Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Living Hadis di Dunia Maya: Fenomena Penggunaan Hadis dalam Grup WhatsApp “Komunitas Pecinta Puasa Sunnah Umat” nafisatuzzahro' nafisatuzzahro' nafisatuzzahro'
SINDA: Comprehensive Journal of Islamic Social Studies Vol 2 No 2 (2022): Volume 2, Number 2, Agustus 2022
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28926/sinda.v2i2.501

Abstract

Meskipun bukan kitab suci, hadis menempati posisi yang tidak kalah penting dalam kehidupan umat Islam, sehingga banyak aktivitas yang di dasarkan pada hadis. Penyebar luasan hadis semakin menemukan peluang ketika media baru memfasilitasi umat manusia dalam beragama. Contoh kasus yang menunjukkan hal tersebut adalah Komunitas Pecinta Puasa Sunnah Umat yang memanfaatkan media WhatsApp (WA). Menggunakan paradigma sosiologi komunikasi, kajian ini fokus pada dua aspek, yaitu tentang komunikasi berupa proses resepsi hadis dan aspek sosiologi berupa efek yang muncul dari komunikasi tersebut. Melalui kajian pada aspek komunikasinya, maka kemunculan grup KOPPUSAT menunjukkan bentuk transformasi pemahaman hadis di era digital, di mana realita resepsi hadis tidak terbatas pada ruang nyata manusia tapi juga dunia maya yang menafikan batas geografis. Berbagai elemen komunikasi, seperti komunikator, pesan, saluran, komunikan dan lain sebagainya, memainkan peran penting masing-masing dalam proses resepsi dan aktualisasi terhadap pembacaan hadis. Efek utama yang timbul dari bentuk komunikasi dalam grup ini adalah kemunculan realitas berupa aktivitas harian pengamalan hadis. Aktivitas tersebut, selanjutnya mendorong proses konstruksi realitas hadis di tengah masyarakat dengan lebih cepat dan luas.
PENDAMPINGAN PENULISAN CERITA ANAK BERBASIS BIG BOOK PADA SISWA KELAS TINGGI DI SDI WILDAN MUKHOLADUN Ahmad Saifudin; Lestariningsih Lestariningsih; Nafisatuzzahro' Nafisatuzzahro'; Fikrima Sinta Nuriyah; Ita Nurhasanah
Jurnal Abdimas UNU Blitar Vol 5 No 1 (2023): Volume 5 Nomor 1, Juli 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28926/jppnu.v5i1.164

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi ketika peneliti melakukan observasi di SDI Wildan Mukholladun dengan subjek siswa kelas tinggi. Ketika observasi ditemukan bahwa massih banyak siswa yang belum memahami tentang penulisan fiksi sederhana yang benar dan sesuai dengan kaidah KBBI. Selain itu guru juga masih mengalami kesulitan dalam memberikan informasi yang benar terkait dengan menulis fiksi khususnya cerita anak. Oleh karena itu perlu adanya solusi untuk memotivasi dan meningkatkan literasi anak khususnya bagi siswa kelas tinggi di SDI Wildan Mukholladdun. Fokus pada penelitian ini adalah (1) memberikan pemahaman kepada siswa dan guru tentang pentingnya literasi anak (2) Memberikan pelatihan dan pendampingan menulis cerita anak bagi siswa kelas tinggi dengan menggunakan konsep sederhana berbasis big book. Adapun hasil dari pelatihan dan pendampingan ini adalah (1) Guru dan siswa memahami akan pentingnya literasi anak (2) Siswa mampu menulis cerita anak secara sederhana dan sesuai dengan kaidah KBBI. Hasil dari tulisan dibukukan dan diterbitkan sebagai karya antologi.
Pendidikan Tafsir Al-Qur’an dalam Lintas Media Nafisatuzzahro' Nafisatuzzahro; Ahmad Saifudin
Jurnal Pendidikan : Riset dan Konseptual Vol 8 No 1 (2024): Volume 8, Nomor 1, 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28926/riset_konseptual.v8i1.968

Abstract

Perkembangan media komunikasi turut memberi pengaruh pada ruang pembelajaran tafsir di tengah masyarakat muslim. Untuk itu perlu diamati bagaimana transformasi tersebut berimbas pada bentuk pembelajaran tafsir al-Qur’an. Artikel ini menguraikan perkembangan pengajaran tafsir dari aspek transformasi medianya. Dengan mengamati secara kronologis perkembangan media tafsir, kajian ini menjelaskan peran media di setiap masanya terhadap keberlangsungan penyebaran dan pengembangan tafsir di tengah masyarakat muslim. Memanfaatkan berbagai literatur mengenai sejarah media tafsir dan juga literature tentang perkembangan tafsir, artikel ini diawali dengan menyusun periodesasi media tafsir berdasarkan periodesasi yang digagas McLuhan, yang terdiri dari tribal age, literacy age, print age dan electronic age. Artikel ini menyimpulkan bahwa media yang berkembang dari satu jenis ke jenis lain, secara teratur membawa tafsir bergeser dari satu ruang baca ke ruang baca baru dengan karakteristiknya sendiri. Adapun transformasi media secara tidak langsung mempengaruhi cara umat Islam mengkonstruksi bangunan studi tafsir, seperti memunculkan tradisi sanad sebagai respons dari keterbatasan memori media lisan sehingga pengajaran tafsir sangat terikat dengan sanad. Melembaganya tafsir pada kitab yang ditulis mufasir menjadikan kajian tafsir dibatasi pada otoritas figur tertentu. Sedangkan penggunaan media berbasis online, menjadikan otoritas tafsir yang dulunya hanya dimiliki figur mufasir memudar dan diserap oleh siapapun yang mengakses internet, sehingga pembelajaran tafsir lebih cenderung pada bentuk diskusi.
Transformasi Tafsir Al-Qur’an di Era Media Baru: Berbagai Bentuk Tafsir Al-Qur’an Audiovisual di YouTube Nafisatuzzahro', Nafisatuzzahro'
HERMENEUTIK Vol 12, No 2 (2018): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/hermeneutik.v12i2.6077

Abstract

Tidak hanya butuh untuk memperhatikan perkembangan metodologis kajian tafsir, mengamati lebih jauh media tafsir merupakan satu hal yang tidak kalah penting. Dengan  mengingat bahwa saat ini media baru telah menyentuh berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk dunia keilmuan, kajian ini berusaha menelisik lebih jauh bagaimana hasil dari keikutsertaan YouTube dalam kajian al-Qur’an dan Tafsir. Menggunakan sudut pandang media, dari kajian ini ditemukan bagaimana YouTube berhasil melahirkan bentuk tafsir baru, yaitu tafsir audiovisual, yang keberadaannya berimplikasi pada terbentuknya klasifikasi baru tafsir. Dengan mempertimbangkan dua aspek dasar yang membangun tafsir audiovisual, yaitu aspek konten tafsir dan aspek media, maka dari aspek tafsir muncul enam bagian klasifikasi yang meliputi, metode penyajian tafsir, pendekatan tafsir, bahasa tafsir, sifat mufasir, sumber rujukan dan genre tafsir. Sedangkan dari aspek media muncul klasifikasi yang meliputi produsen, produksi dan penampakan visual. Dengan sistem yang cukup efektif, YouTube telah menyajikan bentuk pencarian yang mudah dan komperhensif. Dengan hanya menyebutkan kata kunci tertentu, maka berbagai tafsir akan muncul dengan berbagai variasinya. Efektifitas inilah yang menjadi salah satu alasan yang mendukung popularitasnya sebagai salah satu media tafsir.
Implementasi Bahan Ajar Profil Pelajar Pancasila di SMP Islam Baabussalaam Karomah, Siti; Saifudin, Ahmad; Nafisatuzzahro', Nafisatuzzahro'
Jurnal Pembelajaran dan Riset Pendidikan Vol 5 No 1 (2025): Volume 5, Nomor 1 Januari 2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28926/jprp.v5i1.1751

Abstract

Profil Pelajar Pancasila merupakan program yang di buat oleh kemdikbud untuk memperkuat pendidikan karakter di indoesia. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1). mengetahui bagaimana implementasi Profil Pelajar Pancasila, 2). mengetahui faktor pendukung dan penghambat implementasi Profil Pelajar Pancasila. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan desain penelitian.. Pengumpulan data dalam penelitian ini mengunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan yaitu: Reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan subjek siswa kelas 7 SMP Islam Baabussalaam. Sebanyak 7 siswa laku-laki dan 6 siswi perempuan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan karakter dan kompetensi skill peserta didik disatuan pendidikan sesuai dengan 6 karakter Pofil pelajar Pancasila sebagai berikut: Beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa dan berahlak mulia, berkhebinekaan global, gontong royong, mandiri, kreatif dan bernalar kritis.
Character Values of The Independent Learning Curriculum on The Profile of Pancasila Students in The Burlian Novel Saifudin, Ahmad; Widiarini, Widiarini; Nafisatuzzahro', Nafisatuzzahro'; Utari, Utari; Musilawati, Fida Ayu
BRILIANT: Jurnal Riset dan Konseptual Vol 9 No 1 (2024): Volume 9 Nomor 1, Februari 2024
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28926/briliant.v9i1.1653

Abstract

In reality the profile of the Pancasila youth is still not maximally achieved. Based on data from the Indonesian Child Protection Commission, in 2020 the number of children victims of violence in schools (bullying) increased to 76 students from 46 students in the previous year. One of the legendary novels that holds a lot of values is the novel entitled Burlian by Tere Liye. This novel contains educational aspects that are relevant to everyday life. This study is to identify the character values in independent learning curriculum of profile of Pancasila students that can be implemented to build students’ character in the novel “Burlian”. The research method is qualitative research with intertext approach. The role of the researcher is a compulsory because the researcher is the key instrument in this study. The "Pancasila Student Profile" consists of six elements: (1) Faith, Fear of God, and Noble Manners, (2) Global Diversity, (3) Mutual Assistance, (4) Independence, (5) Critical Reasoning, (6) Creativity. The six characteristics included the Pancasila Student Profile. The instrument was used to assess the character in the Burlian Novel.  The results revealed that the character values in the Burlian Novel matched Pancasila Student Profile.   
Menimbang Ruang Bebas dan Batas Gerak Perempuan dalam QS. An-Nisā: 34 Nafisatuzzahro', Nafisatuzzahro'
Hamalatul Qur'an : Jurnal Ilmu Ilmu Alqur'an Vol. 3 No. 1 (2022): June 2022
Publisher : Pondok Pesantren Hamalatul Qur'an Jogoroto Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/hq.v3i1.545

Abstract

Artikel ini membahas tentang pemaknaan QS. An-nisā: 34 dilihat yang dikaitkan dengan peluang dan batasan peran perempuan dalam berbagai keluarga. Kajian ini dilakukan dengan membandingkan beberapa pemaknaan mufasir klasik maupun kontemporer untuk melihat perkembangan makna yang mungkin muncul dalam berbagai konteks. Selanjutnya untuk mendialogkannya dengan realitas, makna dari ayat ini dihubungkan demngan realitas zaman, khususnya saat ini di era perempuan sudah memiliki kesempatan yang lebih luas untuk bergerak memberikan sumbang sih pada berbagai aspek kehidupan sosial. Dengan tetap memperhatikan konteks masa lalu di saat ayat ini turun dan dengan mempertimbangkan berbagai realitas saat ini, kajian ini berhasil menemukan bahwa QS. An-nisā: 34 tidak hanya berbicara tentang hak dan kewajiban laki-laki atas perempuan, tapi sebaliknya juga hak dan kewajiban perempuan tentang perannya dalam rumah tangga sebagai bagian penting dalam struktur rumah tangga. Demikian juga, merespons berbagai penelitian yang banyak membahas ayat ini untuk melihat peluang gerak perempuan yang oleh mufasir klasik terkesan dibatasi oleh otoritas laki-laki, kajian ini menemukan bahwa dalam memfungsikan ayat ini dalam konteks peran perempuan, makna ayat tidak serta merta cukup dibahas pada kelonggarannya, tetapi juga muncul konsekuensi batas yang secara prinsip tidak dapat ditinggalkan oleh perempuan dalam sebuah keluarga. Dengan demikian, menengahi pendapat mufasir klasik dan para penggerak feminis, kajian ini berargumentasi bahwa QS. An-nisā: 34 pada satu sisi mengandung makna yang tidak membelenggu perempuan atas otoritas laki-laki akan tetapi di sisi lain juga mengandung pesan tentang batasan-batasan yang tidak bisa dilampaui oleh keduanya dalam menjalankan sistem dalam rumah tangga.