Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

RELIGIOUS HARMONY EDUCATION SYSTEM IN EKASARI VILLAGE, JEMBRANA DISTRICT: Overview of Sociology of Religious Education Ni Kadek Ayu Kristini Putri; I Gusti Ngurah Sudiana; I Nyoman Yoga Segara
Vidyottama Sanatana: International Journal of Hindu Science and Religious Studies Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25078/ijhsrs.v5i2.3034

Abstract

Religious harmony in Indonesia and Bali was still a severe problem marked by the high potential for social conflicts with religious backgrounds. However, the people of Ekasari Village could maintain religious harmony in their area from generation to generation while at the same time providing space for every religious community to articulate their religious identity without pressure from other people. Religious harmony in Ekasari Village showed a strong relationship between education, social values, and religion. This study was conducted to analyze the education system for religious harmony in Ekasari Village from a sociological review of religious education based on the theory of structural functionalism, constructivism, and social action. The research was carried out by applying qualitative methods through observation, in-depth interviews, and document studies. The data were analyzed descriptivelyinterpretatively through three stages, namely data reduction, data presentation, and verification. This study found that the education system for religious harmony in Ekasari Village takes place in the realm of family, school, community, religious institutions, state, and civil society, as well as the mass media. This education system holistically encourages the internalization of knowledge, attitudes, and harmonious behaviour within religious communities.
Seksualitas: Media Pemuasan Hasrat (Perspektif Kosmologi Hindu) Kadek Kadek Agus Wardana; Kadek Ayu Kristini Putri
Anubhava: Jurnal Ilmu Komunikasi HIndu Vol. 2 No. 1 (2022): Moderation and Communication Culture
Publisher : Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.233 KB)

Abstract

Sexuality is a component of an individual's personal identity that is inseparable and develops and matures throughout an individual's life. Sexuality is not the same as sex. Sexuality is the interaction of biological factors, personal psychology, and the environment. Biological function refers to an individual's ability to give and receive pleasure and to reproduce. Psychological sexual identity and self-concept refer to an individual's inner understanding of sexuality such as self-image, identification as male or female, and learning of masculine or feminine roles. In writing this article, the method used is literature study by entering keywords on google.scholar.com and various other literature to support the references of this article. In addition, several articles and/or books related to this theme also support the completion of this article. Hindu cosmology is the concept of the creation of the universe and its contents, no less important in the concept of cosmology is sexuality and spirituality which are important and integrated dimensions, where through human sexuality, individuals can experience a direct erotic relationship with God and perform a new creation and continuously evolved to give birth to new genes/generations.
MENDIDIK KESADARAN INDIVIDU BERDASARKAN WARIGA BELOG Ni Made Sukrawati; Ni Kadek Ayu Kristini Putri
DHARMASMRTI: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan Vol 21 No 2 (2021): Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan
Publisher : Pascasarjana Universitas Hindu Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/ds.v21i2.2134

Abstract

Wariga belog sebagai sebuah hasil karya sastra dari Ida Pedanda Nyoman Temuku memberikan suatu pandangan tentang mendidik kesadaran individu terkait dengan bagaimana masing-masing individu membangun relasi yang harmonis dengan alam. Hal ini sebagai wujud sublimasi dari keterkaitan antara manusia dengan alam yang selalu memiliki hubungan kausalitas. Oleh karena itu, prinsip penataan perilaku individu selalu ditekankan pada penerapan dan pengalaman masing-masing individu sebagai bentuk kesadaran individu akan kehidupannya selalu tidak terlepas dari konsekuensi yang diberikan oleh alam. Secara sederhana, wariga belog didasarkan pada perhitungan-perhitungan urip atau neptu baik dari individu sendiri maupun dengan urip atau neptu dari alam, yang dipandang penting adalah bagaimana urip atau neptu alam turut memiliki kesinambungan dengan urip atau neptu individu sehingga dapat dipastikan bahwa, dalam suatu hari tertentu individu tersebut memiliki hak atau tidak memiliki hak dalam membuat langkah yang ditentukan serta mendapatkan hak dari alam. Dengan ini manusia membangun relasi dengan alam dalam hal memanajemen kesadaran dan juga perilakunya dalam kehidupan.
Tari Baris Teruna Batu di Desa Pakraman Teruna Blahbatuh Gianyar: Kajian Aksiologi Hindu Ni Made Sukrawati; Wayan Paramartha; Ni Kadek Ayu Kristini Putri
Mudra Jurnal Seni Budaya Vol 37 No 3 (2022)
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31091/mudra.v37i3.1993

Abstract

Balinese dance is an important part of Balinese life that has been passed down since ancient times. The art of dance is an expression of the human soul which is poured through beautiful rhythmic movements and through the creation of taste and intention that is observed by the dance stylist. Balinese dances are generally classified into 3 groups, namely, Wali (sacred performing arts), Bebali (performing arts for ceremonies), and Balih-balihan (dance arts for the entertainment of visitors). The same is true for the Baris Teruna Batu dance, which has the same sacred position in comparison to other wali dances that have an important contribution in every movement and rhythm of the dancer's body in giving thanks to Ida Sang Hyang Widhi (God). In this study, the method used was a qualitative method, using an interpretive qualitative descriptive analysis. Furthermore, in analyzing the research data, a series of stages were carried out so that the results were logical, objective and empirical. The series of steps are as follows: reducing data, displaying data, verifying data and interpreting research data. The essence of this study found several value studies, namely, aesthetic values, educational values, and sacralization values. There are still numerous studies that need to be conducted with regard to the various aspects of the aforementioned baris dance. The sacredness and so many meanings contained in it make the Baris Teruna Batu dance still exist and develop to this day.
PURA TAMAN AYUN SEBAGAI WISATA RELIGI DALAM MEMBANGUN EKONOMI DESA DI TENGAH COVID-19 DI DESA MENGWI KABUPATEN BADUNG Ni Kadek Ayu Kristini Putri; Ida Ayu Sintha Agustina
Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan Vol 22 No 2 (2022): Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan
Publisher : Pascasarjana Universitas Hindu Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/ds.v22i2.3396

Abstract

Pura Taman Ayun adalah pura paibon yang merupakan warisan Puri Mengwi yang sekarang menjadi ikon budaya dan sekaligus sebagai tempat suci. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan menggunakan analisa deskriptif kualitatif. Adapun rangkaian tahapan tersebut adalah mereduksi data, mendisplay data, memverifikasi data dan menginterpretasi data penelitian. Pura Taman Ayun merupakan pura yang dibangun oleh Raja Mengwi pada tahun 1600-an. Pura ini didaulat menjadi salah satu pura terindah di Bali, karena keindahan yang ditawarkan oleh penampilan pura ini. Salah satu keindahan yang paling menarik adalah kuil keturunan kerajaan keluarga Raja Mengwi. Pura Taman Ayun memberikan kesan layaknya sebuah Pura yang mengambang di atas air. Elemen tersebut menjadikan Pura Taman Ayun menarik untuk dikunjungi wisatawan. Dekade terakhir ini Pura Taman Ayun sepi dikunjungi wisatawan karena wabah Pandemi Covid-19, dan dalam tahun terakhir ini era new normal mulai membangkitkan gairah pariwisata sehingga Pura Taman ayun bangun dari tidurnya. Strategi pemerintah daerah sangat dibutuhkan dalam upaya memulai bangkit dalam upaya memulihkan ekonomi dan lahan kerja yang sangat diharapkan masyarakat setempat dalam sepekan terakhir.
Laku dan Fenomena Seks di Era Milenial Kadek Agus Wardana; Kadek Ayu Kristini Putri; Ni Made Sukrawati; Ida Ayu Gde Yadnyawati
Sphatika: Jurnal Teologi Vol. 13 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (500.223 KB)

Abstract

Global life demands that one must think more critically and be more open to change. We cannot deny that an era of freedom is in front of our eyes. We cannot escape, the impact of that era has touched all dimensions of life, even the sexual dimension. If we are not able to think broadly about the changes that may occur in that dimension, then the law of natural selection will speak and eliminate those who are static. Fundamentally, the teaching of sexuality in Hindu religious teachings contained in classical literature in the form of Lontar is actually not a taboo teaching. This can be proven by understanding the teachings of Hinduism in an integral holistic manner. In writing this article, the method used is literature study by entering keywords on google.scholar.com and various other literatures to support the references of this article. In addition, several articles and/or books related to this theme also support the completion of this article. Many academics and religious leaders think that sexuality is an unusual thing to talk about or discuss, but Hinduism responds with a theory that refutes taboos in sexual matters. Sexuality is a very important thing to be discussed and analyzed as a form of a person's fundamental education to know in relation to sex or sexuality.
PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DALAM UPAYA MEMBANGUN TOLERANSI BERAGAMA SEJAK DINI Ni Kadek Ayu Kristini Putri; Ni Made Sukrawati; Ni Luh Sintya Dewi
Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan Vol. 23 No. 1 (2023): Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan
Publisher : Pascasarjana Universitas Hindu Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/ds.v23i1.4079

Abstract

Keragaman masyarakat di Indonesia sebagai kekayaan bangsa yang memiliki kerawanan memicu konflik agama dan perpecahan antar umat beragama. Pendidikan multikultural adalah proses pengembangan dari seluruh potensi manusia yang menghargai adanya pluralitas dan heterogenitas sebagai konsekuensi keragaman terhadap budaya, etnis, suku, dan aliran (agama). Pendidikan multikultural menekankan sebuah filosofi pluralisme budaya ke dalam sistem pendidikan yang didasarkan pada prinsip-prinsip persamaan (equality), saling menghormati, saling menerima dan adanya komitmen moral untuk sebuah keadilan sosial. Melihat realitas kemajemukan di Indonesia ada upaya menggagas wacana tentang pendidikan multikultural dengan membawa misi pluralisme agama dan budaya. Harapannya dapat memberikan pencerahan dalam menuju suatu perubahan yang signifikan terhadap pendidikan multikultural dengan segala aspeknya, yang bertujuan dapat mempersatukan perbedaan agama dan budaya yang ada di Indonesia.
MODERASI BERAGAMA UNTUK MENINGKATKAN TOLERANSI PADA MAHASISWA DI PERGURUAN TINGGI Ni Made Sukrawati; Ni Kadek Ayu Kristini Putri; Kadek Agus Wardana
Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan Vol. 23 No. 2 (2023): Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan
Publisher : Pascasarjana Universitas Hindu Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/ds.v23i2.4854

Abstract

Pendidikan Agama di perguruan tinggi memiliki peran krusial dalam membentuk karakter dan pemahaman agama yang moderat pada mahasiswa. Dalam era globalisasi yang kompleks, mahasiswa dihadapkan pada beragam pandangan agama, budaya, dan keyakinan. Oleh karena itu, kesadaran moderasi beragama menjadi penting untuk menciptakan harmoni sosial dan menghindari potensi konflik yang mungkin timbul akibat perbedaan tersebut. Karena tidak mampu membebaskan mahasiswa dari eksklusifitas beragama, pendidikan agama di masyarakat multikultural menjadi tantangan besar. Artikel ini berupaya mengangkat topik moderasi beragama sebagai landasan meningkatkan sikap toleran di kalangan mahasiswa di perguruan tinggi.
MODERASI BERAGAMA: KUNCI KESEIMBANGAN DALAM MENGHADAPI RADIKALISASI Ni Made Sukrawati; Ni Kadek Ayu Kristini Putri; Kadek Agus Wardana
VIDYA WERTTA : Media Komunikasi Universitas Hindu Indonesia Vol. 7 No. 1 (2024): Vidya Wertta: Media Komunikasi Universitas Hindu Indonesia
Publisher : FAKULTAS ILMU AGAMA DAN KEBUDAYAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Moderasi secara umum merujuk pada pendekatan atau tindakan yang bertujuan untuk mencapai keseimbangan atau tengah antara dua ekstrem atau berbagai pandangan yang berbeda. Moderasi dapat diterapkan dalam berbagai konteks, termasuk politik, agama, ekonomi, dan kehidupan sehari-hari. Beberapa prinsip umum moderasi melibatkan upaya untuk menghindari ekstremisme, mempromosikan dialog yang konstruktif, dan mencari solusi yang seimbang dan adil. Menteri Agama mendukung moderasi beragama untuk menciptakan kehidupan yang harmonis antara berbagai agama di wilayah Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah kasus telah menunjukkan bahwa perbedaan antara satu agama dengan agama yang lain semakin jelas terpengaruh oleh elemen mayoritas dan minoritas. Melihat moderasi beragama dari sudut pandang setiap agama pasti akan menghasilkan berbagai perspektif yang lebih fleksibel untuk memerangi keyakinan ekstrim yang berasal dari ajaran agama. Penggalian mendalam tentang moderasi menghasilkan gagasan bahwa paham moderasi beragama telah ditanamkan pada semua agama.
PENGGUNAAN RADIO ONLINE DAN STREAMYARD DALAM PENYULUHAN AGAMA HINDU DI KABUPATEN BANGLI Ida Ayu Ketut Surya Wahyuni; I Gusti Ayu Laksmi Dewi; Ni Kadek Ayu Kristini Putri
VIDYA WERTTA : Media Komunikasi Universitas Hindu Indonesia Vol. 7 No. 1 (2024): Vidya Wertta: Media Komunikasi Universitas Hindu Indonesia
Publisher : FAKULTAS ILMU AGAMA DAN KEBUDAYAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/vw.v7i1.6125

Abstract

Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi memiliki pengaruh terhadap strategi penyuluhan agama. Sebelum masuk handphone, android ipad dan teknologi informasi lainnya, masyarakat sangat antusias mendengarkan dharmawacana atau ceramah yang diberikan oleh pendharma wacana secara tatap muka (offline). Tapi dengan adanya handphone android yang menyediakan akses penyuluhan agama secara online dan digital, semakin banyak penyuluh agama Hindu menggunakan media tersebut. Salah satunya adalah penyuluh agama Hindu pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bangli. Dalam memberikan pembinaan umat, para penyuluh pada Kementerian Agama Kabupaten Bangli menggunakan radio online dan stream yard.