ABSTRAK Latar Belakang: Produk halal menjadi perhatian penting di kalangan masyarakat Muslim, termasuk remaja di Kota Makassar, mengingat nilai-nilai Islam yang mendorong konsumsi makanan dan minuman yang sesuai syariat. Remaja di era modern cenderung dipengaruhi oleh gaya hidup digital yang memaparkan mereka pada berbagai informasi produk, termasuk makanan dan minuman halal dan juga non-halal. Saat ini tantangan dalam memastikan bahwa remaja benar-benar memahami pentingnya memilih produk halal, yang tidak hanya terkait dengan aspek religius tetapi juga mencakup kualitas, kesehatan, dan kepedulian terhadap lingkungan. Tujuan: Untuk menjawab kebutuhan akan data empiris terkait hubungan antara sikap, norma subjektif, persepsi kontrol perilaku, minat beli, dan kesadaran halal dalam memengaruhi perilaku pembelian remaja di Kota Makassar. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian dengan metode cross-sectional studi. Penelitian ini akan dilakukan di SMA. 10 Makassar, pada bulan Juli-September 2024. Total sampel dalam penelitian ini adalah berjumlah 119 siswa/siswi. Analisis data yang digunakan yaitu menggunakan analisis univariat, bivariat dan multivariat. Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa norma subjektif dan persepsi kontrol perilaku merupakan faktor kunci dalam membentuk perilaku konsumsi halal pada remaja. Hal ini menunjukkan, sikap dan kesadaran pribadi masih belum cukup kuat untuk memengaruhi perilaku konsumsi pada kaum muda. Keterlibatan faktor eksternal, seperti ekonomi, aksesibilitas, dan norma gender, juga menjadi variabel penting yang harus diperhatikan dalam membangun ekosistem konsumsi halal yang berkelanjutan. Strategi berbasis komunitas, promosi produk yang inklusif, dan intervensi kebijakan yang mendorong aksesibilitas pada produk halal adalah kunci untuk meningkatkan perilaku konsumsi halal, khususnya di kalangan remaja. ABSTRACT Background: Halal products are an important concern among the Muslim community, including teenagers in Makassar City, given the Islamic values that encourage the consumption of Shariah-compliant food and beverages. Teenagers in the modern era tend to be influenced by digital lifestyles that expose them to various product information, including halal and non-halal food and beverages. It is now a challenge to ensure that adolescents truly understand the importance of choosing halal products, which is not only related to religious aspects but also includes quality, health, and concern for the environment. Objective: To answer the need for empirical data related to the relationship between attitudes, subjective norms, perceived behavioral control, purchase intention, and halal awareness in influencing adolescent purchasing behavior in Makassar City. Method: This research is a quantitative research with a cross-sectional study method. This research will be conducted at SMA. 10 Makassar, in July-September 2024. The total sample in this study was 119 students. The data analysis used is using univariate, bivariate and multivariate analysis. Results: This study shows that subjective norms and perceived behavioral control are key factors in shaping halal consumption behavior in adolescents. This shows that personal attitudes and awareness are still not strong enough to influence consumption behavior in young people. The involvement of external factors, such as economy, accessibility, and gender norms, are also important variables that must be considered in building a sustainable halal consumption ecosystem. Community-based strategies, inclusive product promotion, and policy interventions that encourage accessibility to halal products are key to improving halal consumption behavior, especially among youth.