Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search
Journal : Jurnal Sapa Laut

KOMPOSISI DAN DISTRIBUSI MAKROALGA BERDASARKAN TIPE SUBSTRAT DI PERAIRAN DESA LALOWARU KECAMATAN MORAMO UTARA Ariani, .; Nurgayah, Wa; Alirman Afu, La Ode
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 2, No 1: Februari 2017
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v2i1.3592

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan dari bulan November 2015 sampai Januari 2016 dengan tujuan mengetahui komposisi jenis makroalga dan pola distribusi makroalga berdasarkan tipe substrat di perairan Desa Lalowaru. Pengambilan sampel makroalga menggunakan transek kuadrat di dua stasiun yang ditentukan berdasarkan tipe substrat. Analisis data menggunakan analisis deskriptif. Hasil pengukuran parameter kualitas air di lokasi pengamatan menunjukkan kisaran normal yang menunjang kehidupan makroalga dengan kisaran nilai yaitu suhu 29-330C, derajat keasaman (pH air) 7˗8, salinitas 35 ppt, kedalaman perairan 1,35-1,75 m, kecepatan arus     0,032-0,039 m/s, dan kecerahan perairan sebesar 92-97%. Selama periode penelitian jenis makroalga yang ditemukan pada 2 stasiun yaitu 16 jenis yang terdiri dari 5 jenis kelas Chlorophyta, 6 jenis kelas Rhodophyta, dan 5 jenis Phaeophyta. Komposisi jenis pada stasiun I didominasi kelas Chlorophyta (95%) dan di stasiun II didominasi kelas Phaeohyta (45%). Index distribusi jenis pada stasiun I mengelompok dengan nilai 3,9831 dan stasiun II seragam dengan nilai 0,6977. Perbedaan komposisi jenis makroalga disebabkan perbedaan holdfast dan kesukaan makroalga tersebut terhadap jenis substrat.Kata Kunci:  Komposisi jenis, makroalga, pola distribusi, tipe substrat
SEBARAN TOTAL SUSPENDED SOLID (TSS) PERMUKAAN DI PERAIRAN DESA WAWATU, KECAMATAN MORAMO UTARA KABUPATEN KONAWE SELATAN Nurfatimah, Faya Masria; Afu, La Ode Alirman; Pratikino, A. Ginong
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 4, No 3: Agustus 2019
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v4i3.8776

Abstract

Peningkatan Total Suspended Solid (TSS) akan mempengaruhi kualitas perairan sehingga tidak mampu untuk mendukung kehidupan oranisme perairan tersebut. Perairan Desa Wawatu merupakan wilayah pesisir yang menjadi muara baik sungai besar maupun sungai kecil serta aktivitas pembangunan pesisir yang cukup padat. Dampak yang ditimbulkan adalah meningkatnya kekeruhan perairan yang dapat memicu peningkatan kadar TSS akibat penambahan pasokan material-material dari daratan. Oleh karena itu perlu adanya penelitian tentang tingkat kandungan TSS perairan di Perairan Desa Wawatu yang nantinya dapat dijadikan sebagai bahan informasi untuk pengelolaan wilayah pesisir yang lebih baik dan bijaksana. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-Februari 2019 dengan menggunakan data TSS insitu 10 sampel yang dianggap mewakili perairan Desa Wawatu. Pengambilan sampel air dilakukan pada saat air laut menjelang surut kemudian dianalisis menggunakan metode gravimetri. Hasil yang diperoleh kadar TSS di perairan Desa Wawatu berkisar antara 136-224 mg/l. Kadar TSS tertinggi sebesar 224 mg/l dan kadar TSS terendah yaitu 136 mg/l. Kadar TSS tersebut telah melebihi baku mutu TSS perairan berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 51 tahun 2004. Kata kunci: Desa Wawatu, Total Suspended Solid
SEBARAN SUHU PERMUKAAN LAUT MENGGUNAKAN CITRA SATELIT LANDSAT-8 DI PERAIRAN TELUK KENDARI SULAWESI TENGGARA Andeleu, Meambo Trikun; Haya, La Ode Muhammad Yasir; Afu, La Ode Alirman
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 4, No 4: November 2019
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v4i4.10762

Abstract

Tujuan Penelitian ini mengetahui sebaran SST melalui analisis citra satelit landsat-8 di Teluk Kendari. Manfaatnya diharapkan dapat memberikan data dan informasi kepada para pengambil kebijakan tentang pengelolaan pesisir dan laut di lokasi studi. Nilai SST diduga menggunakan transfromasi digital number ke nilai radians dan nilai suhu kecerahan. Analisis data menggunakan analisis regresi antara data pengukuran lapangan dan nilai kecerahan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat korelasi yang kuat antara SST pengukuran lapangan dan SST dari citra landsat yakni mencapai 0,729. Konsentrasi SST pada Desember 2018 berdasarkan algoritma estimasi SPL berkisar antara  28.5oC – 31.8oC sedangkan pada Februari 2019, nilai suhu berkisar antara 28.7oC – 33.0oC. Kata Kunci : Suhu Permukaan Laut, Algoritma Estimasi,  Citra Landsat-8 TIRS, Teluk Kendari.
ANALISIS LAJU SEDIMENTASI DI PERAIRAN PULAU BUNGKUTOKO SULAWESI TENGGARA Jawahir, La Ode Ahmad; Afu, La Ode Alirman; Ira, .
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 4, No 4: November 2019
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v4i4.10768

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui laju sedimentasi di Perairan Pulau Bungkutoko. Pengambilan data penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan yaitu pada bulan Agustus - Oktober 2018. Data sedimen diperoleh menggunakan sediment trap yang dipasang pada 5 stasiun dengan 2 kali pengambilan sampel selama 6 minggu. Laju sedimentasi dianalisis menggunakan formula APHA (1976). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata laju sedimentasi tertinggi terdapat pada stasiun 4 yakni sebesar 2.608,84 g/m3/hari. Sedangkan nilai rata-rata laju sedimentasi terendah berada pada stasiun 2 yakni sebesar 749,77 g/m3/hari. Laju sedimentasi tersebut dipengaruhi oleh arus dan gelombang.Kata kunci : Laju Sedimentasi. Sedimentasi, Pulau Bungkutoko, Sediment  Trap
STUDI STRUKTUR KOMUNITAS TERIPANG BERDASARKAN KONDISI SUBSTRAT Dl PERAIRAN DESA SAWAPUDO KABUPATEN KONAWE Nirwana, Esna; Sadarun, Baru; Afu, La Ode Alirman
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 1, No 1: Februari 2016
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v1i1.926

Abstract

Teripang adalah salah satu sumber daya ekonomis  penting  hayati  laut  dan  memiliki  peluang  pasar  yang  cukup  baik.  Tujuan  dari penelitian ini untuk menentukan komposisi jenis, kepadatan, distribusi dan keragaman teripang. Penelitian ini dilakukan di perairan Sawapudo Kabupaten Konawe. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Januari-Maret 2015. Metode transek yang digunakan dalam penelitian ini adalah transek kuadrat, dibagi menjadi 3 stasiun. Pengamatan menunjukkan bahwa terdapat 11 spesies teripang yang diklasifikasikan ke dalam 5 genus (Actinopyga, Holothuria, Bohadschia, Stichopus dan Thelenota). Hasil studi menunjukkan bahwa tipe komposisi di stasiun I (64,40%) dari jenis Thelenota ananas yang merupakan nilai tertinggi, di stasiun II (6,25%) dari jenis  H. leucospita dan stasiun III (58,06%) dan  Holothuria scabra yang merupakan jenis  niliai nilai kerapatan tertinggi adalah antara (0,04-0,14 individul nr'). Indeks penyebaran (0-0,75) dan diklasifikasikan dalam kategori pola penyebaran seragam, dan indeks keanekaragaman tertinggi ditemukan pada stasiun T    sebesar 2,95. Parameter kualitas  air yang diukur dalam  lokasi penelitian memiliki kondisi kualitas lingkungan yang dianggap baik untuk kehidupan teripang.
BENTUK TOPOGRAFI PERAIRAN DESA TANJUNG TIRAM MENGGUNAKAN METODE PEMERUMAN (SOUNDING) Gani, Abdul; Halili, .; Alirman Afu, La Ode
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 2, No 2: Mei 2017
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v2i2.3593

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai elevasi pasang surut dan bentuk topografi dengan menggunakan metode interpolasi IDW (Inverse Distance Weighted) dan kriging di Perairan Desa Tanjung Tiram Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara. Penelitian ini dilakasanakan pada bulan Maret-April 2015. Pengambilan data dibagi dua tahap yaitu pengambilan data pasang surut dan pengambilan data topografi perairan dengan metode pemeruman. Hasil pengambilan data topografi dikoreksi dengan nilai elevasi pasang surut muka air rata-rata (MSL) dan diinteroplasi dengan dua metode interpolasi yaitu metode interpolasi IDW dan metode interpolasi kriging. Nilai elevasi pasang surut di perairan Desa  Tanjung Tiram yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai elevasi tinggi air rata-rata (MSL) sebesar 165 cm dan tipe pasang surut perairan Desa Tanjung Tiram adalah tipe pasang surut campuran condong keharian ganda (mixed tide prevailing semidiurnal). Bentuk topografi perairan Desa Tanjung Tiram hasil interpolasi metode interpolasi IDW (inverse Distance Weighted) dan metode interpolasi kriging memiliki bentuk kontur yang tidak beraturan dan garis kontur yang rapat. Kata kunci : Desa Tanjung Tiram, Pasang Surut,  Topografi
STRUKTUR KOMUNITAS KIMA (TRIDACNIDAE) DI PERAIRAN DESA BUTON, KABUPATEN MOROWALI Arfianty, Nur Rahmy; Ira, .; Afu, La Ode Alirman
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 5, No 3: Agustus 2020
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v5i3.13451

Abstract

Kima merupakan salah satu anggota bivalvia yang umum ditemukan pada daerah terumbu karang. Kima termasuk biota yang dilindungi karena tingkat eksploitasi yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman jenis dan struktur komunitas kima di Perairan Desa Buton, Kabupaten Morowali. Pengambilan data dilakukan pada bulan maret 2019. Penelitian ini menggunakan metode belt transek dengan luas pengamatan 400 m2. Pengambilan data dilakukan pada 2 stasiun, dengan 3 kali pengulangan di setiap stasiun. Pengambilan data kualitas air dilakukan pada setiap stasiun pengamatan. Kima yang ditemukan ada 5 jenis yaitu Tridacna crocea, T. derasa, T. maxima, T. squamosa dan Hippopus hippopus. Kepadatan tertinggi stasiun I didaerah terumbu karang (0,4 ind/m²) dan kepadatan terendah stasiun II didaerah berpasir dengan campuran pecahan karang  (0,3 ind/m²). Indeks keanekaragaman stasiun I termasuk dalam kategori sedang (1,47) dan stasiun II termasuk dalam kategori rendah (0,7). Indeks dominansi stasiun I (0,25) dan stasiun II (0,28) termasuk dalam  kategori rendah. Indeks keseragaman stasiun I (0,92) termasuk dalam kategori besar dan stasiun II (0,26) termasuk dalam kategori sedang.Kata kunci: Kima, Struktur Komunitas, Desa Buton, Morowali
HUBUNGAN FAKTOR OSEANOGRAFI TERHADAP PERTUMBUHAN RUMPUT LAUT DENGAN METODE RAKIT JARING APUNG DI PERAIRAN LAKORUA KECAMATAN MAWASANGKA TENGAH KABUPATEN BUTON TENGAH Bolqiah, Sofri; Kasim, Ma'ruf; Afu, La Ode Alirman
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 3, No 1: Februari 2018
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v3i1.6506

Abstract

Beberapa hal penentu keberhasilan pertumbuhan rumput laut selain kualitas bibit adalah faktor oseanografi dan metode yang digunakan dalam membudidaya rumput laut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor oseanografi terhadap pertumbuhan rumput laut dengan menggunakan metode rakit jaring apung. Penelitian ini diharapkan dapat memperbaiki kualitas produksi yang maksimal dan sebagai bahan informasi tambahan bagi masyarakat petani rumput laut. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desemeber 2015-Januari 2016 di Kelurahan Lakorua Kecamatan Mawasangka Kabupeten Buton Tengah. Penelitian ini menggunakan metode Rakit Jaring Apung. Parameter uji pertumbuhan rumput laut adalah Laju Pertumbuhan Spesifik (LPS), dan parameter pengaruh pertumbuhan adalah faktor oseanografi data yang diperoleh dianalisis menggunakan SPSS 22,0 For Windows  dan Argis 10,2. Laju pertumbuhan spesifik terjadi pada hari ke 14 dengan kisaran nilai 2,75%/hari untuk stasiun satu dan stasiun dua 2,42%/hari, namun pada pengukuran hari ke 28 mengalami penurunan dengan kisaran nilai 1,65%/hari untuk stasiun satudan stasiun dua1,28%/hari dan untuk pengukuran hari ke 42 dengan kisaran nilai 1,34%/hari untuk stasiun satu dan stasiun dua1,57%/hari. Pertumbuhan rumput laut selama pemeliharan berhubungan positif dengan salinitas, suhu dan DO.Kata Kunci: Pertumbuhan, Rakit Jaring Apung,  Faktor Oseanografi.
KANDUNGAN LOGAM BERAT NIKEL (Ni) PADA SEDIMEN DAN AIR DI PERAIRAN DESA TAPUEMEA KABUPATEN KONAWE UTARA Wali, Windarsin; Emiyarti, .; Afu, La Ode Alirman
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 5, No 1: Februari 2020
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v5i1.10952

Abstract

Perairan Desa TapuemeaKonawe Utara  merupakan salah satu perairan yang memiliki potensi risiko kerusakan lingkungan akibat aktivitas kegiatan manusia di darat. Telah dilakukan pengambilan sampel untuk menentukan konsentrasi logam berat Ni di Perairan Tapuemeapada April 2019. Sebanyak delapan sampel air dan sampel sedimen diambil dandianalisis menggunakan metode Spektofotometridengan alat Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS) di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar, Sulawesi Selatan. Hasil studi menunjukkan bahwa kandungan logam berat Ni di sedimen berkisar 0,76–9,72 ppm atau setara dengan 79,74–9369,39µg/g. Kandunganlogamberat Ni di sedimentelah sangat tercemar berdasarkan standar internasionalbakumutu IADC/CEDA Tahun 1997 dantidak sesuai dengan standarkandungan logam berat Ni di sedimen padakondisiperairanlaut yang normal. Hal yang serupa dijumpai di air, kandungan Ni dalam air berkisar 0,04–0,23ppm dan telah melebihi Nilai Ambang Batas (NAB)0,05ppm yang ditetapkan oleh KMNKLH No. 51 Tahun 2004 untuk biota laut. Sebaran logam berat Ni terlarut danlogam berat nikel dalam sedimen di Perairan Desa Tapuemea sebagian besar didugaberasaldariaktifitasantropogenik di darat.Kata kunci: logam berat nikel, sedimen, air, Desa Tapuemea
STUDI PERUBAHAN GARIS PANTAI DENGAN PENDEKATAN PENGINDERAAN JAUH DI WILAYAH PESISIR KECAMATAN SOROPIA Halim, Halim; Halili, Halili; Afu, La Ode Alirman
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 1, No 1: Februari 2016
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v1i1.927

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di sepanjang garis pantai Kecamatan Soropia selama satu bulan yaitu pada bulan Oktober 2014 dengan tujuan untuk mengetahui dan memetakan perubahan garis pantai  di  wilayah  pesisir Kecamatan  Soropia.  Metode  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini adalah metode tumpang susun citra satelit Landsat 5 TM tahun 1990, 7 ETM+ tahun 2002 dan 8 OLI/TIRS tahun 2014. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara umum perubahan garis pantai yang terjadi disepanjang wilayah pesisir Kecamatan Soropia pada tahun 1990 – 2014 (24 tahun) berupa akresi dan abrasi. Perubahan garis pantai tipe akresi terjadi di Desa Sorue Jaya, Tapulaga, Leppe, Bajo Indah, Mekar, Bajoe, Bokori, Telaga Biru, Atowatu, Sawapudo, Soropia, Waworaha dan Kelurahan Toronipa. Perubahan garis pantai tipe abrasi terjadi di Desa Sorue Jaya, Tapulaga, Bajoe, Bokori, Telaga Biru, Atowatu, Sawapudo, Soropia, Waworaha dan Kelurahan Toronipa. Perubahan garis pantai yang terjadi di Kecamatan Soropia diduga disebabkan oleh perbedaan karakteristik pantai (faktor alam) yang bersifat semi terbuka terhadap dinamika perairan yang mendapatkan pengaruh dari gelombang secara langsung. Disamping karakteristik pantai, perubahan garis pantai di Kecamatan Soropia juga diduga disebabkan oleh aktifitas manusia yang melakukan penimbunan pantai untuk keperluan pemukiman, pariwisata, pelabuhan dan pembuatan bangunan pelindung pantai (faktor antropogenik).