Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PERAN DOKTER UMUM PADA PROGRAM PROMOSI KESEHATAN DI LAYANAN PRIMER Yuliyanti, Suryani; Sugeng, Purwito; Ratnawati, Ratnawati
Majalah Kedokteran Bandung Vol 50, No 3 (2018)
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.272 KB) | DOI: 10.15395/mkb.v50n3.1340

Abstract

Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan perlu mengarus utamakan kegiatan Promosi kesehatan (Promkes). Dokter memiliki posisi strategis dalam kegiatan Promkes di FKTP melalui pemberian Komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) saat melakukan tatalaksana pasien maupun dalam manajemen kegiatannya. Penelitian ini bertujuan menggambarkan peran dokter dalam kegiatan Promkes di FKTP. Penelitian deskriptif dilaksanakan pada bulan Juni sampai Agustus 2017 dengan jumlah responden 48 dokter di FKTP yang bekerjasama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJSK) meliputi Puskesmas, Klinik Pratama, maupun praktik dokter perorangan. Data diambil melalui pengisian kuesioner, wawancara dan observasi, selanjutnya dianalisis secara deskriptif. Gambaran keterlibatan dokter dalam pelaksanaan promkes adalah sebanyak 98% telah melaksanakan promkes di FKTP, 82% melakukan promkes kepada semua pasien, 90% melaksanakan perencanaan promkes, dan konsisten dalam pelaksanaannya, 72% melakukan monitoring dan evaluasi, hanya 16% yang melakukan pengkajian data dalam perencanaan, dan jumlah yang berperan dalam strategi bina suasana, kemitraan dan advokasi masing masing adalah 4, 12, dan 28. Jenis kegiatan promkes yang dilakukan adalah pemberian KIE kepada pasien, keluarga, dan masyarakat. Dokter berperan dalam pemberian KIE bagi individu, keluarga dan masyarakat, tetapi perannya dalam perencanaan berbasis data dan strategi promkes masih perlu ditingkatkan untuk peningkatan pelayanan promkes di FKTP. Role of Physicians in Primary Health Care Health Promotion Program  in SemarangPrimary Health Care (PHC) is the first line  health care provider that has a duty, among others, to do  health promotion (HP). Physicians play a strategic role in health promotion by providing information, education and communication (IEC) to the patients during their practice and Health Promotion (HP) sessions. This study aimed to assess the knowledge, attitude, and role of physicians in HP program in PHC. A descriptive study was conducted between June and August 2017 among Health Social Insurance Agency (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan, BPJSK) care provider partners (physicians) working for Public Health Center (Pusat Kesehatan Masyarakat, Puskesmas) and private primary clinics. Data were collected through questionnaire distribution, in-depth interview, and observation and were analyzed descriptively. Of all physicians involved in this study, 98% were involved in HP, 82% provided HP to their patient, 90% were involved in HP planning and its implementation, 72% were involved in monitoring and evaluation.  Only 16% were involved in the analysis of the data for planning and 4%, 12%, and 28% were involved in environment optimization, advocacy, and partnership, respectively. The HP approach implemented by the physicians was IEC to their patients, families, and community. The role of physicians in HP is particularly giving IEC to their patients, families, and community but this role should be improved by adding  HP evidence-based planning and strategy development to improve HP services in PHC.
Desain dan Implementasi Program Sentra Vaksin Coronavirus Disease (COVID-19) Di Universitas Islam Sultan Agung Semarang Yuliyanti, Suryani; Listiarini, Dian Ayu; Rahayu; Gunawan, Robby
JCOMENT (Journal of Community Empowerment) Vol. 5 No. 1 (2024): Community Empowerment
Publisher : The Journal Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55314/jcoment.v5i1.540

Abstract

Pemerintah kota Semarang bekerja sama dengan berbagai universitas untuk menyelenggarakan program percepatan vaksinasi COVID-19 bagi masyarakat Kota Semarang, sebagai upaya menghentikan penyebaran virus COVID-19 yang sedang meningkat. Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan proses perencanaan dan implementasi program sentra vaksin Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA). Metode artikel ini menggunakan pendekatan kualitatif dan studi kasus yakni pengabdian masyarakat dilakukan dari perencanaan hingga pelaksanaan vaksinasi COVID-19 dalam program “sentra vaksin UNISSULA”. Program ini dilaksanakan di gedung auditorium UNISSULA bagian civitas akademika UNISSULA, pengabdi Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung (YBWSA) dan masyarakat sekitar UNISSULA pada 5 Juli sampai dengan 10 September 2022 jam 08.00 sampai jam 12.00 WIB. Hasil kegiatan menujukkan bahwa program sentra vaksin berhasil memberikan vaksinasi COVID-19 dosis 1 dan 2 sejumlah 22,061 dengan rincian: vaksin 1 sebanyak 11.512 dosis, vaksin 2 sebanyak 10.549 dosis. Pelaksanaan pengabdian masyarakat tersebut bertujuan membantu peningkatan capaian angka vaksinasi COVID-19 di kota Semarang sebagai upaya memutus rantai penyebaran penyakit COVID-19.
Program Pondok Boro Kota Semarang Mendukung Pemberdayaan Menuju Kampung SEHATI (Sehat Dan Islami) Khotimah, Khusnul; Yuliyanti, Suryani; Siti Arofah
JCOMENT (Journal of Community Empowerment) Vol. 5 No. 3 (2024): Community Empowerment
Publisher : The Journal Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55314/jcoment.v5i3.797

Abstract

Kota Semarang memiliki masalah terkait anak jalanan dan orang terlantar, salah satunya di Pondok Boro Trimulyo yang merupakan tempat tinggal bagi keluarga terlantar relokasi kawasan pasar Johar yang difasilitasi pemerintah Kota Semarang. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang belum baik pada penghuni pondok boro menjadi latar belakang pelaksanaan Program Kampung Boro Menuju Kampung SEHATI (Sehat dan Islami). Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan program SEHATI dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada umat sekaligus menguatkan aqidah, ibadah dan akhlaq melalui internalisasi nilai-nilai Islam. Pada kegiatan ini dilakukan edukasi yang kemudian dinilai dampaknya terhadap pengetahuan 46 orang perwakilan setiap keluarga pada warga pondok boro. Data pengetahuan dan perilaku dinilai sebelum dan sesudah pelaksanaan program menggunakan kuesioner dengan 10 soal untuk PHBS dan 15 soal untuk internalisasi nilai-nilai Islam. Selanjutnya dilakukan uji hipotesis Chi Square menggunakan SPSS 17 for windows. Hasil kegiatan menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan Program Pondok Boro menuju Kampung SEHATI pada dua aspek yaitu aspek PHBS (p=0,033) dan aspek internalisasi nilai-nilai Islam (p=0,04). Sehingga dapat disimpulkan bahwa Program Pondok Boro Menuju Kampung SEHATI (Sehat dan Islami) memberikan pengaruh yang positif dan manfaat bagi warga Kampung Pondok Boro Kelurahan Trimulyo Kecamatan Genuk Semarang.
Protective effect of corncob extract cream on guinea pig (Cavia porcellus sp) skin pigmentation exposed to ultraviolet B (UVB) rays Harlisa, Pasid; Puspitasari, Indah Wahyu; Yuliyanti, Suryani
Journal of the Medical Sciences (Berkala Ilmu Kedokteran) Vol 55, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19106/JMedSci005503202302

Abstract

Ultraviolet B (UVB) rays exposure causes skin inflammation and pigmentation lead to decrease skin lightness. Corncobs (Zea mays) contain flavonoids which can act as antioxidant to prevent free radicals and protect the skin pigmentation. This study aimed to evaluate the protective effect of corncob extract cream on skin pigmentation exposed to UVB rays. This pre-posttest control group study was applied to 25 guinea pigs (Cavia porcellus sp) randomly divided into five groups. Corncob extract cream was given every day 20 min before and 4 h after UVB exposure. The UVB exposure total dose was 780 mJ/cm2. Mexameter examination was carried out on the 1st day and 28th day after treatment. There were significantly differences in the lightness level and the mean melanin index (MI) difference of guinea pigs before and after intervention on various groups (p<0.05). No significantly different of the MI between pre- and post-treatment was observed on normal control group (0.22) and negative control group (-1.06) (p>0.05). However, significantly different of the MI was observed on positive control group (-4.01), corncob 40% group (-2.72), and corncob 30% group (-2.03) (p<0.05). In conclusion, corncob extract cream can inhibit the skin pigmentation due UVB rays exposure.
Factors affecting quality of life in patients undergoing hemodialysis in Semarang, Indonesia Lusito, Lusito; Utami, Kamilia Dwi; Yuliyanti, Suryani; Nurmalita, Ar-Rahmah; Amaliyah, Laily Rezky
Sains Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 16, No 1 (2025): June 2025
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA), Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/sainsmed.v16i1.39560

Abstract

The quality of life in patients with chronic kidney disease (CKD) reflects how well an individual's needs are met across three physical, psychological, and social dimensions. Measuring a patient's quality of life (QoL) helps evaluate the effectiveness of CKD therapies. This study compares patients' clinical conditions categorised by their quality of life while undergoing hemodialysis therapy for chronic kidney failure. This study compares the clinical conditions of CKD patients undergoing hemodialysis based on their QoL, using a cross-sectional design involving 82 patients from Sultan Agung Islamic Hospital, Semarang. QoL was assessed with the WHOQOL-BREF questionnaire, and demographic data were collected through interviews. Clinical data was sourced from electronic medical records. Logistic regression analysis identified influencing variables on QoL. The sample was predominantly female (62.2%), with most patients over 45 years old, meeting minimum education standards (61%), and 67.1% unemployed. Most identified as Muslim and married, with 98.8% reporting strong family support. While bivariate analysis showed no significant impact of demographic or clinical variables on QoL, multivariate analysis indicated a significant relationship with haemoglobin levels. While other factors like family support and knowledge contribute to well-being, further research with larger, more varied samples is needed to better understand the quality-of-life influences for CKD patients on hemodialysis.
Upaya Pencegahan Hipertensi melalui Penyuluhan dan Pemutaran Video Edukasi bagi Warga RW 10, Kelurahan Bangetayu Kulon, Kota Semarang Prasetijono, Purwito Sugeng; Ardiansyah, Rodjik; Rahmantika, Nurbani Widha; Ayunindya, Nisrina Syifa; Sabila, Nadila Yuniar; Saputra, Yoga Pratama; Nurulita, Nisa Devina; Asyar, Nisrina Adiba; Widiasari, Naura Filza; Aldian, Alfida Fitratunissa; Syauqi, Laely Nur Habibah; Prasetyo, Anugerah Wahyu Adi; Suparmi, Suparmi; Yuliyanti, Suryani
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kedokteran Vol 4, No 3 (2025): September
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/abdimasku.4.3.99-108

Abstract

Pengetahuan dan sikap terhadap pengobatan dan pencegahan hipertensi merupakan faktor penting dalam perilaku kepatuhan pengobatan dan pengendalian hipertensi. Kegiatan promosi kesehatan ini bertujuan untuk meningkatkan kepatuhan pengobatan pada penderita hipertensi melalui penyuluhan dengan media video. Tema intervensi ditentukan berdasarkan masalah yang ditemukan dari hasil observasi serta evaluasi kegiatan dengan pendekatan one group pre and post-test design. Sebanyak 44 pasien hipertensi di RW 10 Kelurahan Bangetayu Kulon, Kecamatan Genuk, Kota Semarang, berpartisipasi dalam intervensi edukasi dan pelatihan yang bertemakan “ARJUNA: Ayo Rutin Jaga Tekanan Darah”. Intervensi ini menggunakan media powerpoint, video edukasi, dan leaflet yang berisi tentang pencegahan dan pengobatan hipertensi serta pemberian kalender pengingat kepatuhan minum obat hipertensi. Pretest dan posttest untuk menilai persepsi dilakukan menggunakan kuesioner yang terdiri dari 22 pertanyaan yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Hasil uji Wilcoxon menunjukkan adanya peningkatan signifikan (p < 0,05) persepsi peserta tentang hipertensi setelah intervensi. Edukasi yang diberikan meliputi definisi, faktor risiko, dan komplikasi hipertensi, serta pentingnya kepatuhan dalam pengobatan berdasarkan pendekatan teori health believe model. Edukasi dilakukan dengan powerpoint, video edukasi, leaflet edukasi, serta pemberian kalender terbukti efektif dalam meningkatkan persepsi peserta mengenai hipertensi.Understanding knowledge and attitudes toward hypertension treatment and prevention is crucial for enhancing adherence to treatment and effectively managing hypertension. This health promotion initiative aims to improve treatment adherence among hypertension patients through mass education utilising video media. The intervention theme was developed based on issues identified from observations and evaluations of prior activities, and it follows a one-group pre- and post-test design approach. Forty-four patients with hypertension from RW 10 in Bangetayu Kulon Village, Genuk District, Semarang City, participated in an educational and training intervention titled "ARJUNA: Let's Routinely Manage Blood Pressure." The intervention consisted of PowerPoint presentations, educational videos, and leaflets containing information on hypertension prevention and treatment. Participants also received a reminder calendar to help them adhere to their medication schedule. To assess the impact of the intervention, pretest and posttest questionnaires were administered, consisting of 22 questions that were previously tested for validity and reliability. The results of the Wilcoxon test indicated a significant increase (p < 0.05) in participants' perceptions of hypertension following the intervention. The educational content covered the definition, risk factors, and complications associated with hypertension, as well as the importance of adhering to treatment, based on the Health Belief Model theory. Using PowerPoint slides, educational videos, and informational leaflets, along with distributing calendars, was effective in enhancing participants' understanding and perceptions of hypertension.
Relationship Between the Mid-Upper Arm Circumference of Pregnant Women and the Birth Length of Newborn Babies. Yuliyanti, Suryani; Boga Dumasela; Minidian Fasitasari
JURNAL KESMAS DAN GIZI (JKG) Vol. 8 No. 1 (2025): Jurnal Kesmas dan Gizi (JKG)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35451/3pgjq989

Abstract

Birth length has been used as an indicator of infants' nutritional status, reflecting the results of linear fetal growth during pregnancy. Meanwhile, the nutritional status of pregnant women can be assessed using the mid-upper arm circumference (MUAC). In Indonesia, MUAC is primarily utilized to classify chronic energy deficiency (CED) and has not been explored as a predictor of infants' nutritional status based on birth length. This study aims to analyze the relationship between MUAC and birth length. A retrospective cohort study was conducted involving 55 pregnant women aged 20-35 years who attended prenatal check-ups and gave birth between January and December 2018. Data were collected from patient records at the Maternal and Child Health Unit of Pulokulon I Community Health Center in Grobogan Regency in July 2019. Pregnant women with incomplete data, those diagnosed with anemia, and babies born prematurely were excluded from the analysis. Data were analyzed using the Rank-Spearman correlation test with SPSS version 16. The analysis of maternal demographic characteristics revealed that only maternal age had a significant impact on the baby's birth length, with a Pearson correlation test showing p = 0.04. The average maternal mid-upper arm circumference was 26.01 ± 3.45 cm, while the average birth length was 48.76 ± 1.49 cm. The study concluded that there was no significant relationship between maternal mid-upper arm circumference and birth length (p-value = 0.931). Further research is needed across various community health centers, involving a larger sample size and additional maternal variables, to determine the effectiveness of mid-upper arm circumference as an indicator for predicting infants' nutritional status. .