Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Analisis Hubungan Indeks Massa Tubuh terhadap Kejadian Kasus Preeklampsia di Rsia Sitti Khadijah 1 Makassar Mona Nulanda
UMI Medical Journal Vol 4 No 1 (2019): June 2019
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.953 KB) | DOI: 10.33096/umj.v4i1.51

Abstract

Latar Belakang: Preeklampsia merupakan masalah dalam pelayanan obstetri yang merupakan salah satu morbiditas dan mortalitas ibu dan janin. Angka kejadiaan preeklampsia di Indonesia sekitar 7 - 10% dari seluruh kehamilan. Preeklampsia adalah sindrom klinis pada masa kehamilan (setelah kehamilan 20 minggu) yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah (>140/90 mmHg) dan proteinuria (0,3 gram/hari) pada wanita yang tekanan darahnya normal pada usia kehamilan sebelum 20 minggu. Penyebab pasti preeklampsia masih belum diketahui, meskipun terdapat beberapa faktor risiko dan teori yang dikemukakan terkait dengan preeklampsia. Salah satu faktor yang berkaitan erat dengan terjadinya preeklampsia adalah obesitas. Preeklampsia termasuk dalam salah satu triad of mortality, selain perdarahan dan infeksi. Berdasarkan data terakhir yang diperoleh dari laporan rutin Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) tahun 2010, dilaporkan bahwa preeklampsia-eklampsia merupakan penyebab nomor dua terbanyak kematian maternal di Indonesia.Selain itu juga dijelaskan bahwa kejadian preeklampsia ringan dan berat pada usia akhir kehamilan, lebih banyak ditemukan pada wanita kelebihan berat badan atau obesitas. Salah satu cara untuk mengidentifikasi adanya kelebihan berat badan atau obesitas pada dewasa adalah dengan menggunakan Indeks Massa Tubuh (IMT). Tujuan : Untuk menganalisa hubungan Indeks Massa Tubuh dengan kejadian preeklampsia. Metode : Penelitian ini bersifat analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang datang memeriksakan kehamilannya di RSIA Sitti Khadijah 1 makassar yaitu sebanyak 80 orang sepanjang bulan januari – september 2018 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling. Data diambil melalui rekam medik pasien. Hasil : Dari 80 subjek penelitian didapatkan dalam kurun waktu bulan januari – September 2018 terdapat sebanyak 40 kasus preeklampsia di RSIA Sitti Khadijah 1 Makassar. Karakteristik indeks massa tubuh pada pasien yang mengalami preeklampsia didapatkan, indeks massa tubuh yang terbanyak adalah pasien dengan kategori Obese1 yaitu sebanyak 17 orang (42,5%). Kemudian kategori obese2, yaitu sebanyak 10 orang (25%), kategori overweight 4 orang (10%), kategori normal, yaitu sebanyak 9 orang (22,5%), dan kategori underweight sebanyak 0 orang (0%). Distribusi pertambahan berat badan sebelum hamil pada pasien berdasarkan indeks massa tubuh didapatkan, kategori pertambahan berat badan lebih, banyak terjadi pada pasien dengan indeks massa tubuh sebelum hamil obesitas yaitu sebanyak 6 orang (7,5%). Begitu juga pasien dengan pertambahan berat badan normal, banyak terjadi pada indeks massa tubuh sebelum hamil obesitas, yaitu sebanyak 10 orang (12,5%). Dan pasien dengan pertambahan berat badan kurang banyak terjadi pada pasien dengan indeks massa tubuh sebelum hamil normal yaitu sebanyak 31 orang (38,8%). Kesimpulan : Karakteristik indeks massa tubuh pada pasien yang mengalami preeklampsia didapatkan, indeks massa tubuh yang terbanyak adalah pasien dengan kategori Obese1 yaitu sebanyak 17 orang (42,5%). Kemudian kategori obese 2 sebanyak 10 orang (25%), kategori overweight 4 orang (10%), kategori normal sebanyak 9 orang (22,5%), dan kategori underweight sebanyak 0 orang (0%).
Puasa pada Wanita Hamil dan Menyusui Nasrudin Mappaware; Erlin Syahril; Ida Royani; Aryanti Bamahry; Asrini Safitri; Nesyana Nurmadila; M Hamsah; Mona Nulanda
UMI Medical Journal Vol 5 No 1 (2020): UMI Medical Journal
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/umj.v5i1.88

Abstract

Berpuasa salah satu ibadah yang identik dengan berpantang, terutama untuk berniat, berucap, dan atau melakukan perbuatan yang merupakan pantangan demi mencapai kesempurnaan akhlak, dimana sifat-sifat Allah menjadi terpresentasikan dalam diri manusia. Kehamilan merupakan kondisi khusus yang hanya dihadapi oleh perempuan dan menjadi ujian yang sangat menegangkan bagi seorang perempuan. Banyak perubahan yang terjadi selama kehamilan berlangsung, baik dari psikis maupun fisik. Dalam Islam, perempuan yang tidak diharuskan berpuasa adalah perempuan hamil, mereka yang menyusui, mereka yang haid, dan para perempuan yang berada dalam masa nifas. Periode aman berpuasa bagi wanita hamil pada trisemester 1 dan 2 (di 4-6 bulan). Zat-zat yang diperlukan pada ibu hamil adalah protein, karbohidrat, zat lemak, mineral atau bermacam-macam garam; terutama kalsium, fosfor, dan zat besi (Fe); vitamin dan air. Kekurangan nutrisi pada ibu hamil dan menyusui dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan seperti anemia, abortus pada ibu hamil, partus prematurus, inertia uteri, perdarahan pasca persalinan, sepsis puerperalis, dan lain-lain. Sedangkan makan berlebihan pada ibu hamil dianggap untuk 2 orang, ibu dan janin, dapat menyebabkan komplikasi seperti gemuk, pre-eklamsia, janin besar, dan sebagainya. Puasa pada ibu hamil dan menyusui tergantung pada kesehatannya saat itu serta ada izin dan pengawasan dari dokter. Maka dari itu hukum islam yang mengatur akan hal tersebut tidak mewajibkan seorang ibu hamil dan menyusui untuk berpuasa dan meng-qadha dengan berpuasa dihari lain ataupun membayar fidyah.
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Mempengaruhi Involusi Uterus Pada Ibu Post Partum Ririn Ramadhani Ridwan; Mona Nulanda; Rachmat Faisal Syamsu; Erlin Syahril
Wal'afiat Hospital Journal Vol 2 No 2 (2021): Wal'afiat Hospital Journal
Publisher : Rumah Sakit Ibnu Sina, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/whj.v2i2.83

Abstract

Early Initiation of Breastfeeding in the first hour after giving birth is the easiest and most successful breastfeeding effort, because in the first hour of delivery the mother is physically and psychologically ready to breastfeed, supported by information/counseling on breastfeeding and support from health service providers. Early initiation of breastfeeding is a factor that can accelerate the process of uterine involution. This is because the baby's sucking on the breast is continued through the nerves to the pituitary gland in the brain which secretes the hormone oxytocin. The presence of the baby's sucking on the mother's nipple causes more oxytocin to come out. One of the functions of oxytocin is to stimulate contraction of the smooth muscles of the uterus so that the uterine involution process can take place more quickly. The purpose of the literature review is to determine the effect of Early Initiation of Breastfeeding (IMD) on Uterine Involution in Post Partum Mothers. This study uses a narrative review method and data collection is carried out from several kinds of literature. The results of a narrative review of the literature found that there was an effect of early initiation of breastfeeding (IMD) on uterine involution. Research suggestions are expected to need further studies on other indicators that affect uterine involution in postpartum mothers.
Estimasi Tinggi Badan berdasarkan Panjang Tulang Femur pada Mahasiswa Suku Bugis Universitas Muslim Indonesia Zulfiyah Surdam; Armanto Makmun; Mona Nulanda; Rezky Putri Indarwati; Handi Ardiansyah
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol 22, No 3 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/jiubj.v22i3.2704

Abstract

Identification is an important examination in determining a person's identity in forensic anthropology. One of the parameters that can be used to determine a person's biological profile is height. Estimation of height based on the length of the femur is the most widely used method, because it has a significant correlation coefficient value to height. The purpose of this study was to determine the estimation of height based on the length of the femur in the Bugis. This research is a descriptive analytic study with a cross sectional approach to 40 students of the Faculty of Medicine UMI who are Bugis ethnicity with purposive sampling technique. Data analysis was performed by using Pearson correlation test and simple linear regression test. The results obtained that the mean height of the male is 171.42 ± 5.63, the female is 153.91 ± 6.18, the mean length of the right femur for the male is 44.54 ± 3.20 and the left is 44.32 ± 3.19, while the length of the left femur for women is 37.15 ± 3.12, and the right is 37.18 ± 3.05. With Pearson correlation analysis, obtained r value between 0.828 and 0.928 which indicates a significant correlation. The regression formula obtained between the length of the left femur and height in men is Height = 100,627 + 1,597 x (Left Femur for Men), while for the right femur, Height = 98,772 + 1,631 x (Right Femur for Men). The regression formula for the length of the female left femur and height is Height = 92.891+1.643 x (Female Left Femur) while the length of the female right femur is Height = 88.528+1.758 (Female Right Femur). This formula can be used on the Bugis. Height can be estimated by measuring the length of the femur using a linear regression equation.
Uji Sensitivitas Antibiotik Bakteri ISK Wanita Hamil Di RSIA Siti Khadijah 1 Muhammadiyah Cabang Makassar 2019 Yusriani Mangarengi; Wawan Susilo; Mona Nulanda; Shulhana Mokhtar; Mustika Mustika
Indonesian Journal of Health Vol 1 No 03 (2021): Vol.01 No.03 (Juni 2021)
Publisher : Yayasan Citra Cendekia Celebes

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33368/inajoh.v1i03.59

Abstract

Infeksi saluran kemih (ISK) sering terjadi selama kehamilan karena perubahan hormonal dan anatomo-fisiologis yang memfasilitasi pertumbuhan dan penyebaran bakteri di saluran kemih ibu. Diperkirakan bahwa 5-10% wanita mengembangkan beberapa jenis ISK selama kehamilan. Infeksi saluran kemih merupakan salah satu faktor terjadinya persalinan preterm, berat lahir neonatal rendah, kematian janin, preeklampsia. Resistensi antimikroba adalah masalah kesehatan masyarakat yang utama di seluruh dunia, sebagian disebabkan oleh penggunaan antimikroba yang berlebihan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sensitivitas antibiotik pada bakteri Infeksi Saluran Kemih terhadap wanita hamil. Sampel urin porsi tengah pada ibu hamil yang digunakan sebagai bahan penelitian. Jenis penelitian ini bersifat true experimental dengan menggunakan metode disk diffusion. Hasil penelitian yang didapatkan antibiotik ampicillin memiliki tingkat sensitivitas terhadap bakteri penyebab ISK sebesar 80,00%, intermediet 0%, dan resisten 20%, antibiotik ciprofloxacin mempunyai tingkat sensitif sebesar 80,00%, intermediet 0%, dan resisten 20,00%, antibiotik cotrimoxazole memiliki tingkat sensitif sebesar 80,00%, intermediet 0%, dan resisten 20,00%. Antibiotik yang baik dan aman digunakan pada ibu hamil dengan infeksi saluran kemih adalah ampicillin. Berdasarkan dari hasil penelitian pada kelima sampel empat diantaranya mendapatkan hasil sensitif. Sebab cipfroloxacin dan cotrimoxazole termasuk kategori C pada FDA yang memiliki risiko terhadap ibu dan janin lebih tinggi dari Ampicillin dengan kategori B.
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Mempengaruhi Involusi Uterus Pada Ibu Post Partum Ririn Ramadhani Ridwan; Mona Nulanda; Rachmat Faisal Syamsu; Erlin Syahril
Wal'afiat Hospital Journal Vol 2 No 2 (2021): Wal'afiat Hospital Journal
Publisher : Rumah Sakit Ibnu Sina, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1191.3 KB) | DOI: 10.33096/whj.v2i2.83

Abstract

Early Initiation of Breastfeeding in the first hour after giving birth is the easiest and most successful breastfeeding effort, because in the first hour of delivery the mother is physically and psychologically ready to breastfeed, supported by information/counseling on breastfeeding and support from health service providers. Early initiation of breastfeeding is a factor that can accelerate the process of uterine involution. This is because the baby's sucking on the breast is continued through the nerves to the pituitary gland in the brain which secretes the hormone oxytocin. The presence of the baby's sucking on the mother's nipple causes more oxytocin to come out. One of the functions of oxytocin is to stimulate contraction of the smooth muscles of the uterus so that the uterine involution process can take place more quickly. The purpose of the literature review is to determine the effect of Early Initiation of Breastfeeding (IMD) on Uterine Involution in Post Partum Mothers. This study uses a narrative review method and data collection is carried out from several kinds of literature. The results of a narrative review of the literature found that there was an effect of early initiation of breastfeeding (IMD) on uterine involution. Research suggestions are expected to need further studies on other indicators that affect uterine involution in postpartum mothers.
Perbandingan Akurasi Hasil Pemeriksaan USG Dan FNAB Terhadap Hasil Pemeriksaan Histopatologi Untuk Deteksi Tumor Payudara Rahmi Hidayanti Pelu; Abdul Aziz Beru; Zulfiyah Surdam; Dahliah AZ; Mona Nulanda
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 2 No. 4 (2022): April
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v2i4.25

Abstract

Salah satu penyakit tidak menular yang jumlahnya cukup tinggi adalah keganasan/kanker. Berdasarkan estimasi Globocan, International Agency for Research on Cancer (IARC) tahun 2012, kanker payudara adalah kanker dengan persentase kasus baru tertinggi (43,3%) dan persentase kematian tertinggi (12,9%) pada perempuan di dunia. Pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk deteksi tumor payudara adalah pemeriksaan Ultrasonography (USG) dan Fine Needle Aspiration Biopsy (FNAB). Tujuan Penelitian ini untuk Menilai tingkat akurasi hasil pemeriksaan Ultrasonography (USG) dan Fine Needle Aspiration Biopsy (FNAB) terhadap hasil pemeriksaan Histopatologi untuk deteksi tumor payudara. Metode penelitian ini Literatur Review dengan metode Narative Review. Hasil pemerksaan didapatkan Pemeriksaan USG gray scale memiliki sensitivitas 75-94,4%, spesifisitas 18,8-81,8%, dan akurasi 46,9%. USG strain elastography memiliki sensitivitas 88-94,4% dan spesifisitas 81,8-98,5%. Pemeriksaan Fine Needle Aspiration Biopsy (FNAB) memiliki sensitivitas sebesar 93,4-97,5%, spesifisitas 99-100%, dan akurasi 92,2-99,02%. Kesimpulan dari penelitan ini Pemeriksaan Fine Needle Aspiration Biopsy (FNAB) memiliki akurasi yang lebih baik daripada pemeriksaan USG.
Uji Sensitivitas Antibiotik Bakteri ISK Wanita Hamil di RSIA Siti Khadijah 1 Muhammadiyah Cabang Makassar 2019 Mustika; Yusriani Mangarengi; Wawan Susilo; Mona Nulanda; Shulhana Mokhtar
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 2 No. 12 (2022): Desember
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v2i12.161

Abstract

Infeksi saluran kemih (ISK) sering terjadi selama kehamilan karena perubahan hormonal dan anatomo-fisiologis yang memfasilitasi pertumbuhan dan penyebaran bakteri di saluran kemih ibu. Diperkirakan bahwa 5-10% wanita mengembangkan beberapa jenis ISK selama kehamilan. Infeksi saluran kemih merupakan salah satu faktor terjadinya persalinan preterm, berat lahir neonatal rendah, kematian janin, preeklampsia. Resistensi antimikroba adalah masalah kesehatan masyarakat yang utama di seluruh dunia, sebagian disebabkan oleh penggunaan antimikroba yang berlebihan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sensitivitas antibiotik pada bakteri Infeksi Saluran Kemih terhadap wanita hamil. Sampel urin porsi tengah pada ibu hamil yang digunakan sebagai bahan penelitian. Jenis penelitian ini bersifat true experimental dengan menggunakan metode disk diffusion. Hasil penelitian yang didapatkan antibiotik ampicillin memiliki tingkat sensitivitas terhadap bakteri penyebab ISK sebesar 80,00%, intermediet 0%, dan resisten 20%, antibiotik ciprofloxacin mempunyai tingkat sensitif sebesar 80,00%, intermediet 0%, dan resisten 20,00%, antibiotik cotrimoxazole memiliki tingkat sensitif sebesar 80,00%, intermediet 0%, dan resisten 20,00%. Antibiotik yang baik dan aman digunakan pada ibu hamil dengan infeksi saluran kemih adalah ampicillin. Berdasarkan dari hasil penelitian pada kelima sampel empat diantaranya mendapatkan hasil sensitif. Sebab cipfroloxacin dan cotrimoxazole termasuk kategori C pada FDA yang memiliki risiko terhadap ibu dan janin lebih tinggi dari Ampicillin dengan kategori B.
Hubungan Status Gizi Dan Riwayat BBLR Terhadap Perkembangan Anak Dengan Studi KPSP Dipuskesmas Maradekaya qaniah mardiyah akil; Djauhariah Arifuddin; Mona Nulanda; Muh Alfian Jafar; Rezky Putri Indarwati Abdullah
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 3 No. 4 (2023): April
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v3i4.198

Abstract

Perkembangan masa kanak-kanak adalah proses yang membawa anak dari bayi yang tidak berdaya menjadi orang dewasa yang mandiri. Faktor yang mempengaruhi perkembangan yaitu faktor lingkungan perinatal seperti BBLR dapat mempengaruhi perkembangan bayi dengan BBLR lebih rentan terhadap penyakit infeksi sehingga akan berdampak terhadap proses perkembangan. Faktor postnatal seperti status gizi apabila anak megalami kekurangan makanan bergizi akan menyebabkan anak lemah dan tdk aktif sehingga dapat memperlambat perkembangan di puskesmas maradekaya makassar. Metode penelitian ini menggunakan metode obervasional analitik dengan pendekatan studi cross-sectional. didapatkan hasil pengaruh status gizi menggunakan BB/TB terhadap perkembangan anak umur (1-3 tahun) yang sesuai, sebanyak status gizi baik dengan status perkembangan sesuai berjumlah 21 responden.dan pengaruh BBLR terhadap perkembangan anak yaitu, 29 responden didapatkan riwayat tidak BBLR (>2500gr) dengan status perkembangan sesuai berjumlah 22 responden didapatkan ada hubungan status gizi dan Riwayat BBLR terhadap perkembangan anak dengan studi KPSP di puskesmas maradekaya.
Hubungan Pengetahuan tentang Kesehatan Reproduksi dengan Kejadian IMS pada Ibu Hamil di Fakfak Nadhifah Barunawaty; Syarifuddin Wahid; Syamsu Rijal; Mona Nulanda; Fadli Ananda
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 3 No. 9 (2023): September
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v3i9.296

Abstract

Kematian janin dan neonates dapat disebabkan oleh infeksi menular seksual yang membahayakan organ reproduksi. Kejadian Infeksi Menular Seksual dipengaruhi juga oleh pengetahuan, sikap, serta perilaku, semakin baik pengetahuan, sikap, maupun perilaku tentang kesehatan reproduksi maka semakin rendah kejadian IMS. Suatu kondisi kesejahteraan tubuh, psikis, serta umum yang memadai adalah kesehatan reproduksi, tak terdapatnya kecacatan pada sistem, fungsi, dan proses reproduksi. Dengan tujuan diketahuinya kaitan pengetahuan, sikap, dan perilaku mengenai kesehatan reproduksi terhadap fenomena infeksi menular seksual terhadap ibu hamil di Kabupaten Fakfak. Pengkajian ini berjenis kuantitatif serta bermetode analitik secara Cross-sectional study. Secara keseluruhan, terdapat142 orang yang berpartisipasi dalam penelitian diambil sebagai sampel. Data dikumpulkan melalui kuesioner serta data sekunder melalui rekam medis Puskesmas Fakfak. Hasil yang didapatkan wawasan kesehatan reproduksi pada fenomena infeksi menular seksual Ibu hamil dengan IMS memiliki pengetahuan kurang (77.9%) dibandingkan ibu hamil normal pengetahuan kurang hanya (58.6%). Didapatkan Sikap Ibu hamil tidak menderita IMS sikap tidak peduli (62.1%) dibanding Ibu hamil menderita IMS sikap tidak peduli (58.4%). Didapatkan ibu hamil penderita IMS yang memiliki perilaku tidak mendukung (71.7%) dibanding Ibu hamil tidak IMS memilki perilaku tidak mendukung yaitu 14 orang (48.3%). Berdasarkan perolehan pengujian statistik, ada kaitan antar pengetahuan kesehatan reproduksi dengan fenomena IMS terhadap ibu hamil di Kabupaten Fakfak sedangkan tidak ada hubungan sikap mengenai kesehatan reproduksi pada fenomena IMS terhadap ibu hamil di Kabupaten Fakfak dan ada kaitan perilaku mengenai kesehatan reproduksi pada fenomena IMS terhadap ibu hamil di Kabupaten Fakfak