Articles
DESCRIPTION OF NURSES QUALITY OF WORK LIFE IN RSUD DR. M.M. DUNDA LIMBOTO
Suci Tasya Amelia Kau;
Wirda Y. Dulahu;
Dewi Suryaningsi Hiola
Jambura Journal of Health Sciences and Research Vol 4, No 1 (2022): JANUARI: JAMBURA JOURNAL OF HEALTH SCIENCES AND RESEARCH
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35971/jjhsr.v4i1.11964
Most health workers in hospitals are nurses who have an important responsibility in providing health services. Quality of work life is an important issue in health organizations, has several impacts on nurses and nursing services. The low quality of work life of nurses can lead to feelings of frustration, incompetence, and feelings of guilt. If it continues, it can lead to an incident of turnover for nurses. Quality of Nursing Work Life (QNWL) is an important element for the nursing profession that will affect the quality of health services. The purpose of this study was to determine the quality of working life of nurses in RSUD Dr. M.M. Dunda Limboto.This research is a type of quantitative research using descriptive analysis with a cross-sectional approach. The research population of nurses was 272 people with a sample of 161 respondents using proportionate stratified random sampling technique. Data analysis using univariate test.The results showed that nurses who had a good quality of work life amounted to 124 respondents (77%), had a sufficient quality of work life amounted to 30 respondents (18.6%) and had a poor quality of work life amounted to 7 respondents (4.3%). Quality of working life of nurses in RSUD Dr. M.M Dunda Limboto was mostly in the good category with a percentage of 77%. This research is expected to be an input for hospitals in improving the quality of nurses' work so that they can provide optimal health services.
Nurse-Doctor Interprofessional Collaboration In Hospital: Study Description
Wirda Y Dulahu;
Dewi Suryaningsi Hiola;
Cindy Puspita Sari Haji Jafar;
Andi Mursyidah;
Sitti Fatimah M. Arsad;
Rozianti H Biya;
Saskia Praditya
JURNAL KEPERAWATAN DAN FISIOTERAPI (JKF) Vol. 5 No. 1 (2022): Jurnal Keperawatan dan Fisioterapi (JKF)
Publisher : Fakultas Keperawatan dan Fisioterapi Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35451/jkf.v5i1.1298
Interprofessional collaboration is a partnership between professions who have different educational backgrounds and work together to solve patient health problems and provide needed health services. Interprofessional collaboration carried out by various health care professionals is an efficient and effective strategy in improving service quality. Interprofessional collaboration is also needed to increase satisfaction and create good quality health services. The method in this study is a quantitative descriptive survey. Data collection by interview method, measurement by NPCS (nurse-physicians collaboration scale). The sample of this research are nurses and doctors in RSUD Toto Kabila. This activity was carried out by 3 lecturers and 1 partner for about 4 months. Nurse-doctor interprofessional collaboration according to the perception of nurses at the Toto Kabila General Hospital, the results obtained from 129 nurses, a total of 117 (90.3%) nurses rated the doctor's collaborative behavior in the good category and a number of 12 (9.3%) nurses rated the doctor's collaborative behavior in the moderate category. Interprofessional collaboration nurse-doctor according to the perception of doctors at Toto Kabila Hospital showed that most of the respondents, namely 11 (84.6%) respondents considered nurses to carry out interprofessional collaboration well and as many as 2 (15.4%) respondents considered the interprofessional collaboration of nurses sufficient. The results showed that Interprofessional Collaboration between nurses and doctors mostly showed good results but there were still some that were still lacking in implementation so that it was necessary to increase interprofessional collaboration for all aspects of service in hospitals because with good collaboration it will create good quality health services.
ANALISIS PENGHARGAAN DAN RETENSI PADA PERAWAT BARU DI RUMAH SAKIT
Dewi Suryaningsi Hiola;
Wirda Y Dulahu;
Deal Magafira Huntoyungo
Jurnal Ners Vol. 7 No. 1 (2023): APRIL 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/jn.v7i1.12864
Perawat baru sering dihadapkan dengan masalah selama masa transisi, pada masa transisi sering muncul reality shock sehingga menyebabkan perawat baru tersebut memutuskan untuk meninggalkan profesinya atau berpindah ke tempat kerja baru yang sering di sebut dengan turnover. Dalam upaya untuk mempertahankan perawat, pihak manajemen rumah sakit melaksanakan program retensi. Retensi perawat adalah sebuah proses yang mengacu pada kemampuan organisasi untuk mempertahankan perawat dalam periode maksimal waktu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis hubungan penghargaan terhadap retensi pada perawat baru di RSUD Dr. M. M. Dunda Limboto. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan metode survey deskriptif. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel 57 responden. Analisa data menggunakan uji fisher exact test. Hasil penelitian didapatkan analisis penghargaan terhadap retensi perawat baru p=0,041. Diharapkan rumah sakit dapat terus mempertahankan upaya dalam peningkatan penghargaan yang telah dilakukan dalam mempertahankan perawat baru dan dapat menambah wawasan tentang program retensi.
Hubungan Kualitas Kehidupan Kerja Perawat dengan Kepuasan Pasien di RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe: The Relationship between Quality of Nurse’s Work Life and Patient Satisfaction at Prof. Dr. H. ALoei Saboe Hospital
Dewi Suryaningsi Hiola;
Wirda Y Dulahu;
Hairunnisa Gobel
Jurnal Keperawatan Sumba (JKS) Vol. 1 No. 2 (2023): Jurnal Keperawatan Sumba (JKS)
Publisher : Program Studi Keperawatan Waikabubak, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kupang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31965/jks.v1i2.1015
Kualitas kehidupan kerja merupakan kondisi yang ditunjukkan sebagai pemikiran dan tindakan pegawai tentang kondisi fisik dan psikologis terhadap pekerjaan yang dilakukan, untuk mencapai rasa aman, puas dan mampu berkembang sebagaimana layaknya manusia. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Desain penelitian analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Dengan populasi 30 pasien dan 30 perawat. Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel total sampling untuk perawat dan accidental sampling untuk pasien. Hasil penelitian didapatkan kualitas kehidupan kerja perawat dengan kepuasan pasien sebanyak 12 responden (40,0%) memiliki kualitas kehidupan kerja perawat yang baik dengan tingkat kepuasan pasien tinggi sebanyak 9 responden (30.0%), tingkat kepuasan cukup sebanyak 2 responden (6,7%) dan kepuasan kurang sebanyak 1 responden (3,3%). Sedangkan kualitas kehidupan kerja perawat cukup sebanyak 18 responden (60.0%) dengan tingkat kepuasan pasien tinggi sebanyak 5 responden (16,7%), dan kepuasan pasien cukup sebanyak 13 responden (43,3%). Hasil dari uji Fisher test diperoleh p value 0,399 (P value < 0,05). Disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan kualitas kehidupan kerja perawat dengan kepuasan pasien RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe. Keterbatasan penelitian ini adalah jumlah responden yang masih belum bisa menggambarkan keadaan sebenarnya. Oleh karena itu, saran untuk penelitian selanjutnya harusnya bisa mengambil jumlah sampel yang lebih banyak dan menilai sikap serta perilaku responden saat memberikan informasi melalui kuesioner.
Pengenalan Penyalahgunaan Bahan Tambahan Makanan Berbahaya Sebagai Upaya Penjaminan Keamanan Pangan Pada Usia Beresiko : Introduction of Dangerous Food Additives as an Efforts to Ensure Food Safety at Ages at Risk
Dewi Suryaningsi Hiola
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 6 No. 10: OKTOBER 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.56338/jks.v6i10.4153
Pesisir Indonesia merupakan wilayah dengan poyenso produk hasil laut yang melimpah. Namun wilayah pesisir juga memiliki tantangan tersendiri dengan keamanan pangan, salah satunya adalah penyalahgunaan bahan tambahan makanan berbahaya dengan jumlah atau kadar yang tidak aman. Usia beresiko lebih rentan terhadap efek negatif penyalahgunaan bahan tambahan makanan berbahaya. Pentingnya kesadaran masyarakat tentang penyalahgunaan bahan tambahan makanan serta penyakit berbahaya yang dihadapi. Tujuan pelaksanaan kegiatan pengenalan penyalahgunaan bahan tambahan makanan ini untuk menciptakan kesadaran masyarakat dalam mengkomsumsi bahan tambahan makanan dengan menciptakan bahan tambahan makanan yang terbuat dari bahan alami melalui pemanfaatan sumber daya alam desa yaitu hasil laut. Hasil pelaksanaan terciptanya produk bahan tambahan makanan dari hasil laut
Edukasi Pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dan Optimalisasi Peran Kader Posyandu Menuju Desa Zero Stunting
Lintje Boekoesoe;
Tri Septian Maksum;
Dewi Suryaningsih Hiola
Jurnal Sibermas (Sinergi Pemberdayaan Masyarakat) Vol 12, No 2 (2023): Jurnal Sibermas (Sinergi Bersama Masyarakat)
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37905/sibermas.v12i2.18450
KKN Profesi Kesehatan merupakan suatu proses belajar kerja dalam betuk kegiatan profesional terhadap program pembangunan berwawasan kesehatan sesuai dengan paradigma sehat dengan cara partisipasi dalam menggerakan seluruh komponen partnership secara proporsional dalam suatu kerja nyata sebagai bentuk pengabdian pada masyarakat dari mahasiswa. Desa Toluwaya merupakan desa prioritas dalam pencegahan dan penanganan stunting di Kabupaten Bone Bolango yang menempati urutan ke-20 dari 29 desa lokus stunting tahun 2022, dengan jumlah anak stunting sebanyak 11 orang dan prevalensi sebesar 20.0% (di atas target nasional stunting yakni di bawah 14%). Tujuan kegiatan untuk menciptakan kepedulian masyarakat desa dalam melakukan upaya pencegahan risiko stunting melalui edukasi lima pilar STBM, serta meningkatkan peran kader posyandu dalam deteksi dini stunting. meningkatnya partisipasi masyarakat dalam melakukan pencegahan penyakit stunting dan optimalnya peran kader posyandu dalam deteksi dini stunting, sehingga dapat menjadi pilot project desa zero stunting. Kegiatan ini menggunakan metode penyuluhan dan pendampingan berbasis Participatory Rural Appraisal (PRA) dalam mencegah kejadian stunting. Hasil pelaksanaan kegiatan ini adalah meningkatnya pemahaman dan kesadaran masyarakat dalam upaya menurunkan stunting.
Hubungan Resiliensi Terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) Pada Perawat
Tarisa Fitriany Hamenda;
Wirda Y. Dulahu;
Dewi Suryaningsi Hiola
Jurnal Ners Vol. 7 No. 2 (2023): OKTOBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/jn.v7i2.17278
Isu pengembangan sumber daya manusia merupakan hal yang penting dalam psikologi sebuah industri dan organisasi. Data dari Kemenkes RI tahun 2020, jumlah Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) dengan jumlah proporsi tenaga kesehatan perawat sebesar 50,79%. Perawat dengan perilaku kerja yang ekstra menjadi sarana efektif untuk dapat berkoordinasi dalam pekerjaan. Perilaku extra-role pada perawat dengan lebih dari satu beban kerja seringkali mengalami kelelahan secara emosional dan mental. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan antara Resiliensi Terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) Pada Perawat di RSUD Dr. M.M. Dunda Limboto. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif korelatif, menggunakan pendekatan jenis penelitian cross-sectional. Jumlah responden sebanyak 120 Perawat. Analisi data menggunakan metode uji Spearman Rank. Hasil penelitian didapatkan nilai p-value resiliensi 0,001 (p-value < 0,05) dan nilai p-value OCB 0,001 (p-value < 0,05) yang artinya terdapat hubungan resiliensi terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) Pada Perawat di RSUD Dr. M.M. Dunda Limboto. Dengan adanya penelitian diketahui bahwa tingkat resiliensi dapat sangat mempengaruhi perilaku kerja extra / sukarela terutama pada perawat di rumah sakit. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi institusi pendidikan jurusan Ilmu Keperawatan.
Hubungan Shift Kerja Dengan Tingkat Stres Kerja Perawat Di Instalasi Gawat Darurat (IGD)
Dangkua, Wahyu Pratama S.;
Dulahu, Wirda Y;
Hunawa, Rachmawaty D.;
Hiola, Dewi Suryaningsi
An Idea Health Journal Vol 4 No 02 (2024)
Publisher : PT.Mantaya Idea Batara
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.53690/ihj.v4i02.335
Work shift is determined as one of the triggering factors of stress in nurses. The existing demand for maximum patient service forces the nurses work in shifts. This study then aimed to determine the correlation of work shifts to the level of work stress of nurses in the Emergency Room (ER) at the Regional Public Hospital Prof. Dr. H. Aloei Saboe Gorontalo. This study was conducted using a quantitative method and a cross-sectional design. The study population was all nurses in the Emergency Room (ER) of RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe, Gorontalo, and they were collected using the total sampling technique. Then, the data were analyzed using the Kolmogorov-Smirnov test. The finding showed a correlation between work shifts and the level of work stress of nurses in the Emergency Room (ER) at RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe, Gorontalo (p=0,033) this study is expected to provide the knowledge for all nurses to continue prioritizing professionalism at work, especially in providing services to patients, and at the same time exploring their stress management strategies while working
Edukasi tentang Pencegahan Resiko Jatuh dan Penaganan Awal Saat Jatuh pada Pasien dan Keluarga
Dulahu, Wirda Y;
Hunawa, Rachmawaty D;
Hiola, Dewi Suryaningsih
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 6 No 3 (2024): Jurnal Peduli Masyarakat: September 2024
Publisher : Global Health Science Group
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37287/jpm.v6i3.4209
Kejadian jatuh yang sering dialami oleh seseorang juga dapat terjadi di tempat mana saja yang berpotensi seseorang mengalami jatuh. Seseorang yang berpeluang mengalami kemungkinan terjatuh yang bisa saja dapat berdampak pada cedera fisik maupun jatuh tanpa cedera fisik. Adapun dalam penelitian yang dilakukan ditemukan bahwa masih banyaknya pasien dan keluarga yang belum sepenuhnya mengetahui adanya tujuan edukasi serta penanganan awal dalam pencegahan risiko jatuh, sehingga kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga tentang pencegahan resiko jatuh dan penaganann awalnya untuk meminimalisir cedera yang kemungkinan terjadi. Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan di Poliklinik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila dengan jumlah peserta yaitu 30 orang dengan metode yang digunakan dalam menyelesaikan permasalahan mitra yaitu metode ceramah pemberian edukasi tentang Pencegahan resiko jatuh dan penaganan awal saat jatuh pada pasien dan keluarga. Pengukuran tingkat pengetahuan siswa dilakukan dengan mengidentifikasi melalui tes sebelum edukasi (pre test) dan tes setelah edukasi (post test). Hasil pelaksanaan kegiatan didapatkan bahwa terjadi perubahan pengetahuan peserta sebelum dan sesudah kegiatan dengan nilai rata rata pada pre test penilaian pengetahuan responden sebelum diberikan penyuluhan 46.70% dan setelah dilakukan sosialisasi mengenai edukasi tentang Pencegahan resiko jatuh dan penaganan awal saat jatuh pada pasien dan keluarga pengetahuan responden meningkat dengan kategori baik mencapai 96.70%. oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa kegiatan edukasi ini berhasil meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga sehingga perlu dilaksanakan kegiatan yang sama baik di ruang poliklinik lainnya hingga ruangan perawatan pasien dalam rangka pencegahan resiko jatuh.
Pelatihan Pembuatan Larvasida dari Kulit Buah Cokelat sebagai Solusi Pemberantasan Nyamuk Aedes Aegypti
Dulahu, Wirda Y;
Hiola, Dewi Suryaningsih;
Latif, Multiani S.
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 6 No 3 (2024): Jurnal Peduli Masyarakat: September 2024
Publisher : Global Health Science Group
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37287/jpm.v6i3.4452
Kulit buah kakao merupakan limbah pertanian yang melimpah dan sering kali tidak dimanfaatkan secara optimal. Limbah kulit kakao banyak ditemukan digorontalo khususnya di Daerah kabupaten Pohuwato yang merupakan penghasil kakao dengan potensi pengembangan lahan sekitar 2.400 hektar. Salah satu kecamatan yang ada di kabupaten pohuwato yaitu kecamatan taluditi memiliki kelompok tani kakao mandiri. kelompok ini terus meningkatkan kualitas biji kakao yang mengakibatkan meningkatnya limbah kulit kakao yang sebenanrnya dapat dirubah menjadi serbuk larvasida untuk memberantas larva nyamuk Aedes Aegypti. Oleh karena itu dilakukan pelatihan pembuatan larvasida dari kulit buah cokelat kepada masyarakat bertujuan untuk memberikan pemahaman cara pemberantasan nyamuk dengan menggunakan komoditi utama daerah sebagai pencegahan penyakit demam berdarah yang prevalensinya tinggi di wilayah tersebut. Metode kegiatan dilakukan dengan pelatihan kepada masyarakat yang berjumlah 25 peserta di kantor desa panca karsa 1 yang dimulai dengan kegiatan persiapan berupa persiapan administrasi, peserta dan persiapan bahan kulit cokelat yang akan digunakan sebagai larvasida yang dimulai dari pencarian, pencucian serta pengeringan kulit cokelat, kemudian tahapan pelaksanaan yang diawali dengan edukasi mengenai penyakit demam berdarah dilanjutkan proses pembuatan larvasida kulit buah cokelat bersama warga, dan diakhiri dengan evaluasi kegiatan pelatihan. Kegiatan ini menghasilkan peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai pengolahan limbah kulit cacao menjadi hal bermanfaat sebagai larvasida alami dalam memberantas penyebaran nyamuk Aedes Aegypti.