Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Pengembangan Manajemen Unit Penjaminan Mutu Pendidikan Untuk Calon Guru Berprestasi Kisno, Kisno; Zebua, Sitepanus; Azhari, Azhari; Iqnasus Panjaitan, Iwan Sunarnya; Rusdiman, Rusdiman; Mursalin, Mursalin; Hasan, Nur Shabrina
PROSIDING SEMINAR NASIONAL KEGURUAN DAN PENDIDIKAN (SNKP) Vol. 1 (2023): Prosiding Seminar Nasional Keguruan dan Pendidikan (SNKP) 2023
Publisher : LPPM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MUARA BUNGO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Era globalisasi menuntut SDM khususnya dalam dunia pendidikan yang tidak terlepas dari penjaminan mutu itu sendiri. Salah satu indikator SDM bermutu tinggi adalah adanya guru berprestasi. Sejumlah, satuan pendidikan telah memiliki Tim Manajemen Mutu Pendidikan, namun pada kenyataannya proses penjaminan mutu internal ini masih belum terlaksana dengan baik. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui jumlah guru yang sudah memenuhi persyaratan akademik, persyaratan administratif, dan persyaratan untuk diajukan sebagai calon guru berprestasi dan (2) Untuk menginvestigasi persiapan yang sudah dilakukan oleh Tim Manajemen Mutu Pendidikan dalam menyiapkan dan menyeleksi calon guru berprestasi Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif dan survei dengan menggunakan kuesioner dilaksanakan di dua sekolah menengah pertama di Kabupaten Deli Serdang yakni SMP Negeri 1 Tanjung Morawa dan SMP Negeri 2 Tanjung Morawa. Survei dilakukan pada bulan November 2022. Subjek survei adalah seluruh guru yang berada di SMP Negeri 1 Tanjung Morawa dan SMP Negeri 2 Tanjung Morawa. Selain itu survei juga ditujukan kepada Tim Manajemen Mutu Sekolah. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner untuk guru dan Tim Manajemen Mutu Pendidikan. Data yang telah dikumpulkan melalui kuesioner kemudian dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif sederhana. Dari hasil survei terhadap guru, terdapat 34 orang guru yang masa kerjanya sudah delapan tahun dan memiliki kualifikasi minmum strata satu. Hal ini merupakan salah satu syarat untuk mengikuti lomba guru berprestasi. Selain itu terdapat 14 guru yang masa kerjanya antara empat sampai dengan delapan tahun. Hal ini mengindikasikan terdapat potensi yang besar bagi kedua sekolah ini untuk mengikutsertakan guru dalam ajang lomba guru berprestasi. Dengan kata lain, salah satu syarat administratif khusus sudah dimiliki oleh kedua satuan pendidikan. Sedangkan dari hasil survei terhadap TMMP di kedua satuan pendidikan, tim manajemen mutu didominasi oleh personil yang masa kerjanya lebih dari delapan tahun. Hal ini menunjukkan adanya personil yang memiliki pengetahuan dan pengalaman yang cukup panjang mengenai situasi kontekstual sekolah masing-masing. Selain itu, sebagian besar anggota TMMP sudah memiliki sertifikat pendidik. Dari ruang lingkup kerja, TMMP berfokus pada tiga hal yakni penjaminan mutu, penguatan pendidikan karakter, dan pengembangan serta penerapan kurikulum. Sedangkan dari pembinaan, supervisi, dan pengawasan dilakukan tiap semester. Kedua satuan pendidikan sama-sama memiliki kekuatan yang dapat dijadikan sebagai peningkatan mutu sekolah melalui guru berprestasi. Namun demikian, kedua sekolah sama-sama memiliki kekurangan terkait minimnya pengembangan diri guru, dan perangkat pembelajaran yang belum standar, yakni dalam hal perangkat pembelajaran yang belum memiliki standar yang sama, minim partisipasi dalam lomba. Untuk mengatasi minimnya partisipasi guru dalam pengembangan diri, sekolah dapat memfasilitasi dengan mengadakan lomba, pelatihan dan lokakarya dalam materi penulisan best practice. Selain itu, manajemen unit penjaminan mutu pendidikan di kedua sekolah perlu dikembangkan dengan menambah evaluator eksternal dari luar sekolah yang memantau dan mengontrol berjalannya kegiatan penjaminan mutu melalui penyelenggaraan pelatihan atau lokakarya yang berhubungan dengan karya tulis guru sehingga potensi yang sudah ada di kedua sekolah dapat dikembangkan dan diikutsertakan dalam ajang lomba guru berprestasi di tahun yang akan datang.
Community-Based Science Education on Sexual Violence Prevention: A Case Study at St. Xaverius Catholic High School Gunungsitoli Bintang Laut Teluk Dalam Yesee, Blasius S.; Luahambowo, Leoni Intan F.; Ola, Dominikus Doni; Seran, Alfons; Zebua, Sitepanus
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 11 No 8 (2025): August
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v11i8.11702

Abstract

Sexual violence in schools is a serious and growing concern that demands a comprehensive educational and preventive response. This study aims to introduce science-based education on the recognition and prevention of sexual violence among senior high school students through a community intervention model. A case study approach was conducted in two private high schools in the Nias Islands, involving five lecturers from the Pastoral High School and 154 students from grades X and XI. The intervention included socialization sessions, knowledge transfer, and structured assistance from school principals and teachers. The educational content was enriched by legal perspectives from the Nias and South Nias Police Departments, psychological insights, and child protection material from the Center for Child Protection Studies. The findings reveal strong student engagement, active participation in discussions, and increased awareness regarding the forms and dangers of sexual violence. The program encouraged critical reflection and fostered a sense of responsibility among students. Overall, this community-based science education initiative shows promising outcomes in empowering students as agents of change and in promoting a safer, more supportive school environment.
The objectives of this study are: To describe the role of the principal in improving the quality of education at SMP Negerim4 Motomuzoi, Nias Regency. Data collection techniques mainly involved participant observation, in-depth interviews, and literature studies. The data collection instruments used in this study were observation sheets and interview guidelines. Data analysis was conducted in four stages, namely data collection, data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The resu Zebua, Sitepanus
Dharmas Education Journal (DE_Journal) Vol 4 No 2 (2023): DE_Journal
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Univesitas Dharmas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56667/dejournal.v5i1.1176

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipas Menggunakan Media Pembelajaran Video Animasi Di Kelas V Sd Negeri 066054 Medan. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 066054 Medan Tahun Ajaran 2024/2025. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 066054 Jl. Kasuari II, Perumnas Mandala, Kec. Medan Denai. Model ini meliputi empat tahap yang dilakukan secara berulang dalam setiap siklus, yaitu: (1) Perencanaan (planning), (2) Pelaksanaan (acting), (3) Observasi (observing), dan (4) Refleksi (reflecting). Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan di kelas V SD Negeri 066054 Medan dalam dua siklus, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran video animasi terbukti dapat meningkatkan hasil belajar IPAS siswa secara signifikan. Penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan baik dari aspek kuantitatif (hasil tes) maupun kualitatif (aktivitas dan motivasi belajar siswa). Media video animasi mampu meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa. Selama proses pembelajaran, siswa menunjukkan peningkatan perhatian, keaktifan, dan keterlibatan dalam kegiatan belajar. Siswa terlihat antusias saat menonton video animasi, aktif dalam diskusi kelompok, dan mampu mengemukakan pendapat. Suasana kelas menjadi lebih hidup dan interaktif. Hal ini sangat kontras dibandingkan dengan suasana pada prasiklus yang cenderung pasif, monoton, dan minim partisipasi. Dengan melihat hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran video animasi dalam pembelajaran IPAS secara nyata dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 066054 Medan. Oleh karena itu, strategi ini sangat direkomendasikan untuk diterapkan secara lebih luas di pembelajaran lainnya.