Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Ecotourism Development Potential Based on Environmental Comfort in Gunung Walat University Forest Area, Sukabumi, Indonesia Agustian, Rozi; Rusdiana, Omo; Hadianto, Adi
Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management) Vol 15 No 4 (2025): Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (JPSL)
Publisher : Pusat Penelitian Lingkungan Hidup, IPB (PPLH-IPB) dan Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, IPB (PS. PSL, SPs. IPB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jpsl.15.4.544

Abstract

Gunung Walat University Forest (GWUF) in Sukabumi, West Java, serves as a centre for training, education, and research in forestry. This research analyses the environmental comfort of GWUF, focusing on thermal comfort, visual aesthetics, and visitor perceptions related to their suitability in conducting ecotourism development to increase GWUF income in realizing sustainable forest management. Data was collected from November 2023 to February 2024 at three locations in the GWUF by measuring air temperature and humidity. Interviews were conducted with respondents experienced in landscape assessment to evaluate the aesthetic level of 10 objects in GWUF, and interviews with visitors on aspects of GWUF management and presence. The Thermal Humidity Index (THI), Scenic Beauty Estimation (SBE), and Likert scale analysis were also used. The results showed that the GWUF area was in a comfortable thermal condition. The value varied and became a new attraction, one of which was the beauty of the GWUF cave. Overall, visitors rated the air quality and natural beauty positively; however, there are some points to note regarding the availability of facilities and the accessibility of the site, highlighting areas for improvement in management.
Analisis Ketersediaan Luas Lahan Sawah dan Pemenuhan Kebutuhan Beras di Kabupaten Bogor Amanda, Dea; Firdaus, Nisrina Shinta Ayudya; Hadianto, Adi
Jurnal Agrisep Vol 25, No 2 (2024): Volume 25 Nomor 2 Desember 2024
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/agrisep.v25i2.42154

Abstract

Ketahanan pangan di tingkat daerah tidak hanya mendukung kesejahteraan masyarakat secara langsung, tetapi juga meminimalkan ketergantungan pada distribusi pangan dari daerah lain yang rentan terganggu oleh berbagai faktor. Penurunan jumlah luas lahan sawah di Kabupaten Bogor berpotensi menyebabkan menurunnya produksi pangan daerah sehingga ketahanan pangan lokal dapat tidak tercapai. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi luas lahan sawah di Kabupaten Bogor serta meramalkan pemenuhan kebutuhan beras di Kabupaten Bogor sampai dengan tahun 2025. Hasil penelitian menemukan bahwajumlah petani berpengaruh signifikan terhadap ketersediaan luas lahan sawah. Berdasarkan estimasi, diketahui perkiraan produksi beras dan kebutuhan konsumsi masyarakat terus meningkat hingga tahun 2025. Meskipun demikian, permintaan beras tumbuh lebih cepat dibandingkan pertumbuhan produksinya. Sehingga, diprediksi bahwa hingga tahun 2025 pemenuhan sebagian kebutuhan beras di Kabupaten Bogor masih harus dipenuhi dari produksi daerah lainnya.
Penerapan Instrumen Ekonomi Lingkungan Sebagai Solusi Permasalahan Pencemaran Udara dan Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan Tampubolon, Bahroin Idris; Priyarsono, D.S.; Hadianto, Adi; Sehabudin, Ujang
Policy Brief Pertanian, Kelautan, dan Biosains Tropika Vol 5 No 3 (2023): Policy Brief Pertanian, Kelautan dan Biosains Tropika
Publisher : Direktorat Kajian Strategis dan Reputasi Akademik IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agro-maritim.0503.678-683

Abstract

Data menunjukkan bahwa sebagian besar konsentrasi PM2.5 dan PM10 telah melebihi standar rata-rata tahunan dari peraturan Indonesia dan Standar WHO. Pencemaran udara menimbulkan dampak negatif pada aspek kesehatan dan kerugian ekonomi. Kebijakan berbasis instrumen ekonomi lingkungan terbukti dapat memberikan penurunan pencemaran di beberapa negara. Indonesia telah mendesain dan menerapkan kebijakan namun perlu beberapa penyempurnaan. Pemerintah Indonesia dapat melakukan penyempurnaan kebijakan berbasis instrumen ekonomi dalam rangka menyelesaikan permasalahan pencemaran udara dengan penerapan insentif trade-in, penerapan pajak karbon dan pasar karbon nasional, serta insentif penerapan teknologi ramah lingkungan bagi PLTU. Pemerintah pusat dan daerah juga perlu memperhatikan resistensi pelaku ekonomi terhadap penerapan kebijakan, kurangnya pengetahuan tentang kerusakan yang terjadi dalam bentuk moneter, kebutuhan untuk mempertahankan status quo dalam masyarakat, "kesenjangan peraturan" antara teoretis dari pajak dan kesulitan praktis dalam legislasi dan implementasi serta ketakutan akan kemungkinan hilangnya efisiensi atau daya saing produk yang dihasilkan oleh perusahaan/produsen.
Technical Efficiency Level of Organic Coffee and Inorganic Coffee Farming in Cilengkrang District, Bandung Regency, Indonesia Prawira, Gunawan; Harianto, Harianto; Hadianto, Adi
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 8, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37637/ab.v8i1.2007

Abstract

Cilengkrang District is a sub-district in West Java recognized for its potential contribution to Indonesia’s coffee productivity. However, the overall productivity of coffee farming remains relatively low due to inefficiencies in farming practices. The coffee grown in Cilengkrang consists of two types: organic and inorganic.  This research aims to analyze factors that influence coffee production and analyze the level of technical efficiency of coffee farming. The study was conducted in Cilengkrang District, Bandung Regency, chosen purposively for its significant potential to contribute to the region’s coffee productivity. The sample consisted of 34 organic farmers and 34 inorganic farmers. Data collection began in August 2023 and ended in December 2024. The Stochastic Frontier Analysis (SFA) method was used to evaluate farming efficiency. The results of the analysis show that the variables of land area, liquid organic fertilizer, urea fertilizer, and KCl fertilizer influence production. Then the variables of education level, number of family members, experience, and financing dummy influence increasing farming efficiency. The efficiency level of coffee farming is included in the inefficient category.
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Berkelanjutan Bernilai Ekonomi Berbasis Gender Equality and Social Inclusion di Kota Sukabumi Sehabudin, Ujang; Hadianto, Adi; Wijaya, Hendri; Tampubolon, Bahroin Idris
Agrokreatif: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 9 No. 3 (2023): Agrokreatif Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agrokreatif.9.3.297-303

Abstract

The amount of waste in Sukabumi City tends to increase while the management rate is relatively low. Unmanaged waste generation is a problem of environmental degradation. Activities that can improve waste management, such as household waste from the source, are needed. This activity aims to provide knowledge to the community about the role of households in the waste management system and measure the level of change in knowledge of household members in the waste management stage from the source. The analysis method uses descriptive qualitative and quantitative. The methods of implementing the activity were lectures, focus group discussions, and interviews with respondents of the farmer women's group. The analysis tools used were pretest, posttest, and gap analysis. The activity results showed that households have a vital role and a significant contribution in managing household waste. The level of knowledge of farm women group participants has increased with a pretty good average value regarding the management of similar household waste.
Durian Agribusiness Development Strategy in Boven Digoel Regency Ramdan, Dadan Moh; Sarma, Ma'mun; Hadianto, Adi
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 10 No 10 (2024): October
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v10i10.9413

Abstract

The agricultural sector, which includes forestry, fisheries, animal husbandry, hunting, and farming services, is the main contributor to forming Boven Digoel Regency's GRDP. The largest commodity contributing to GRDP comes from the plantation crop subsector, not the horticulture subsector, such as durian, even though the subsector has considerable production potential. This is due to suboptimal post-harvest management and limited knowledge of durian cultivation technology among local farmers. Most farmers still use less efficient traditional methods, so the yield could be more optimal. This study aims to analyze internal and external factors and formulate local economic development strategies based on durian agribusiness. The data used included primary and secondary data, and the analysis was conducted using descriptive methods, IFE, EFE, IE Matrix, SWOT Analysis, and QSPM. The results showed that the durian agribusiness economy in Boven Digoel Regency based on the IE matrix is in quadrant I (growth and investment) with internal factors 3.13 and external factors 3.08. SWOT analysis resulted in three main strategies: market expansion, diversification of durian processed products, and restructuring the production system. Diversification of processed products, such as dodol and ice cream, proved to be the most effective strategy based on QSPM analysis, with a score of 6.32.
Analisis Efisiensi Produksi dan Pendapatan Usahatani Bunga Krisan di Desa Cikanyere, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur Alfarezy, Akbar; Hadianto, Adi
Indonesian Journal of Agricultural Resource and Environmental Economics Vol. 1 No. 1 (2022): June 2022
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/ijaree.v1i1.41794

Abstract

Bunga krisan merupakan salah satu komoditas unggulan di Kabupaten Cianjur dan Kecamatan Sukaresmi adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Cianjur yang memiliki luas panen terbesar untuk bunga krisan namun produktivitasnya berfluktuasi. Produktivitas yang tidak menentu mengindikasikan penggunaan input yang belum efisien. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi produksi bunga krisan di Desa Cikanyere, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur, 2) menganalisis efisiensi produksi bunga krisan, dan 3) menganalisis pendapatan usahatani bunga krisan. Analisis data dilakukan dengan menggunakan fungsi produksi Cobb-Douglas dan estimasi dengan Ordinary Least Square (OLS), Nilai Produk Marginal untuk analisis efisiensi, dan analisis pendapatan untuk menganalisis pendapatan usahatani bunga krisan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang berpengaruh signifikan dan bertanda positif terhadap produksi bunga krisan adalah tenaga kerja dan pestisida, serta penggunaan input belum efisien sehingga diperlukan penambahan tenaga kerja, pupuk NPK, pupuk kandang, pestisida dan lahan serta pengurangan jumlah bibit. Berdasarkan hasil analisis pendapatan dapat disimpulkan bahwa usahatani bunga krisan menguntungkan karena nilai R/C rasio lebih dari satu. Chrysanthemum is one of the leading commodities in Cianjur Regency. Sukaresmi District is one of the sub-districts in Cianjur Regency which has the largest harvest area for chrysanthemum but the productivity is fluctuated. Uncertain productivity indicates inefficient use of inputs. The aims of this study are 1) to analyze the factors that influence the production of chrysanthemums in Cikanyere Village, Sukaresmi District, Cianjur Regency, 2) to analyze the efficiency of chrysanthemum production, and 3) to analyze the income of chrysanthemum farming. Data analysis was performed using the Cobb-Douglas production function and estimation with Ordinary Least Square (OLS), Marginal Product Value for efficiency analysis, and income analysis for analyzing chrysanthemum farming income. The results showed that labor and pesticides had a positive and significant effect on producing chrysanthemum flowers. Moreover use of inputs was not efficient, thus farmer need to add additional labor, NPK fertilizer, manure, pesticides as well as a reduction in the number of seeds. Based on the results of income analysis, it can be concluded that chrysanthemum farming is profitable because the R/C ratio value is more than one.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Petani Bawang Putih Menggunakan Kredit Usaha Rakyat di Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur: Factors Influencing Micro KUR Adoption (Case Study: Garlic Farmers in Sembalun District, East Lombok Regency) Adelia Amna, Dhia; Hardjanto, Arini; Hadianto, Adi
Indonesian Journal of Agricultural Resource and Environmental Economics Vol. 2 No. 1 (2023): June 2023
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/ijaree.v2i1.50775

Abstract

Daerah sentra bawang putih di Indonesiasalah satunyaberadadi Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur Provinsi Nusa Tenggara Barat.Produktivitas bawang putih yang tinggi di Kecamatan Sembalun tidak diimbangi dengan harga input usahatani yang stabil dan harga jual yang menguntungkan, sehingga memengaruhi pendapatan petani dan ketersediaan modal. Salah satu alternatif tambahan modal usahatani yangtersedia bagipetani bawang putih di Kecamatan Sembalun adalah Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro. Berdasarkanhaltersebut penelitian ini bertujuanuntuk(1) mengidentifikasi prosedurKUR Mikro kepada petani bawang putihdi Kecamatan Sembalun,(2)menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi keputusan petani bawang putihdi Kecamatan Sembalun menggunakan KUR Mikro.Penelitian ini menggunakanmetode analisis deskriptifdananalisis regresi logistik biner dengan metode logit. Berdasarkan analisis yang dilakukan, penelitian ini menunjukkanbahwa terdapat dua tahapan yang perlu dilalui petani calon nasabah untuk dapat mengajukanKURMikroyaitu pemenuhan kelengkapan berkas dan pengajuan berkas permohonan KUR Mikro.Hasil analisis regresilogistik memperlihatkanfaktor-faktor yang berpengaruh signifikan terhadap keputusan petani bawang putih menggunakan KUR Mikro adalah usia, luas lahan, lama usahatani, pendapatan, frekuensi KUR Mikro dan keikutsertaan kelompok tani. The Sembalun district serves as a primary center for garlic production in Indonesia. Despite the high productivity of garlic, the area faces challenges related to unstable farm input prices and fluctuating selling prices. This volatility significantly impacts farmers' incomes and the availability of capital for subsequent farming seasons. To address this issue, some garlic farmers in Sembalun district opt for microcredit financing as an additional farm capital source. This study aims to (1) Identify the microcredit distribution procedures for garlic farmers in Sembalun district. Analyze the influencing factors behind garlic farmers' decisions to utilize microcredit. The research uses descriptive analysis methods and binary logistic regression analysis employing the logit method. Findings reveal a two-stage process for prospective customers to apply for microcredit financing, involving complete file fulfillment and submission of microcredit application files. Regression analysis results indicate that significant factors influencing garlic farmers' decisions to use microcredit include age, land area, years of farming experience, income, frequency of microcredit usage, and participation in farmer groups.
Analisis Capaian Program Swasembada Beras di Pulau Jawa: An Examination of the Rice Self-Sufficiency Program's Achievements on Java Island Hadianto, Adi; Dewi Raswatie, Fitria; Virgiani, Vania
Indonesian Journal of Agricultural Resource and Environmental Economics Vol. 2 No. 2 (2023): December 2023
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/ijaree.v2i2.51682

Abstract

Beras merupakan makanan pokok sebagian masyarakat Indonesia sehingga swasembada beras menjadi agenda penting pada RPJMN 2015-2019. Indonesia dinyatakan mampu mencapai swasembada beras tahun 2016 dan tahun 2019-2021. Strategi peningkatan produksi dan produktivitas sektor pertanian pada Renstra Kementan 2020-2024 menjadi upaya agar swasembada beras dapat berkelanjutan. Produksi beras Indonesia paling banyak dihasilkan oleh Pulau Jawa namun peningkatan produksinya relatif kecil. Hal ini dikhawatirkan menimbulkan permasalahan ketahanan pangan dan menganggu keberlanjutan swasembada beras karena Pulau Jawa memiliki jumlah penduduk yang banyak dengan tingkat konsumsi yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perkembangan produksi dan konsumsi beras di Pulau Jawa, memproyeksikan produksi dan konsumsi beras di Pulau Jawa dan hubungannya dengan swasembada beras, dan menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi produksi padi di Pulau Jawa. Metode yang digunakan yaitu analisis deskriptif, Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA), dan analisis regresi data panel. Hasil penelitian menunjukkan pada periode tahun 2000-2021 produksi beras di Pulau Jawa cenderung meningkat setiap tahunnya sedangkan konsumsi beras terus menurun tetapi tahun 2016-2021 mulai kembali meningkat. Hasil proyeksi produksi dan konsumsi beras menunjukkan pada tahun 2027 swasembada beras di Pulau Jawa sudah tidak dapat dicapai. Adapun faktor-faktor yang memengaruhi produksi padi yaitu tenaga kerja dan jumlah pupuk SP-36.
Strategi Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca pada Budidaya Padi di Indonesia: Strategy to Reduce Greenhouse Gas Emissions on Padi Cultivation in Indonesia Audya Nurul Fathia; Hadianto, Adi; Fitria Dewi Raswatie
Indonesian Journal of Agricultural Resource and Environmental Economics Vol. 3 No. 1 (2024): June 2024
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/ijaree.v3i1.54757

Abstract

Kegiatan budidaya padi merupakan salah satu penyumbang emisi gas rumah kaca (GRK) yang paling signifikan dalam bentuk gas metana. Meningkatnya konsentrasi GRK menyebabkan terjadinya perubahan iklim yang dipicu oleh peningkatan suhu permukaan laut. Oleh karena itu, diperlukan upaya mengurangi emisi GRK dari kegiatan budidaya padi yang ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi yang dapat dilakukan untuk mengurangi emisi GRK dari aktivtias pertanian budidaya padi dengan tetap mempertimbangkan tingkat produktivitasnya. Untuk menjawab tujuan penelitian, digunakan pendekatan studi literatur dan jenis data sekunder. Hasil analisis menunjukan bahwa teknik budidaya ramah lingkungan adalah hal penting untuk mengurangi tingkat emisi dari aktivitas budidaya padi yang dilakukan. Upaya tersebut antara lain penggunaan varietas padi rendah emisi, pengaturan air, penggunaan teknologi irigasi berselang, teknik Alternate Wetting and Drying, pemilihan musim tanam, pemilihan teknik budidaya ramah lingkungan, serta penggunaan pupuk dan bahan organik dengan bijak. Upaya-upaya tersebut menjadi alternatif solusi untuk dapat dilakukan karena petani mampu beradaptasi dengan tetap mempertimbangkan kondisi sosial dan budaya yang ada. Hal ini sangat penting untuk menjamin ketersediaan pangan berkelanjutan bagi penduduk. Rice cultivation activities are one of the most significant contributors to greenhouse gas (GHG) emissions in the form of methane gas. Increasing GHG concentrations cause climate change, triggered by rising sea surface temperatures. Therefore, efforts are needed to reduce GHG emissions from environmentally friendly rice cultivation activities. This research aims to analyze strategies that can be implemented to reduce GHG emissions from rice cultivation agricultural activities while still considering the level of productivity. A study literature approach and secondary data types were used to answer the research objectives. The analysis results show that cultivation techniques, use of fertilizers and seeds, and low-emission water management are essential to reduce emission levels from rice cultivation activities. These efforts include the use of low emission rice varieties, water regulation, use of intermittent irrigation technology, Alternate Wetting and Drying (AWD) techniques, selection of planting seasons, selection of environmentally friendly cultivation techniques (Climate Smart Agriculture), as well as the use of fertilizers and organic materials. Wisely. These efforts are alternative solutions that can be implemented because farmers can adapt while still considering existing social and cultural conditions. It is essential to ensure sustainable food availability for the population.