Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

ANALISIS SISTEM KELISTRIKAN DI UNIVERSITAS LANCANG KUNING PEKANBARU DENGAN MENGGUNAKAN ELECTRIC TRANSIENT AND ANALYSIS PROGRAM (ETAP) Atmam, Atmam; Meliala, Daniel; Situmeang, Usaha
Jurnal Teknologi Vol 8 No 2 (2015): Jurnal Teknologi
Publisher : Jurnal Teknologi, Fakultas Teknologi Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seiring dengan peningkatan aktivitas perkuliahan maupun administrasi di Universitas Lancang Kuning Pekanbaru tak dapat dihindari terjadinya gangguan berupa pemadaman listrik. Melihat kondisi di atas tentunya membutuhkan energi listrik yang berkesinambungan tanpa adanya gangguan berupa pemadaman. Untuk itu diperlukan analisa sistem kelistrikan khususnya sistem kelistrikan di Universitas Lancang Kuning untuk melihat profil tegangan dan daya untuk tiap-tiap gedung. Profil tegangan dan daya di Universitas Lancang Kuning dapat diketahui dengan menggunakan teorema aliran daya dan pada penelitian ini menggunakan software Electric Transient and Analisys Program (ETAP).Hasil yang dicapai pada penelitian ini dengan menggunakan software ETAP 7.0 adalah untuk sistem kondisi eksisting besar arus pada panelutama yang berada diruangan Genset Unilak sebesar 211 A, tegangan 378V line-to-linedandaya 142 kWdan dari hasil simulasi terlihat bahwa untuk kondisi eksisting, jatuh tegangan (voltage-drop) terbesar terjadi pada gedung Fakultas Ilmu Administrasi dan Ekonomi sebesar 5% dengan tegangan pada panel/bus gedung Fakultas Administrasi sebesar 363 Volt line-to-line atau 210 Volt line-to-netral, pada Fakultas Ekonomi tegangan pada panel/bus sebesar 360,7 Volt line-to-line atau 207 Volt line-to-netralkemudian jatuh tegangan terbesar berikutnya terjadi pada Fakultas Hukum sebesar sebesar 7,9% dengan tegangan pada panel/bus hukum rata-rata sebesar 352,2 Volt line-to-line atau 203 Volt line-to-netral.
Studi Pengaruh Pembebanan Terhadap Umur Transformator Daya #1 150/20 KV Pada Gardu Induk Teluk Lembu PT. PLN (Persero) UPT Pekanbaru Saragih, Dwi Ramona Diningsih; Situmeang, Usaha; Zulfahri
SainETIn : Jurnal Sains, Energi, Teknologi, dan Industri Vol. 7 No. 1 (2022): SainETIn
Publisher : Teknik Elektro Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/sainetin.v7i1.6223

Abstract

Transformator daya merupakan peralatan penting pada sistem tenaga listrik khususnya pada penyaluran energi listrik. Penyaluran energi listrik keberadaannya sangat berpengaruh terhadap kontinuitas pelayanan. Salah satu faktor yang mempengaruhi umur pemakaian transformator adalah pembebanan yang dilayani oleh transformator tersebut dan suhu sekitar. Suhu rendah terlihat pada beban 70% dengan standar IEC No. 60076 (20˚ C) keadaan siang sebesar 72,724 dan keadaan malam sebesar 71,032 dan suhu tinggi terlihat pada beban 100% dengan standar rata-rata suhu Indonesia (33˚ C) dalam keadaan siang sebesar 94,024. Suhu Indonesia cukup ekstrim harus diseimbangi dengan pembebanan yang rendah agar transformator dapat bertahan lebih lama atau memiliki umur yang lebih panjang. Pembebanan transformator berpengaruh terhadap temperatur minyaknya. Semakin besar bebannya maka semakin tinggi temperaturnya dan semakin rendah kecil bebannya makan semakin rendah temperaturnya. Pembebanan oleh transformator dan suhu sekitar berpengaruh terhadap temperatur, semakin besar beban dan suhu sekitar maka semakin tinggi temperatur pada ransformator tersebut. Perkiraan umur transformator paling lama pada beban 70 % dengan standar IEC No. 60076 (20˚ C) keadaan siang lama pemakaian 8,3 tahun dan keadaan malam 11,7 tahun. Apabila ternyata transformator tidak bisa bekerja dengan beban 70% maka dari itu bisa menerima beban 80% agar menjaga transformator memiliki umur yang lebih panjang. Berdasarkan validasi menggunakan metoda Fuzzy Logic Pada beban 70% prediksi umur 8,3 tahun sedangkan untuk prediksi umur paling buruk pada beban 100% sebesar 4,8 tahun. Kata Kunci : Beban, Life Time, temperatur, transformator, fuzzy logic.
Analisis Profil Tegangan Dan Rugi Daya Jaringan Distribusi 20 kV PT PLN (Persero) Rayon Siak Sri Indrapura Dengan Beroperasinya PLTMG Rawa Minyak Indra, Ade; Tanjung, Abrar; Situmeang, Usaha
SainETIn : Jurnal Sains, Energi, Teknologi, dan Industri Vol. 4 No. 1 (2019): SainETIn
Publisher : Teknik Elektro Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/sainetin.v4i1.6251

Abstract

Energi listrik merupakan kebutuhan primer yang terus berkembang seiring dengan perkembangan teknologi. Peningkatan ini perlu diimbangi dengan pemenuhan kebutuhan akan energi listrik yang merata kepada konsumen yang berada dipelosok daerah terpencil sekalipun, seperti yang berada dikabupaten Siak Sri Indrapura. Untuk meningkatkan kebutuhan akan energi listrik tersebut adalah harus dilakukannya pembangunan pusat pembangkit listrik yang baru dari pihak produsen yaitu PT. PLN (Perusahaan Listrik Negara). PT. PLN (Persero) Rayon Siak Sri Indrapura merupakan penyuplai energy listrik di wilayah Kabupaten Sri Indrapura menggunakan Pusat Listrik Tenaga Diesel dengan kapasitas daya sebesar 25 MW. Permasalahan utama pada sistem distribusi adalah tegangan terima pada ujung saluran transformator DY 061 sebesar 17,975 kV dan rugi daya menjadi 27,694 kW. Rekonfigurasi dilakukan antara Penyulang Saphire dengan Penyulang Bacan untuk mengatasi tegangan jatuh dan rugi daya. Berdasarkan hasil perhitungan dan diperoleh tegangan terima sebesar 19,027 kV pada transformator DY 061 dan rugi daya aktif sebesar 1,504 kW serta rugi-rugi daya reaktif sebesar 4,049 kVAr
Analisis Pengujian Kualitas Isolasi Transformator Daya di PT. Indah Kiat Pulp and Paper Perawang Ondrialdi, Rifky; Situmeang, Usaha; Zulfahri
SainETIn : Jurnal Sains, Energi, Teknologi, dan Industri Vol. 4 No. 2 (2020): SainETIn
Publisher : Teknik Elektro Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/sainetin.v4i2.6288

Abstract

Degradasi isolasi/penuaan merupakan salah satu penyebab utama kerusakan transformator. Bagian terlemah dari sistem isolasi adalah kerentanan terhadap kadar air, oksigen, terhadap panas berlebih dan tekanan mekanis. Pemburukan atau kegagalan isolasi dapat menyebabkan kegagalan operasi atau bahkan kerusakan transformator. Salah satu metode untuk mengetahui kondisi isolasi adalah dengan melakukan pengujian pengujian power factor (PF) atau Dissipation factor (DF) isolasi dan pengujian rasio belitan. Pengujian ini dilakukan berdasarkan standart IEEE C57.152-2013 dimana nilai standar pengujian 0,5 % dalam keadaan baik, apabila melebihi dari 0,5 % dianggap mengalami pemburukan. Nilai pengujian PF/DF untuk transformator IP954-T01 adalah 0,243 % masih kecil dari standart 0,5 % yang mengidentifikasi kondisi isolasi masih bagus. Sedangkan untuk pengujian PF/DF transformator IP254-T02 adalah 0,655 % lebih besar dari 0,5 % yang mengidentifikasi terjadinya penurunan kualitas isolasi. Pengujian PF/DF isolasi minyak untuk transformator IP954-T01 hasil uji dari tegangan 10 kV adalah 0,054 % dan IP254-T02 hasil uji dari tegangan 10 kV adalah 0,144 % masih kecil dari 0,5 % yang mengidentifikasi kualitas isolasi minyak masih bagus. Untuk hasil pengujian ratio belitan/tegangan untuk transformator IP954-T01 nilai persen deviasi belitan pada posisi Tap changer 3 bernilai 0,288 %, persen devisiasi masih kecil dari 0,5%. Sedangkan transformator IP254-T02 nilai pada posisi Tap changer 3 bernilai 1,440 % besar dari 0,5 % mengindikasikan adanya masalah pada belitan.
Pengaturan Grouping Proteksi Titik Kontingensi pada Peralatan Switching untuk Menurunkan ENS Nafiarman, Ade; Situmeang, Usaha; Zulfahri, Zulfahri; Arlenny, Arlenny
SainETIn : Jurnal Sains, Energi, Teknologi, dan Industri Vol. 5 No. 2 (2021): SainETIn
Publisher : Teknik Elektro Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/sainetin.v5i2.6427

Abstract

Sistem distribusi merupakan bagian terpenting dalam proses penyaluran tenaga listrik, karena merupakan penghubung dari sumber ke konsumen. Gangguan yang mengalami pada sistem tenaga listrik 20 kV di Riau dapat mengakibatkan terputusnya penyaluran tenaga listrik kepada konsumen. Gangguan-gangguan tersebut mengakibatkan tingginya Energy Not Supplied (ENS), PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pengatur Distribusi (UP2D) Riau merupakan unit bagian dari PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah (UIW) Riau & Kepulauan Riau yang mengelola operasi sistem Distribusi 20 kV. Salah satu faktor yang mendapat perhatian adalah gangguan berulang dan lamanya durasi padam sehingga berdampak pada hilangnya potensi dalam penjualan tenaga listrik. Dari 118 penyulang terintegrasi SCADA ada 6 penyulang yang memiliki titik kontingensi pada peralatan Switching. Ke 6 penyulang tersebut mampu menurunkan nilai Energy Not Supplied (ENS) Penyulang Kontingensi di tahun 2017 sebesar 333.206 kWh sedangkan di tahun 2018 nilai ENS turun sebesar 24.892 kWh, dapat dikatakan Pengaturan Grouping Proteksi Titik Kontingensi Pada Peralatan Switching bekerja dengan baik sehingga saat mengalaminya gangguan, pemadaman baik pemadaman terencana maupun tidak terencana, pelanggan tidak mengalami padam dan ENS tidak terlalu besar.
Studi Kuat Medan Listrik Tower 213-214 Section Duri-Bagan Batu Tarigan, Juanda; Situmeang, Usaha; Monice, Monice
SainETIn : Jurnal Sains, Energi, Teknologi, dan Industri Vol. 6 No. 2 (2022): SainETIn
Publisher : Teknik Elektro Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/sainetin.v6i2.7142

Abstract

Pemakaian tegangan tinggi pada transmisi daya listrik selain dapat mengurangi rugi-rugi daya, juga menghasilkan kuat medan listrik yang tinggi di sekitar konduktor bertegangan. Kuat medan listrik dipengaruhi oleh jarak titik uji dari konduktor fasa. Semakin dekat jarak antara titik uji dengan konduktor fasa, maka kuat medan yang timbul juga semakin besar. Sebaliknya, semakin jauh titik uji dari konduktor fasa, maka medan listrik yang timbul akan berkurang. Dan hasil analisa manual dengan titik uji 1,7 meter berada dititik nol atau ditengah andongan antara tower 213-214 kuat medan listrik tertinggi dalam fungsi waktu Emax = 0,718 kV/m pada t = 0,020s dan kuat medan listrik total terendah dalam fungsi waktu Emin = 0,103 kV/m di t = 0,015s dengan kuat medan listrik efektif Eeff = 0,495 kV/m. Dari perhitungan Matlab diperoleh kuat medan listrik terendah di posisi titik uji 1 meter vertikal, 18 meter horizontal Emin = 0,386 kV/m dan kuat medan listrik tertinggi di posisi titik uji 13 meter vertikal, 4 meter horzontal Emax = 5,357 kV/m.Hal tersebut memperlihatkan bahwa ketinggian maksimum dari bangunan-bangunan yang berada di bawah saluran transmisi adalah 9 m, dan ruang bebas (clearance) saluran transmisi adalah 6 m.
Analisis Keandalan Sistem Distribusi 20 kV dengan Metode FMEA pada Penyulang Akasia dan Lele PT PLN (Persero) ULP Kota Barat Lestari, Citra Afri; Zulfahri, Zulfahri; Situmeang, Usaha
SainETIn : Jurnal Sains, Energi, Teknologi, dan Industri Vol. 6 No. 1 (2021): SainETIn
Publisher : Teknik Elektro Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/sainetin.v6i1.7408

Abstract

The level of reliability of a distribution system is very important to ensure the continuity of electricity supply to consumers. This final project was made with the aim of calculating the reliability index using the Failure Modes And Effects Analysis (FMEA) method. This research was conducted on Akasia Feeders and Lele Feeders at PT. PLN (Persero) ULP Kota Barat Pekanbaru.The existing condition of the Akasia Feeder in 2019 obtained SAIFI results of 6,419 disturbances/customers and in 2020 it was 2,814 disturbances/customers. While the 2019 Lele Feeder obtained SAIFI results of 5,005 disturbances/customers and in 2020 it was 2,196 disturbances/customers. While the SAIDI Akasia Feeder results in 2019 were 353,329 minutes/customer and in 2020 it was 105,080 minutes/customer. While the 2019 Lele Feeder obtained SAIDI results of 270,191 minutes/customer in 2020 of 111.424 minutes/customer. Considerable savings after maintenance at the Akasia Feeder and Lele Feeder. From the calculation obtained savings of Rp. 41,215,943.94 on Akasia Feeder and Rp. 10,806,099.21 on Lele Feeder for one year. The results obtained after repair efforts by scrounging trees to a safe distance for the network carry out routine network infections, so that they can more quickly map out disturbances to feeders. Limiting the number of customer outages by installing reclosers, LBS and sectionalizers. Based on the evaluation results, these two feeders are categorized as reliable, because they are below the standard value that has been determined.
Analisa Sistem Kelistrikan Gedung RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Aulia Zarni, Fajri; Situmeang, Usaha; Halilintar, Masnur Putra
SainETIn : Jurnal Sains, Energi, Teknologi, dan Industri Vol. 7 No. 2 (2023): SainETIn
Publisher : Teknik Elektro Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/sainetin.v7i2.9606

Abstract

Kapasitas daya listrik di Gedung Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad PLN ada tiga yaitu dengan ID No. 181101059392 dengan daya semu 1.730 kVA, daya aktif 1.384 kW, daya reaktif 1.038 kVAr, ID No. 181100147829 dengan daya semu 555 kVA, daya aktif 444 kW, daya reaktif 333 kVAr, ID No. 1811000945963 dengan daya semu 1.385 kVA, daya aktif 1.108 kW sehingga total daya semu 3.670 kVA, daya aktif 2.936 kW, dan daya reaktif 2.202 kVAr. Untuk suplai cadangan dari Diesel Generator ada lima yaitu pada lokasi gedung Utama Perkins 1 daya semu 1.360 kVA, daya aktif 1.088 kW, daya reaktif 816 kVAr, lokasi gedung Central Operation Theatre (COT) Perkins 2 daya semu 1.250 kVA daya aktif 1.000 kW, daya reaktif 750 kVAr, lokasi kantor Instalasi Pemeliharaan Sarana & Prasarana (IPSPRS) Mercy dengan daya semu 800 kVA, daya aktif 640 kW, dara reaktif 480 kVAr, dan lokasi halaman gedung Instalasi Pemulasaran Jenazah (IPJ) Caterpillar 1 dengan daya semu 455 kVA, 364 kW, daya reaktif 273 kVAr dan Caterpillar 2 dengan daya semu 500 kVA, daya aktif 400 kW, daya reaktif 300 kVAr, sehingga total daya semu Diesel Generator 4.255 kVA, daya aktif 3.492 kW dan daya reaktif 2.619 kVAr. Hasil analisa aliran daya pada ETAP adalah total arus 3981 A, total daya aktif 1993,98 KW, total daya reaktif j1495,32 dan total daya semu 2432,36 KVA. Selisih hasil perhitungan daya aktif dan hasil simulasi Software ETAP sebesar 75,864 kW atau 3,66%. Setelah dilakukan analisa besar pemakaian daya listrik pada gedung RSUD Arifin Achmad Pekanbaru besar kapasitas daya listrik yang tersedia sangat cukup untuk melayani pemakaian daya listrik tersebut.
Analisis Kinerja Cooling Fan Terhadap Temperatur Air Untuk Meningkatkan Kinerja Generator Di PLTG Balai Pungut Amin, Tengku muhammad; Situmeang, Usaha; Tanjung, Abrar
SainETIn : Jurnal Sains, Energi, Teknologi, dan Industri Vol. 7 No. 2 (2023): SainETIn
Publisher : Teknik Elektro Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/sainetin.v7i2.10767

Abstract

Temperatur kerja generator tinggi, sehingga tekanannya tinggi sehingga diperlukan pendinginan untuk menghindari pemanasan yang berlebihan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja generator akibat pendinginan oleh kipas pendingin yang digunakan oleh PT. PLN (Persero) PLTG Balai Pungut, serta untuk. Dimana mendapatkan hasil penelitian, nilai efektifitas tertinggi terjadi pada 5 desember 2021 jam 04.00 WIB. Dengan nilai 97,370 % sedangkan nilai terendah adalah 89,822 % pada tanggal 2 desember 2021 jam 03.00 WIB. Dari keseluruhan data juga di dapatkan nilai rata - rata efektifitas sekitar 95,545 %, nilai Approach rata - rata memilki nilai di bawah 2 °C dan kapasitas pendinginan tertinggi terjadi pada 5 desember 2021 jam 04.00 WIB. Dengan nilai 0,404 m3°C/jam sedangkan nilai terendah adalah 0,175 m3°C/jam pada tanggal 7 desember 2021 jam 10.00 WIB. Dari keseluruhan data di dapatkan nilai rata - rata kapasitas pendinginan sekitar 0,287 m3°C/jam. Maka dapat disimpulkan bahwasanya daya aktif dari generator sangat berhubungan dengan temperatur air pendingin atau cooling water temperature ketika suhu air masuk tinggi maka performa dari generator naik dan sebaliknya.
Pemanfaatan Atap Bangunan Sebagai Sumber Energi Listrik On Grid Sistem Untuk Kebutuhan Mall Living World Hasnul, Harri Putra; Situmeang, Usaha; Monice
SainETIn : Jurnal Sains, Energi, Teknologi, dan Industri Vol. 8 No. 2 (2024): SainETIn
Publisher : Teknik Elektro Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/sainetin.v8i2.10893

Abstract

Indonesia merupakan daerah tropis yang mempunyai sinar matahari yang sangat besar menjadi potensi energi terbarukan dengan radiasi harian rata-rata 4,5 – 4,8 kWh/m2. Sebagai energi terbarukan, sinar matahari tidak bersifat polutif, tidak akan habis. Maka dari itu sumber energi ini dapat dimanfaatkan untuk kelistrikan melalui sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Pada penelitian ini akan dibahas perancangan sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) On Grid pada Gedung living world. Dengan penggunaan inverter SOLIS-255K-EHV-5G-PLUS dengan daya DC maksimal 255 kW dan penggunaan modul PV SUNPOWER SPR-P5-525-U berkapasitas 525 Wp dengan Efficinecy 7,6% besar daya yang dibangkitkan sebesar 485,1 Wp berdasarkan Power Rating Inverter diketahui jumlah modul PV yang bisa dihubungkan dengan inverter sebanyak 525.664 jika dibulatkan menjadi 525 modul sel surya. PLTS ini dirancang untuk mengurangi pemakaian listrik dari PLN digedung Living World Pekanbaru. Lokasi ini dinilai memiliki potensi radiasi matahari yang cukup baik dan ketersediaan lahan yang luas. Hasil dari perancangan sistem pembangkit tenaga surya menghasilkan energi listrik terbesar 254.001,329 kWh. Berdasarkan produksi energi listrik yang dihasilkan, Gedung living world dapat menghemat penggunaan sumber energi listrik PLN dengan jumlah Rp 3.336.151.915/tahun atau Rp278.012.659/bulan. Diharapkan hasil dari perancangan ini menjadi acuan bagi pihak Living Wolrd agar diperoleh kesesuaian antara kebutuhan energi, harga, dan kualitas yang baik.