Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

AL-FUQAHA’ AL- SAB’AH; KEUNIKAN MANHAJ IJTIHAD DAN PENGARUHNYA TERHADAP THURUQ AL-ISTINBATH IMAM MALIK Rahmat Hidayat
Muqaranah Vol 5 No 2 (2021): Muqaranah
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/muqaranah.v5i2.16934

Abstract

This article discusses the uniqueness of manhaj ijtihad al-fuqaha' al-sab'ah and its influence on Imam Malik's thuruq al-istinbath. Al-fuqaha' al-sab'ah are seven scholars of the tabi'in period who are even considered the pioneers of the Ahlu Hadith Madrasa. However, it turns out that their manhaj ijtihad is somewhat different from most ahl al hadith scholars. How is the uniqueness of manhaj ijtihad al-fuqaha' al-sab'ah, and its influence on Imam Malik's thuruq al-istinbath becomes a research question in this paper. The results showed that al-fuqaha' al-sab'ah still does not leave the characteristics of the ahl al-hadith scholars who adhere to the zahir al-Qur'an, the Sunnah of the Prophet, qaulu companions, and ijma' ahl Medina. When they don't find answers to problems, they use ra'yu. The use of ra'yu is accompanied by the use of the ijtihad method commonly used by ahl al-ra'yi scholars. This is where the "uniqueness" of al-fuqaha' al-sab'ah lies. Several methods of ijtihad used by al-Fuqaha' al-Sab'ah such as prioritizing zahir al-Qur'an, amal ahlu medina, ijma' madinah scholars, and prioritizing qaulu shohabi over ijma' and qiyas apparently were adopted by Imam Malik as part of his thuruq al-istinbath. Keywords: al-fuqaha’ al-sab’ah, manhaj ijtihad, Imam Malik
KAJIAN WAKAF DALAM KITAB AL-MUHALLA DAN RELEVANSINYA DENGAN KETENTUAN WAKAF DI INDONESIA Rahmat Hidayat
Muqaranah Vol 4 No 2 (2020): Muqaranah
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/muqaranah.v4i2.16958

Abstract

Theoretical studies of waqf have often featured the opinions of scholars from Sunni schools, such as the Hanafi, Shafi'i, Maliki, and Hanbali schools. While the opinions of other schools of waqf, such as the Zahiri school, which was promoted by Ibn Hazm in al-Muhalla, are rarely studied. The purpose of this study is to find out the provisions of waqf in Kitab al-Muhalla and their relevance to the provisions of waqf in Indonesia. To achieve this goal, the author uses normative legal research that focuses on one book of the Zahiri School. The primary source is Kitab al-Muhalla, while the secondary source is the book or article relevant to this study. The results showed that the discussion of waqf in Kitab al-Muhalla only presents general views on waqf theory such as definitions, waqf objects, waqf ownership, expert waqf and ta'bid requirements on waqf. While specific studies on nazhir (waqf management), waqf management, waqf dispute resolution are not highlighted. Some waqf theories in Kitab al-Muhalla are relevant to waqf provisions in Indonesia, including ownership of waqf property, and expert waqf. While other provisions are not relevant to be applied in Indonesia. This phenomenon is natural, considering that the Zahiri school only sees zahir nash in studying waqf. Meanwhile, waqf studies today focus more on the ijtihadi approach.
URGENSI MANAJEMEN RISIKO DALAM PENGEMBANGAN WAKAF PRODUKTIF RAHMAT HIDAYAT
JEBI (Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam) Vol 5, No 2 (2020): Juli - Desember
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/jebi.v5i2.524

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk menemukan urgensi manajemen risiko dalam pengembangan wakaf produktif. Jenis penelitian adalah penelitian kepustakaan (library research) dengan mengumpulkan beberapa artikel dan buku tentang wakaf dan manajemen risiko. Data-data dari buku/artikel tersebut dianalisis dengan menggunakan content analisis. Hasil penelitian menemukan bahwa manajemen risiko sangat penting diterapkan dalam pengelolaan wakaf produktif. Pengembangan wakaf produktif membawa risiko berupa kemungkinan berkurangnya atau hilangnya nilai harta benda wakaf. Risiko-risiko tersebut dapat diakibatkan oleh kerugian usaha produktif yang dijalankan oleh nazhir, risiko kehilangan nilai secara natural (inflasi dan depresiasi), risiko karena force majeur (bencana alam, kebakaran dsb), atau risiko karena kurang profesionalnya atau tidak amanahnya nazhir atau pengelola wakaf produktif yang ditunjuk oleh nazhir. Untuk itu manajemen risiko harus dilaksanakan dalam pengembangan wakaf produktif mencakup identifikasi risiko, analisa dan pengukuran risiko, penanganan dan pengendalian risiko serta monitoring dan evaluasi.
Analisis Pengembangan Entrepreneurship Melalui Inovasi Model Pembelajaran Teaching Factory Untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan Di MAN 1 Bukittinggi Suharjo; Rahmat Hidayat; Syafruddin Nurdin; Muhammad Kosim
Arus Jurnal Psikologi dan Pendidikan Vol 2 No 2: Juni (2023)
Publisher : Arden Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

MAN 1 Bukittinggi sebagai salah satu madrasah dengan Program Keterampilan, yakni Keterampilan Automotive (Servis Sepeda Motor) dan Tata Busana, Keterampilan Penanganan dan Pengolahan Hasil Pertanian (PPHP), Keterampilan Teknik Las, Keterampilan Elektro dan Multimedia. Masing-masing pembelajaran keterampilan dibimbinng oleh guru pembimbing yang profesional dan memiliki kompetensi sesuai dengan bidangnya dan sebagian berstatus pegawai negeri sipil. Pembelajaran di lakukan di labor masing-masing dan dibekali dengan materi serta praktik. Setelah selesai pembelajaran siswa diterjunkan untuk melaksanakan praktek kerja lapangan untuk lebih memantapkan pemahaman dan skill para siswa. Keterampilan dengan pengembangan entrepreneurship melalui model pembelajaran teaching factory untuk meningkatkan mutu pendidikan di MAN 1 Bukittinnggi sudah tergolong baik dan dipertahankan dengan catatan bahwa setiap keterampilan diberikan skill kekinian sesuai dengan kebutuhan industri dan kebutuhan masyarakat.
Konseling Anak Berkebutuhan Khusus Rahmat Hidayat; Ulfatmi Ulfatmi; Afnibar Afnibar
Sulawesi Tenggara Educational Journal Vol 3 No 3: Desember (2023)
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54297/seduj.v3i3.538

Abstract

Bimbingan dan konseling merupakan upaya pemberian bantuan kepada anak atau kepada peserta didik melalui pembentukan lingkungan yang kondusif serta dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, anak berkebutuhan khusus adalah anak yang masih dalam perawatan orang tua yang mengalami keterbelakangan mental atau memiliki IQ dibawah rata-rata. Sehingga dia tidak mampu mengatur dirinya dan susah beradaptasi dengan lingkungan secara normal. Penelitian ini merupakan peneliatian pustaka (libarary research). Yang mana penelitian pustaka ini dilakukan diberbagai pustaka atau museum terhadap baha-bahan berupa buku-buku, majalah atau dokumen lainnya. Dalam hal Konseling anak berkebutuhan khusus (ABK), mereka memerlukan perhatian, pemahaman dan penanganan yang baik agar segala bentuk seluk-beluk persoalan yang dibahas dapat benar-benar dipahami untuk kemudian dicari solusinya. Meyakini bahwa setiap individu memiliki kelebihan dan kekurangan berarti memiliki konsekuensi untuk menaggulangi masalah dan mengembangkan potensi. Hal inilah yang harus diperjatikan seorang konselor, agar tidak hanya terjebak dalam langkah-langkah penanggulangan yang praktis. Terdapat banyak sekali jenis-jenis masalah individu yang mewakili istilah ABK, sehingga disegenap tingkatan dan unsure pendidikan pihak terkait harus mengetahui pengetahuan dasar serta model-model pengkajian ABK. Hampir semua jenis layanan Bimbingan dan Konseling yang diselenggrakan disekolah dapat digunakan untuk masalah ABK, artinya tidak ada perbedaan antara ABK dan individu yang dianggap normal.
Islamic Education In Brunei Darussalam Rahmat Hidayat; Zulmuqim Zulmuqim; Muhammad Zalnur; Alwis Fajri
Sulawesi Tenggara Educational Journal Vol 3 No 3: Desember (2023)
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54297/seduj.v3i3.539

Abstract

Brunei Darussalam yang menjadi fokus dalam pembahasan ini merupakan salah satu negara kecil di Asia Tenggara jika dibandingkan dengan negara tetangganya Malaysia dan Indonesia. Sebelum lebih jauh membahas tentang perkembangan pendidkan di negara tersebut, terlebih dahulu diuraikan perkembangan Islam sebagai bagian yang tak terpisahkan dalam pembahasan tentang perkembangan pendidikan di negara yang dimaksud. Penelitian ini merupakan peneliatian pustaka (libarary research). Yang mana penelitian pustaka ini dilakukan diberbagai pustaka atau museum terhadap baha-bahan berupa buku-buku, majalah atau dokumen lainnya. Pembahasan tentang pendidikan merupakan hal yang amat menarik karena manusia sebagai subjek juga sekaligus sebagai objeknya. Perkembangan pendidikan pada setiap negara hampir tidak ada yang sama persis antara satu dengan lainnya, masing-masing memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri terutama di Negara Brunei Darussalam. Brunei Darussalam merupakan salah satu negara di kawasan Asia Tenggara yang terkenal sangat makmur. Brunei Darussalam yang merupakan anggota ke-6 ASEAN ini mendapatkan kemerdekaannya dari Inggris pada tanggal 1 Januari 1984. Kepala negara Brunei Darussalam adalah seorang Sultan yang sekaligus sebagai Kepala Pemerintahan (Perdana Menteri). Sistem Pendidikan Pemerintah Brunei menetapkan tiga bidang utama dalam pendidikan, yaitu: sistem dwi bahasa di sekolah, konsep Melayu Islam Beraja dalam kurikulum sekolah dan peningkatan sumber daya manusia termasuk pendidikan kejuruan dan teknik. Sistem pendidikan di Brunei memiliki banyak kesamaaan sengan negara lainnya seperti Inggris, Malaysia, Singapura sebagai sesama negara persemakmuran dan lain-lain.