Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

PENINGKATAN PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI DAN PENYAKIT MENULAR SEKSUAL PADA SISWA/I SMA NEGERI 5 KOTA JAMBI Lipinwati Lipinwati; Maria Estela Karolina; Resty Hardianty Lestari
Medical Dedication (medic) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat FKIK UNJA Vol. 1 No. 2 (2018): MEDIC: Medical Dedication
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/medicaldedication.v1i2.4952

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan : seksualitas merupakan sesuatu yang berkaitan dengan reproduksi serta semua aspek yang berkaitan dari sisi fisik, biologis, psikis serta sosial yang berhubungan dengan proses reproduksi pada manusia. Masa remaja adalah masa dimana seorang individu mengalami peralihan dari masa kanak- kanak ke masa dewasa disertai dengan perubahan baik fisik, psikis maupun perilaku secara radikal, sehingga remaja mulai bertanya-tanya mengenai berbagai fenomena yang terjadi di lingkungan sekitarnya sebagai dasar bagi pembentukan nilai diri mereka. Metode : kegiatan ini dilakukan dengan metode penyuluhan, yaitu dengan memberikan edukasi secara langsung pada Siswa dan Siswi SMA Negeri 5 Kota Jambi mengenai materi Kesehatan Reproduksi Remaja dan Infeksi Menular Seksual Hasil : Berdasarkan analisis data tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan setelah diberikan penyuluhan tentang Kesehatan Reproduksi dan Penyakit Menular Seksual pada Siswa/I SMA Negeri 5 Kota Jambi. Kesimpulan : Penyuluhan kesehatan adalah salah satu bentuk promosi kesehatan yang sederhana dan dapat mencakup sasaran yang luas. Dari hasil penyuluhan tentang Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja dan Penyakit Infeksi Menular Seksual yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat perbedaan nilai rata-rata sebelum dan setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang Kesehatan Reproduksi dan Penyakit Infeksi Menular Seksual. Keywords: Kesehatan Reproduksi, Penyakit Menular Seksual
SKRINING TOXOPLASMOSIS DENGAN RAPID TEST IgG DI PUSKESMAS SIMPANG KAWAT JAMBI Armaidi Darmawan; Maria Estela Karolina; Wahyu Indah Dewi Aurora
Medical Dedication (medic) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat FKIK UNJA Vol. 2 No. 1 (2019): MEDIC: Medical Dedication
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/medicaldedication.v2i1.5902

Abstract

Infeksi Toxoplasma gondii dapat terjadi karena perolehan maupun kongenital, yang sering kali tidak menimbulkan gejala yang jelas atau sub klinis sehingga kebanyakan tidak disadari. Di Puskesmas Simpang Kawat belum ada yang terdeteksi menderita Toxoplasmosis. Toxoplasmosis pada awal infeksi tidak menimbulkan gejala,dengan adanya skrining Toxoplasmosis diharapkan dapat mengetahui angkakejadian Toxoplasmosis dan dapat ditindak lanjuti. Metode kegiatan yang dilakukan adalah berupa skrining pemeriksaan Darah Ibu hamil atau dengan riwayat abortus dengan menggunakan Rapid Test IgG. Hasil dari skrining yang telah dilakukan, dari 41 sampel yang diambil, sebanyak 17 orang peserta yang positing IgG Toxoplasmosis, 22 Negatif dan selebihnya yaitu 2 orang Equivocal atau meragukan ada sebanyak 2 orang. Rekomendasi selanjutnya adalah perlu dilakukan pemeriksaan IgM untuk menilai apaka toxoplasmas tersebut bersifat akut atau tidak, guna untuk tindakan terapi selanjutnya.
PERBANDINGAN SKOR DEPRESI ANTARA PASIEN DIABETES MELITUS DENGAN PASIEN KAKI DIABETIKUM DI RSUD RADEN MATTAHER JAMBI TAHUN 2016: Maria Estela Karolina, Floera Finalita, Victor Eliezer Maria Estela Karolina
Jurnal Psikologi Jambi Vol. 2 No. 2 (2017): Jurnal Psikologi Jambi
Publisher : Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.476 KB) | DOI: 10.22437/jpj.v2i2.4793

Abstract

INTRODUCTION Depression is a psychiatric disorder that most often appears in patients with Diabetes Melitus (DM). Depression is one of the precipitating factors in diabetic patients because depression can raise blood glucose levels. On the other hand, psychological stress can arise when a person suffers from diabetes because they assume that the DM disease will cause a lot of problems. If DM is not handled properly, it will lead to various complications, one of the most common complications is diabetic foot. In a research it has been found that depression was associated with doubled increased risk of diabetic foot among patients with DM. METHODThis research used analytical research method with cross sectional approach. The sample was taken by Consecutive Sampling (15 patients with DM and 15 patients with foot ulcers). This research took place at RSUD Raden Mattaher Jambi from August to October 2016. The data were collected from direct interview with respondents included the identity of respondents and 21 questions BDI questionnaire. RESULTThe results showed that most of the patients with DM had normal score (53,3%) and fewest patient (6,7%) had severe depression score. On the other hand, most of the patients with foot ulcers had moderate depression score and no patient had normal score. The results of bivariate analysis showed that p-value = 0.000. CONCLUSION DAN RECOMMENDATIONFrom the data it can be concluded that there was a depression score comparison between patients with DM and patients with foot ulcers at RSUD Raden Mattaher Jambi in 2016. Keywords : Diabetes mellitus, diabetic foot, depression scores
ADVERSITY QUOTIENT PADA PERAWAT RUMAH DI RUMAH SAKIT DITINJAU DARI FAKTOR DEMOGRAFIS: ADVERSITY QUOTIENT OF HOSPITAL NURSES BASED ON DEMOGRAPHIC FACTORS Rut Marselia; Maria Estela Karolina
Jurnal Psikologi Jambi Vol. 4 No. 2 (2019): Jurnal Psikologi Jambi
Publisher : Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jpj.v5i02.10336

Abstract

Introduction The role of nurses as health care providers in hospitals which amounted to 40% -60% must provide prime, efficient, effective, and productive services care for patients / communities. Nurses are the largest group of health care providers in hospitals who work on nearly 90% of health care through nursing care and greatly affect patient outcomes. The duties and responsibilities of the nurses are very high in work such as, high job demands, responsible for the safety of patient's life, strict work schedule, heterogeneity of personnel, dependence on work, competitive culture in the hospital, and peer pressure. Given the difficulties, it’s crucial to find out the importance of knowing the adversity quotient of nursesin order to see how far the nurse faces difficulties and job barriers in terms of demographic factors. Objective This study aims to determine the description of adversity quotient based on demographic factors.Method This research used quantitative research method with descriptive approach. The sample was taken using non probability sampling technique by purposive sampling The research took place at Mental Hospital of Jambi Province, St.Theresia Hospital and Ahmad Ripin Muaro Jambi Hospital. Subjects in this study were nurses that fulfil the criteria: have work experience in the hospital over>1 year and have nurse educational background. The total number of subjects in this study was 192 subjects. This study used adversity quotient scale as a measuring tool.Results The results showed that the level of adversity quotient of 126 nurses (65.6%) in hospital was in the moderate category. There was a relationship ofadversity quotient with age (p = 0,006) and number of dependants (p = 0,046).Keywords: Adversity Quotient, employment, nursed. ABSTRAK Pendahuluan Peran perawat sebagai penyedia layanan kesehatan di rumah sakit yang berjumlah 40% -60% harus memberikan perawatan layanan prima, efisien, efektif, dan produktif bagi pasien masyarakat. Perawat adalah kelompok penyedia layanan kesehatan terbesar di rumah sakit yang menangani hampir 90% perawatan kesehatan melalui perawatan dan sangat mempengaruhi hasil pasien. Tugas dan tanggung jawab perawat sangat tinggi dalam pekerjaan seperti, tuntutan pekerjaan yang tinggi, bertanggung jawab atas keselamatan hidup pasien, jadwal kerja yang ketat, heterogenitas personel, ketergantungan pada pekerjaan, budaya kompetitif di rumah sakit, dan tekanan teman sebaya. Mengingat kesulitannya, penting untuk mengetahui pentingnya mengetahui tingkat kesulitan perawat dalam rangka untuk melihat seberapa jauh perawat menghadapi kesulitan dan hambatan pekerjaan dalam hal faktor demografis. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk menentukan deskripsi tingkat kesulitan berdasarkan faktor-faktor demografis. Metode Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Sampel diambil dengan menggunakan teknik non probability sampling dengan purposive sampling. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jambi, Rumah Sakit St.Theresia dan Rumah Sakit Ahmad Ripin Muaro Jambi. Subjek dalam penelitian ini adalah perawat yang memenuhi kriteria: memiliki pengalaman kerja di rumah sakit selama> 1 tahun dan memiliki latar belakang pendidikan perawat. Total jumlah subjek dalam penelitian ini adalah 192 subjek. Penelitian ini menggunakan skala adversity quotient sebagai alat ukur. Hasil Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat adversity quotient dari 126 perawat (65,6%) di rumah sakit berada dalam kategori sedang. Ada hubungan kecerdasan adversitas dengan usia (p = 0,006) dan jumlah tanggungan (p = 0,046). Kata kunci Adversity Quotient, pekerjaan, dirawat.
SKRINING KELAINAN KULIT PADA PELAJAR PONDOK PESANTREN NURUL IMAN DI KOTA JAMBI Lipinwati Husman; Rhonaz Putra Agung; Maya Arini Hestiningtyas; Maria Estela Karolina; Mara Imam Taufik Siregar
Medical Dedication (medic) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat FKIK UNJA Vol. 5 No. 2 (2022): MEDIC. Medical dedication
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pondok pesantren sering dihadapkan pada masalah Kesehatan dengan berbagai macam jenis penyakit seperti penyakit kulit dan TB. Kelainan kulit berpotensi menular jika salah satu pelajar tidak menjalankan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Pemeriksaan langsung secara mikroskopis merupakan pemeriksaan yang paling mudah, murah dan spesifik . Untuk itu tim pengabdian masyarakat Fakultas Kedokteran dan ilmu Kesehatan Universitas Jambi (FKIK UNJA) memberikan penyuluhan mengenai PHBS, melakukan pemeriksaan kerokan kulit, dan pengobatannya. Penyuluhan PHBS, Pemeriksaan langsung kerokan kulit dilakukan dengan mengerok bagian kelainan kulit menggunakan skalpel diatas objek gelas dan diberikan 1 tetes larutan KOH 10%, Pembacaan hasil menggunakan mikroskop, dan pengobatan yang diberikan yang sesuai. Pengabdian dilaksanakan 24 September 2022 di ponpes Nurul Iman. Penyuluhan diikuti oleh 285 orang pelajar MTs. Nurul Iman, Kota Jambi dan peserta yang melakukan pemeriksaan langsung kerokan kulit ada 23 orang. Pada pelajar dengan kelainan kulit terbanyak adalah laki-laki, umur 13 tahun. pemeriksaan langsung kerokan kulit banyak yang tidak ditemukan spora/hifa/tungau, dan diagnosis scabies terbanyak di antara jenis kelainan kulit lain. Adanya peningkatan pengetahuan para pelajar mengenai PHBS, telah dilakukan pemeriksaan langsung kerokan kulit, dan pemberian terapi sehingga diharapkan dapat mencegah penularan penyakit kulit. Keyword: Kelainan kulit, Pondok pesantren, Kerokan kulit
Hubungan Durasi Pemberian Asi Dengan Status Gizi Anak Usia 0-24 Bulan di Puskesmas Simpang IV Sipin Kota Jambi Tahun 2015 Amri, Nurul Khairiyah; Putra, Irawan Anasta; Karolina, Maria Estela
JAMBI MEDICAL JOURNAL "Jurnal Kedokteran dan Kesehatan" Vol. 3 No. 1 (2015): JAMBI MEDICAL JOURNAL Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jmj.v3i1.2717

Abstract

ABSTRACT Background : The connection between breastfeeding duration starts on 0 Until 24 month and child's nutritional stat still bring some controversy. Positive and negative correlation can be seen ss result. This study purpose is to support the giving of exclusive breastfeeding for 2 whole years ( start from one hour after delivery, exclusive breastfeeding for 6 month, no bottle feeding, and 2 years or more of breastfeeding) in Jambi and the correlation with 0 – 24 month child’s nutritional state. Based on Jambi’s Health Departement data in 2013, there was counted 1545 exclusive breastfeeding on  0 – 6 months children  within 20  local Primary health care unit in Jambi. On Simpang IV Sipin area, there was 118 babies who got exclusive breastfeeding on 2013. Objective : To determine relationship between duration of  breastfeeding and nutritional status of children aged 0 – 24 months in Simpang IV Sipin Health Center Jambi in 2015. Methods : This Study used analytical research’s method with crosssectional approach held at Simpang IV Sipin Primary health care unit on 2015. This research used consecutive sampling to Primary health care unit the samples and got 73 children to be followed. This Study data been analyzed by using one- way Anova test. Results : Based on data, we can conclude that there is correlation between breastfeeding duration with nutritional state ( p value 0,037), child with normal nutritional state ( 29 children ) have breastfeeding duration for 8,9 month in average. Child with thin nutritional state have breastfeeding duration got 5,3 months in average, and child with fat nutritional state have breastfeeding duration got 10,2 month ib average. Conclusion: There is relationship between exclusive breastfeeding with nutritional status at age 0 – 24 months in Simpang IV Sipin Primary health care unit Jambi in 2015.   Keywords : Exclusive breastfeeding, nutritional status
Uji Kualitas Air Minum Isi Ulang di Kota Jambi JMJ, Jurnal; Lipinwati, Lipinwati; Darmawan, Armaidi; Kusdiyah, Erni; Karolina, Maria Estela
JAMBI MEDICAL JOURNAL "Jurnal Kedokteran dan Kesehatan" Vol. 4 No. 2 (2016): JAMBI MEDICAL JOURNAL Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.361 KB) | DOI: 10.22437/jmj.v4i2.4498

Abstract

Abstract Background: Clean water for drinking is rare where the source has been contaminated with various kinds of waste, such as disposal of organic waste, household and toxic waste from the industry, so that ground water is also not safe to become a drinking water because it has been contaminated from the septic tank or surface water. Bottled drinking water is a choice for clean drinking water but the price of bottled drinking water is high enough and makes consumers look for the cheaper and the new alternatives such as refill drinking water. Depo drinking water refills continue to increase in line with the public needs of drinking water quality and safe for consumption, though cheaper, not all depo of drinking water refills are guaranteed product security. This study is to know quality test of the drinking water refill in Jambi City Method: This descriptive study with experimental research laboratory design was conducted in Jambi city with 62 samples from 11 sub-districts in Jambi city and conducted in Biomedical Laboratory of FKIK UNJA. Water samples were conducted by 3 stages of examination, ie the prediction test, the strengthening test and the complementary test with 5 tubes. This research was conducted in May - October 2016. Data study were shown in tables. Result: The results showed that the drinking water refill category either amounted to 20 depots (32.26%) and drinking water refill the bad category amounted to 42 depots (67.74%). of 42 samples of refill drinking water with positive probability test results, there were 16 samples (38,10%) containing faecal coliform, and 27 samples (64,29%) containing non-faecal coliform. Conclusion: Drinking Water Refills in Jambi City are not all free from koliform bacteria. Keywords: Drinking Water Refill, Bacteriological Test, Most Probable Number Abstrak Latar Belakang: Air bersih yang layak minum kian langka untuk dijumpai dimana sungai-sungai yang menjadi sumbernya sudah tercemar berbagai macam limbah, seperti buangan sampah organik, rumah tangga hingga limbah beracun dari industri. Air tanah juga sudah tidak aman dijadikan bahan air minum karena telah terkontaminasi rembesan dari tangki septik maupun air permukaan. Air minum dalam kemasan (AMDK) kini menjadi pilihan pemakaian air bersih namun harga AMDK cukup tinggi dan membuat konsumen mencari alternatif baru yang murah seperti air minum isi ulang. Depo air minum isi ulang terus meningkat sejalan dengan keperluan masyarakat terhadap air minum yang bermutu dan aman untuk dikonsumsi, meski lebih murah, tidak semua depo air minum isi ulang ini terjamin keamanan produknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui uji Kualitas bakteriologis Air Minum isi Ulang di Kota Jambi. Metode: Penelitian deskriptif dengan rancangan penelitian eksperimen laboratorium ini dilakukan pada 62 sampel dari 11 kecamatan kota Jambi. Pengujian bateriologis dilakukan menggunakan Most Probable Number yang terdiri dari 3 tahap (uji penduga, uji penguat dan uji pelengkap) dengan seri 5 tabung pada sampel air minum yang dilaksanakan di Laboratorium Biomedik FKIK UNJA. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei – Oktober 2016. Data disajikan dalam bentuk tabel. Hasil:. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa air minum isi ulang kategori baik berjumlah 20 depot (32,26%) dan air minum isi ulang kategori buruk berjumlah 42 depot (67,74%). Dari 42 sampel air minum isi ulang dengan hasil uji penduga positif, terdapat 16 sampel (38,10%) yang mengandung koliform fekal, dan 27 sampel (64,29%) yang mengandung koliform non-fekal. Kesimpulan: Air Minum isi Ulang yang ada di Kota Jambi tidak semuanya bebas dari koliform fekal. Kata Kunci: Air Minum Isi Ulang, Uji Bakteriologis, Most Probable Number
SKRINING MALARIA DENGAN RAPID DIAGNOSTIC TEST DAN PERILAKU PENGOBATAN MALARIA PADA ORANG RIMBA DI DESA BUKIT SUBAN DAN DESA SEKAMIS KABUPATEN SAROLANGUN TAHUN 2016 Karolina, Maria Estela; Nurmaajid, Oktovia Rezka; Darmawan, Armaidi; Elfrida, Solha
JAMBI MEDICAL JOURNAL "Jurnal Kedokteran dan Kesehatan" Vol. 6 No. 1 (2018): JAMBI MEDICAL JOURNAL Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan
Publisher : FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (407.984 KB) | DOI: 10.22437/jmj.v6i1.4818

Abstract

Abstract Backgrounds : Rapid Diagnostic Test (RDT) is a imunologic methode to diagnose malaria. Mostly, Orang Rimba hunt nomadically. Orang Rimba have traditional medicine to cure malaria. The purposes of this research are to know the incident of malaria based on RDT and malaria treatment behaviour of Orang Rimba. Methode : This research was descriptive study. The populations of this research were Orang Rimba in Desa Bukit Suban and Sekamis, Kabupaten Sarolangun. The number of samples in this research is 49 respondents. The sample was taken by systematic random sampling. Data were analyzed with univariat analysis. Result : The result showed that 16,7 % had malaria positive, P. vivax was the dominat species of plasmodium (62,5%). Mostly the aged of respondent was 5-11 years old (41,7%), the gender was male (58,3%), occupation was doesn’t work (56,3%), marriage status was marriage (56,3%). Most of Orang Rimba had worse knowladge level (53,6%), the mostly used term in Orang Rimba was demam kuro (50%), only (42,9%) respondents knew the trias of malaria, only 9 respondents knew that cause of malaria was mosquito’s bites, Orang Rimba mostly knew the danger of malaria (85,7%) and the complication of malaria (89,3%), and knew that malaria could be cured (82,1%). The users of modern combined with traditional medicine were as much as 57,1%, Orang Rimba mostly used ≥ 3 kinds of traditional medicine 53,6%, traditional medicine was mostly processed by boiling (24 respondents) and mostly knew one way of processing the traditional medicine (57,1%), traditional medicine was mostly for being eaten or drunk and external medicine (50%), the duration of using traditional medicine was mostly 2-3 days (46,4%), Orang Rimba mostly said that traditional medicine was efficacious (92,9%). Conclusions : The incident number of malaria was 16,7% and the mostly users of modern combined with traditional medicine were as much as 57,1%. Keywords : Malaria, RDT, orang rimba, malaria treatment behaviour Abstrak Latar Belakang : Rapid Diagnostic Test (RDT) merupakan metoda imunologik untuk mendiagnosis malaria. Lokasi berburu Orang Rimba cenderung berpindah-pindah. Orang Rimba memiliki kearifan lokal dalam mengobati malaria. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui skrining malaria berdasarkan RDT dan perilaku pengobatan malaria pada Orang Rimba. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Populasi penelitian seluruh Orang Rimba yang berada di Desa Bukit Suban dan Sekamis. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 48 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik Systematic Random Sampling. Data dianalisis dengan analisis univariat. Hasil : Dari hasil penelitian didapatkan 16,7% positif malaria, jenis plasmodium yang dominan adalah P. vivax (62,5%). Sebagian besar responden berusia 5-11 tahun (41,7%), sebagian besar berjenis kelamin laki-laki (58,3%), sebagian besar pekerjaan responden tidak bekerja (56,3%), sebagian besar berstatus kawin (56,3%). Sebagian besar Orang Rimba memiliki tingkat pengetahuan kurang baik (53,6%), sebagian besar menggunakan istilah demam kuro untuk menyebutkan malaria (50%), hanya 42,9% yang mengetahui trias malaria, hanya 9 responden yang menjawab penyebab malaria adalah gigitan nyamuk, sebagian besar mengetahui bahaya malaria 85,7%, jenis bahaya malaria 89,3%, dan mengetahui bahwa malaria dapat disembuhkan 82,1%. Pengguna pengobatan modern dikombinasi dengan pengobatan tradisional sebanyak 57,1%, sebagian besar menggunakan ≥ 3 jenis obat tradisional (53,6%), cara pengolahan yang paling banyak dengan cara direbus (24 responden) dan mengetahui 1 cara pengolahan (57,1%), cara pemakaian yang paling banyak dengan dimakan atau diminum dan obat luar (50%), lama penggunaan yang paling banyak selama 2-3 hari (46,4%), sebagian besar mengatakan obat tradisional berkhasiat (92,9%). Kesimpulan : Angka kejadian malaria sebesar 16,7% dan upaya pengobatan malaria terbanyak adalah dengan pengobatan modern dikombinasi dengan pengobatan tradisional (57,1%). Kata Kunci : Malaria, RDT, orang rimba, perilaku pengobatan malaria
PERBANDINGAN KADAR NITRIC OXIDE PADA PEROKOK DAN BUKAN PEROKOK Karolina, Maria Estela; Darmawan, Armaidi; Aurora, Wahyu Indah Dewi
JAMBI MEDICAL JOURNAL "Jurnal Kedokteran dan Kesehatan" Vol. 7 No. 1 (2019): JAMBI MEDICAL JOURNAL Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan
Publisher : FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.117 KB) | DOI: 10.22437/jmj.v7i1.7148

Abstract

Abstract Background: Cigarette smoke can affect macrophage metabolism by activating macrophages to release leukotrien B4, IL-8 and TNFα which lead to increased production of superoxide (O2-) and H2O2 and also cause oxidative damage to macromolecules such as lipids, proteins, DNA that can eliminate antioxidants and form free radicals such as Nitric Oxide (NO). NO has an important contribution in the occurrence of infection where NO will be produced more by iNOS. Methods: This study is a cross sectional study with a sample of samples taken in total sampling from medical students of Jambi University as many as 22 people with smokers and 22 non-smokers. Conducted NO examination by using microplate reader on wave 595. Research data obtained then tested by statistical analysis with mann whitney and wilcoxon test. Results : NO levels in smokers were higher than nonsmoker group NO levels. Based on normality test data with Mann Whitney obtained significant difference between both groups value of sig 0.030. Furthermore, Wilcoxon analysis. The result of wilcoxon analysis shows statistic test output where sig (<0,05). Conclusion : NO levels in the smoker group were higher than in the nonsmokers group. NO levels between smokers and nonsmokers were significantly different. Keywords : Smokers, non-smokers, nitric oxide Abstrak Pendahuluan : Asap rokok dapat mempengaruhi metabolisme makrofag dengan mengaktifkan makrofag untuk melepaskan leukotrien B4, IL-8 dan TNFα yang menyebabkan meningkatnya produksi superoksida (O2-) dan H2O2 dan juga menyebabkan kerusakan oksidatif makromolekul seperti lipid, protein, DNA yang dapat menghilangkan antioksidan serta membentuk radikal bebas seperti Nitrit Oxide (NO). NO mempunyai kontribusi yang penting dalam terjadinya infeksi dimana NO akan diproduksi lebih banyak oleh iNOS. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional dengan sampel penelitian yang diambil secara total sampling dari mahasiswa kedokteran Universitas Jambi sebanyak 22 orang dengan perokok dan 22 orang bukan perokok. Dilakukan pemeriksaan NO dengan menggunakan microplate reader pada gelombang 595. Data penelitian yang di dapatkan kemudian di uji dengan analisis statistic dengan uji mann whitney dan wilcoxon. Hasil : Kadar NO pada perokok lebih tinggi dibandingkan dengan kadar NO kelompok bukan perokok. Berdasarkan uji normalitas data dengan Mann whitney diperoleh perbedaan yang bermakna diantara kedua kelompok nilai sig 0.030. Selanjutnya dilakukan Analisis Wilcoxon. Hasil analisis wilcoxon menunjukkan output test statistic dimana sig (<0,05). Kesimpulan : Kadar NO pada kelompok perokok lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok bukan perokok. Kadar NO antara kelompok perokok dan bukan perokok terdapat perbedaan yang signifikan. Kata Kunci : Perokok, bukan perokok, Nitric Oxide
Gambaran kadar kolesterol dan pola makan suku anak dalam di Desa Bukit Suban dan Sekamis Kabupaten Sarolangun tahun 2016 maria estela karolina
Riset Informasi Kesehatan Vol 6 No 2 (2017): Riset Informasi Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Cholesterolemia is one of global health problem, associated with coronary heart disease and compounded by unhealthy dietary habit. Suku Anak Dalam with a primitive lifestyle, has not been affected by modernization, not eat junk food, eating only food from hunting and farming itself, and smoking is intresting factor for doing the research. The purpose of this research is to describe the levels of cholesterol and dietary habit to Suku Anak Dalam in Bukit Suban and Sekamis villages. Methods: Thisis descriptive research. There is 44respondents by Systematic Random Sampling technique calculation. The research was conducted in Bukit Suban and Sekamis village at Sarolangunin 2016. The data were obtained from blood samples and conducting interviews. Results: The results showed that 79.5% had abnormal cholesterol levels, 45.45% of children-adolescent group had normal cholesterol levels, 40.91 % female gender group had normal cholesterol levels, 45.45% are not married have normal cholesterol levels, 50% eat two times a day, 59.1% consumerice as staple food, 36.4% consume animal chicken and fish as well as chicken and pork, 59.1% consume tempe and tofu, 4 people 31.4% consume vegetables that are spinach and kale, 45.5% consume Banana. Conclusion: The conclusion of this study is that the majority of Suku Anak Dalam have normal cholesterol levels with diet varied. Keywords: Cholesterol, Dietary Habit, Suku Anak Dalam.