Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Efektivitas Gedebog Pisang (Musa sp.) terhadap Kadar Superoksida Dismutase (SOD) pada Diabetes Melitus Danastri, Assalia Dias Tifa; Indriawati, Ratna
Proceeding Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Graduate Conference Vol. 1 No. 1 (2020): Armoring the Youth to Contribute to the SDGs
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (381.759 KB)

Abstract

Diabetes melitus menjadi satu dari empat penyakit tidak menular yang perlu penanganan lanjutan. Prevalensi diabetes melitus di dunia diperkirakan mencapai 463 juta jiwa (9,3% dari jumlah penduduk dunia) pada usia 20 - 79 tahun dengan kematian mencapai 4,2 juta jiwa. Bahkan, diabetes melitus diperkirakan akan terus meningkat sampai 700,2 juta jiwa pada tahun 2045. Angka kejadian di Indonesia tahun 2018 terdapat 2% penduduk dengan diabetes melitus pada usia di atas 15 tahun. Diabetes melitus merupakan suatu kondisi hiperglikemia yang dapat meningkatkan stres oksidatif melalui peningkatan produksi reactive oxygen species (ROS). Peningkatan produksi ROS mengakibatkan penurunan aktivitas superoksida dismutase (SOD). Berbagai penelitian mulai dilakukan guna mendapatkan pengobatan herbal yang tepat bagi diabetes melitus, salah satunya adalah pisang. Pisang khususnya pada batang/gedebognya mengandung berbagai macam zat seperti saponin, fenol, dan tanin. Gedebog pisang (Musa sp.) juga mengandung flavonoid yang dapat digunakan untuk pengobatan pada kanker, bakteri patogen, radang, dan disfungsi kardiovaskuler, serta memiliki kemampuan antioksidan yang dalam pemberiannya dapat mengurangi kerusakan oksidatif. Gedebog pisang (Musa sp.) biasanya hanya terbuang sebagai sampah, tidak dipergunakan lagi. Untuk itu, perlu kajian literatur berkaitan dengan potensi serta manfaat gedebog pisang. Tujuan dari literature review ini adalah untuk mengkaji potensi gedebog pisang (Musa sp.) sebagai alternatif terapi herbal, khususnya potensi terhadap kadar SOD pada penderita diabetes melitus. Metode naratif digunakan dalam penelitian dengan mengacu jurnal nasional maupun internasional tahun 2010 - 2020. Hasil dari studi menunjukkan potensi gedebog pisang (Musa sp.) dalam meningkatkan kadar SOD pada diabetes melitus.
Efektivitas Gedebog Pisang (Musa sp.) Terhadap Pembentukan ROS Pada Diabetes Mellitus Rahmawati, Martina Dyah; Indriawati, Ratna
Proceeding Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Graduate Conference Vol. 1 No. 1 (2020): Armoring the Youth to Contribute to the SDGs
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.341 KB)

Abstract

Potential of Shrimp Shell Extract in Open Fracture Healing Fauzziah, Prilly Alya; Indriawati, Ratna
Proceeding Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Graduate Conference Vol. 1 No. 1 (2020): Armoring the Youth to Contribute to the SDGs
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.708 KB)

Abstract

An open fracture is a fracture in which the bone and surrounding tissue are exposed to the external environment. Open fractures are emergency cases in orthopedics. Based on data in 2018, the incidence of fractures reached 5.5% of the total injury cases in Indonesia. The process of blood clotting, platelet infiltration, and polymorphonuclear cells is the first process in bone healing. The conventional methods of bone repair such as autografts, allografts, and xenografts have limitations such as the need for additional surgery, pain, immune reactions, and the risk of transmission. Therefore, this method requires bioactive, biocompatible, and biodegradable molecules. Herbal medicine has become part of the medical field in Indonesia. One of them is a shrimp shell which has active compounds in the form of fatty acids (omega-3 and omega-6), chitosan, minerals, fats, carotenoids (astaxanthin), and vitamins. Chitosan contained in shrimp shell is a derivative of chitin which can be obtained through the deacetylation process. Chitosan has a high affinity for anionic proteins and polysaccharides, is very resistant to heat caused by hydrogen bonds, biodegradable, and flexible which is useful in bone healing. This literature study aims to examine the potential of shrimp shell extract for open fracture healing by tracing electronic database studies, including national and international articles and journals from 2010 to 2020 with a narrative method. The results show that shrimp shell extract that usually just waste can initiate fibroblast, osteoblast, and chondroblast proliferation in the fracture healing process.
Efektivitas Ekstrak Gedebog Pisang (Musa sp.) Terhadap Kadar Gula Darah Pada Diabetes Melitus Permana, Venska Ghaniiyyu Putri; Indriawati, Ratna
Proceeding Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Graduate Conference Vol. 1 No. 1 (2020): Armoring the Youth to Contribute to the SDGs
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.992 KB)

Abstract

Diabetes Melitus (DM) merupakan pembunuh terbesar di dunia. Menurut WHO Global Report tahun 2016 jumlah kasus dan prevalensi diabetes meningkat empat kali lipat dalam beberapa dekade terakhir. Jumlah penderita diabetes meningkat secara substansial dari 108 juta jiwa menjadi 443 juta jiwa dalam rentang waktu 1980 - 2014. Diabetes melitus ini ditandai oleh peningkatan kadar gula darah (glukosa) akibat kekurangan ataupun resistensi insulin. Glukosa dapat teroksidasi sebelum atau sesudah berikatan dengan protein (Glycated protein) dan membentuk Reactive Oxygen Species (ROS). Kombinasi glikasi dan oksidasi glukosa membentuk AGEs (advanced glycogen end[1]products) yang dapat mengakibatkan terbentuknya stress oksidatif sehingga menurunkan sistem pertahanan antioksidan. Banyak tanaman mengandung antioksidan salah satunya adalah pohon pisang. Gedebok pisang mengandung antioksidan seperti flavonoid, saponin, tannin, etanol pektin dan fenol yang mampu menurunkan kadar gula darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi ekstrak gedebok pisang sebagai alternaltif pengobatan herbal pada penderita diabetes melitus dengan meninjau beberapa literatur berupa artikel ataupun jurnal nasional dan internasional dalam rentang waktu terbitan 2010 – 2020. Penelusuran literatur ini menggunakan kata kunci: diabetes melitus, kadar gula darah dan antioksidan. Artikel atau jurnal yang sesuai dengan kriteria inklusif dan eksklusif diambil dan selanjutnya dianalisis menggunakan metode naratif dengan mengelompokkan data-data hasil ekstraksi yang sesuai sehingga didapatkan hasil bahwa ekstrak gedebok pisang dapat menurunkan kadar gula darah.
Acne Akibat Penggunaan Masker pada Remaja: literature review Lestari, Ria; Indriawati, Ratna
Proceedings of Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Graduate Conference Vol. 2 No. 2 (2023): Strengthening Youth Potential for Sustainable Innovation
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/umygrace.v2i2.442

Abstract

mencegah penularan COVID-19. Masker terdiri dari beberapa jenis, yaitu masker kain, masker bedah tiga lapis (Surgical Mask 3 Ply), masker N95, dan Reusable Facepiece Respiratory. Penggunaan masker dalam jangka waktu yang lama dapat menimbulkan acne, dermatitis, kemerahan dan pigmentasi pada wajah. Penggunaan masker yang lama dapat menciptakan kondisi kulit yang lembab dan tekanan lokal pada kulit sehingga menimbulkan oklusi duktus pilosebaseus. Peningkatan kelembaban dan keringat dapat menyebabkan peradangan pada keratinosit epidermal dan folikel pilosebaseus yang berujung pada terjadinya acne. Acne ditandai dengan komedo, papul, pustul, nodul dan dapat disertai rasa gatal. Kami ingin menyelidiki lebih lanjut apakah terdapat hubungan penggunaan masker dengan kejadian acne pada remaja. Tujuan dari literature review ini adalah untuk mengkaji pengaruh penggunaan masker dengan kejadian acne pada remaja. Studi ini didukung oleh artikel, jurnal nasional dan internasional dari tahun 2006 hingga 2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan penggunaan masker dengan kejadian acne pada remaja.
PENANGANAN SAMPAH ORGANIK SISA DAPUR DENGAN METODE LOSEDA DI DUSUN KAJOR WETAN Radilah, Bisma; Istiqomatul, Nurul; Khaidar, Mufid; Shalat, Nudiati; Indurasmi, Vaniasda; Fitriani, Aisah Atik; Erik, Alfiansah; Permatasari, Defi Adi; Ramadan, Rizki; Chandra, Gerry; Indriawati, Ratna
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat Vol. 7 No. 1 (2024): SIBISA - Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat UMY 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/ppm.71.1259

Abstract

Masalah lingkungan hidup merupakan hal yang sangat kompleks, salah satu masalah di Indonesia yang sampai saat ini masih menjadi masalah serius dan sering diperdebatkan adalah masalah sampah. Produksi sampah tiap tahun meningkat seiring dengan pertambahan penduduk. Dampak yang ditimbulkan oleh sampah menjadi masalah kesehatan lingkungan yang dapat mempengaruhi derajat kesehatan manusia. Pada kegiatan pengabdian masyarakat muncul inovasi untuk menyelenggarakan kegiatan edukasi penanganan sampah organik dan praktik pembuatan Lodong Sisa Dapur (LOSEDA) di Dusun Kajor Wetan. Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi penumpukan sampah organik dan meningkatkan pengetahuan warga tentang pengelolaan sampah organik. Melalui kegiatan ini diharapkan warga di Dusun Kajor Wetan dapat mengelola sampah organik sisa dapur menjadi lebih berguna dan bermanfaat. Hasil pembuatan Lodong Sisa Dapur (LOSEDA) di Dusun Kajor Wetan telah tercapai dan munculnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan yang bersih dan pentingnya sebuah tumbuhan disekitar lingkungan.
Relationship between Demographic Factors and Body Mass Index with the Prevention of Hypertension in Adolescents Indriawati, Ratna; Syaifudin, Syaifudin
Journal of Health Promotion and Behavior Vol. 5 No. 2 (2020)
Publisher : Masters Program in Public Health, Universitas Sebelas Maret, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Hypertension or increased blood pressure is often referred as the silent killer because it usually does not show significant signs and symptoms. Thus, almost all patients do not realize if they suffer from hypertension. The Basic Health Research (Riskesdas) 2007 reported that the prevalence of hypertension in the population aged over 18 years old in Indonesia was 31.7%. Because of the increasing prevalence of hypertension in adolescence, it is necessary to take precautions. This study aimed to examine the relationship between demographic factors and body mass index with the prevention of hyper­tension in adolescentsSubjects and Method: This was a cross sec­tional study conducted at Muhammadiyah 1 Senior high school, Yogyakarta, from May 2017 to February 2018. A sample of 80 students was selected for this study. The dependent variables were prevention behavior. The independent variables were age, sex, body mass index (BMI), and residence. The data were collected by questionnaire and analyzed by Chi square.Results: 48 (60%) students had good hyper­tension prevention behavior. Female (OR= 3.00; p= 0.030), urban residence (OR= 2.78; p= 0.040), and normal body weight (OR= 4.30; p= 0.001) increased behavior of hypertension prevention, and they were statistically signi­ficant. Older age (OR= 1.59; p= 0.220) incre­ased behavior of hypertension preven­tion, but it was statistically non-significant.Conclusion: Female, urban residence, normal body weight, and older age increase behavior of hypertension prevention.Keywords: hypertension prevention behavior, demographic factorsCorrespondence: Ratna Indriawati. Department of Physiology, Faculty of Medicine and Health Sciences, Uni­versitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogya­karta 55183 Indonesia. Email: r_indriawati­wibowo@yahoo.comJournal of Health Promotion and Behavior (2020), 5(2): 72-78https://doi.org/10.26911/thejhpb.2020.05.02.01  
Hubungan Antara Penggunaan Masker N95 Dengan Kejadian Tension Type Headache Pada Tenaga Kesehatan Di RSUD Dewi Maharani, Pramesti; Indriawati, Ratna
Journals of Ners Community Vol 14 No 1 (2023): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v13i1.2459

Abstract

Covid-19 pertama kali muncul pada akhir Desember 2019 dan menyebar dengan cepat dari wuhan ke wilayah lain di seluruh dunia. Tenaga kesehatan menjadi garda terdepan dalam penanganan pasien Covid-19. WHO menyarankan melakukan kewaspadaan dengan menggunakan alat pelindung diri yang mencakup masker N95. Tekanan atau gaya traksi dari pita pengikat masker N95 dapat menyebabkan kerusakan jaringan lokal atau menimbulkan efek iritasi pada saraf sensorik superfisial yang mempersarafi daerah wajah, kepala dan leher sehingga dapat memicu tension type headache. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji hubungan antara durasi penggunaan masker N95 terhadap kejadian tension type headache pada tenaga kesehatan di RSUD Cilacap. Desain penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan rancangan penelitan cross sectional. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dengan sampel tenaga kesehatan di RSUD Cilacap Cara pengumpulan data menggunakan google form. Hasil Penelitan ini mendapat responden sejumlah 51 berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Pada hasil didapatkan sejumlah 40 (78,4%) responden dengan penggunaan masker N95 harian durasi lama (> 4 Jam/hari), 23 (45,1%) responden pernah mengeluhkan tension type headache ketika menggunakan masker N95. Analisis menggunakan uji chi square didapatkan nilai probabilitas sebesar 0,477 (p>0,05) yang menunjukkan tidak adanya hubungan bermakna antara durasi penggunaan masker N95 dengan keluhan tension type headache. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara durasi penggunakan masker N95 dengan kejadian tension type headache pada tenaga kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Cilacap.
Pemberdayan dan Peningkatan Kualitas Kesehatan Masyarakat di Dusun Jelapan Fadhil, Adrian Yazid; Faatin, Salsa; Putra, Fedri Helio; Oktaviona, Fenta; Amiinuddin, Muhammad Wildan; Syauqiyah, Rifa; Aurellia, Tara Nur; Sinergi, Mu’afi; Wulandari, Kartika Ayu Putri; Muzakki, Java Arya; Indriawati, Ratna
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat Vol. 8 No. 1 (2025): Rekonstruksi Pendidikan di Indonesia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/ppm.81.1284

Abstract

Public health issues, especially non-communicable diseases (NCDs), are the main focus of community service in Jelapan , Seloharjo Village, Pundong District, Bantul Regency. Based on data from the Pundong Community Health Center, around 30% of the population in Seloharjo Village suffers from hypertension and diabetes mellitus. The aim of this community service is to increase public awareness, knowledge, and skills in detecting and managing NCDs. The methods used include training in the use of medical devices (tensiometers and GCUs) for 15 health cadres and youth organization members, health counseling and screening for 40 residents, and family health care assistance for 6 families with members suffering from NCDs. The program was implemented through three main stages: initial observation to identify health problems in the community, program implementation which includes training, counseling, screening, and mentoring, and evaluation to measure the effectiveness of the program. The results of the service show a significant improvement in the knowledge and skills of the community. Before the training, all participants were able to use a blood pressure monitor, but only 3 (20%) were able to use a glucose meter. After the training, 100% of the participants were able to operate both devices properly. Basic knowledge about NCDs increased from 50% to 70% after the counseling. The family health care assistance program succeeded in increasing compliance in monitoring blood pressure, blood sugar levels, cholesterol, and uric acid, as well as encouraging the adoption of a healthy lifestyle such as diet regulation and physical activity. Cooperation with the Pundong Community Health Center and active community participation are important factors in the program's success. The program's sustainability can be seen from the ability of health workers to use medical devices independently and the increased community awareness of the importance of routine health checks. The success of this program is expected to be the first step in the ongoing prevention and control of NCDs in Jelapan.
The Use of Crustacea Shell Extract as a Biocoagulant in Open Fracture Nabila, Alifia Ichsan; Indriawati, Ratna
Proceedings of Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Graduate Conference Vol. 1 No. 2 (2022): Engaging Youth in Community Development to Strengthen Nation's Welfare
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.535 KB)

Abstract

In recent years, shrimp is one of Indonesia's biggest fisheries export. It is causing a dramatic increase in shrimp shell waste production but yet a minimum way of utilization. Its most valuable material, chitosan, is called the magic of nature for its wide application, especially as a biocoagulant. Chitosan is a natural polysaccharide with a positive ion that can initiate the aggregation of red blood cells around the wound and form a thrombus. Chitosan is isolated from chitin by demineralization and deproteinization process that will determine the degree of deacetylation. Here, we investigate further whether it can effectively work as a biocogulant to control hemostasis in an emergency case like an open fracture. An open fracture is the most serious case of orthopedic injuries with early hemorrhage as one of the main causes of death. We found that gauze with chitosan-based can lessen bleeding without additional compression. In vitro study showed the effect of shortening clotting time that is essential to stop bleeding. The purpose of this literature review is to gain an understanding of the latest research relevant to the use of chitosan extract as a biocoagulant, including national and international articles and journals from 2011-2021 with a narrative method. The results show that chitosan can initiate red blood cell aggregation and shorten the clotting time rate.