Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

PENGARUH SUHU PENGUKUSAN TERHADAP KANDUNGAN GIZI DAN ORGANOLEPTIK ABON IKAN GABUS (Ophiocephalus striatus Miratis, Siti Tsaniyatul; Sulistiyati, Titik Dwi; Suprayitno, H Eddy
Jurnal Mahasiswa Teknologi Hasil Perikanan Vol 1, No 1 (2013): JURNAL TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.329 KB)

Abstract

Ikan gabus merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang diketahui memiliki manfaat yang dapat meningkatkan kandungan albumin dan daya tahan tubuh. Untuk mendapatkan albumin, dilakukan dengan mengekstraknya dengan menggunakan ekatraktor vakum. Hasil akhir dari ekstraksi ini menghasilkan residu, salah satunya daging yang tidak dapat diekstrak kembali albuminnya namun masih memiliki kandungan gizi. Salah satu upaya untuk pemanfaatan residu adalah dengan mengolahnya menjadi abon ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu pengukusan terhadap kandungan gizi dan organoleptik abon ikan gabus dan untuk mendapatkan suhu optimum untuk menghasilkan abon dengan kandungan gizi dan organoleptik terbaik. Perlakuan dalampenelitian ini adalah variasi suhu pengukusan, kemudian dilakukan analisis pada abon yang dihasilkan terhadap kadar albumin, kadar protein, kadar lemak, kadar air, kadar abu dan uji organoleptik (aroma, rasa, warna, tekstur). Hasil penelitian diolah menggunakkan Rancangan Acak Lengkap (RAL) sederhana dengan 3 kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu pengukusan yang berbeda memberikan pengaruh yang nyata terhadap kandungan gizi dan organoleptik abon ikan. Perlakuan terbaik diperoleh pada suhu pengukusan 50 oC (A) dengan rata-rata nilai kadar albumin 1,1254%; kadar protein 8,5181%; kadar lemak 1,9731%; kadar air 5,3228%; kadar abu 3,6290%; nilai organoleptik aroma 8,7333; nilai organoleptik rasa 8,6111; nilai organoleptik warna 8,9222 dan nilai organoleptik tekstur 8,4000. Kata kunci: ikan gabus, abon, pengukusan, proksimat, organoleptik
Study of Fishery Commodities Cold Chain System at Malang City Ahmad S.F.Q.R. Mubarok; A.W Perdana; B.B Sasmito; B. Kusuma; E. Waluyo; M.T Aji; S.T.M Sulthoniyah
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol 5, No 2 (2021): JFMR VOL 5 NO.2
Publisher : JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2021.005.02.20

Abstract

Fishery commodity distribution system has not been widely studied. Cold chain system must be applied in fishery product distribution system. The study of the cold chain system will be discussed more in this study using a qualitative descriptive approach. The research was carried out with special research procedures related to the COVID 19 protocol. Qualitative data were taken by means of observations and interviews with respondents from fish mongers in traditional markets, Mlijo traders (mobile vegetable vendors) and consumers. The results showed that traditional markets are the sources of food supply in Malang City. The distribution chain shows that Mlijo traders play a major role in distributing fishery products directly to consumers. Consumers are very dependent on Mlijo traders in terms of purchasing daily food ingredients. The cold chain system has not been implemented well in traditional markets, while the cold chain system has been not applied by Mlijo traders.
Characterization of Fermented Product from Shrimp Waste and Anchovy (Stolephorus sp.) Siti Tsaniyatul Miratis Sulthoniyah; Nandya Fitri Rachmawati; Cici Agustin; Susi Santi; Yoga Aditya
Berkala Perikanan Terubuk Vol 50, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/terubuk.50.1.1377-1383

Abstract

The abundance of shrimp waste is a problem that has not yet been completely resolved and research is still ongoing. One effort that can overcome this problem is to use it as a raw material for making shrimp paste. The purpose of this research was to utilize shrimp shell waste as a food additive.  The research method used was experimental with five treatments, namely A1B1 (0:100), A2B2 (25:75), A3B3 (50:50), A4B4 (75:25) and A5B5 (100:0). Meanwhile, storage time was P1 (1 day), P2 (4 day), P3 (7 day) and P4 (30 day). The tested parameters were moisture content, pH and organoleptic (descriptive).  The results showed that the best formulation was the ratio of shrimp shell waste and anchovy of 25:75 (A2B2) with P3 storage time. The value of moisture content was 8.1% and pH was 7,3.  The smell of shrimp paste was not too strong with a reddish yellow color and a slightly rough texture.
Effect of Differences in Temperature and Storage Time on The Number of Microbes in Fresh Lemuru Fish (Sardinella lemuru) Nandya Fitri Rachmawati; Siti Tsaniyatul Miratis S.
International Journal of Marine Engineering Innovation and Research Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (111.631 KB) | DOI: 10.12962/j25481479.v7i1.12458

Abstract

lemuru fish is a pelagic fish that is widely found in Indonesian waters that have an economical selling price. Fish is a food that is easily damaged so it requires good and correct handling. The purpose of this study was to determine the effect of temperature and storage time on the number of microbes in fresh lemuru fish. This study uses a quantitative research design. The treatment in this study was carried out with 2 treatments of differences in temperature and time. The number of microbes obtained at 00C at storage time for 0 hours (10,1 x 104 colonies / ml), 24 hours (8,8 x 104 colonies / ml), and 48 hours (6,3 x 104 colonies/ml). At 50C at storage time for 0 hours (10,2 x 104 colonies/ml), 24 hours (9,8 x 104 colonies/ml), and 48 hours (9,0 x 104 colonies/ml). At 270C at storage time for 0 hours (10,4 x 104 colonies/ml), 24 hours (23,3 x 104 colonies/ml), and 48 hours (29,8 x 104 colonies/ml). In conclusion, the longer the storage time of lemuru fish with low temperatures, the number of microbes that grow is small.
Preservation of Lemuru (Sardinella lemuru) by Salting and Drying Methods at Istana Muncar Ikan SMEs of Banyuwangi District Nandya Fitri Rachmawati
Journal of Aquaculture Development and Environment Vol 4, No 2 (2021): Journal Of Aquaculture Development And Environment
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/jade.v4i2.4840

Abstract

Lemuru (Sardinella lemuru)is the most catches in Banyuwangi. This fish called pelagic fish that swim on the surface of the sea. The abundance of lemuru catch makes this fish have a role and benefit for the society. However, fish is also quickly to spoil after harvesting. Without the preservation process, the fish is only suitable for consumption within a day after being caught. Various preservation methods have been carried out, one of which is salting and drying aimed to reduce the moisture content in the fish body, so that didn’t give chance for microorganism to breed and didn’t affect the fish quality. This study was used descriptive method with data collection techniques through primary data and secondary data. Data collection carried out with observation, interview, active participation and literature study. Research result in Istana Muncar Ikan Banyuwangi SMEs included raw material used in food processing in SMEs was lemuru (Sardinella lemuru) obtained from Muncar Port. The fish was treated with brining method by soaking fish of dilute salt solution of 30-35% from total weight of fish. After brining, drying process was carried out under the sun for 1 day and dried salted fish produced, has distinctive smell, salty taste, normal colour, also good shape. Salt content of 13-17% by weight of salted dried fish.
IDENTIFIKASI KANDUNGAN FORMALIN DAN BORAKS PADA IKAN ASIN DI PASAR TRADISIONAL KARANGREJO KECAMATAN BANYUWANGI Siti Tsaniyatul Miratis Sulthoniyah; Nandya Fitri Rachmawati
JURNAL LEMURU Vol 4 No 2 (2022): JURNAL LEMURU: Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan Indonesia
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Perikanan|Fakultas Pertanian|Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/lemuru.v4i2.2088

Abstract

Ikan asin merupakan salah satu produk olahan hasil perikanan yang mudah ditemukan pada hampir seluruh Indonesia. Kemudahan dalam pembuatan dan penyimpanan membuat banyak nelayan memilih cara tersebut guna mengawetkan ikan. Namun, karena ikan merupakan salah satu pangan yang mudah rusak membuatnya menjadi tidak memiliki daya tahan yang lama sehingga membuat produsen mencari cara untuk mengawetkan dengan harga yang murah. Salah satunya dengan menggunakan bahan tambahan pangan yang dilarang penggunaannya, yaitu formalin dan boraks. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada dan tidaknya kandungan formalin dan boraks di ikan asin yang dijual di Pasar Karangrejo Kecamatan Banyuwangi. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan metode simple random sampling dengan mengambil ikan asin berbagai jenis di Pasar Tradisional Karangrejo. Sampel kemudian dilakukan uji formalin dengan Kit Formalin dan larutan Kalium Permanganat (KMnO4), sedangkan uji boraks dilakukan dengan menggunakan Kertas Turmerik. Hasil uji Formalin menunjukkan bahwa masih ditemukan adanya penggunaan formalin dan boraks pada ikan asin yang dijual di pasar tradisional Karangrejo, Kecamatan Banyuwangi.
PROSES PEMBEKUAN IKAN LAYANG (DECAPTERUS SPP.) DI PT. NAFO (NATIONAL FOOD PACKERS) BANYUWANGI Yoga Aditya; Siti Tsaniyatul Miratis Sulthoniyah; Dewi Mutamimah
JURNAL LEMURU Vol 4 No 1 (2022): JURNAL LEMURU: Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan Indonesia
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Perikanan|Fakultas Pertanian|Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/lemuru.v4i1.2355

Abstract

Ikan merupakan salah satu bahan pangan yang mudah rusak, sehingga perlunya dilakukan penanganan yang baik guna mempertahankan mutu ikan. Penanganan hasil laut yang kurang hati-hati serta penerapan sanitasi yang kurang baik dapat mempercepat kemunduran mutu. Penerapan rantai dingin (cold chain) dapat dilakukan melalui teknik pendinginan dan pembekuan untuk mencegah kemunduran mutu ikan. Praktek Kerja Lapang dilaksanakan di PT. National Food Packers (NAFO) Banyuwangi pada tanggal 01–30 November 2021. Metode kerja yang digunakan adalah metode deskriptif. Pengambilan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan partisipasi aktif. Penerapan proses pembekuan ikan layang (Decapterus spp.) di PT. National Food Packers (NAFO), dengan mengetahui proses pembekuan ikan layang dengan faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaannya, serta mengetahui permasalahan yang timbul dalam pengembangan usaha selama melakukan pembuatan ikan layang beku.
PENERAPAN SANITATION STANDARD OPERATING PROCEDURE (SSOP) PADA PROSES PEMBEKUAN IKAN LAYANG (Decapterus spp.) DI PT. NATIONAL FOOD PACKERS (NAFO) BANYUWANGI Cici Agustin; Sulistiono; Siti Tsaniyatul Miratis Sulthoniyah
JURNAL LEMURU Vol 4 No 1 (2022): JURNAL LEMURU: Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan Indonesia
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Perikanan|Fakultas Pertanian|Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/lemuru.v4i1.2364

Abstract

Kualitas ikan merupakan hal yang penting yang harus diperhatikan agar nilai ekonomisnya tetap tinggi. Ikan merupakan salah satu bahan pangan yang mudah rusak, sehingga perlunya dilakukan penanganan yang baik guna mempertahankan mutu ikan. Penanganan hasil laut yang kurang hati-hati serta penerapan sanitasi yang kurang baik dapat mempercepat kemunduran mutu. Penerapan rantai dingin (cold chain) dapat dilakukan melalui teknik pendinginan dan pembekuan untuk mencegah kemunduran mutu ikan. Praktek Kerja Lapang dilaksanakan di PT. National Food Packers (NAFO) Banyuwangi pada tanggal 01–30 November 2021. Metode kerja yang digunakan adalah metode deskriptif. Pengambilan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan partisipasi aktif. Adanya beberapa persyaratan SSOP pada proses pembekuan ikan layang (Decapterus spp.) di PT. National Food Packers (NAFO) yang masih kurang menerapkan pada personal hygiene dalam proses ikan layang (Decapterus spp.) Hal tersebut dapat menyebabkan kontaminasi ke bahan pangan.
Pembuatan Bakso Belut (Monopterus albus) Dedi Irawan; Megandhi Gusti Wardhana; Siti Tsaniyatul M. Sulthoniyah
JURNAL LEMURU Vol 2 No 1 (2020): JURNAL LEMURU: Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan Indonesia
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Perikanan|Fakultas Pertanian|Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/lemuru.v2i1.1230

Abstract

Belut merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang mengandung protein tinggi. Salah satu olahan belut dapat dimanfaatkan menjadi bakso. Kegiatan ini merupakan praktik kerja lapang yang dilakukan di Laboratorium Fakultas Pertanian, Universitas PGRI Banyuwangi. Bakso belut yang dibuat selanjutnya dilakukan uji kadar air dan uji kesukaan konsumen dengan menggunakan uji hedonic. Hasil dari uji kesukaan menunjukkan bahwa parameter rasa dan tekstur bakso belut disukai panelis. Parameter warna dan aroma agar disukai panelis. Sedangkan pada parameter penampakan netral. Kadar air bakso yaitu sebesar 80,92%.
Kajian Mutu Ikan Pindang Tongkol (Euthynnus affinis) dengan Teknik Pengemasan Vakum pada Penyimpanan Suhu dan Lama Waktu yang Berbeda Akbar Pradana Hadi; Sulistiono; Siti Tsaniyatul Miratis Sulthoniyah
JURNAL LEMURU Vol 2 No 2 (2020): JURNAL LEMURU: Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan Indonesia
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Perikanan|Fakultas Pertanian|Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/lemuru.v2i2.1267

Abstract

Produk olahan hasil tangkapan masyarakat nelayan purse seine di Kecamatan Muncar salah satunya yaitu ikan pindang tongkol. Namun, pengemasan produk masih menggunakan cara tradisional dan memiliki daya simpan produk yang pendek. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengkaji mutu ikan pindang tongkol (Euthynnus affinis) dengan teknik pengemasan vakum menggunakan plastik polyethylene (15cmx30cm) dengan perbedaan suhu penyimpanan: suhu ruang 27oC dan suhu dingin 5oC serta lama waktu penyimpanan nol (0), tiga (3), enam (6) dan sembilan (9) hari. Ikan pindang tongkol (Euthynnus affinis) didapatkan dari penjual ikan pindang di Pasar Muncar. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif. Parameter yang diuji TPC, TVBN, hedonik dan kadar air. Hasil penelitian yang diperoleh dari 4 parameter uji menunjukkan bahwa pada penyimpanan suhu ruang 27oC mengalami penurunan mutu signifikan dibandingkan dengan penyimpanan dingin 5oC.