Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Upaya Guru dalam Menanamkan Nilai Toleransi Terhadap Peserrta Didik di Sekolah SMA Negeri 2 hibala Paulinus Kanisius Ndoa; Kristiana Mendrofa; Andrius Sarumaha
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN DAN AGAMA Vol. 4 No. 1 (2023): Mei : SEMNASPA
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Kateketik (STPKat) Santo Fransiskus Assisi Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/semnaspa.v4i1.379

Abstract

The purpose of this writing is to explain that the importance of the value of tolerance that can be developed in learning is carried out by the teacher. One of the values ​​instilled in children is the value of tolerance. Instilling the value of tolerance to students includes; responsibility, honesty, compassion, caring and cooperation, self-confidence, creativity, justice and leadership, kind and humble, and tolerance, peace-loving and unity. The method used in this paper uses qualitative methods by finding and collecting observational data, interviews, documentation and data analysis techniques. The results of research on several matters related to the teacher's efforts in instilling tolerance values ​​for students indicate that the teacher's role in instilling tolerance values ​​for students includes designing learning strategies, having optimal and proportional competence and having a strong commitment in setting an example to children regarding One of the character values ​​is the tolerance value. Because it is still found that in general they have obstacles in tolerance, namely there is still a lack of self-awareness from students of the importance of tolerance, and there are still several parties who do not participate and work together. The teacher's role in instilling the value of tolerance can also be through learning activities using several methods such as setting an example, helping each other, and respecting each other.
Relasi Antara Orang Tua Dan Anak Di Stasi Hati Kudus Sitolubanua Paroki Santo Bonifasius Alasa Foangeraigo Ziliwu; Paulinus Kanisius Ndoa; Evimawati Harefa
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN DAN AGAMA Vol. 4 No. 1 (2023): Mei : SEMNASPA
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Kateketik (STPKat) Santo Fransiskus Assisi Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/semnaspa.v4i1.382

Abstract

This study departs from the concern of researchers over the reality of the relationship between parents and children. The main problem raised is the attitude of parents in giving their time to children is very minimal both in the form of mentoring and educating. The purpose of this study was to find out what is meant by the relationship between parents and children and to know the description of the relationship between parents and children at Hati Kudus Sitolubanua Station. The research methodology is qualitative research. This research was conducted at Hati Kudus Sitolubanua Station. Subjects were 20 people, data collection methods were observation, interviews and documentation. Data analysis was carried out through three processes, namely: data reduction, data display, and verification. The results of the study illustrate that the relationship between parents and children at the Hati Kudus Sitolubanua station does not fully have much time to establish relationships. There is still a lack of openness between parents and children. there are still families using authoritarian or power parenting styles that have very excessive control and a lack of parental involvement in children's education, especially in children's learning. Parents are able to explain and invite children to understand that family is the first place to find comfort and happiness filled with good relationships, able to create relationships full of prosperity and harmony in the family.
Strategi Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Katolik Melalui Model Pembelajaran Quantum Teaching Sergius Lay; Paulinus Kanisius Ndoa; Teti Gusni Waruwu
Jurnal Magistra Vol. 1 No. 1 (2023): Maret : Jurnal Magistra
Publisher : STP Dian Mandala Gunungsitoli Nias Keuskupan Sibolga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62200/magistra.v1i1.44

Abstract

Judul penelitian ini adalah Strategi Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Katolik melalui Model Quantum Teaching. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana strategi mencapai hasil belajar berdasarkan model pembelajaran Pendidikan Agama Katolik. Penelitian ini diangkat dan diteliti dilatarbelakangi oleh situasi pembelajaran di mana siswa masih kurang percaya diri, sulit memilih kata atau tampak ragu-ragu dalam berbicara, motivasi yang jarang diberikan oleh guru, yang menyebabkan kurangnya memiliki kesan yang berarti pada siswa. Model pembelajaran quantum teaching adalah salah satu model yang dapat mengatasi persoalan yang dialami oleh siswa dalam pembelajaran, termasuk dalam Pendidikan Agama Katolik, karena model ini memotivasi siswa dalam menciptakan suasana belajar siswa secara baik dan positif karena ada suasana yang nyaman dan menyenangkan, pelajaran dapat dimengerti dan diterima dengan mudah oleh siswa serta membimbing siswa ke arah berpikir yang sama dalam satu saluran pikiran yang sama. Adapun strategi untuk meningkatkan hasil belajar pendidikan agama Katolik melalui pembelajaran quantum teaching adalah: membangun komunikasi atau interaksi antara guru dan siswa secara positif; menciptakan suasana kelas yang positif; menciptakan suasana belajar yang menyenangkan; memaksimalkan waktu yang ingin dicapai dalam keberhasilan siswa dalam hal belajar; dan mempersiapkan sarana dan prasarana untuk mendukung proses belajar siswa di kelas.
Pendidikan Sebagai Upaya Pemerdekaan Manusia Paulinus Kanisius Ndoa; Stefanus Hulu
Jurnal Magistra Vol. 1 No. 1 (2023): Maret : Jurnal Magistra
Publisher : STP Dian Mandala Gunungsitoli Nias Keuskupan Sibolga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62200/magistra.v1i1.45

Abstract

Today, the world of education is experiencing a shift from its true values. The education system used places too much emphasis on intellectual aspects, textual values, and charitable morality. However, they pay less attention to aspects of personal character formation, value education, and sensitivity and social responsibility. This situation should not be allowed to continue. Now is the time for stakeholders who are involved in organizing education to return education to the "spirit" idealized by the father of national education, Ki Hajar Dewantara, regarding education that is free. This paper is the result of exploring Ki Hajar Dewantara's ideas on education. Done by using literature review. From the results of a literature search it was concluded that education that liberates will produce three types of people. First, it will give birth to humans who are not ruled by other people, but their minds can rule themselves. Second, giving birth to humans who stand tall because of their own strength. Third, to give birth to human beings who are capable of self-discipline, so that they do not interfere with the independence of others.
Moralitas Berpacaran di Kalangan Remaja: Studi Penelitian di SMA 1 Mandrehe Paulinus Kanisius Ndoa; Elisabeth Cahaya Ceria Hia
Jurnal Magistra Vol. 2 No. 1 (2024): Maret : Jurnal Magistra
Publisher : STP Dian Mandala Gunungsitoli Nias Keuskupan Sibolga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62200/magistra.v2i1.76

Abstract

Adolescence is the period of puberty. Children experience growth and development especially in friendship. This friendship leads to feelings of liking for the opposite sex which is called courtship. Dating in the sense of special friendship between young men and women in principle has a good purpose to get to know each other's personalities. But this good intention is sometimes tainted by the irregularities that occur in the courtship process. This deviation occurs because of the wrong concept of dating as well as the moral decline among teenagers. This study uses a qualitative approach with the aim of knowing the morality of dating among adolescents at SMA Negeri I Mandrehe. The research findings are as follows: In general, respondents have received education and assistance from teachers and parents about how to interpret courtship. Even so, some of them have not interpreted courtship precisely. In fact, some of them had bad experiences in dating. Some of them openly share their dating experiences with their parents.
Analisis Model Manajemen Sumber Daya Manusia di Persekolahan Katolik Se-Keuskupan Sibolga Paulinus Kanisius Ndoa; Sergius Lay; Bartolomeus Sihite
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 13 No. 1 (2024): DIDAKTIKA Februari 2024
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.392

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis tata kelola/manajemen sumber daya manusia di sekolah menengah Katolik yang tersebar di Keuskupan Sibolga. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif, dengan tujuan memahami tata kelola manajemen sumber daya manusia berdasarkan model yang ada. Hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) data menunjukkan bahwa sekolah-sekolah Katolik di Keuskupan Sibolga sudah memiliki perencanaan, analisis pekerjaan, rekrutmen, dan sistem pemilihan sumber daya manusia yang terdokumentasi dengan baik; 2) yayasan pendidikan, sebagai penyelenggara pendidikan, telah menerapkan sistem-sistem ini, meskipun hasilnya belum memenuhi harapan para pemangku kepentingan; dan 3) produktivitas pendidikan di sekolah-sekolah yang diteliti dikategorikan sebagai baik. Berdasarkan temuan ini, rekomendasi diberikan kepada penyelenggara/ yayasan pendidikan untuk: 1) melakukan sosialisasi tentang perencanaan, analisis pekerjaan, rekrutmen, dan sistem pemilihan sehingga semua anggota sekolah memiliki konsep/persepsi bersama mengenai seluruh sistem manajemen sumber daya manusia yang diterapkan di sekolah-sekolah ini; 2) secara periodik melaksanakan semua perencanaan, analisis pekerjaan, rekrutmen dan sistem pemilihan, serta produktivitas pendidikan; dan 3) untuk menjaga transparansi dalam tata kelola, semua perencanaan, analisis pekerjaan, rekrutmen dan sistem pemilihan, serta produktivitas pendidikan, harus dapat diakses secara terbuka untuk memudahkan semua pemangku kepentingan dalam memahami dan mempelajarinya.
IMPLEMENTASI TEORI BELAJAR DISCOVERY LEARNING JEROME BRUNER DALAM PROSES PEMBELAJARAN Ndoa, Paulinus Kanisius; Lay, Sergius; Waruwu, Florentina
Pedagogik : Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran Fakultas Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Aceh Vol 11, No 1, April (2024)
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37598/pjpp.v11i1, April.2045

Abstract

Proses belajar-mengajar dapat berjalan efektif jika Guru menggunakan metode pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan belajar peserta didik. Salah satu alternatif yang bisa menjadi pilihan dalam pembelajaran adalah model pembelajaran sebagaimana yang ditawarkan oleh Bruner. Bruner merupakan seorang ahli psikologi dan pemikir yang mengembangkan teori yang sangat berkaitan dengan teori kognitif yaitu teori belajar discovery learning. Dasar pemikiran teori discovery learning adalah terkait dengan konsep Bruner tentang manusia. Bruner memandang manusia sebagai pemproses, pemikir dan pencipta informasi. Teori ini mengarahkan siswa untuk dapat menemukan sesuatu melalui proses pembelajaran. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kajian kepustakaan dengan maksud menggali pemikiran-pemikiran Bruner terkait dengan teori belajar discovery learning. Dari berbagai literatur ditemukan bahwa teori belajar discovery learning sangat berpengaruh terhadap perkembangan ranah kognitif peserta didik. Model pembelajaran discovey learning memberi ruang yang cukupkepada peserta didik untuk berkreasi dan menemukan sendiri apa yang ia butuhkan bagi dirinya. Disini Guru bukan lagi sebagai pemberi ilmu tetapi berperan sebagai fasilitator. Ditemukan juga bahwa penerapan teori ini berimplikasi terhadap prestasi belajar siswa, dimana siswa ditantang untuk memiliki kemandirian dalam menggali pengetahuan dan mengolah potensi dirinya.
PERAN GURU AGAMA KATOLIK DI ERA DIGITAL DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK Lay, Sergius; Ndoa, Paulinus Kanisius; Marbun, Martina Rosmaulina
IN VERITATE LUX Vol 7 No 1 (2024): IN VERITATE LUX: Jurnal Ilmu Kateketik Pastoral Teologi, Pendidikan, Antropologi,
Publisher : STP St. Bonaventura Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63037/ivl.v7i1.74

Abstract

Penelitian ini dilakukan berdasarkan latar belakang dugaan bahwa kebanyakan Guru Agama Katolik di jaman sekarang, kurang memberikan akses terhadap pembaharuan metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan jaman serta sesuai dengan perkembangan psikologis siswa. model pembelajaran yang disajikan masih seperti ketika para guru berada pada masa ketika mereka hidup di jaman lalu dan berbeda dengan jaman sekarang ini. Siswa di jaman sekarang membutuhkan sebuah pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik generasi mereka, yaitu generasi milenial. Tujuan dari penelitian ini adalah menyajikan cara-cara yang harus dilakukan oleh guru-guru Agama Katolik dalam kegiatan pembelajaran dalam konteks pembelajaran agama katolik. Metode penelitian yang dilakukan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa Guru PAK 1) harus memahami perkembangan teknologi digital; 2) menghindari perilaku otoriter dalam proses pembelajaran dan pembinaan; 3) memperhatikan pembentukan emosi dan perasaan siswa; 4) interaksi dalam pembelajaran dapat terjadi secara online / daring; 5) memberikan rasa kepercayaan terhadap akses siswa terhadap dunia digital.
Strategi Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Katolik Melalui Model Pembelajaran Quantum Teaching Lay, Sergius; Paulinus Kanisius Ndoa; Teti Gusni Waruwu
Jurnal Magistra Vol. 1 No. 1 (2023): Maret : Jurnal Magistra
Publisher : STP Dian Mandala Gunungsitoli Nias Keuskupan Sibolga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62200/magistra.v1i1.44

Abstract

Judul penelitian ini adalah Strategi Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Katolik melalui Model Quantum Teaching. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana strategi mencapai hasil belajar berdasarkan model pembelajaran Pendidikan Agama Katolik. Penelitian ini diangkat dan diteliti dilatarbelakangi oleh situasi pembelajaran di mana siswa masih kurang percaya diri, sulit memilih kata atau tampak ragu-ragu dalam berbicara, motivasi yang jarang diberikan oleh guru, yang menyebabkan kurangnya memiliki kesan yang berarti pada siswa. Model pembelajaran quantum teaching adalah salah satu model yang dapat mengatasi persoalan yang dialami oleh siswa dalam pembelajaran, termasuk dalam Pendidikan Agama Katolik, karena model ini memotivasi siswa dalam menciptakan suasana belajar siswa secara baik dan positif karena ada suasana yang nyaman dan menyenangkan, pelajaran dapat dimengerti dan diterima dengan mudah oleh siswa serta membimbing siswa ke arah berpikir yang sama dalam satu saluran pikiran yang sama. Adapun strategi untuk meningkatkan hasil belajar pendidikan agama Katolik melalui pembelajaran quantum teaching adalah: membangun komunikasi atau interaksi antara guru dan siswa secara positif; menciptakan suasana kelas yang positif; menciptakan suasana belajar yang menyenangkan; memaksimalkan waktu yang ingin dicapai dalam keberhasilan siswa dalam hal belajar; dan mempersiapkan sarana dan prasarana untuk mendukung proses belajar siswa di kelas.
Pendidikan Sebagai Upaya Pemerdekaan Manusia Paulinus Kanisius Ndoa; Stefanus Hulu
Jurnal Magistra Vol. 1 No. 1 (2023): Maret : Jurnal Magistra
Publisher : STP Dian Mandala Gunungsitoli Nias Keuskupan Sibolga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62200/magistra.v1i1.45

Abstract

Today, the world of education is experiencing a shift from its true values. The education system used places too much emphasis on intellectual aspects, textual values, and charitable morality. However, they pay less attention to aspects of personal character formation, value education, and sensitivity and social responsibility. This situation should not be allowed to continue. Now is the time for stakeholders who are involved in organizing education to return education to the "spirit" idealized by the father of national education, Ki Hajar Dewantara, regarding education that is free. This paper is the result of exploring Ki Hajar Dewantara's ideas on education. Done by using literature review. From the results of a literature search it was concluded that education that liberates will produce three types of people. First, it will give birth to humans who are not ruled by other people, but their minds can rule themselves. Second, giving birth to humans who stand tall because of their own strength. Third, to give birth to human beings who are capable of self-discipline, so that they do not interfere with the independence of others.