Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

Cahaya Intensitas Rendah (10 lux) Berpengaruh pada Frekuensi Nafas dan Saturasi Oksigen Bayi Berat Badan Lahir Rendah: penelitian kuasi eksperimen satu grup Sari, Ignasia Yunita; Prawesti, Indah; Kusumawati, Ardiyan Ida
Health Information : Jurnal Penelitian Vol 14 No 2 (2022): Juli-Desember
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36990/hijp.v14i2.446

Abstract

Babies with Low Birth Weight (LBW) are at risk of various health problems in the early stages of birth. Environmental conditions outside the womb cause stressors and affect their physiological functions, and environments with strong lighting can reduce the baby's adaptation process. The aim of the study was to determine the effect of low-intensity light intervention on the breathing frequency and oxygen saturation of LBW infants in the NICU room of Bethesda Hospital, Yogyakarta. The research design used a quasi experiment in one group with pre and post test designs. The total sample was determined using the quota method in March-September 2020, and a total of 20 respondents. Data collection by measuring respiratory frequency and oxygen saturation, before and after giving 10 lux low intensity light. After intervention with low intensity light, respiratory rate was 42.9x/minute, and oxygen saturation was 95.7%. Statistical test results on both variables with a p value <0.05. Low light intensity of 10 lux is statistically associated with decreased respiratory rate and increased oxygen saturation in infants with low birth weight.
PROGRAM KARTICA (KADER RT CEKATAN) SEBAGAI STRATEGI MENCAPAI KAMPUNG BEBAS STUNTING Sari, Ignasia Yunita; Haryanti, Priyani
Charity : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2023): Special Issue
Publisher : PPM Universitas Telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/charity.v6i1a.5907

Abstract

Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh yang disebabkan karena kekurangan gizi kronis. Angka stunting balita Indonesia masih diatas 24%. Kader mempunyai peranan yang penting dalam penurunan upaya angka stunting pada balita. Hasil studi pendahuluan di Wirogunan, kader membutuhkan pendampingan dalam upaya pencegahan stunting. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini untuk meningkatkan pengetahuan kader mengenai stunting, meningkatkan ketrampilan kader dalam melakukan screening pertumbuhan dan meningkatkan kepercayaan diri kader. Metode yang digunakan dengan jaringan (daring) dan tanpa jaringan (luring). Kegiatan pengabdian dilaksanakan pada bulan Februari sampai Mei 2022 yang dibagi menjadi tiga tahap. Tahap pertama adalah identifikasi masalah; tahap kedua adalah pelatihan dengan metode ceramah, demonstrasi, role play dan focus group discussion; tahap ketiga adalah pendampingan dan pemantauan pelaksanaan Posyandu Balita. Kader yang terlibat dalam pengabdian masyarakat ini sebanyak 23 orang dari 3 Posyandu. Data disajikan dalam bentuk deskriptif baik proses maupun hasil. Hasil kegiatan PKM menunjukkan terjadi rerata skor pengetahuan mengenai stunting, peningkatan ketrampilan melakukan screening stunting dan peningkatan kepercayaan diri kader. Pada saat proses edukasi, seluruh peserta sangat antusias dalam mengikuti rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat. Diharapkan program KARTICA ini dilaksanakan secara berkesimbungan dan terintegrasi dengan sektor yang terkait pencegahan stunting.
UPAYA PENANGANAN STUNTING MELALUI ECOUNSELING DENGAN PENDEKATAN INKLUSI DI RURAL AREA Sari, Ignasia Yunita; Diah Pujiastuti; Nining Indrawati; Indah Prawesti; Ethic Palupi; Santahana Febriyanti
Aptekmas Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol 6 No 4 (2023): APTEKMAS Volume 6 Nomor 4 2023
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36257/apts.v6i4.8322

Abstract

Stunting is a serious threat to the future generation of Indonesia. Stunting is a growth and development disorder resulting from chronic malnutrition and recurring infections. Posyandu is the front line in efforts to prevent stunting because it involves measuring growth and development. The aim of this Community Service (PKM) is to address stunting through e-counseling with an inclusive approach to promote and support the participation of people with disabilities and their access to healthcare services. It is expected that this PKM will contribute to the sustainability of community-based health programs that are inclusive. From the PKM conducted, various characteristics of the cadres were identified, including those who areve. E-counseling is conducted both offline and online. The offline e-counseling activities for cadres proceeded smoothly, with all participants enthusiastically participating in every training process. One of the cadres is inclusive. There was an increase in knowledge by 6 points. The offline e-counseling activities for mothers with stunted toddlers went well. The online e-counseling activities for one month also went well, although one participant experienced signal issues.
Perilaku Menyusui Efektif Sebagai Pencegahan Dini Stunting Berbasis E-Counseling di Desa Kaligesing Purworejo Jawa Tengah Pujiastuti, Diah; Yunita Sari, Ignasia; Indrawati, Nining
Jukeshum: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2024): Edisi Juli 2024
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/jukeshum.v4i2.749

Abstract

Angka stunting di Indonesia terus menurun namun hingga saat ini belum mencapai target nasional. Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak usia bawah lima tahun akibat kekurangan gizi kronis, terutama pada seribu hari pertama kehidupannya. Hasil survey awal menunjukkan bahwa di Desa Hulosobo Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo merupakan salah satu daerah fokus penanganan stunting di Purworejo. Di Desa Hulosobo terdapat 39 balita, diantaranya ada 4 balita yang berada dalam kondisi stunting. Kader Posyandu di Desa Hulosobo terdapat 21 orang dengan 1 kader dengan kondisi difabel. Hasil wawancara dengan beberapa kader kesehatan tentang stunting sudah pernah dilakukan tetapi tentang metode yang belum variasi jadi masih menggunakan metode konvensional terutama dalam pemberian informasi mengenai perilaku menyusui yang efektif. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatan literasi melalui pendampingan kader Posyandu dalam memberikan edukasi pada ibu terutama dalam perilaku menyusui yang efektif. Metode pengabdian dilakukan dengan persiapan, pelaksanaan, dan monev kepada kader kesehatan dan ibu-ibu dengan anak stunting. Hasil dari kegiatan ini adalah Hasil pre-test didapatkan nilai rerata 6,7 dan hasil post-test dari kegiatan didapatkan nilai rerata 10 dari skor total 10. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah perlunya meningkatkan pemahaman literasi kader kesehatan dan ibu-ibu di Desa Hulosobo tentang pentingnya pemahaman dalam melakukan perilaku menyusui yang tepat.