Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Polymerization of Poly Methyl Methacrylate Using Emulsion Method and H2O2 as Initiator Sari Purnavita; Cyrilla Oktaviananda; Sri Sutanti; Herman Yoseph Sriyana; Antonius Prihanto; Antonio Mafeli
Journal of Chemical Process and Material Technology Vol 1, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13.67 KB) | DOI: 10.36499/jcpmt.v1i2.6642

Abstract

This study aims to study the effect of the amount of initiator (H2O2) on the viscosity of the Polymethyl Methacrylate (PMMA) emulsion and the solids content. The treatment of independent variables is H2O2 by 1%, 2%, 3%, and 4%. This research procedure was carried out in a two-stage process. The first stage is the process to separate the inhibitor contained in the methyl methacrylate monomer by adding a 1 N concentration of NaOH solution, stirring until evenly distributed, then put into a separating funnel to separate pure methyl methacrylate from the inhibitor dissolved in alkaline solution. The second stage is the polymerization reaction process using the emulsion method. Dissolve the poly vinyl alcohol in hot water at 70oC, put the poly vinyl alcohol solution into a three-neck flask, which is equipped with a stirrer and a hot plate heater, add the initiator and up to 60oC, then add the methyl methacrylate monomer with stirring and heating at room temperature 100oC for 1 hour. The resulting product is a thick poly methyl methacrylate emulsion, has a milky white color, and has good adhesion. Furthermore, the viscosity test was carried out using ford cup number 4 and the solids content test. The results showed that the more initiators added, the higher the viscosity and the higher the solids content.
Bioplastik Berbahan Dasar Tepung Tapioka dengan Modifikasi Gliserin dan Serat Bambu Herman Yoseph Sriyana; Berliana Putri Indrasmara
Chimica et Natura Acta Vol 10, No 2 (2022)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/cna.v10.n2.40331

Abstract

Plastik konvensional yang saat ini sering digunakan berasal dari polimer minyak bumi yang tidak dapat diperbaharui dan sulit terurai oleh mikroorganisme sehingga mencemari lingkungan. Bioplastik adalah plastik yang terbuat dari bahan alam yang mampu terurai oleh mikroorganisme menghasilkan air dan gas karbon dioksida. Bioplastik merupakan solusi untuk mengatasi pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh plastik yang tidak mudah terurai. Tepung tapioka dengan kandungan pati yang tinggi sebesar 98% berpotensi sebagai bahan baku pembuatan bioplastik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik bioplastik dari tepung tapioka dengan modifikasi gliserin dan serat bambu. Gliserin dan serat bambu ditambahkan dengan tujuan meningkatkan karakteristik bioplastik. Meliputi ketahanan air, ketebalan, biodegradasi, morfologi, tensile strength, dan elongation. Variabel bebas yang digunakan pada penelitian ini meliputi jumlah penambahan gliserin (0,0%; 0,5%; 1,0%;1,5%; 2,0%) dan penambahan serat bambu (0,0%; 0,5%; 1,0%; 1,5%; 2,0%). Variabel terikat pada penelitian ini meliputi uji ketahanan air, ketebalan, morfologi, biodegradasi, tensile strength, dan elongation. Hasil penelitian menunjukkan bioplastik karakteristik terbaik diperoleh pada penambahan gliserin 2% dan penambahan serat  bambu 2%, meliputi karakteristik ketahanan air 100%, ketebalan, 0,84 mm, morfologi homogen, biodegradasi 6 hari, tengsile strength 5,93 mPa, dan elongation 224,41%. Karakteristik bioplastik yang dihasilkan sudah memenuhi persyaratan dengan karakteristik bioplastik dengan standar SNI No 7188.7:2016.
Pelatihan Pembuatan Produk Kimia Terapan: Pembuatan Pelembut Pakaian bagi Siswa-siswi SMAN 16 Semarang Herman Yoseph Sriyana; Cyrilla Oktaviananda; Sari Purnavita; Adnan Darmawan; Endah Tri Utami Handhayani
Jurnal Karya untuk Masyarakat (JKuM) Vol 4, No 1 (2023): Jurnal Karya untuk Masyarakat
Publisher : STARKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36914/jkum.v4i1.868

Abstract

SMA Negeri 16 Semarang terletak di Jalan Ngadirgo Tengah 1, Mijen, Kota Semarang. SMA Negeri 16 Semarang memiliki slogan BERKREASI, yaitu Berkolaborasi, Religi, dan Seni. Visi SMA Negeri 16 adalah mewujudkan pelajar yang berakhlak mulia mandiri, kreatif, dan berwawasan lingkungan. Salah satu sarana untuk mewujudkan sifat dan sikap kreatif para siswa SMA Negeri 16 adalah dengan mengadakan pelatihan pembuatan produk-produk kimia terapan. Kehadiran tim pengabdian masyarakat Prodi D3 Teknik Kimia Polteka Mangunwijaya bertujuan untuk membuka wawasan para siswa tentang jenis, prinsip, dan cara pembuatan produk kimia terapan. Salah satu produk kimia terapan yang mudah dibuat adalah pelembut pakaian. Pelembut pakaian adalah formula yang digunakan sebagai pelembut pakaian. Cara penggunaan pelembut pakaian adalah dengan dilarutkan dalam air kemudian digunakan untuk merendam pakaian. Metode yang dilakukan dalam kegiatan pelatihan ini dibagi menjadi 3 sesi utama, antara lain: penjelasan klasikal, praktik pembuatan produk, dan sesi tanya jawab. Hasil dari kegiatan ini adalah antusiasme para siswa SMA Negeri 16 dalam memahami dan mempraktikkan proses pembuatan pelembut pakaian. Pengetahuan mengenai alat dan bahan, prinsip, dan cara pembuatan pelembut pakaian diharapkan dapat meningkatkan kreativitas para siswa dalam mengembangkan produk-produk kimia terapan lainnya. ABSTRACT SMA Negeri 16 Semarang is located at Ngadirgo Tengah 1, Mijen, Semarang City. SMA Negeri 16 Semarang has a tagline BE CREATIVE, which are Collaboration, Religion, and Art. SMA Negeri 16's vision is to create students who have noble morals, are independent, creative, and have an environmental perspective. One of the means to realize the nature and creative attitude of SMA Negeri 16 students is by holding training on the manufacture of household products. The presence of the D3 Chemical Engineering Polteka Mangunwijaya community service team aims to open students’ insights about the types, principles, and methods of making applied chemical products. One of the applied chemical products that are easy to make is a softener. The way to use softener is to dissolve it in water and then use it to soak clothes. The method used in this training activity is divided into 3 main sessions. They are classical explanations, product manufacturing practices, and also question and answer sessions. The result of this activity is the enthusiasm of SMA Negeri 16 students in understanding and practicing the softener manufacturing process. Knowledge of tools and materials, principles, and methods of making softeners are expected to increase creativity in developing other applied chemical products.