Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Bank Mini Syariah di Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo (Peluang & Harapan) Sunarto, Muhammad Zainuddin; Aulia, Winda; Nabila, Nabila
AL IQTISHOD: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Ekonomi Islam Vol 9 No 2 (2021): Juli 2021
Publisher : Prodi Ekonomi Syariah STAI Al-Azhar Menganti Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37812/al iqtishod.v9i2.231

Abstract

Tatanan masyarakat Muslim Nusantara terbangun karena adanya hubungan antara ekonomi, pendidikan, dan politik. Karena, sendi sendi kebudayaan atau tradisi suatu bangsa pada dasarnya dibangun melalui proses ekonomi-akumulasi modal, pendidikan-akumulasi pengetahuan dan politik-akumulasi kekuasaan yang berkuasa. Sisi lain, perkembangan ekonomi di Indonesia semakin berkembang, dengan dibuktikan banyak berdirinya lembaga keuangan syariah yang sudah menjadi sendi kehidupan ekonomi di Indonesia, meskipun pada prakteknya masih terdapat pada wilayah kota saja. Lembaga pendidikan, khususnya pesantren bisa mengambil peran untuk perkembangan ekonomi tersebut, dengan mendirikan lembaga keuangan di internal sendiri, dalam konteks ini dengan mendirikan Bank Mini Syariah, melalui kerjasama dengan perbankan syariah yang telah ada. Keberadaan Pesantren Nurul Jadid tak lepas dari konstruksi kemasyarakatan yang mencitakan suatu transendensi atas perjalanan historisitas sosial. Hal yang menjadi titik penting adalah kenyataan eksistensi pesantren sebagai salah satu pemicu terwujudnya kohesi sosial. Keniscayaan ini karena pesantren hadir terbuka dengan semangat kesederhanaan, kekeluargaan dan kepedulian sosial. Pesantren Nurul Jadid sangat berpeluang untuk mendirikan Bank Mini Syariah sebagai layanan ekonomi masyarakat pesantren serta menjadi laboratorium bagi berbagai jurusan yang berhubungan dengan keuangan, selain itu pesantren memiliki kekuatan aset keuangan dari masyarakat pesantren yang dikemudian hari menjadi nasabah
Bank Mini Syariah di Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo (Peluang & Harapan) Sunarto, Muhammad Zainuddin; Aulia, Winda; Nabila, Nabila
Al Iqtishod: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Ekonomi Islam Vol 9 No 2 (2021): Al Iqtishod: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Ekonomi Islam
Publisher : Prodi Ekonomi Syariah STAI Al-Azhar Menganti Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37812/aliqtishod.v9i2.231

Abstract

Tatanan masyarakat Muslim Nusantara terbangun karena adanya hubungan antara ekonomi, pendidikan, dan politik. Karena, sendi sendi kebudayaan atau tradisi suatu bangsa pada dasarnya dibangun melalui proses ekonomi-akumulasi modal, pendidikan-akumulasi pengetahuan dan politik-akumulasi kekuasaan yang berkuasa. Sisi lain, perkembangan ekonomi di Indonesia semakin berkembang, dengan dibuktikan banyak berdirinya lembaga keuangan syariah yang sudah menjadi sendi kehidupan ekonomi di Indonesia, meskipun pada prakteknya masih terdapat pada wilayah kota saja. Lembaga pendidikan, khususnya pesantren bisa mengambil peran untuk perkembangan ekonomi tersebut, dengan mendirikan lembaga keuangan di internal sendiri, dalam konteks ini dengan mendirikan Bank Mini Syariah, melalui kerjasama dengan perbankan syariah yang telah ada. Keberadaan Pesantren Nurul Jadid tak lepas dari konstruksi kemasyarakatan yang mencitakan suatu transendensi atas perjalanan historisitas sosial. Hal yang menjadi titik penting adalah kenyataan eksistensi pesantren sebagai salah satu pemicu terwujudnya kohesi sosial. Keniscayaan ini karena pesantren hadir terbuka dengan semangat kesederhanaan, kekeluargaan dan kepedulian sosial. Pesantren Nurul Jadid sangat berpeluang untuk mendirikan Bank Mini Syariah sebagai layanan ekonomi masyarakat pesantren serta menjadi laboratorium bagi berbagai jurusan yang berhubungan dengan keuangan, selain itu pesantren memiliki kekuatan aset keuangan dari masyarakat pesantren yang dikemudian hari menjadi nasabah
Analisis Kontrastif Afiksasi Verba Bahasa Jawa Dialek Banten (Bebasan) dan Bahasa Indonesia serta Implikasinya Terhadap Pembelajaran di SMP Aulia, Winda; Asep Muhyidin; Ade Anggraini Kartika Devi
Metakognisi Vol 7 No 1 (2025): Metakognisi
Publisher : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Babunnajah Pandeglang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57121/meta.v7i1.292

Abstract

This research is motivated by the issue of the influence of the mother tongue or first language, which creates obstacles for language learners in acquiring the second language, understanding it, forming sentence structures, and facing difficulties in pronunciation. In relation to this, the research conducts a contrastive analysis of verb affixation. The languages studied are the Banten Dialect of Javanese (Bebasan) and Indonesian, with data taken from the speech of the community in Kampung Baru, Kosambironyok Village, Anyar District, Banten. The method used in this study is qualitative descriptive with an intralingual comparison analysis method, employing the basic techniques of Similar Comparison (HBS) and Different Comparison (HBB). Data collection techniques in this study include structured interviews, recording techniques, and note-taking techniques. The findings of this study indicate both similarities and differences in verb affixation between the Banten Dialect of Javanese and Indonesian. The similarities include: 1) the similarity of the alignment of affixes in the Banten Dialect of Javanese and Indonesian; 2) the similarity in the form of affixed verbs, including phonological structure of affixes, lexical forms, and the similarity in fully affixed verb forms in both languages; 3) the similarity in word types in the lexemes forming affixed verbs, including verbs, nouns, and adjectives. The differences include: 1) differences in the phonological structure of affixes; 2) differences in the process of forming affixed verbs with the prefix N- and the combination of affixes with the suffix –aken in the Banten Dialect of Javanese, which are not found in Indonesian. The research results showing the differences and similarities in verb affixation can be used as a suggestion for creating a module for teaching Indonesian in ninth-grade junior high school classes. Keywords: contrastive analysis, speech, affixed verb
Student's Difficulties In Mastering English Pronunciation Sitompul, Eby Delyani; Hasibuan, Maisyaroh; Nasution, Sania Oktavia; Aulia, Winda; Santoso, Didik
Jurnal Ilmu Sosial, Humaniora dan Seni Vol. 2 No. 6 (2024): Mei - Juni
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62379/jishs.v2i6.1863

Abstract

The purpose of this study is to address the problem of incorrect pronunciation among students studying English education. The study used a descriptive methodology. Five students from the English education department participated in this study. Through interviewing and test recordings, the data was gathered. A test was used to evaluate the problems that students were facing, and an interview was done to validate the information gathered. Due to the differences in the linguistic systems of English and Bahasa, there were problems with pronunciation such as irregular placement and articulation, as well as a deficiency in the ability to pronounce vowels and consonants according to the international phonetics alphabet. The professor offered oral comments, mobile phone apps, audio-visual materials, and a lot of reading practice as methods for teaching English pronunciation.
Phoneme "Smallest pair" Phoneme "Language game" tool Aulia, Winda; Yani , Rahma; Lubis , Yani
Jurnal Pendidikan Rafflesia Vol. 1 No. 2 (2023): Juni
Publisher : CV. Generasi Insan Rafflesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70963/jpr.v1i2.36

Abstract

The "bottom pair" phonemic data can be used as a "language game" tool because "Language Game" is: A language speaking company "Playing" with language, especially words, for a specific purpose/interest. Based on existing references, the phonemic problem "smallest pair" is used as a tool “Language games” has never been used as an independent research topic and is therefore of interest Education Information is obtained by listening and using different/contrasting methods using the comb/bait technique. Data type is lower than data common in many phonological definitions of speech Indonesia. Data analysis supports the application of language theory in the field of phonology, phonemic subfield. Recent research has identified five different "language game models". that is:1) templates: single vowel phoneme vs. monovocal phonemes, 2) patterned: two-vowel phoneme vs. Two vowel phonemes, 3) clause: vowel phonemes versus diphthong phonemes, 4) clauses: One Consonant phoneme versus consonant phoneme and 5) examples: two consonant phonemes versus two.
Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Menggunakan Model Problem Based Learning (PBL) Pada Pembelajaran IPAS di Kelas IV SD Negeri 18 Sungai Nanam Kabupaten Solok Aulia, Winda; S, Farida; Arwin, Arwin; Engreini, Syofianti
Indo-MathEdu Intellectuals Journal Vol. 6 No. 2 (2025): Indo-MathEdu Intellectuals Journal
Publisher : Lembaga Intelektual Muda (LIM) Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54373/imeij.v6i2.2978

Abstract

This study aims to improve student learning outcomes in IPAS learning using the Problem Based Learning (PBL) model in Grade IV of SDN 18 Sungai Nanam, Solok Regency. This type of research is Classroom Action Research (PTK) using qualitative and quantitative approaches. This research was conducted in two cycles, with research procedures consisting of planning, implementation, observation and reflection. Data collection techniques in the form of document analysis, test and non-test techniques. The subjects of this study were teachers and students of grade IV of SDN 18 Sungai Nanam, Solok Regency, totaling 28 students. The results of the study showed that: First, the teaching module of cycle I obtained an average of 83.92% (B), increasing in cycle II to 92.85% (SB). Second, the results of the implementation of learning aspects of teachers in cycle I obtained an average of 80.35% (C), increasing in cycle II to 96.42% (SB). Third, the results of the implementation of learning aspects of students in cycle I obtained an average of 80.35% (B), increasing in cycle II to 96.42% (SB). Fourth, the learning outcomes of students in cycle I obtained an average of 75.54% (B), increasing in cycle II to 87.06% (B). Thus, it can be concluded that the Problem Based Learning (PBL) model can improve student learning outcomes in science learning in grade IV of SDN 18 Sungai Nanam, Solok Regency.