Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

IMPLEMENTASI FUNGSI PARTAI POLITIK SEBAGAI WAHANA PENDIDIKAN POLITIK DI MASYARAKAT Belladonna, Aprillio Poppy
JURNAL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Vol 2, No 2 (2018):
Publisher : IKIP PGRI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (652.687 KB) | DOI: 10.31571/pkn.v2i2.956

Abstract

Pendidikan Politik  masyarakat kini masih dikatakan minim, ditandai dengan mewabahnya sikap partisipasi pasif masyarakat. Dalam hal ini untuk meningkatkan partisipasi politik masyarakat dapat dilaksanakan melalui fungsi partai. Partai politik dianggap mampu dalam mengatasi permasalahan ini karena melihat pergerakan politik yang sangat aktif. Metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan penelitian yang bersifat deskriptif, dengan cara memperoleh informasi selengkap mungkin melalui wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Temuan hasil penelitian, bahwa belum maksimal dirasakan, sehingga masih banyak masyarakat yang belum memahami benar mengenai hak dan kewajibannya sebagai warga negara yang bertanggung jawab dan berperan aktif dalam dunia politik, melalui program yang dilaksanakan oleh partai dalam memberikan pendidikan politik banyak menghadapi kendala dimulai dari objeknya sendiri yaitu masyarakat, anggota partai yang memiliki karakter yang berbeda sehingga dapat menghambat kinerja partai, namun upaya yang dilakukan partai dalam mengatasi kendala yakni dengan meningkatkan kualitas program dan kinerja partai dalam melaksanakan pendidikan politik guna meningkatkan partisipasi politik masyarakat.
KAJIAN TENTANG UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBINA KARAKTER REMAJA Belladonna, Aprillio Poppy; Amelia, Nova
JURNAL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Vol 2, No 1 (2018): Edisi 3
Publisher : IKIP PGRI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (593.307 KB) | DOI: 10.31571/pkn.v2i1.759

Abstract

Persoalan karakter kini menjadi sorotan yang utama. Kualitas nilai-nilai karakter serta moral yang semakin menurun, terlihat dari banyaknya tindakan-tindakan yang tidak sesuai norma yang kian marak, terlebih di kalangan remaja. Remaja sebagai tonggak generasi penerus bangsa diharapkan dapat menjadi warga negara yang baik dan cerdas (smart and good citizenship) yang nampak melalui sikap dan perilaku yang baik sesuai dengan norma yang berlaku. Oleh karena itu, peran lembaga pendidikan termasuk Pesantren sebagai wadah yang strategis dalam pembinaan karakter remaja sangatlah dibutuhkan. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan metode deskriptif dan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi studi dokumentasi dan studi literatur. Upaya yang dilakukan Pembina Pondok Pesantren dalam membina karakter remaja yaitu melalui pembelajaran, pembelajaran dilaksanakan dengan cara menyampaikan materi, pembiasaan di lingkungan Podok Pesantren, pengawasan oleh pengurus Pondok Pesantren dalam berbagai kegiatan yang dilakukan, pengarahan mengenai nilai-nilai karakter  yang menjadi filosofi Pondok Pesantren serta penegakkan aturan dan sanksi. Sehingga, pada akhirnya terbentuklah karakter remaja yang baik
PENGUATAN PENGETAHUAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC KNOWLEDGE) DALAM MENINGKATKAN KESADARAN HUKUM MAHASISWA Belladonna, Aprillio Poppy; Anggraena, Selly Novia
JURNAL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Vol 3, No 2 (2019): Volume 3 Nomor 2 Edisi Desember 2019
Publisher : IKIP PGRI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (702.041 KB) | DOI: 10.31571/pkn.v3i2.1442

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penguatan pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge) dalam meningkatkan kesadaran hukum mahasiswa. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif sedangkan pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi studi dokumentasi dan studi literatur. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa penguatan pengetahuan melalui mata kuliah pendidikan kewarganegaraan merupakan langkah yang baik, namun untuk membangun kesadaran hukum perlu dibangun dengan habituasi atau pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari sehingga yang dibangun bukan hanya sebatas pengetahuan saja. Kesadaran hukum mahasiswa STKIP Pasundan sudah tergolong baik terlihat dari bagaimana mereka mematuhi peraturan yang berlaku di lingkungan kampus. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terjadi perbedaan kepatuhan atau ketaatan terhadap hukum didasarkan pada tempat.
IMPLEMENTASI FUNGSI PARTAI POLITIK SEBAGAI WAHANA PENDIDIKAN POLITIK DI MASYARAKAT Belladonna, Aprillio Poppy
JURNAL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Volume 2 Nomor 2 Edisi Desember 2018
Publisher : IKIP PGRI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/pkn.v2i2.956

Abstract

Pendidikan Politik  masyarakat kini masih dikatakan minim, ditandai dengan mewabahnya sikap partisipasi pasif masyarakat. Dalam hal ini untuk meningkatkan partisipasi politik masyarakat dapat dilaksanakan melalui fungsi partai. Partai politik dianggap mampu dalam mengatasi permasalahan ini karena melihat pergerakan politik yang sangat aktif. Metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan penelitian yang bersifat deskriptif, dengan cara memperoleh informasi selengkap mungkin melalui wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Temuan hasil penelitian, bahwa belum maksimal dirasakan, sehingga masih banyak masyarakat yang belum memahami benar mengenai hak dan kewajibannya sebagai warga negara yang bertanggung jawab dan berperan aktif dalam dunia politik, melalui program yang dilaksanakan oleh partai dalam memberikan pendidikan politik banyak menghadapi kendala dimulai dari objeknya sendiri yaitu masyarakat, anggota partai yang memiliki karakter yang berbeda sehingga dapat menghambat kinerja partai, namun upaya yang dilakukan partai dalam mengatasi kendala yakni dengan meningkatkan kualitas program dan kinerja partai dalam melaksanakan pendidikan politik guna meningkatkan partisipasi politik masyarakat.
PENGUATAN PENGETAHUAN KEWARGANEGARAAN (CIVIC KNOWLEDGE) DALAM MENINGKATKAN KESADARAN HUKUM MAHASISWA Belladonna, Aprillio Poppy; Anggraena, Selly Novia
JURNAL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Volume 3 Nomor 2 Edisi Desember 2019
Publisher : IKIP PGRI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/pkn.v3i2.1442

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penguatan pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge) dalam meningkatkan kesadaran hukum mahasiswa. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif sedangkan pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi studi dokumentasi dan studi literatur. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa penguatan pengetahuan melalui mata kuliah pendidikan kewarganegaraan merupakan langkah yang baik, namun untuk membangun kesadaran hukum perlu dibangun dengan habituasi atau pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari sehingga yang dibangun bukan hanya sebatas pengetahuan saja. Kesadaran hukum mahasiswa STKIP Pasundan sudah tergolong baik terlihat dari bagaimana mereka mematuhi peraturan yang berlaku di lingkungan kampus. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terjadi perbedaan kepatuhan atau ketaatan terhadap hukum didasarkan pada tempat.
KAJIAN TENTANG UPAYA PONDOK PESANTREN DALAM MEMBINA KARAKTER REMAJA Belladonna, Aprillio Poppy; Amelia, Nova
JURNAL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Volume 2 Nomor 1 Edisi Juni 2018
Publisher : IKIP PGRI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/pkn.v2i1.759

Abstract

Persoalan karakter kini menjadi sorotan yang utama. Kualitas nilai-nilai karakter serta moral yang semakin menurun, terlihat dari banyaknya tindakan-tindakan yang tidak sesuai norma yang kian marak, terlebih di kalangan remaja. Remaja sebagai tonggak generasi penerus bangsa diharapkan dapat menjadi warga negara yang baik dan cerdas (smart and good citizenship) yang nampak melalui sikap dan perilaku yang baik sesuai dengan norma yang berlaku. Oleh karena itu, peran lembaga pendidikan termasuk Pesantren sebagai wadah yang strategis dalam pembinaan karakter remaja sangatlah dibutuhkan. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan metode deskriptif dan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi studi dokumentasi dan studi literatur. Upaya yang dilakukan Pembina Pondok Pesantren dalam membina karakter remaja yaitu melalui pembelajaran, pembelajaran dilaksanakan dengan cara menyampaikan materi, pembiasaan di lingkungan Podok Pesantren, pengawasan oleh pengurus Pondok Pesantren dalam berbagai kegiatan yang dilakukan, pengarahan mengenai nilai-nilai karakter  yang menjadi filosofi Pondok Pesantren serta penegakkan aturan dan sanksi. Sehingga, pada akhirnya terbentuklah karakter remaja yang baik
Internalisasi Karakter Disiplin Peserta Didik Melalui Ekstrakurikuler Polisi Taruna (POLTAR) Aprillio Poppy Belladonna; Neneng Tripuspita; Nikki Tri Sakung
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 8 No 21 (2022): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.973 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.7272821

Abstract

This study aims to examine, analiyze, and understand the application of the character of discipline for students through the role of the cadet police extracurricular. This research use a qualitative approach with a case study method. The location of the research was carried out at SMK Taruna Nusantara Jaya, Cisomang village. The data were obtained through interviews, observations, and documentation studies. The results of the research are as follows: 1) The disciplinary conditions of student have developed better, but there ara still some student who commit disciplinary actions (mild) including being indiscipline when entering school, long hair and not carrying attributes. 2) studens’ views on the police cadet extracurricular that it is a good extracurricular especially in terms of emphasizing discipline, including time discipline and responsibility. 3) the role extracurricukar POLTAR on student discipline is to carry out disciplinary implementation activities including supervising, recording, warning, giving direction, and taking action according to instructions from the coach and student
Pembudayaan Nilai-nilai Pancasila dalam Konsep Etika Ruang Digital di Era Post-Pandemi Yayuk Hidayah; Ernawati Simatupang; Aprillio Poppy Belladonna
Pancasila: Jurnal Keindonesiaan Vol. 2 No. 2 (2022): VOLUME 2 NOMOR 2 OKTOBER 2022
Publisher : Badan Pembinaan Ideologi Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52738/pjk.v2i2.91

Abstract

Persoalan perkembangan dan kemajuan teknologi menciptakan berbagai analisis dan tafsiran yang bermuara pada kemaslahatan umat manusia. Dalam hal ini karsa umat di hadapkan pada dilema global terlebih tentang warga negara global yang melek digital. Urgensi penulisan ini diharapkan mampu menjadi jawaban dalam menghadapi pengaruh penggunaan teknologi yang berbasis digital yang dihadapkan dengan nilai-nilai luhur Bangsa.  Pembahasan dalam artikel ini menekankan pada beberapa aspek tentang pembudayaan nilai-nilai Pancasila dalam konsep etika ruang digital di era post-pandemi yaitu, pertama perlu penguatan literasi digital yang di sinergikan dengan nilai-nilai Pancasila, sehingga saat masyarakat akan dapat tetap nyaman dalam penggunaan teknologi. Kedua nilai-nilai Pancasila perlu divisualisasikan dalam konsep etika ruang digital di era post-pandemi sehingga Pancasila tetap melekat dalam kehidupan digital dan dunia nyata masyarakat. Ketiga, pembudayaan nilai-nilai Pancasila dalam konsep etika ruang digital di era post-pandemi berorientasi pada kemampuan personal dan intrapersonal komunikasi yang bersifat praktik partisipatif dan bermakna. Artikel ini menyimpulkan bahwa dalam pembudayaan nilai-nilai Pancasila dalam konsep etika ruang digital di era post-pandemi akan berdampak dalam penguatan karakter warga negara yang berlandaskan nilai-nilai luhur Pancasila. Oleh sebab itu, melalui artikel ini, pembudayaan nilai-nilai Pancasila dalam konsep etika ruang digital ialah menjadi pedoman seseorang dalam melakukan interaksi digitalnya sehingga akan memperkuat fungsi Pancasila  sebagai pedoman, sebagai pengatur tingkah laku orang termasuk dalam etika ruang digital di era post-pandemi.
The Pencak Silat College in Developing National Character: Paguron Pencak Silat Dalam Menumbuhkan Karakter Bangsa Aprillio Poppy Belladonna; Rama Adha Septiana
Journal of Physical and Outdoor Education Vol. 4 No. 2 (2022): Journal of Physical and Outdoor Education
Publisher : STKIP Paasundan Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37742/jpoe.v4i2.179

Abstract

The purpose of this study was to find out and understand the Paguron Pencak Silat in growing the nation's character. The method used is descriptive analysis with a qualitative approach. The conclusion from the results of the research is that the Paguron Pencak Silat Gagak Lumayung can grow the character of the Nation such as (1) religious values, namely when starting pencak silat practice always pray first, even when you have learned pencak silat, end with a prayer together. (2) the value of discipline through (a) being present on time in practice, (b) in memorizing movements, discipline also appears because if there is no discipline, pencak silat students will not be able to memorize all the movements taught. (3) the value of hard work can grow through pencak silat because in practice each student must work hard in memorizing pencaksilat movements and when they will follow pairs of giri then hard work in practicing is very supportive for their success in participating in competitions. (4) the value of honesty, namely admitting mistakes for evaluation in the next exercise so that it is even better. Sportsmanship in the race is also part of honesty. (5) the value of responsibility, namely the pencak silat student is responsible for every word and deed
INTEGRATED SERVICE CENTER FOR THE EMPOWERMENT OF WOMEN AND CHILDREN (P2TP2A) FOR THE PROTECTION OF VICTIMS OF SEXUAL VIOLENCE Aprillio Poppy Belladonna; Yayuk HIdayah; Neneng Tripuspita
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 2 No. 9: Februari 2023
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jirk.v2i9.4761

Abstract

A number of efforts to protect victims of sexual violence are efforts to fulfill information and needs in the fields of education, health, economics, politics, law, protection and prevention of acts of violence and trafficking of women and children. The presence of the Integrated Service Center for the Empowerment of Women and Children (P2TP2A) has become a place to provide all forms of protection for victims of sexual violence. This study aimed to describe how P2TP2A in West Bandung Regency could play a role to protect victims of sexual violence. The study was qualitative research with case study as method. The study was conducted in the Integrated Service Center for Women and Children Empowerment (P2TP2A), located in West Bandung Regency, Indonesia. The data were collected using interview, observation, documentation, and literature studies, while the analysis was conducted using the analysis model of Miles and Huberman, namely data reduction, data display, and conclusion drawing/verification. This study resulted that P2TP2A provided prevention, treatment and rehabilitation for victims of sexual violence. In its preventive effort, P2TP2A conducted campaigns, counseling and socialization regarding the dangers of sexual violence. In the handling efforts, P2TP2A received cases, facilitating psychological services, health and legal assistance. Meanwhile, in its rehabilitative efforts, P2TP2A provided safe-house protection and technological guidance to each task force in West Bandung P2TP2A. From the results, this study concluded that P2TP2A is the front guard in providing protection for victims of sexual violence.