Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Polymerization of Poly Methyl Methacrylate Using Emulsion Method and H2O2 as Initiator Sari Purnavita; Cyrilla Oktaviananda; Sri Sutanti; Herman Yoseph Sriyana; Antonius Prihanto; Antonio Mafeli
Journal of Chemical Process and Material Technology Vol 1, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13.67 KB) | DOI: 10.36499/jcpmt.v1i2.6642

Abstract

This study aims to study the effect of the amount of initiator (H2O2) on the viscosity of the Polymethyl Methacrylate (PMMA) emulsion and the solids content. The treatment of independent variables is H2O2 by 1%, 2%, 3%, and 4%. This research procedure was carried out in a two-stage process. The first stage is the process to separate the inhibitor contained in the methyl methacrylate monomer by adding a 1 N concentration of NaOH solution, stirring until evenly distributed, then put into a separating funnel to separate pure methyl methacrylate from the inhibitor dissolved in alkaline solution. The second stage is the polymerization reaction process using the emulsion method. Dissolve the poly vinyl alcohol in hot water at 70oC, put the poly vinyl alcohol solution into a three-neck flask, which is equipped with a stirrer and a hot plate heater, add the initiator and up to 60oC, then add the methyl methacrylate monomer with stirring and heating at room temperature 100oC for 1 hour. The resulting product is a thick poly methyl methacrylate emulsion, has a milky white color, and has good adhesion. Furthermore, the viscosity test was carried out using ford cup number 4 and the solids content test. The results showed that the more initiators added, the higher the viscosity and the higher the solids content.
Bioplastik Berbahan Dasar Tepung Tapioka dengan Modifikasi Gliserin dan Serat Bambu Herman Yoseph Sriyana; Berliana Putri Indrasmara
Chimica et Natura Acta Vol 10, No 2 (2022)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/cna.v10.n2.40331

Abstract

Plastik konvensional yang saat ini sering digunakan berasal dari polimer minyak bumi yang tidak dapat diperbaharui dan sulit terurai oleh mikroorganisme sehingga mencemari lingkungan. Bioplastik adalah plastik yang terbuat dari bahan alam yang mampu terurai oleh mikroorganisme menghasilkan air dan gas karbon dioksida. Bioplastik merupakan solusi untuk mengatasi pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh plastik yang tidak mudah terurai. Tepung tapioka dengan kandungan pati yang tinggi sebesar 98% berpotensi sebagai bahan baku pembuatan bioplastik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik bioplastik dari tepung tapioka dengan modifikasi gliserin dan serat bambu. Gliserin dan serat bambu ditambahkan dengan tujuan meningkatkan karakteristik bioplastik. Meliputi ketahanan air, ketebalan, biodegradasi, morfologi, tensile strength, dan elongation. Variabel bebas yang digunakan pada penelitian ini meliputi jumlah penambahan gliserin (0,0%; 0,5%; 1,0%;1,5%; 2,0%) dan penambahan serat bambu (0,0%; 0,5%; 1,0%; 1,5%; 2,0%). Variabel terikat pada penelitian ini meliputi uji ketahanan air, ketebalan, morfologi, biodegradasi, tensile strength, dan elongation. Hasil penelitian menunjukkan bioplastik karakteristik terbaik diperoleh pada penambahan gliserin 2% dan penambahan serat  bambu 2%, meliputi karakteristik ketahanan air 100%, ketebalan, 0,84 mm, morfologi homogen, biodegradasi 6 hari, tengsile strength 5,93 mPa, dan elongation 224,41%. Karakteristik bioplastik yang dihasilkan sudah memenuhi persyaratan dengan karakteristik bioplastik dengan standar SNI No 7188.7:2016.
BIOPLASTIK DARI LIMBAH KULIT BUAH NANAS DENGAN MODIFIKASI GLISEROL DAN KITOSAN Herman Yoseph Sriyana; Lucia Hermawati Rahayu; Margaretta Ema Febriana
Jurnal Inovasi Teknik Kimia Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/inteka.v18i1.8094

Abstract

Plastik konvensional yang saat ini sering digunakan berasal dari polimer minyak bumi yang tidak dapat diperbaharui dan sulit terurai oleh mikroorganisme sehingga mencemari lingkungan. Bioplastik merupakan solusi untuk mengatasi pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh plastik yang tidak mudah terurai. Bioplastik adalah plastik yang terbuat dari bahan alam yang mampu terurai oleh mikroorganisme. Bahan alam yang memiliki potensi untuk digunakan sebagai bahan dasar bioplastik adalah kulit buah nanas yang memiliki kandungan selulosa dan zat gula sebesar 52.05 %. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pembuatan bioplastik dari kulit buah nanas dengan penambahan gliserol dan kitosan. Variasi gliserol yang digunakan adalah 5%, 10%, 15%, 20%, 25% dan variasai kitosan yang digunakan 0%,1%, 2%, 4%, 5%. Parameter bioplastik yang diukur pada penelitian ini meliputi uji ketebalan, tensile strength, dan ketahanan air. Hasil bioplastik terbaik diperoleh pada penambahan kitosan 5% dan gliserol 5%, dengan sifat fisik biplastik yaitu ketebalan sebesar 0,17 mm, tensile strength sebesar 40,9 MPa, dan ketahanan air sebesar 100%. Kata kunci: bioplastik, gliserol, kitosan, kulit buah nanas Abstract Conventional plastics that are currently often used are derived from petroleum polymers which are non-renewable and difficult to decompose by microorganisms, thus polluting the environment. Bioplastics are a solution to overcome environmental pollution caused by plastics that do not decompose easily. Bioplastics are plastics made from natural materials that can be decomposed by microorganisms. Natural materials that have the potential to be used as basic ingredients for bioplastics are pineapple peels which contain 52.05% cellulose and sugars. The purpose of this study was to determine the manufacture of bioplastics from pineapple peels with the addition of glycerol and chitosan. Variations of glycerol used were 5%, 10%, 15%, 20%, 25% and variations of chitosan used were 0%, 1%, 2%, 4%, 5%. Bioplastic parameters measured in this study included thickness, tensile strength, and water resistance tests. The best bioplastic results were obtained by adding 5% chitosan and 5% glycerol, with the physical properties of biplastic, namely a thickness of 0.17 mm, a tensile strength of 40.9 MPa, and a water resistance of 100%. Keywords: bioplastics, glycerol, chitosan, pineapple peel
Pemberdayaan Ekonomi Ibu-Ibu PKK RT 01 RW 11 Kelurahan Meteseh Kecamatan Tembalang Kota Semarang Melalui Pelatihan Pembuatan Sabun Cuci Piring Herman Yoseph Sriyana; Cyrilla Oktaviananda; Stefanus Muryanto; Teresa Divana Rosaria
Jurnal Karya untuk Masyarakat (JKuM) Vol 4, No 2 (2023): Jurnal Karya untuk Masyarakat
Publisher : STARKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36914/jkum.v4i2.943

Abstract

Kekhawatiran akan isu inflasi global di tahun 2023 menyebabkan harga-harga kebutuhan rumah tangga semakin meningkat. Hal ini mendorong Ibu-Ibu PKK RT 01 RW 11 Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang untuk menggandeng Perguruan Tinggi dalam rangka pemberdayaan ekonomi warga. Melalui kerjasama dengan Politeknik Katolik Mangunwijaya dan Universitas 17 Agustus 1945, telah disepakati kegiatan pelatihan pembuatan sabun cuci piring. Materi sabun cuci piring dipilih dengan pertimbangan cara pembuatan dan pemasarannya yang mudah. Selain itu, sabun cuci piring merupakan salah satu kebutuhan pembersih rumah tangga yang harus selalu tersedia. Kegiatan pelatihan pembuatan sabun cuci piring dilakukan melalui 4 tahap yaitu: persiapan alat dan bahan, penjelasan pengetahuan dan fungsi bahan, penjelasan resep dan cara kerja serta praktik pembuatan, evaluasi kegiatan, dan perhitungan analisa ekonomi. Hasil dari kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah antusiasme Ibu-Ibu PKK dalam mengikuti dan mempraktikkan proses membuat sabun cuci piring, pengetahuan mengenai alat dan bahan, prinsip, dan cara pembuatan sabun cuci piring. Melalui kegiatan pengabdian pada masyarakat ini diharapkan kelompok mitra dapat menerapkan pengetahuan yang diberikan untuk efisiensi pengeluaran rumah tangga serta dapat menjadi kegiatan wirausaha untuk meningkatkan perekonomian keluarga. ABSTRACT Concerns about the issue of global inflation in 2023 will cause the prices of household needs to increase. This has encouraged PKK RT 01 RW 11 Meteseh Village, Tembalang District, Semarang City to partner with universities in the context of empowering the people's economy. Through collaboration with the Mangunwijaya Catholic Polytechnic and the University of August 17, 1945, a training activity for making dishwashing soap was agreed. The material for dishwashing soap is chosen by considering how easy it is to manufacture and market. In addition, dish soap is one of the household cleaning needs that must always be available. Dish soap making training activities are carried out through 4 stages, namely: preparation of tools and materials, explanation of knowledge and functions of ingredients, explanation of recipes and how to work as well as manufacturing practices, activity evaluation, and economic analysis calculations. The result of this community service activity is the enthusiasm of PKK mothers in following and practicing the process of making dish soap, knowledge of tools and materials, principles, and how to make dish soap. Through this community service activity, it is hoped that partner groups can apply the knowledge provided for efficiency in household expenses and can become entrepreneurial activities to improve the family economy.
Pelatihan Pembuatan Produk Kimia Terapan: Pembuatan Pelembut Pakaian bagi Siswa-siswi SMAN 16 Semarang Herman Yoseph Sriyana; Cyrilla Oktaviananda; Sari Purnavita; Adnan Darmawan; Endah Tri Utami Handhayani
Jurnal Karya untuk Masyarakat (JKuM) Vol 4, No 1 (2023): Jurnal Karya untuk Masyarakat
Publisher : STARKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36914/jkum.v4i1.868

Abstract

SMA Negeri 16 Semarang terletak di Jalan Ngadirgo Tengah 1, Mijen, Kota Semarang. SMA Negeri 16 Semarang memiliki slogan BERKREASI, yaitu Berkolaborasi, Religi, dan Seni. Visi SMA Negeri 16 adalah mewujudkan pelajar yang berakhlak mulia mandiri, kreatif, dan berwawasan lingkungan. Salah satu sarana untuk mewujudkan sifat dan sikap kreatif para siswa SMA Negeri 16 adalah dengan mengadakan pelatihan pembuatan produk-produk kimia terapan. Kehadiran tim pengabdian masyarakat Prodi D3 Teknik Kimia Polteka Mangunwijaya bertujuan untuk membuka wawasan para siswa tentang jenis, prinsip, dan cara pembuatan produk kimia terapan. Salah satu produk kimia terapan yang mudah dibuat adalah pelembut pakaian. Pelembut pakaian adalah formula yang digunakan sebagai pelembut pakaian. Cara penggunaan pelembut pakaian adalah dengan dilarutkan dalam air kemudian digunakan untuk merendam pakaian. Metode yang dilakukan dalam kegiatan pelatihan ini dibagi menjadi 3 sesi utama, antara lain: penjelasan klasikal, praktik pembuatan produk, dan sesi tanya jawab. Hasil dari kegiatan ini adalah antusiasme para siswa SMA Negeri 16 dalam memahami dan mempraktikkan proses pembuatan pelembut pakaian. Pengetahuan mengenai alat dan bahan, prinsip, dan cara pembuatan pelembut pakaian diharapkan dapat meningkatkan kreativitas para siswa dalam mengembangkan produk-produk kimia terapan lainnya. ABSTRACT SMA Negeri 16 Semarang is located at Ngadirgo Tengah 1, Mijen, Semarang City. SMA Negeri 16 Semarang has a tagline BE CREATIVE, which are Collaboration, Religion, and Art. SMA Negeri 16's vision is to create students who have noble morals, are independent, creative, and have an environmental perspective. One of the means to realize the nature and creative attitude of SMA Negeri 16 students is by holding training on the manufacture of household products. The presence of the D3 Chemical Engineering Polteka Mangunwijaya community service team aims to open students’ insights about the types, principles, and methods of making applied chemical products. One of the applied chemical products that are easy to make is a softener. The way to use softener is to dissolve it in water and then use it to soak clothes. The method used in this training activity is divided into 3 main sessions. They are classical explanations, product manufacturing practices, and also question and answer sessions. The result of this activity is the enthusiasm of SMA Negeri 16 students in understanding and practicing the softener manufacturing process. Knowledge of tools and materials, principles, and methods of making softeners are expected to increase creativity in developing other applied chemical products.
Edible Coating Berbasis Pati Ubi Jalar dengan Modifikasi Karagenan dan Sorbitol untuk Memperpanjang umur simpan Tomat Ceri Lucia Hermawati Rahayu; Herman Yoseph Sriyana; Riska Kurniasari; Retno Ambarwati Sigit Lestari
Jurnal Inovasi Teknik Kimia Vol 8, No 3 (2023)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/inteka.v8i3.10105

Abstract

Tomat ceri kaya dengan kandungan gizi yang bermanfaat untuk kesehatan dan mempunyai nilai ekonomi cukup tinggi. Namun, buah ini mudah rusak (perishable) dan tidak tahan lama pada suhu ruang sehingga perlu penanganan pasca panen yang tepat. Salah satu caranya adalah dengan penyalutan menggunakan edible coating dari pati ubi jalar yang dimodifikasi karagenan dan sorbitol. Tujuan penelitian adalah mendapatkan konsentrasi (jumlah) karagenan dan sorbitol yang terbaik pada pembuatan edible coating dan mengetahui pengaruh penerapan edible coating terhadap mutu tomat ceri. Penelitian ini menggunakan bahan baku berupa pati ubi jalar dengan variasi penambahan karagenan (0 g; 0,1g; 0,2g; 0,3g; 0,4g) dan plasticizer sorbitol (0 ml, 2ml, 4ml, 6ml). Kualitas dan karakterisasi tomat ceri tersalut yang diuji dan dievaluasi meliputi susut bobot, kadar vitamin C, dan kontaminasi jamur. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa semakin besar penambahan karagenan dan sorbitol, maka penurunan susut bobot dan kadar vitamin C pada tomat ceri tersalut edible coating semakin kecil, sedangkan semakin besar penambahan karagenan maka semakin kecil kemungkinan tomat ceri tersalut edible coating terkontaminasi mikroorganisme (jamur). Formula edible coating terbaik yaitu pada penambahan karagenan 0,4 g dan sorbitol 2 ml, yang memberikan kadar vitamin C tertinggi, susut bobot terendah, dan belum terkontaminasi jamur hingga hari kesepuluh.
SINTESIS PLASTIK BIODEGRADABLE DARI PATI GANYONG DENGAN MODIFIKASI KASEIN SUSU AFKIR DAN PLASTICIZER SORBITOL Sriyana, Herman Yoseph; Prastyawati, Soraya
Jurnal Pengendalian Pencemaran Lingkungan (JPPL) Vol. 6 No. 2 (2024): JPPL, September 2024
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35970/jppl.v6i2.2346

Abstract

Canna starch has the potential to be a raw material for biodegradable plastic because it has a total starch content of 93.30%, amylose content of 42.40% and amylopectin 50.90%. The research aims to study the effect of the ratio of canna starch and casein rejected milk with sorbitol modification on the characteristics of biodegradable plastic. The variables of this research were the ratio of canna starch and casein from rejected milk (4:0; 3:1; 2:2) and stirring for 30 minutes at 75°C and the addition of sorbitol (2%, 3%, 4% , 5%). The process of making biodegradable plastic is carried out by pouring a biodegradable plastic solution according to variables into a mold, then drying it using an oven at 70°C for 6 hours and the mold is taken out to dry at room temperature for 24 hours. The plastic formed is tested for tensile strength, elongation, biodegradation, morphology. The results of this research show that the higher the canna starch added and the lower the casein added, the more water resistance, tensile strength, elongation increases, and biodegradation increases. The smaller the ratio of canna starch and milk casein (the greater the amount of milk casein), the higher the water resistance, tensile strength, elongation and biodegradability of the resulting bioplastic. The best combination ratio of starch and casein was obtained at a ratio of 4:0 which provided the highest water resistance of 81.82%, the highest tensile strength of 5.48 MPa, the highest elongation of 26.67, and the highest biodegradation of 0.08. The higher the amount of sorbitol added increases the value of elongation, biodegradation. The best addition of sorbitol was obtained at a concentration of 5% which provided the highest elongation of 8.57, biodegradation of 0.11, while the best tensile strength was obtained at a concentration of 1% of 3.40 MPa.
Pelatihan PENINGKATAN KOMPETENSI GURU KIMIA KABUPATEN KENDAL MELALUI PELATIHAN PENENTUAN BERAT MOLEKUL BERDASARKAN PENURUNAN TITIK BEKU: PENINGKATAN KOMPETENSI GURU KIMIA KABUPATEN KENDAL MELALUI PELATIHAN PENENTUAN BERAT MOLEKUL BERDASARKAN PENURUNAN TITIK BEKU Herman, Herman Yoseph Sriyana; Pratiwi, Mumpuni Asih; Purnavita, Sari; Oktaviananda, Cyrilla
Ngudi Waluyo Empowerment: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2024): Ngudi Waluyo Empowerment: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Fakultas Komputer dan Pendidikan Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Guru Kimia Kabupaten Kendal adalah wadah perkumpulan guru kimia dari SMA yang ada di Kabupaten Kendal. Berdasarkan Surat Permohonan dari MGMP Kendal kepada Kaprodi D3 Teknik Kimia Politeknik Katolik Mangunwijaya Nomor : 03/MGMPK/V/2024 tentang permohonan sebagai nara sumber untuk pelatihan dengan materi “Penentuan Berat Molekul Berdasarkan Penurunan Titik Beku” Materi ini diajukan karena relevan untuk mendukung materi pembelajaran. Penentuan BM berdasarkan penurunan titik beku sangat relevan dengan materi stoikiometri di SMA. Melalui pelatihan ini diharapkan Guru kimia di Kabupaten Kendal memiliki variasi dalam pembelajaran stoikiometri sehingga lebih menarik. Materi ini menarik karena tidak diberikan secara teoritis tepai melalui pembelajaran praktikum di laboratorium. Kata kunci: pelatihan, MGMP, berat molekul
Pengaruh Variasi Jenis Sampah dan Jumlah Larva BSF (Black Soldier Fly) pada Penguraian Sampah Organik Rumah Tangga Firstyaline, Jennycha Ananda Budhi; Oktaviananda, Cyrilla; Sriyana, Herman Yoseph; Rahayu, Lucia Hermawati
Jurnal Pengendalian Pencemaran Lingkungan (JPPL) Vol. 7 No. 1 (2025): JPPL, Maret 2025
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M), Politeknik Negeri Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35970/jppl.v7i1.2641

Abstract

Bertambahnya jumlah penduduk dan konsumsi rumah tangga mengakibatkan peningkatan volume sampah rumah tangga. Peningkatan volume sampah rumah tangga akan menjadi masalah yang serius jika tidak dilakukan upaya pengolahan. Bertambahnya volume sampah dengan proses pengolahan yang tidak optimal akan mengakibatkan terjadinya penumpukan volume sampah organik di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST). Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengolah sampah pada skala rumah tangga adalah dengan cara penguraian menggunakan larva BSF (Black Soldier Fly). Sampah rumah tangga pada umumnya terdiri dari sisa-sisa sayuran dan kulit buah. Sisa sayuran dan buah-buahan termasuk dalam sampah organik yang memiliki banyak kandungan unsur hara. Kandungan unsur hara ini dapat dimanfaatkan oleh larva BSF sebagai sumber makanan untuk perkembangbiakannya. Kemampuan larva BSF dalam memakan sampah organik menjadikan larva BSF sebagai salah satu agen biodekomposter. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis sampah dan variasi jumlah maggot terhadap efisiensi konversi pakan, indeks pengurangan limbah dan karakteristik maggot yang dihasilkan. Pada penelitian ini dilakukan dengan metode rancangan acak lengkap dengan dua variabel bebas dan dua kali pengulangan. Karakteristik fisik maggot yang meliputi, efisiensi konversi pakan yang dicerna (ECD/Efficiency of Conversion of Digested Feed) Indeks pengurangan limbah (WRI/Waste Reduction Index), dan kadar protein pada maggot kering. Hasil penelitian dianalisis dengan metode sidik ragam dimana memberikan hasil bahwa jenis sampah tidak berpengaruh terhadap nilai efisiensi konversi pakan (ECD), berpengaruh nyata terhadap nilai indeks pengurangan limbah (WRI) dan berpengaruh sangat nyata terhadap kadar protein.Kata kunci: Larva BSF, Maggot, Sampah Organik
Pelatihan Pembuatan Produk Kimia Terapan: Pembuatan Pelembut Pakaian bagi Siswa-Siswi SMAN 1 Cepiring Kabupaten Kendal: Pelatihan Pembuatan Produk Kimia Terapan: Pembuatan Pelembut Pakaian bagi Siswa-Siswi SMAN 1 Cepiring Kabupaten Kendal Herman, Herman Yoseph Sriyana
Ngudi Waluyo Empowerment: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2025): Ngudi Waluyo Empowerment: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Fakultas Komputer dan Pendidikan Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

SMA Negeri 1 Cepiring Kendal is located at Jl. Sri Agung No 57, Sembung, Cepiring, Kec. Kendal, Jawa Tengah, 51352. SMA Negeri 1 Cepiring Kendal has the slogan BE CREATIVE, namely Collaboration, Religion, and Art. SMA Negeri 1 Cepiring vision is to create students who have noble morals, are independent, creative, and have an environmental perspective. One of the means to realize the nature and creative attitude of SMA Negeri 1  students is by holding training on the manufacture of applied chemical products. The presence of the D3 Chemical Engineering Polteka Mangunwijaya community service team aims to open students' insights about the types, principles, and methods of making applied chemical products. One of the applied chemical products that is easy to make is a softener. The way to use softener is to dissolve it in water and then use it to soak clothes. The method used in this training activity is divided into 3 main sessions, including: classical explanations, product manufacturing practices, and question and answer sessions. The result of this activity is the enthusiasm of SMA Negeri 1 Cepiring students in understanding and practicing the softener manufacturing process. Knowledge of tools and materials, principles, and methods of making softener is expected to increase students' creativity in developing other applied chemical products. Keywords: pelembut pakaian; students; training