penduduk di Indonesia menjadi penyebab terhambatnya laju pembangunan. Pemerintah telah melakukan pengendalian jumlah penduduk dengan kebijakan penggunaan kontrasepsi bagi PUS. Dalam profil Kesehatan RI, 2019 Pelayanan kontrasepsi di Indonesia adalah serangkaian kegiatan KIE, konseling, penapisan kelayakan medis, pemasangan dan pencabutan, penanganan efek samping atau komplikasi dalam mencegah kehamilan. Akseptor kontrasepsi akan mengalami efek samping yang antara lain perubahan tekanan darah baik perubahan meningkat atau menurun, ada juga yang tidak mengalami perubahan / tetap. Perubahan menjadi hipertensi maupun hipotensi yang terjadi pada akseptor tentunya akan berdampak pada kesehatan tubuh yang berakibat status kesehatannya menurun. Tujuan penelitian : untuk mengetahui hubungan antara jenis penggunaan kontrasepsi dengan tekanan darah pada akseptor kontrasepsi . Metode penelitian : jenis penelitian ini adalah analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional, populasi 60 akseptor , teknik sampling yang digunakan adalah total sampling sebanyak 60 responden Analisis data Uji bivariat menggunakan uji Chie Square dengan tingkat kepercayaan 95 %. Analisis hasil didapatkan ada hubungan antara penggunaan jenis kontrasepsi dengan tekanan darah dengan p value 0.002. Saran : Perlunya pemeriksaan tekanan darah baik pada awal maupun selama penggunaan jenis kontrasepsi agar perubahan yang terjadi dapat mendapatkan penangan yang tepat dan tidak merugikan akspetor terhadap penggunaan kontrasepsi
TERAPI DALAM MENGATASI DISMINORE PRIMER PADA REMAJA PUTRI Idhayanti, Ribkha Itha; Munayarokh, Munayarokh; Mundarti, Mundarti
Jendela Inovasi Daerah Vol 2 No 2 (2019): Agustus
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah Kota Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56354/jendelainovasi.v2i2.31

Abstract

Menstrual pain is a problem that is quite disturbing activity and causes a bad mood so that women do not like menstrual pain. Primary dysmenorrhea is menstrual pain that is not associated with pathological abnormalities. Menstrual pain experienced by many young women is estimated at 40% to 50%. Many things are done to reduce pain such as the use of drugs or other ways such as the use of herbs, drinking juice, distraction, relaxation, massage or pressing the stomach, the use of aromatherapy, compresses, exercise and rest and sleep. Based on research conducted at Secang 3 Public Middle School, Magelang Regency shows that most teenagers who experience menstrual pain experienced mild pain 59 respondents (60.2%), moderate pain 30 respondents (30.6%) and severe pain 9 respondents (9.2%). Most of the students liked non-pharmacological therapy 96 respondents (94.1%) and 2 respondents (1.96%) chose pharmacological therapy which is antipain medication. The type of non-pharmacological therapy that has been chosen to reduce menstrual pain is depressing the stomach with the fetal position of 67 respondents (68.4%), resting or sleeping 62 respondents (63.3%). Most of the teenage girls during menstruation choose to press the stomach and sleep rest because it is easy to do, inexpensive and there are no side effects to the body. It is advisable to do activities to flex the uterine muscles as they approach menstrual days to reduce menstrual pain and medical examinations for those who experience severe pain.
The Effect of Schotel Corn Supplementary Feeding on Body Weight in Wasted and Severely Wasted Pratamasari, Ayu; Chunaeni, Siti; Munayarokh, Munayarokh
JURNAL KEBIDANAN Vol. 13 No. 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jkb.v13i2.9170

Abstract

The incidence of malnutrition in toddler requires special attention because nutritional problems that occur since toddlers will have an impact on the further development of toddler life. Nutrition improvement is one way to overcome severely wasted and wasted. One of the efforts to increase toddler's weight is to provide supplementary feeding that is rich in nutrients such as corn.  The nutritional content of sweet corn includes carbohydrates, fats, proteins, and some vitamins and minerals. Corn can be used for daily needs as a easy to modify food in various forms supplementary feeding such as schotle corn.     The aim of this study was to knowing the effectiveness of corn schotle on body weight in toddlers aged 12-24 months at the Puskesmas Kebumen I. The type of research used is quantitative by used desain pre-experiment one group pretest-post test designe. The number of samples was 38 toddlers aged 12-24 months by means of total sampling. The results showed that before being given schotle corn to toddlers aged 12-24 months the median weight was 8.05 kg and after being given schotle corn the median weight increased to 8.15 kg. After going through the nonparametric Wilcoxon test, the p value = 0.000 (p value < 0.05), this shows the provision of corn schotle this shows that giving schotle corn is effective for weight gain in toddlers aged 12-24 months.
Banana Biscuits Increase The Size of Upper Arm Circumference (LILA) of Pregnant Women with Chronic Energy Deficiency (KEK) rofi'ah, siti; munayarokh, munayarokh; Suhardjati, Suhardjati
Midwifery and Nursing Research Vol. 7 No. 2 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Good nutritional status is important in supporting the success of national development. Chronic Energy Deficiency in pregnant women can result in miscarriage, premature birth, birth defects, Low Birth Weight and fetal growth and development disorders. Providing Supplementary Food (PMT) made from local foods such as bananas can be an alternative to overcome KEK. Biscuits are processed dry cakes that have a long shelf life, are crispy, brittle and dry, brownish yellow or according to the ingredients and have a fragrant aroma with a savory and sweet taste.Methods: This study used a quasi-experimental design with One-Group Pre Test-Post Test Design. Data analysis used the Wilcoxon test.Results: The size of the LILA of KEK pregnant women before and after consuming banana kepok biscuits was obtained an average of 22.73 cm and increased to 22.83 cm.Conclusion: Consumption of banana kepok biscuits has an effect on the size of the LILA of KEK pregnant women. Pregnant women are expected to increase their nutritional intake by consuming banana kepok biscuits to prevent and overcome KEK
PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP REMAJA AWAL DENGAN MEDIA “BBB” (BELAJAR, BERMAIN, DAN BERNYANYI) Idhayanti, Ribkha Itha; Safitri, Eka Ani; Sukini, Tuti; Munayarokh, Munayarokh; Masini, Masiani
Juru Rawat. Jurnal Update Keperawatan Vol. 3 No. 2 (2023): Desember 2023
Publisher : Prodi D3 Keperawatan Tegal Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/juk.v3i2.10917

Abstract

Masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa (remaja awal) mereka membutuhkan pendampingan. Di Indonesia jumlah kasus kriminal kesusilaan yang terdiri dari pemerkosaan dan pencabulan meningkat selama lima tahun terakhir. Pada 2016, jumlah kasus tersebut sebanyak 5.237, sementara pada 2020 menjadi 6.872 kasus. Menurut data dari Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di Kabupaten Kebumen pada tahun 2021 masih terjadi 125 kasus. Untuk korbanya paling banyak adalah anak usia remaja awal dan berjenis kelamin perempuan. Salah satu upaya pemerintah untuk melindungi anak dari kekerasan seksual disebutkan dalam pasal 15 Undang-Undang Nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak bahwa setiap anak berhak untuk memperoleh perlindungan dari kejahatan seksual. Upaya lain yang dapat dilakukan untuk pencegahan kekerasan seksual terhadap anak yaitu melalui pengajaran personal safety skills atau keterampilan keselamatan pribadi pada anak. Pada penelitian ini keterampilan keselamatan pribadi pada anak dikenalkan menggunakan media “BBB” yang merupakan singkatan dari Belajar, Bermain dan Bernyanyi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh media “BBB” (Belajar, Bermain dan Bernyanyi) sebagai pencegahan kekerasan seksual terhadap remaja awal. Jenis penelitian ini adalah Eksperimen, metode yang digunakan adalah rancangan eksperimen semu (quasy experiment), dengan desain penelitian one group pretest-posttes. Teknik pengambilan sampel total populasi sampling atau sampel jenuh, jumlah sampel sebanyak 40 responden. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian berdasarkan hasil uji Wilcoxon didapat nilai p value = 0.000 yang artinya ada pengaruh signifikan pengetahuan remaja awal tentang pencegahan kekerasan seksual sebelum dan sesudah intervensi media “BBB”. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi media edukasi dalam upaya mencegah terjadinya kekerasan seksual pada remaja awal.
HIDROTERAPI DESTILASI HIDROSOL DAUN JERUK PURUT LEBIH EFEKTIF MEMPENGARUHI KUANTITAS TIDUR ANAK PRASEKOLAH DIBANDING AIR HANGAT Idhayanti, Ribkha Itha; Munayarokh, Munayarokh; Masini, Masini; Pipit Cahyani, Tatrini Ika; Rijanto, Rijanto
Jurnal Sains Kebidanan Vol. 7 No. 2 (2025): NOVEMBER 2025
Publisher : POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jsk.v7i2.13844

Abstract

Tidur merupakan kebutuhan dasar bagi anak prasekolah, namun banyak di antara mereka mengalami kuantitas tidur yang tidak mencukupi. Oleh karena itu, diperlukan intervensi nonfarmakologis. Mengetahui pengaruh hidroterapi air hangat dan hidroterapi jeruk purut terhadap kuantitas tidur anak prasekolah. Penelitian pra-eksperimental ini menggunakan rancangan two-group pretest–posttest yang melibatkan 74 anak prasekolah yang dipilih dengan teknik total sampling. Partisipan dibagi menjadi dua kelompok: hidroterapi air hangat (n = 36) dan hidroterapi jeruk purut (n = 36). Analisis data dilakukan menggunakan analisis univariat, uji normalitas, uji Wilcoxon, dan uji Mann–Whitney. Kedua intervensi meningkatkan kuantitas tidur dengan perbedaan signifikan antara sebelum dan sesudah perlakuan pada masing-masing kelompok (p < 0,05). Rata-rata peningkatan durasi tidur lebih besar pada kelompok jeruk purut (1,45 jam) dibandingkan kelompok air hangat (0,85 jam), dengan perbedaan signifikan antar kelompok (p = 0,032). Hidroterapi jeruk purut lebih efektif dibandingkan hidroterapi air hangat dalam meningkatkan kuantitas tidur anak prasekolah. Hydrosol jeruk purut direkomendasikan sebagai pilihan intervensi nonfarmakologis untuk meningkatkan kualitas tidur anak.