Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Empiris Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat (EJPPM)

Pembuatan Briket dari Limbah Bongkol Jagung di Desa Bondawuna Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango Salihi , Irvan; Zohrahayaty, Zohrahayaty; Santoso, Budy; Dunggio, Swastiani; Sakir, Mochammad; Solikahan, Eka Zahra
Empiris Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2023): Volume 1 Nomor 2 Oktober 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Ichsan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59713/ejppm.v1i1.664

Abstract

Desa Bondawuna Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango merupakan salah satu daerah yang penduduknya merupakan daerah penanaman jagung lokal petani khususnya kelompok pengolah, karena jagung mudah dikembangkan dan jagung merupakan produk penting dengan potensi yang luar biasa. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan pelatihan dan praktek dimana tongkol jagung diubah menjadi bahan bakar dengan cara dicampur dengan lem. Hal ini membuat bahan bakar tersebut cocok untuk digunakan dalam memasak, seperti menggunakan kompor atau oven sebagai pengganti kayu, minyak atau gas. Operasi ini berharap dapat menghasilkan bahan bakar arang dari limbah tongkol jagung sebagai alternatif pengganti kayu, minyak dan gas. Solusi yang diusulkan adalah mengajarkan/membimbing cara membuat briket arang dari bahan dasar tongkol jagung, kanji, saringan dan cetakan untuk membuat bahan bakar. Mitra kami dalam usaha ini adalah petani jagung di Desa Bondawuna Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango. Melalui KKNT ini dapat membuat masyarakat di Desa Bondawuna mampu berinovasi dalam hal berwirausaha berbasis teknologi dengan mengelolah potensi yang ada di Desa tersebut seperti jagung yang tadinya bongkol jagung hanya di jadikan limbah sekarang menjadi sebuah produk briket yang mempunyai nilai ekonomi sehingga dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan lingkungan sekitar Bondawuna Village, Suwawa Subdistrict, Bone Bolango Regency is one of the areas where the population is a corn casing area for local farmers, especially processing groups, because corn is easy to develop and corn is an important product with extraordinary potential. The method used to achieve this goal is training and practice where corn cobs are converted into fuel by mixing it with glue. This makes the fuel suitable for use in cooking, such as using a stove or oven as a substitute for wood, oil or gas. This operation hopes to produce charcoal fuel from corncob waste as an alternative to wood, oil and gas. The proposed solution is to prohibit/guide how to make charcoal briquettes from the basic ingredients of corn cobs, starch, filtered and molds to make fuel. Our partners in this business are corn farmers in Bondawuna Village, Suwawa District, Bone Bolango Regency. Through this KKNT, the people in Bondawuna Village are able to innovate in terms of technology-based entrepreneurship by managing the potential that exists in the village, such as corn, which was previously only used as waste corn cob, now it is a briquette product that has economic value so that it can create jobs for themselves. themselves, their families, communities and the environment
Inovasi Produk Lokal Kecap Manis Berbasis Air Kelapa sebagai Alternatif Pangan Sehat Akuba, Alfin; Solikahan, Eka Zahra; Dunggio, Swastiani; Sakir, Mochammad; Zainuddin, Asniwati; Abdussamad, Syahrir
Empiris Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2024): Volume 2 Nomor 2 Oktober 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Ichsan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59713/ejppm.v2i2.1103

Abstract

Kecap manis merupakan salah satu bumbu masakan yang sangat populer di Indonesia, digunakan dalam berbagai hidangan untuk memberikan rasa manis dan gurih yang khas. Namun, tingginya kandungan gula dalam kecap manis konvensional menjadi perhatian serius karena dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan, seperti diabetes dan obesitas. Di tengah meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pola makan sehat, inovasi produk lokal menjadi sangat penting. Oleh karena itu, artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi inovasi kecap manis berbasis air kelapa sebagai alternatif pangan yang lebih sehat dan ramah bagi kesehatan. Inovasi kecap manis berbasis air kelapa ini tidak hanya menawarkan alternatif yang lebih sehat, tetapi juga memberikan peluang bagi pengembangan produk lokal yang berkelanjutan. Dalam proses pengembangan produk, para peneliti melakukan metode penelitian pendampingan dan pelatihan kepada para produsen lokal, sehingga mereka dapat memahami cara mengolah air kelapa menjadi kecap manis yang berkualitas. Selain itu, eksperimen yang dilakukan menunjukkan bahwa kecap manis ini dapat mempertahankan cita rasa yang diharapkan oleh konsumen, meskipun dengan kandungan gula yang lebih rendah. Hal ini menunjukkan bahwa inovasi tidak hanya berfokus pada kesehatan, tetapi juga pada kepuasan konsumen. Analisis terhadap potensi pasar menunjukkan bahwa semakin banyak konsumen yang mencari produk makanan sehat dan alami. Tren ini didorong oleh meningkatnya kesadaran akan kesehatan dan keinginan untuk mengurangi konsumsi gula. Dengan demikian, kecap manis berbasis air kelapa memiliki peluang besar untuk diterima oleh pasar. Selain itu, produk ini dapat menjadi solusi bagi para pelaku usaha kecil dan menengah di Indonesia, yang ingin menghadirkan produk inovatif sambil tetap memperhatikan aspek kesehatan. Dengan memanfaatkan sumber daya lokal, produk ini juga berpotensi untuk mendukung perekonomian daerah. Dengan demikian, inovasi kecap manis berbasis air kelapa tidak hanya berkontribusi pada kesehatan masyarakat, tetapi juga memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal. Oleh karena itu, penting bagi semua pihak, mulai dari produsen, konsumen, hingga pemerintah, untuk mendukung pengembangan produk ini. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, kolaborasi antara berbagai sektor sangat diperlukan untuk menciptakan kesadaran akan pentingnya memilih produk sehat. Dengan langkah-langkah yang tepat, diharapkan kecap manis berbasis air kelapa dapat menjadi pilihan utama bagi masyarakat yang peduli akan kesehatan dan keberlanjutan.
Optimalisasi Layanan Klaim dan Literasi Sosial BPJS Ketenagakerjaan Melalui KKN Profesi di Kota Gorontalo Ratnasari, Dwi; Subhan, Andi; Dunggio, Swastiani; Sakir, Mochammad; Gaffar, Gaffar; Abdussamad, Syahrir
Empiris Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2025): Oktober 2025
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Ichsan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59713/ejppm.v3i2.1683

Abstract

Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Profesi di BPJS Ketenagakerjaan Cabang Gorontalo bertujuan untuk meningkatkan wawasan dan keterampilan mahasiswa dalam memahami praktik layanan publik serta mendukung efisiensi pelayanan kepada masyarakat. Kegiatan ini difokuskan pada peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya jaminan sosial dan optimalisasi layanan klaim, khususnya Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), dan Jaminan Kematian (JKM). Metode pelaksanaan meliputi observasi, partisipasi aktif dalam layanan, edukasi peserta, dan digitalisasi administrasi melalui aplikasi JMO (Jamsostek Mobile). Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan efektivitas layanan dan pengetahuan masyarakat dalam menggunakan aplikasi JMO serta memahami prosedur klaim. Kendala yang ditemukan meliputi kurangnya literasi digital peserta dan keterlambatan klaim akibat ketidaksesuaian data, yang diselesaikan melalui pendampingan langsung dan pelatihan internal. Program ini berkontribusi positif terhadap peningkatan efisiensi layanan dan memperkuat sinergi antara BPJS dan masyarakat. The Professional Community Service Program (KKN) at the Gorontalo Branch of the BPJS Ketenagakerjaan aims to enhance students' insight and skills in understanding public service practices and supporting efficient service delivery to the public. This program focuses on increasing public awareness of the importance of social security and optimizing claims services, particularly for Old Age Security (JHT), Work Accident Security (JKK), and Death Security (JKM). Implementation methods include observation, active participation in services, participant education, and administrative digitization through the JMO (Jamsostek Mobile) application. Results indicate an increase in service effectiveness and public knowledge in using the JMO application and understanding claims procedures. Obstacles identified included a lack of participant digital literacy and delays in claims due to data discrepancies, which were resolved through direct mentoring and internal training. This program positively contributed to improving service efficiency and strengthening synergy between BPJS and the public.