Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Penerapan Model Literasi Digital Berbasis Sekolah Untuk Membangun Konten Positif Pada Internet Karaman, Jamilah; Widaningrum, Ida; Setyawan, Mohammad Bhanu; Sugianti, Sugianti
Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5 No 1 (2021): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/aks.v5i1.3701

Abstract

Tidak bisa dipungkiri bahwa internet membawa dampak positf bagi kehidupan anak dan remaja karena memudahkan untuk mendapatkan informasi terbaru, informasi terkait tugas dan pelajaran sekolah, meningkatkan kreatifitas, memperat komunikasi antar teman dan lain-lain. Seperti dua sisi mata uang, teknologi internet juga memberi dampak negatif yang mempengaruhi martabat kedirian dan kehidupan generasi remaja sekarang ini. Munculnya beragam kasus cybercrime, adiksi terhadap pornografi dan games online, menjadi bukti nyata sangat rentannya pengaruh negatif perkembangan internet terhadap dunia anak. Kecakapan literasi digital, merupakan salah satu langkah preventif dan edukatif untuk menyadarkan dampak positif dan meminimalisir dampak negatif internet. Sekolah, bisa menjadi pengerak utama untuk mengkampanyekan dan memberikan kecakapan literasi digital kepada anak didiknya. Namun ada beberapa permasalahan untuk menerapkan literasi digital di sekolah. Pertama, belum adanya kurikulum kecakapan literasi digital dengan acuan standar. Kedua, hilangnya pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi yang seharusnya bisa menjadi media penyuluhan literasi digital. Ketiga, masih minimnya kecakapan literasi digital yang dimilliki oleh para guru. Hal ini juga terjadi di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Ponorogo, sehingga perlu diadakan pelatihan atau workshop literasi digital berbasis sekolah untuk menunjang keberhasilan budaya gerakan literasi sekolah. Berdasarkan evaluasi workshop literasi digital, peserta merespon dengan baik materi dan evaluasi kompetensi standard. Peserta mampu mengikuti dengan baik dan memahami semua materi informasi personal dan privasi, jejak digital dan kemanan Wi-Fi.Kata Kunci: cybercrime; literasi digital; madrasah.  Application of School Based Digital Literacy Model To Build Positive Content On The Internet ABSTRACT It is undeniable that the Internet has a positive impact on the lives of children and adolescents because it facilitates obtaining the latest information, information related to school tasks and increases creativity, strengthens communication between friends and others. Like the two sides of a coin, Internet technology also has a negative impact that affects the dignity of oneself and the lives of today's teenagers. The emergence of several cases of cybercrime, pornography addiction, and online games, is a real test of the very vulnerable negative influence of Internet development in the world of children. Digital literacy skills are one of the preventive and educational steps to achieve positive impacts and minimize the negative impacts of the Internet. Schools can be the main drivers for campaigning and providing digital literacy skills to their students. But there are some problems to implement digital literacy in schools. First, there is no curriculum for digital literacy skills with standard references. Secondly, the loss of Information and Communication Technology lessons that should have been a means for digital literacy advice. Third, the lack of digital literacy skills that teachers possess. This also happened in Madrasa Aliyah Negeri (MAN) 2 Ponorogo, so there must be a training or digital literacy workshop at the school to support the cultural success of the school literacy movement. Based on the evaluation of the digital literacy workshop, participants responded well to the material and the assessment of standard skills. Participants can follow well and understand all personal information and privacy material, fingerprints and Wi-Fi security..Keywords: cybercrime; digital literacy; madrasah. 
Sistem Pendukung Keputusan Siswa terbaik MAN 2 Ponorogo berbasis Website menggunakan Metode Simple Additive Weight (SAW) Bimantoro, Alfin Dien; Bhanu Setyawan, Mohammad; Litanianda, Yovi
KOMPUTEK Vol. 9 No. 2 (2025): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/jkt.v9i2.2868

Abstract

Proses seleksi siswa terbaik di MAN 2 Ponorogo merupakan tahap kritis dalam mempertahankan kualitas pendidikan dan reputasi Madrasah. Namun, dalam beberapa kasus, proses seleksi tersebut masih dilakukan secara manual dan kurang terstruktur, menyebabkan potensi terjadinya ketidakpastian dan ketidakadilan dalam penentuan siswa terbaik, maka dibutuhkan sebuah sistem yang bisa mengakomodir kebutuhan tersebut. Penggunaan metode Simple Additive Weighting (SAW) merupakan alternatif jalan keluar dalam membantu sekolah dalam memilih siswa terbaik. Metode pengembangan aplikasi untuk membuat sistem pendukung keputusan siswa terbaik  menggunakan metode waterfall dan pada pengujian akhir sistem menggunakan pengujian blackbox. Hasil akhir dari penelitian ini Pengujian fungsionalitas aplikasi dengan uji blackbox tidak ditemukan kesalahan dan berjalan sesuai dengan rancangan yang di inginkan serta sistem bisa memberikan rekomendasi  siswa terbaik dengan tingkat akurasi dan efisiensi yang baik.
Rekayasa Aplikasi Eposal Menggunakan Algoritma Base64 Untuk Menyimpan Data Pengguna Cobantoro, Adi Fajaryanto; Setyawan, Mohammad Bhanu; Oktavianto, Hardiyan
Jurnal Komtika (Komputasi dan Informatika) Vol 7 No 1 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/komtika.v7i1.8711

Abstract

E-commerce merupakan kegiatan jual beli yang menggunakan media internet. Kerap ditemukan adanya data pribadi pelanggan yang bersifat rahasia seperti nama lengkap, alamat dan nomor telepon tersimpan pada database E-commerce. Selain itu data-data credential lain juga sering kali bocor pada aplikasi berbasis internet. Kebocoran data dapat disebab oleh, konfigurasi perangkat lunak yang salah, social engineering, Recycled Passwords, Physical Theft of Sensitive Devices, Software Vulnerabilities, dan Use of Default Passwords. Banyak kasus kebocoran data di Indonesia disebabkan oleh konfigurasi perangkat lunak yang salah, sehingga untuk mengamankan data harus memiliki keahlian dibidang keamanan. Salah satu langkah pencegahan kebocoran data adalah Encrypt All Data. Yang dimaksud Encrypt All Data disini adalah mengenkripsi semua data yang ada di dalam database. Metode enkripsi tersebut salah satunya adalah Algoritma Base64. Algoritma Base64 merupakan algoritma yang menggunakan kode ASCII dalam proses encoding maupun decodingnya. Pada proses Enkripsi dan Dekripsi, Algoritma Base64 menggunakan dua buah tabel bantu yaitu tabel ASCII dan tabel index Base64. Pada tahap awal dilakukan proses perubahan kata menjadi kode ASCII. Tahap kedua, kode ASCII tersebut akan diubah ke dalam kode biner 8bit. Tahap ketiga, kode biner 8bit dibagi menjadi kode biner 6 bit. Tahap keempat, blok-blok tersebut dikembalikan lagi ke bentuk desimal, kemudian disesuaikan dengan tabel Index Base64. Sedangkan untuk proses dekripsi, merupakan kebalikan dari proses enkripsi dengan proses yang sama. Tahap kedua, dilakukan perubahan dari kode Index ke dalam kode biner 6. Tahap ketiga, membuat kode biner 6bit menjadi kode biner 8bit. Tahap keempat yaitu mengubah biner 8 ke ASCII. Tahapan selanjutnya adalah mengubah kode ASCII ke kode desimal. Alur algoritma Base64 pad apenelitian ini akan diimplementasikan pada aplikasi Eposal di Toko Mina Alumunium. Proses implementasi ini dengan menambahkan satu fungsi “base64_encode” untuk setiap data yang masuk ke dalam database. Fungsi tersebut dimasukkan kedalam salah satu proses yang ada pada aplikasi Eposal yaitu proses simpan data konsumen Mina Alumunium. hasil yang diperoleh adalah bahwa setiap data yang dimasukkan ke dalam Eposal Mina Alumunium atau karakter yang diinputkan tersebut disimpan didalam database berbentuk enkripsi data acak. Sehingga jika ada penyusup yang berhasil masuk ke dalam database, penyusup tersebut tidak bisa membaca data yang ada di dalam database.