Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Resolution of Social Conflicts Through Multicultural Education T Heru Nurgiansah; Medita Ayu Wulandari; Cici Fitri Bety
JED (Jurnal Etika Demokrasi) Vol 7, No 3 (2022): JED (Jurnal Etika Demokrasi)
Publisher : Universitas of Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jed.v7i3.7577

Abstract

The purpose of this research is to analyze multicultural education as a solution to resolve social conflicts among students. The method used in this study is qualitative with data collection techniques through observation, interview, and documentation. Multicultural education offers an alternative through the application of educational strategies and concepts based on the utilization of diversity in society, especially those among students such as ethnic diversity, culture, language, religion, social status, gender, ability, age, and race. An approach through multicultural education is important. The education strategy is not only aimed at making it easy for students to understand the courses they are studying, but also to raise their awareness to always behave humanist, pluralist, and democratic. The results showed that Multicultural Education that has been applied in National education is expected to be an agent in the community that bridges the game in the midst of plurality, this can be seen from the substance contained in multicultural education that prioritizes attitudes and principles on democracy, equality, and justice, oriented to humanity, togetherness, and peace. Develop an attitude of recognizing, accepting, and appreciating cultural diversity. With this function, SARA conflict can be prevented.
Hubungan Pendidikan Karakter Mandiri Dengan Motivasi Belajar Mahasiswa Di Masa Pandemi Covid-19 Mahasiswa Prodi PPKn Universitas Darma Agung Medan Elvi Maya Sari Lubis; Tuti Justiani Zai; Sorta Uli Banjar Nahor; Wina Safitri; Cici Fitri Bety
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.702 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i2.3055

Abstract

AbstrakPendidikan karakter mandiri adalah komponen yang paling penting dalam motivasi belajar. Mahasiswa yang termotivasi akan menunjukkan minatnya untuk melakukan aktivitas belajar, merasakan keberhasilan diri, mempunyai usaha-usaha untuk sukses dalam menyelesaikan tugasnya. Kemandirian adalah kebebasan individu untuk memilih dan menentukan dirinya sendiri. Pendidikan karakter sangat penting untuk diterapkan setiap mahasiswa. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah: ada tidaknya hubungan Pendidikan karakter dengan motivasi mahasiswa dimasa pandemi covid-19 serta seberapa besar hubungan Pendidikan karakter dengan motivasi mahasiswa dimasa pandemi covid-19. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif teknik pengumpulan data secara deskriptif. Analisis data yang dilakukan bersifat induktif berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan di lapangan. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara Pendidikan karakter mandiri dengan motivasi belajar mahasiswa, dimana dapat dijelaskan perkuliahan mahasiswa akan optimal apabila karakter mandiri dan motivasi belajar mahasiswa baik. Namun, jika karakter mandirinya kurang baik maka motivasi belajarnya juga akan kurang optimal.Kata Kunci: Pendidikan, Karakter Mandiri, Motivasi Belajar. AbstractIndependent character education is the most important component in learning motivation. Motivated students will show their interest in doing learning activities, feel self-success, have efforts to be successful in completing their tasks. Independence is the freedom of the individual to choose and determine himself. Character education is very important for every student to apply. The problems studied in this study are: whether there is a relationship between character education and student motivation during the Covid-19 pandemic and how much character education has to do with student motivation during the Covid-19 pandemic. This research is a qualitative research on descriptive data collection techniques. The data analysis carried out is inductive based on the facts found in the field. From the results of the study, it shows that there is a relationship between independent character education and student learning motivation, where it can be explained that student lectures will be optimal if the independent character and student learning motivation are good. However, if the independent character is not good, the motivation for learning will also be less than optimal.Keywords: Education, Independent Character, Motivation to Learn
Pengaruh Penggunaan Media Visual Terhadap Hasil Belajar Siswa Dita Mesrawati Hulu; Karmila Pasaribu; Engrati Simamora; Setia Yarni Waruwu; Cici Fitri Bety
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.104 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i2.3056

Abstract

AbstrakBelajar adalah suatu proses yang pasti terjadi pada setiap orang sepanjang hidupnya. Metode penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan study eksperimen. Pelaksanaan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajran visual terhadap hasil belajar saat tidak menggunakan media visual dan saat menggunakan media visual dalam proses pembelajaran. hasil penelitian yang telah dilakukan maka diketahui terdapat perbedaan hasil belajar siswa saat menggunakan media pembelajaran visual dan tanpa menggunakan media pembelajaran visual. Hasil tes= menggunakan media visual–tidak menggunakan media visual = 83%- 70% = 13%.Kata Kunci: Media, Hasil Belajar AbstractLearning is a process that inevitably occurs in every person throughout his life. The research method used in this study is a quantitative method with an experimental study. The implementation of this study is to determine the influence of the use of visual learning media on learning outcomes when not using visual media and when using visual media in the learning process. The results of the research that has been carried out, it is known that there are differences in student learning outcomes when using visual learning media and without using visual learning media. Test result= using visual media–not using visual media = 83%- 70% = 13%.Keywords: Media, Learning Outcomes
Pentingnya Pendidikan Karakter Anak Di Zaman Serba Digital Angela Sanni Maria Waruwu; Nari Rati; Derisman Buulolo; Foangeraigo Laia; Tomi Bertin Zalukhu; Cici Fitri Bety
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.637 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i2.3057

Abstract

AbstrakPendidikan karakter adalah sebuah usaha untuk menerapkan nilai-nilai agama,moral,etika pada anak melalui ilmu pengetahuan,yang dibantu oleh orang tua,guru serta masyarakat yang sangat penting dalam pembentukan dan perkembangan karakter peserta didik.Setiap anak memiliki potensi yang baik sejak lahir,namun potensi tersebut harus terus terus diasah dan disosialisasikan dengan baik agar karakter setiap anak terbentuk dan berkembang secara maksimal. Di zaman serba digital ini juga anak dengan mudahnya menggunakan media digital. Zaman digital yang bukan hanya memiliki dampak positif,namun juga dampak negative pun menjadi tugas sendiri bagi orangtua dan masyarakat dewasa dalam membimbing dan memantau apa yang anak lakukan dengan media digitalnya tersebut,sehingga anak mampu memanfaatkan media digitalnya sebaik mungkin dan mendapatkan manfaat yang baik untuk dirinya sendiri dan hidupnya.Kata Kunci: Pendidikan Karakter, Anak Usia Dini, Digital AbstractCharacter education is an effort to apply religious, moral, ethical values to children through science, which is assisted by parents, teachers and society which is very important in the formation and development of student character. Every child has good potential from birth, but this potential must continue to be honed and socialized properly so that the character of each child is formed and develops optimally. In this all-digital era, children also easily use digital media. The digital age, which not only has a positive impact, but also a negative impact, is also a task for parents and the adult community in guiding and monitoring what children do with their digital media, so that children are able to make the best use of their digital media and get good benefits for themselves and their lives.Keywords: Character Education, Early Childhood, Digital
Upaya Pemuda Banuarea Guna Membangun Objek Wisata Alam Seribu Goa Di Desa Banuarea Kecamatan Pakkat Kabupaten Humbang Hasundutan Dessy Eviana Siregar; Bentiarni Barasa; Elysa Putri Br Kembaren; Leonardo Panjaitan; Cici Fitri Bety
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.745 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i2.3058

Abstract

AbstrakPemuda identik dengan sebutan generasi penerus bangsa dan menjadi sosok tumpuan bagi negara. Pemuda merupakan manusia yang pola pikirnya kritis dan kreatif akan suatu ide, dinamis, intelektual-terdidik serta memiliki semangat guna mengisi dan mempertahankan kedamaian serta kerukunan akan kemerdekaan yang sudah Indonesia dapatkan. Pemuda sebagai generasi penerus yang baik adalah pemuda yang tumbuh serta berkembang menuju pribadi yang unggul, berkarakter serta mandiri dalam melaksanakan setiap tugas yang diemban. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis terkait tentang upaya yang dilakukan Pemuda Banuarea setempat bersama dengan para masyarakat guna membangun objek Wisata Alam Seribu Goa di Desa Banuarea, Kecamatan Pakkat, Kabupaten Humbang Hasundutan. Subyek dari penelitian ini adalah Penasehat objek Wisata Alam Seribu Goa, masyarakat Desa Banuarea, yaitu pemuda dan penjaga yang sekaligus sebagai pemandu objek Wisata Alam Seribu Goa Desa Banuarea, sedang obyek penelitian adalah objek Wisata Alam Seribu Goa Banuarea. Penelitian yang dilakukan menggunakan pendekatan secara kualitatif bersifat deskriptif, dengan teknik observasi (meninjau langsung), wawancara yang diikuti dengan dokumentasi. Hasil pengumpulan berupa data dan keterangan yang didapat yang mendukung penelitian dianalisis dan diakhiri dengan penarikan kesimpulan. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Desa Banuarea, terutama para pemuda setempat dalam upaya membangun objek Wisata Alam Seribu Goa masih kurang optimal sebab belum mendapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten. Kata Kunci: Pemuda, Wisata Alam, Seribu Goa AbstractYouth is synonymous with the name of the next generation of the nation and becomes a fulcrum figure for the country. Youth are human beings whose mindset is critical and creative about an idea, dynamic, intellectual-educated and has the spirit to fill and maintain peace and harmony with the independence that Indonesia has obtained. Youth as a good next generation is a young man who grows and develops towards a person who is superior, has character and is independent in carrying out every task carried out. This study aims to analyze related to the efforts made by the local Banuarea Youth together with the community to build a Thousand Goa Nature Tourism object in Banuarea Village, Pakkat District, Humbang Hasundutan Regency. The subjects of this study are advisors to the Thousand Goa Nature Tourism objects, the people of Banuarea Village, namely young men and guards who are also guides for the Thousand Goa Nature Tourism object of Banuarea Village, while the object of research is the Object of Natural Tourism Thousand Goa Banuarea. Research conducted using a qualitative approach is descriptive, with observation techniques (direct review), interviews followed by documentation. The results of the collection in the form of data and information obtained that support the research are analyzed and ended with drawing conclusions. From the results of the study, it shows that the people of Banuarea Village, especially local youths in an effort to build the Thousand Goa Nature Tourism object are still not optimal because they have not received attention from the District Government. Keywords: Youth, Nature Tourism, A Thousand Caves
Menyongsong Generasi Indonesia Emas 2045 Melalui Pendidikan Karakter Berbasis ISEQ Gufanta Hendryko Purba; Cici Fitri Bety
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.512 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i2.3642

Abstract

AbstrakPendidikan karakter berbasis IESQ merupakan suatu sistem pendidikan gabungan dari beberapa karakter kecerdasan, yakni kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), dan kecerdasan spiritual (SQ). Keseimbangan IESQ semestinya diterapkan dalam praktik pendidikan di Indonesia. Selain itu, untuk menyukseskan Indonesia Emas 2045 melalui pendidikan karakter ini juga memerlukan partisipasi dan dukungan dari berbagai pihak, tidak hanya dari pemerintah saja tetapi dari seluruh elemen yang ada dalam masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis literatur yang berhubungan dengan kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), dan kecerdasan spiritual (SQ) yang kemudian dikombinasikan menjadi suatu kesatuan basis pendidikan karakter yang disebut sebagai IESQ. Konsep ini bisa menjadi sebuah solusi untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.Kata Kunci: Pendidikan Karakter, IESQ, Indonesia Emas 2045 AbstractIESQ-based character education is a combined education system of several intelligence characters, namely intellectual intelligence (IQ), emotional intelligence (EQ), and spiritual intelligence (SQ). The balance of IESQ should be applied in educational practices in Indonesia. In addition, to succeed Indonesia Emas 2045 through character education also requires participation and support from various parties, not only from the government but from all elements in the community. This study aims to analyze literature related to intellectual intelligence (IQ), emotional intelligence (EQ), and spiritual intelligence (SQ) which are then combined into a unified character education base referred to as IESQ. This concept can be a solution to realize Indonesia Gold 2045.Keywords: Character Education, IESQ, Indonesia Gold 2045
PEMANFAATAN TEKNOLOGI UNTUK PROSES BELAJAR PADA MASA PANDEMI COVID-19 BAGI SEKOLAH DASAR DI KELURAHAN SIDIKALANG KECAMATAN SIDIKALANG KABUPATEN DAIRI Rosma Nababan; Gufanta Hendryko Purba; Murni Naiborhu; Irwan Susanto; Cici Fitri Bety; Ermita Zai; Septi Revania
PKM Maju UDA Vol 3 No 1 (2022): Edisi Bulan APRIL
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (LPPM) Universitas Darma Agung (UDA) Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (756.191 KB) | DOI: 10.46930/pkmmajuuda.v3i1.1622

Abstract

Masa pandemi saat ini mengakibatkan berbagai dampak dan permasalahan di segala bidang termasuk juga pada bidang pendidikan. Dimana sebelum pandemi proses pembelajaran terjadi, dilakukan secara tatap muka sehinga tujuan pendidikan dapat di laksanakan. Namun di saat pandemi melanda semua proses pembelajaran harus di lakukan perubahan dengan konsep pembelajaran jarak jauh atau belajar di dalam rumah. Hal ini untuk mendukung regulasi dan kebijakan dari pemerintan dalam memotong rantai penyebaran virus Covid-19 agar penyebaran nya bisa di minimalisir dan dihilangkan dari muka bumi. Dalam hal ini dipelurlukan teknologi dalam proses pembelajaran di dunia pedidikan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, guna menginterpretasikan dan menjelaskan objek penelitian, yaitu analisa pemanafatan teknologi dalam pembelajaran di masa pandemi. Ditemukan mgasih sedikit pemahaman tentang pemanfaat teknologi dan terbatasnya jaringan yang mendukung untuk pembelajaran secara daring. Hal ini terlihat pada saat pandemi anak-anak sangat terbatas dalam memperoleh pembelajaran dari guru. Peserta didik pada umumnya hanya menerima tugas dari guru dalam bentuk tulisan dan mengerjakannya sendiri di rumah. Melihat permasalahan ini tim pengabdian masyarakat dari FKIP Universitas Darma Agung tergerak untuk membantu peserta didik melalui pelatihan dan pembimbingan penggenalan media platform digital sederhana. Pelatihan ini berlangsung selama tiga bulan yaitu mulai Januari-Maret 2022. Pelaksanaan pembimbingan pengenalan media ini berjalan dengan sangat baik dan peserta didik sangat antusias untuk belajar sehingga mereka bisa memanfaatkan teknologi dalam proses pembelajaran.
ANALISIS PENGARUH MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENINGKATKAN MORALITAS PATUH DAN SOPAN SANTUN PADA SISWA SMA Cici Fitri Bety; Bentiarni Barasa; Dessy Eviana Siregar; Elysa Putri Br Kembaren; Leonardo Panjaitan
JURNAL DARMA AGUNG Vol 29 No 3 (2021): DESEMBER
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Darma Agung (LPPM_UDA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46930/ojsuda.v29i3.3667

Abstract

Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang harus ada di setiap jenjang sekolah, yakni dimulai dari jenjang Sekolah Dasar (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama (SMP/MTs), Sekolah Menengah Atas atau Kejuruan (SMA/MA/SMK), hingga pada jenjang perguruan tinggi; yang diajarkan guna menciptakan warga negara yang berkarakter dan bermoral sesuai dengan yang diamanatkan oleh Pancasila dan Undang-undang Dasar tahun 1945. Nilai moralitas yang dimaksud adalah nilai-nilai luhur yang dikandung oleh Pancasila, yang dalam hal ini dikhususkan oleh peneliti untuk diteliti yakni nilai kepatuhan dan kesopan- santunan pada siswa sekolah menengah atas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dalam meningkatkan moralitas patuh dan sopan santun terhadap siswa sekolah menengah atas. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan secara kualitatif bersifat deskriptif, dengan teknik observasi (meninjau langsung), wawancara yang diikuti dengan dokumentasi para informan yang dianggap berpotensi untuk memberikan informasi tentang bagaimana pengaruh mata pelajaran PKn dalam meningkatkan moralitas patuh dan sopan santun pada siswa SMA. Hasil pengumpulan berupa data dan keterangan yang didapat yang mendukung penelitian dianalisis dan diakhiri dengan penarikan kesimpulan. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan berpengaruh terhadap peningkatan moralitas khususnya moral patuh dan sopan santun pada siswa sekolah menengah atas.
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN NILAI MORAL MELALUI MATA KULIAH HUKUM ISLAM DI PRODI PPKN UNIVERSITAS DARMA AGUNG Purba, Gufanta Hendryko; Bety, Cici Fitri; Tarigan, Liasna br
JURNAL DARMA AGUNG Vol 31 No 5 (2023): OKTOBER
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Darma Agung (LPPM_UDA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46930/ojsuda.v31i5.3820

Abstract

Pembelajaran moral sudah kita terima melalui pendidikan PKKn sejak SD, namun implementasinya belum begitu terlihat dalam kehidupan sehari-hari. Terlihat masih banyak anak didik termaksuk mahasiswa yang masih krisis moral. Hingga saat ini krisis moral semakin terlihat jelas,padahal negara kita merupakan negara yang berandaskan pancasila dan menjungjung tinggi nilai-nilai keagamaan. Kurangnya kesadaran bangsa akan ajaran agamanya sehingga apa yang dilakukan tidak mencerminkan ajaran agamanya. Semua masyarakat warga negara beragama hanya saja ajaran moral dalam agama ini tidak selalu tercermin dengan baik. Tingkat kesadaran beragama inilah yang seharusnya memperbaiki moral kita. Seseorang yang memiliki ilmu yang benar disertai kesadaran yang baik untuk mengamalkan ilmunya,pastilah ia akan bertingkah laku sesuai dengan ilmu yang dimilikinya. Pendidikan memiliki peran yang sangat penting untuk mentransfer ilmu dari seseorang kepada orang lain. Semua mata pelajaran atau mata kuliah yang diajarkan kepada peserta didik haruslah mengandung muatan pelajaran ahlak dan setiap guru atau dosen haruslah memperhatikan ahlak peserta didiknya. Dengan demikian mata kuliah hukum islam bertujuan untuk membentuk mahasiswa berahlak dan bermoral tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) pemahaman mahasiswa prodi PKKn tentang pentingnya berahlak dan bermoral baik, dan (2) pola pikir mahasiswa universitas darma agung prodi PKKn setelah mempelajari hukum islam. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi pembelajaran moral melalui mata kuliah hukum islam di prodi PKKn termasuk kategori baik. Hal ini dilihat dari informasi mahasiswa darma agung.
IMPLEMENTASI PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA DALAM MERDEKA BELAJAR KURIKULUM MERDEKA PADA PEMBELAJARAN PPKn DI SMA NEGERI 1 PAKKAT T.A 2023/2024 Naiborhu, Murni; Manullang, Manahan; Bety, Cici Fitri; Siregar, Dessy
JURNAL DARMA AGUNG Vol 32 No 6 (2024): DESEMBER
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Darma Agung (LPPM_UDA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46930/ojsuda.v32i6.4976

Abstract

Pendidikan ialah usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan potensi peserta didik sesuai Tujuan Pendidikan Nasional. Salah satu cara memperoleh pendidikan ialah melalui pembelajaran. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dalam Kurikulum Merdeka ialah pembelajaran yang menginternalisasi dimensi profil pelajar Pancasila sesuai Tujuan Pendidikan Nasional dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui implementasi projek penguatan profil pelajar Pancasila dalam Merdeka Belajar Kurikulum Merdeka pada pembelajaran PPKn di SMA Negeri 1 Pakkat. Metode penelitian yang digunakan ialah metode penelitian deskriptif- kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan dokumentasi. Instrumen penelitian menggunakan pedoman wawancara berupa daftar pertanyaan kepada setiap informan penelitian. Hasil penelitian yang diperoleh: 1) Implementasi P-5 telah berjalan dengan baik tetapi belum optimal, dilihat dari pelaksanaan ketiga tema projek: a) Projek dengan tema gaya hidup berkelanjutan menekankan pada peserta didik untuk memiliki keterampilan dan kreativitas dalam memanfaatkan barang bekas sebagai media tanam untuk tanaman yang hendak dibudidayakan; b) Projek dengan tema suara demokrasi dapat meningkatkan motivasi siswa dalam mengimplementasikan nilai demokrasi dan sila keempat Pancasila melalui kegiatan pemilihan ketua OSIS; c) Projek dengan tema kearifan lokal fokus pada dimensi gotong royong dan mandiri, beriman, bertaqwa kepada TYME dan berakhlak mulia, dan berkebhinnekaan global agar budaya lokal agar tidak hilang terkikis zaman. 2) Kendala-kendala yang dihadapi: a) Gaya hidup berkelanjutan: kurangnya kerjasama antar peserta didik yang berkaitan dengan dimensi gotong royong; b) Suara demokrasi, masih terdapat peserta didik dalam menyuarakan ekspresinya yang tidak didorong oleh pemikiran kritis dan kekurangpercayaan diri siswa; c) Kearifan lokal, persiapan pelaksanaan projek kurang menggambarkan pelajar yang berkolaborasi dan bekerjasama dilihat dari kekurangsiapan peralatan yang mendukung jalannya projek oleh sekelompok kecil peserta didik. 3) Upaya-upaya untuk mengatasi kendala: a) Gaya hidup berkelanjutan: pendekatan kepada kelompok atau individu yang menunjukkan kerja sama yang baik melalui penghargaan dan pengakuan sehingga dapat memotivasi siswa lain untuk bekerja sama dengan lebih baik juga; b) Suara demokrasi: melakukan sosialisasi detail tentang pentingnya pemilihan yang adil dan pemikiran kritis dalam memilih kandidat, dan mendorong serta memotivasi siswa agar berpartisipasi lebih aktif lagi dan yakin pada kemampuan diri sendiri; c) Kearifan lokal: melakukan pendekatan kepada siswa dan secara praktis memberi solusi pertanggungjawaban berupa pembiayaan langsung oleh guru pembimbing atau fasilitator dalam melengkapi peralatan yang diperlukan dalam projek.