Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Efisiensi Hidrodinamis Pemecah Gelombang Tegak Komposit Balok Kotak Dan Tiang Pancang Dengan Pengisi Batuan Frans Rabung; M. Saleh Pallu; M. Arsyad Thaha; A. Bakri Muhiddin
Rekayasa Sipil Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagai negara kepulauan yang memiliki pantai terpanjang didunia, Indonesia membutuhkan banyak pemecahgelombang (termasuk groin dan revetment) tidak hanya untuk melindungi pantai dari penggerusan tetapi jugademi menjaga ketenangan air di kolam pelabuhan untuk manuver kapal dan operasi bongkar-muat. Akan tetapi,sampai sekarang di Indonesia, banyak konstruksi pemecah gelombang dan revetment tidak memperhatikan teknikpantai dan manajemen dengan baik. Ada banyak pemecah gelombang, groin dan revetment yang telah dibangununtuk melindungi pantai-pantai yang kritis, tetapi perencanaan dan konstruksi tidak profesional sehingga merekatidak bertahan lama. Contoh terdekat adalah Pantai Tanjung Bunga, Makassar. Beberapa groin yang dibangun diPantai Akkarena rusak hanya dalam beberapa tahun. Sebuah pemecah gelombang yang terbuat dari silindersilinderbeton, runtuh sebelum selesai. Penyebab kelangkaan pembangunan pemecah gelombang (yang baik)adalah biaya tinggi yang dibutuhkan akibat kesulitan bekerja di laut dan kebutuhan material (yang memenuhisyarat) yang sangat banyak. Studi ini mencari jalan keluar berupa pemecah gelombang (vertikal) yang terbuatdari balok-kotak, tiang-pancang dan pengisi beton. Telah diketahui bahwa pemecah gelombang gundukan batuadalah yang paling efektif meredam energi gelombang (baik transmisi maupun refleksi), dan bahkan setelahruntuh pun masih dapat berfungsi; dengan sedikit perbaikan pada kerusakan, ia akan berfungsi lagi semakin baik.Persoalan utama adalah kebutuhan material yang sangat banyak, dan sebahagian harus dalam ukuran besar.Material ini biasanya diperoleh dari peledakan gunung-gunung batu yang berkualitas baik (SG > 2.7), hal yangsekarang sulit dilakukan karena issue lingkungan. Dengan pemecah gelombang vertikal, ukuran dan jumlah batuyang dibutuhkan sangat berkurang.
Sosialisasi Aplikasi Teknologi Building Information Modelling (BIM) pada Sektor Konstruksi Indonesia Fakhruddin -; Herman Parung; Muhammad Wihardi Tjaronge; Rudy Djamaluddin; Rita Irmawaty; Andi Arwin Amiruddin; Abdul Rahman Djamaluddin; Tri Harianto; Achmad Bakri Muhiddin; Ardi Arsyad; Sitti Hijraini Nur
JURNAL TEPAT : Teknologi Terapan untuk Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 2 (2019): Aplikasi Teknologi untuk Hidup Masyarakat yang Lebih Baik
Publisher : Faculty of Engineering UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (896.338 KB) | DOI: 10.25042/jurnal_tepat.v2i2.82

Abstract

Building Information Modelling (BIM) adalah sebuah pendekatan untuk desain bangunan, konstruksi, dan manajemen. Software Tekla merupakan revolusi baru dalam bidang rekayasa struktur yang memiliki beberapa keunggulan dibanding program aplikasi lainnya. Tekla Structures merupakan perangkat lunak Building Information Modelling (BIM) yang memungkinkan untuk membuat dan mengelola data secara akurat dan rinci, serta dapat membuat model struktur 3D tanpa melupakan material dan struktur yang kompleks. Penggunaan BIM di Indonesia masih hanya sebatas menjawab persoalan bagaimana mengefisiensikan kebutuhan tenaga kerja, waktu dan uang. Jika kita berkaca pada bagaimana pengaplikasian metode BIM di negara lain, potensi yang dicapai dari pengaplikasian metode BIM di Indonesia masih jauh dari kata maksimal. Tantangan selanjutnya adalah bagaimana mengenalkan teknologi aplikasi BIM ini dan mendorong penerapan BIM ini ke seluruh pihak stakeholder sektor konstruksi yang terkait. Maka dari itu, kegiatan pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pengenalan tentang Building Information Modelling dan memberikan keterampilan dasar dalam penggunaan aplikasi teknologi BIM dengan software Tekla Structures. Kegiatan ini dilaksanakan di Departemen Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin yang dihadiri oleh 35 peserta yang berasal dari kalangan praktisi dan akademisi. Tahapan kegiatan pengabdian meliputi kegiatan sosialiasi ke stakeholder melalui mitra Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan (LPJKP Sul-Sel), pengumpulan data berupa shop drawing, pembuatan modul, pemodelan dan laporan berupa quantity dan gambar kerja.
Sosialisasi Mitigasi Bencana pada Daerah Rawan Longsor Achmad Bakri Muhiddin; Nur, S. H; Harianto T; Djamaluddin R; Arsyad A; Suprapti A
JURNAL TEPAT : Teknologi Terapan untuk Pengabdian Masyarakat Vol 4 No 2 (2021): Community Empowerment through Health Awareness in the New Normal
Publisher : Faculty of Engineering UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25042/jurnal_tepat.v4i2.191

Abstract

Landslide vulnerability at several locations in South and West Sulawesi requires inspection and evaluation because of the failure of retaining wall structure. Some of the damage that occurs needs to be handled with technical evaluation and back analysis to find out the mechanism of the failure through site investigation, data observation from stakeholders. The main purpose of this study is to discuss and facilitated information about retaining wall design to withstand the burden and avoid repeating similar disaster in the next projects. From observations and field facts, the collapse of retaining wall is caused by the dimensions of retaining wall that are too slender so that they are unable to withstand active soil pressure when saturated soil. Retaining walls drainage does not work properly so the soil is easily saturated when it rains. The collapse was caused by the collapse of the wall and the eroding of the retaining wall foundation due to the intrusion of water in the horizontal crack at the meeting of the shoulder of the road and the retaining wall. Disaster risk management begins with the assessment and mapping of disaster risks. Learning to the community and construction service actors in disaster-prone areas is done intensively in order to be able to visually assess the threat. Mitigation efforts are more effective with disaster risk reduction investigations in the form of the implementation of early warning systems that allow relevant parties to detect early damage and make repairs before greater damage occurs.
Pengaruh Waktu Pemeraman dan Gradasi Zeolit terhadap Kuat Tekan Bebas Tanah Laterit Stabilisasi Zeolit Aktivasi Waterglass Marthen M. Tangkeallo; Lawalenna Samang; A.R. Djamaluddin; Achmad Bakri Muhiddin
Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS 2019: Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (770.519 KB)

Abstract

Pekerjaan tanah sangat fundamental pada infrastruktur sipil yang tergantung pada peruntukannya. Pengujian ini untuk mengetahui pengaruh waktu pemeraman dan gradasi zeolite terhadap nilai kuat tekan bebas tanah laterit stabilisasi zeolite aktivasi waterglas. Materialtanah laterit mengandung ±59,96% senyawa besi FeO berwarna merah bata kecoklatan .Bahan stabilisasi zeolite memiliki mineral kristal alumina silikat ±81,83% berpori terhidrat yang mempunyai mikrostruktur struktur kerangka 3-D tetrahedral, sedangkan waterglass atau sodium silikat adalah garam yang larut dalam air dengan komposisi sodium meta silikat. Stabilisasi dilakukan dengan 12% zeolit alam dan bergradasi #10, #40 dan #100 terhadap berat tanah dan waterglass sebesar 4% dari berat tanah. Spesimen diuji diperam 0, 7, 14, dan 28 hari. Hasil pengujian menunjukkan peningkatan nilai kuat tekan tanah laterit stabilisasi seolit dengan aktivasi waterglass meningkat sejalan dengan gradasi zeolite proporsional linear dengan meningkatnya gradasi. Hal ini mengindikasikan kapasitas dukung tanah laterit stabilisasi zeolite dengan aktivasi waterglass mengklasifikasikan 15 sampai 20 kali rasio peningkatan sebesar 15,74. 19,95 kg/cm2 pada masa peram 28 hari. Nilai kuat tekan gradasi 100 lebih tinggi dibandingkan dengan gradasi lolos saringan Nomor 10 dan 40.
Pengaruh Induksi Panas terhadap Nilai Kuat Tekan Bebas Tanah Lunak pada Zona Radial Maraden Panjaitan; Lawalenna Samang; Achmad Bakri Muhiddin; Tri Harianto
Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS 2019: Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (614.615 KB)

Abstract

Problem utama pembangunan infrastruktur pada tanah lempung lunak (soft soil) adalah daya dukung tanah dasarnya yang relatif. Metoda perbaikan yang tersedia adalah preloading dengan cara Prefabricated vertical drain, electro- osmosis, vacuum consolidation, lightweight fill, stone column, jet grouting, lime columns, fracture grouting, ground freezing, vitrification, electrokinetic treatment dan electroheating. Dalam metode penelitian ini dilakukan preloading dengan kombinasi heating. Lokasi Pengambilan sampel tanah lunak di Takalar-Sulawesi Selatan. Tujuan dari penelitian ini mendapatkan nilai hubungan kuat tekan bebas (unconfined compression test) dan korelasinya dengan temperatur dan beban pada tanah lunak. Selanjutnya mendapatkan nilai pengaruh kuat tekan bebas pada zona radial akibat diinduksi panas. Pada pengujian ini membuat variasi suhu mulai dari 1000 C, 2000 C, 3000 C ,sampai dengan 4000 C dan dan beban 0,20 kg/cm. Sampel yang diuji UCT pada zona radial yang sudah dimodelkan dengan radius 10 ,20 cm, 30 cm, 40 cm. Metode unconfined compression test (UCT) dengan temperatur 4000 menunjukkan hasil kuat tekan bebas pada radial Ro/center sebesar 0,467 kg/cm2dan pada R1 sebesar 0,250 kg/cm2, R2 sebesar 0,155 kg/cm2.Pada suhu 2000 C menunjukkan Ro/center sebesar 0,247 kg/cm2dan pada R1 sebesar 0,154 kg/cm2, R2 sebesar 0,107 kg/cm2. Hasil grafik tersebut kecenderungan pada titik tertentu akan sama pada temperatur dan radia yabg berbedal .Pengujian pemodelan ini menghasilkan kuat tekan bebas yang dapat dipakai menjadi parameter model pondasi pada tanah lunak dan terapannya bisa dipakai pada pondasi.
Pengaruh Variasi Aktivator terhadap Kuat Tekan Bebas Tanah Lempung - EPS Ramdania Tenreng; Wihardi Tjaronge; Tri Harianto; Achmad Bakri Muhiddin
Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS 2019: Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (707.647 KB)

Abstract

Kepedulian terhadap dampak lingkungan secara global dari pembuangan limbah industri dan ketatnya aturan hukum tentang lingkungan menyebabkan berbagai penelitian tentang daur ulang bahan. Salah satu material yang paling banyak digunakan dan didaur ulang adalah Expanded Polystyrene. Expanded Polystyrene memiliki massa yang rendah dibandingkan denganvolume. Hal ini membuat banyak daur ulang limbah EPS sebagai bahan substitusi, salah satunya dalam pembuatan material ringan yang digunakan dalam bidang teknik sipil. Hal tersebut menjadi faktor besar sehungga penelitian ini difokuskan pada pengembangan komposit tanah yang dibuat dengan mencampur EPS daur ulang dengan tanah lempung stabilisasi kapur tohor aktivasi resin damar dan oksida besi (selanjutnya disebut alkali) dengan variasi sebesar 2%, 06%, 10% dan 20% dan variasi EPS yang tetap sebesar 50% dari perbandingan volume dengan metode static compaction. Parameter yang akan dianalisis adalah nilai kuat tekan bebas masingmasing variasi campuran pada waktu pemeraman 7, 14 dan 28 hari. Sehingga akan diperoleh komposisi optimum antara lempung, aktivator, dan EPS. Hasil pengujian menunjukkan bahwa penambahan aktivator dan EPS dapat mengurangi berat spesimen secara signifikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penambahan EPS dan aktivator dapat mereduksi berat dengan komposisi optimum 20% aktivator dalam masa peram 14 hari.
Pengaruh Gradasi Agregat Kasar terhadap Nilai CBR M Meti; Lawalenna Samang; Rahman Djamaluddin; Achmad Bakri Muhiddin
Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS 2019: Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (527.441 KB)

Abstract

Campuran agregat sebagai bahan konstruksi pondasi dipengaruhi mutu pondasi, salah satu faktor adalah sifat agregat, gradasi, kepadatan dan daya dukung yang dinyatakan dengan CBR. Nilai CBR bergantung pada komposisi butiran agregat, kepadatan dan daya dukung. Penelitian ini untuk menyelidiki pengaruh variasi gradasi agregat kasar terhadap nilai kepadatan dan daya dukung. Dengan cara memvariasikan gradasi agregat kasar dengan tingkat kepadatan. Tahapan-tahapan penelitian yaitu pertama dengan melakukan percobaan pemadatan dengan Modified Proctor dan dilanjutkan percobaan CBR unsoaked. Komposisi agregat yaitu Agregat 1,5”, 1” dan 3/4:” dengan tiga variasi gradasi agregat, pertama : 15%, 25%, 60%, kedua 20%, 30%, 50% dan ketiga 25%,35%,40% terhadap berat total campuran. Kadar air agregat 1,60 % dan hasil pengujian kepadatan diperoleh pertama kadar air optimum 3,31 % dengan berat isi kering (γd) maksimum 1,83 gr/cm3, kedua kadar air optimum 3,35% dengan berat isi kering (γd) maksimum 1,70 gr/cm3 dan ketiga kadar air optimum 3,25% dengan berat isi kering (γd) maksimum 1,74 gr/cm3. Selanjutnya pengujian CBR Unsoaked, nilai CBR pertama : 35,58 %, kedua : 29,03 % dan ketiga 28,59%.
Studi Pengaruh Persentasi Pasir dan Kerikil terhadap Kuat Tekan Bebas Asbuton Aktivasi Waterglass E Erdawaty; Lawalenna Samang; Achmad Bakri Muhiddin; Ardy Arsyad
Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS 2019: Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.582 KB)

Abstract

Mineral Asbuton pada umumnya terdiri dari batuan dasar batu kapur. Deposit Asbuton dalam jumlah besar dapat menjamin pasokan kebutuhan konstruksi. Asbuton juga banyak digunakan dalam perbaikan tanah. Namun dalam beberapa kasus, Asbuton memiliki kuat tekan yang rendah. Ketersediaan material dasar dan material stabilisasi adalah faktor utama bagi penulis untuk melakukan stabilisasi kimia terhadap Asbuton, menggunakan Waterglass demi memperoleh inovasi stabilisasi Asbuton yang baru. Stabilisasi dilakukan dengan menggunakan pasir dan kerikil sebagai filler dan Waterglass berfungsi sebagai Binder. Waterglass menggantikan air sepenuhnya. Sampel diuji pada masa peram 0, 3, 5, dan 7 hari. Hasil Pengujian menunjukkan bahwa penambahan filler mempengaruhi nilai kuat tekan secara signifikan. Pada campuran S7dengan masa peram 7 hari diperoleh nilai kuat tekan 0.529 kg/cm2atau 10 kali lipat dari nilai kuat tekan Asbuton.
Uji Kuat Tarik Model Blok Tipe X Penopang Riprap untuk Perkuatan Lereng Enos Karapa; Tri Harianto; Achmad Bakri Muhiddin; Rita Irmawaty
Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS 2020: Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (911.619 KB)

Abstract

Perkuatan lereng dengan berbagai metode telah banyak dilakukan, namun penerapannya tidak dapat dilakukan disetiap tempat yang berbeda dan biaya yang mahal terkadang menjadi kendala. Penelitian awal ini mempelajari pemanfaatan penopang blok pengaman terhadap penggunaan riprap sebagai alternatif perkuatan lereng dengan membuat model skala laboratorium. Pembuatan model perkuatan lereng dengan blok tipe x diharapkan dapat meminimalisir terjadinya kegagalan dalam perkuatan lereng. Tujuan dari penelitian ini adalah mengukur besar uji kuat tarik blok tipe x untuk menghasilkan perkuatan lereng yang lebih maksimal. Hasil pengujian terhadap 4 sampel, terlihat bahwa kuat tarik model blok x Brace lebih besar dibandingkan dengan model blok x terkunci, hal ini disebabkan karena perbedaan bentuk penampang dari kedua blok. Penampang blok tipe x brace menyatu sedangkan blok tipe x terkunci terpisah secara bersusun. Penelitian ini diharapkan menghasilkan nilai uji kuat tarik yang maksimal pada blok tipe x sebagai penopang riprap untuk menambah nilai kestabilan lereng.
Pengaruh Kedalaman Kapasitas Tarik Angkur Tanah Jenis Lipat terhadap Tanah Lunak Muhammad Idhil Maming; A. Rachman Djamaluddin; Tri Harianto; Achmad Bakri Muhiddin
Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS 2020: Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1058.862 KB)

Abstract

Angkur Tanah banyak dipakai untuk menahan tegangan tarik akibat pembebanan dan meneruskan gaya kedalam tanah. Jenis angkur tanah telah banyak digunakan seperti pelat baja dengan berbagai berbentuk. Pada penggunaannya terdapat kendala sangat sulit dalam pemasangan, karena harus dibor atau digali terlebih dahulu sebelum dipasang. Hal ini menjadi tantangan dalam ilmu rekayasa, terutama pada kondisi tanah lunak. Dengan pertimbangan tersebut diperlukan innovasi baru untuk mengembangkan model angkur yang lebih mudah dalam pemasangan dan memiliki kapasitas tarik cukup besar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kapasitas tarik dengan menggunakan angkur tanah type lipat yang diharapkan dapat mengatasi permasalahan bangunan pada tanah lunak. Uji model fisik dilakukan di laboratorium Mektan, Departemen Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin. Angkur ini terdiri dari 4 daun. Tiap daun panjang 100 mm, lebar 60 mm dengan ketebalan 5 mm, diuji dimedia tanah lunak dengan pemadatan statis pada kolom test diameter 1200 mm dan tinggi 1500 mm dengan variasi kedalaman 300 mm, 600 mm dan 900 mm. Dilengkapi instrumen tes tarik dongkrak hidrolik kapsitas 10 ton. Angkur lipat ditekan masuk kedalam tanah dengan bantuan dongkrak hidrolik. Kemudian Tes tarik dilakukan lalu diamati kapasitas tarik untuk semua variasi kedalaman yang diuji. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan kapasitas tarik angkur pada masing-masing kedalaman 300 mm sebesar 6.5 KN, 600 mm sebesar 10 KN dan 900 mm sebesar 19 KN. Kesimpulan yang didapat yaitu pemasangan angkur lipat pada tanah lunak sangat mudah, tanpa menggali atau mengebor tanah, dan kedalaman penanaman angkur lipat memiliki batasan efektifitas dalam meningkatkan kapasitas tarik.