Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Majalah Kesehatan FKUB

Laporan Kasus : PENGGUNAAN BEDAH LISTRIK PADA KASUS KEHAMILAN DENGAN KONDILOMATA AKUMINATA DAN HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS (HIV) Pramita, Vina Listy; Setyowatie, Lita
Majalah Kesehatan FKUB Vol 7, No 3 (2020): Majalah Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.majalahkesehatan.2020.007.03.6

Abstract

Kondilomata akuminata (KA) adalah infeksi menular seksual yang disebabkan oleh human papilloma virus (HPV) dengan kelainan berupa fibroepitelioma pada kulit dan mukosa. Kondilomata akuminata pada kehamilan perlu mendapat perhatian karena tidak semua modalitas terapi untuk pengobatan KA dapat digunakan. Dilaporkan pasien perempuan berusia 35 tahun, ibu rumah tangga dengan umur kehamilan 28 minggu. Pasien mengeluhkan benjolan berdungkul di kelamin sejak 5 bulan yang lalu. Benjolan semakin bertambah besar dan terkadang mudah berdarah. Pasien telah terdiagnosis human immunodeficiency virus (HIV) dan rutin minum antiretroviral (ARV) sejak 6 bulan lalu. Pemeriksaan dermatovenereologis di labia mayor, minor dan perineum didapatkan papul, nodul multipel dengan permukaan verukosa, warna keabuabuan, batas tegas, konsistensi padat, bentuk dan ukuran bervariasi. Tes acetowhite menunjukan hasil positif. Permeriksaan histopatologis menunjukan adanya koilosit, sehingga diduga sebagai KA. Pasien dilakukan tutul trichloroacetic acid (TCA) 95% sebanyak dua kali, namun tidak ada perubahan pada lesi sehingga dilakukan tindakan bedah listrik. Pasca bedah listrik didapatkan respons yang baik, yaitu benjolan menghilang, lesi erosi di beberapa area. Penatalaksanaan KA pada perempuan hamil harus mempertimbangkan keamanan ibu dan janin, juga faktor lain seperti jumlah, luas, lokasi, dan kondisi imunitas pasien. Bedah listrik merupakan modalitas terapi yang aman bagi perempuan hamil.
Tinjauan Literatur : PERAN ASTAXANTHIN PADA LUKA BAKAR Pardina, Nathasia Ayunda; Setyowatie, Lita
Majalah Kesehatan FKUB Vol 7, No 4 (2020): Majalah Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.majalahkesehatan.2020.007.04.7

Abstract

Luka bakar merupakan kerusakan pada kulit yang disebabkan oleh panas berlebihan atau bahan kimia kaustik. Beberapa faktor seperti iskemia, stres oksidatif, inflamasi, dan kematian sel (nekrosis atau apoptosis), berkontribusi pada konversi luka bakar dini, yang merupakan perubahan progresif pada zona peri lesi yang mencakup zona stasis dan hiperemia. Meskipun inflamasi merupakan faktor penting dalam penyembuhan luka, namun juga dapat menghambat proses penyembuhan. Reaksi inflamasi akut berkepanjangan  didominasi oleh neutrofil dan makrofag, dapat menyebabkan peningkatan level sitokin proinflamasi, yang mengakibatkan degradasi kolagen dan apoptosis keratinosit, perlekatan neutrofil pada endotel vena menghasilkan mikrovaskular yang berbahaya, dan produksi oksigen radikal bebas yang mengakibatkan gangguan membran plasma, ikatan silang dan putusnya ikatan DNA, serta fragmentasi peptida. Stres oksidatif pada luka bakar dapat ditekan dengan senyawa antioksidan seperti astaxanthin.  Astaxanthin merupakan antioksidan alami yang  memberikan efek perlindungan melawan konversi luka bakar dengan menurunkan stres oksidatif terkait radikal bebas, meredakan inflamasi pada tahap awal luka bakar dan mengurangi apoptosis sel di zona stasis. Oleh karena, perlu diulas lebih lanjut mengenai peran astaxanthin pada luka bakar.
PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN HUBUNGAN SEKSUAL BERISIKO TINGGI TERHADAP KEJADIAN INFEKSI GONORE DI RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG Wahdah, Rina Auliya; Setyowatie, Lita; Aslam, Achmad Bayhaqi Nasir
Majalah Kesehatan FKUB Vol 7, No 4 (2020): Majalah Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.majalahkesehatan.2020.007.04.5

Abstract

Gonore adalah infeksi menular seksual (IMS) yang dapat terjadi pada laki-laki dan perempuan yang disebabkan oleh bakteri diplokokus Gram negatif, Neisseria gonorrhoeae. Insiden infeksi gonore tahun 2014 di RSUD. Dr. Saiful Anwar Malang (RSSA) diketahui sebanyak 60 orang dari total 399 pasien IMS. Tahun 2015, tercatat 34 orang pasien infeksi baru gonore. Kejadian ini meningkat karena beberapa faktor di antaranya adalah pengetahuan dan hubungan seksual berisiko tinggi, yang tampak saat ini merupakan sebagian kecil dari keseluruhan pasien IMS. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh tingkat pengetahuan terhadap hubungan seksual berisiko tinggi serta terhadap kejadian infeksi gonore di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang. Populasi adalah pasien laki-laki terinfeksi gonore yang datang ke RSSA berjumlah 93 orang dan berdasarkan formula Lemeshow didapatkan. sampel sebanyak 36 responden. Pengambilan sampel dengan metode consecutive sampling. Path analysis (analisis jalur) dilakukan untuk menemukan penjelasan mengenai pengaruh langsung dan tidak langsung dari variabel tingkat pengetahuan, hubungan seksual berisiko tinggi, dan infeksi gonore berdasarkan beberapa pertimbangan teoritis serta pengetahuan peneliti yang ditampilkan dalam bentuk diagram jalur yang berfungsi untuk membantu dalam melakukan konseptualisasi masalah yang kompleks dan mengenai implikasi empirik dari teori yang sedang diuji. Hasil menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan memiliki pengaruh yang signifikan dan berpengaruh positif terhadap hubungan seksual berisiko tinggi. Dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan terhadap hubungan seksual berisiko tinggi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap infeksi gonore, namun tidak berpengaruh signifikan terhadap kejadian infeksi gonore. Serta, tingkat pengetahuan tidak berpengaruh signifikan terhadap infeksi gonore melalui hubungan seksual berisiko tinggi, dan  hubungan seksual berisiko tinggi tidak berpengaruh signifikan terhadap kejadian infeksi gonore.Â