Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Konflik FPI Dengan Pemerintahan Presiden Joko Widodo dilihat dari Sudut Pandang Teori Oposisi Achmad Arifin Muklai; Reza Aprianti; Ryllian Chandra Eka Viana
Jurnal Prodi Ilmu Politik Vol 1 No 1 (2022): Journal Studi Ilmu Politik
Publisher : Prodi Ilmu Politik FISIP Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.552 KB) | DOI: 10.19109/jsipol.v1i1.12188

Abstract

Artikel ini membahas konflik FPI dengan Pemerintahan Presiden Joko Widodo dilihat dari sudut pandang teori oposisi. Tujuan artikel untuk mengetahui konflik fpi dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo dilihat dari sudut pandang teori oposisi. Artikel ini merupakan kajian kepustakaan (library research) untuk mengumpulkan data dan informasi dengan cara menelaah bahan-bahan pustaka yang tersedia diperpustakaan yang ada relevansinya dengan permasalahan yang sedang dibahas dalam penelitian ini seperti buku, makalah, internet, youtube, dan lain sebagainya. Dalam artikel ini, penulis menggunakan metode dokumentasi yaitu dengan mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, makalah dan lain-lain yang berhubungan dengan penelitian. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Dalam artikel ini secara khusus membahas mengenai penyebab FPI berkonflik dengan Pemerintahan Presiden Joko Widodo. Hasil temuan yaitu dengan menggunakan teori oposisi (de Brauw, C.C.) ditemukan bahwa tindakan oposisi yang dilakukan FPI didasarkan adanya ketidakadilan oleh sikap dan kebijakan pemerintah terhadap umat islam. Jika dilihat dari teori oposisi de Brauw CC. FPI masuk dalam tahap Citizen Opposition (Oposisi Warga Negara). Oleh sebab itu sebenarnya konflik antara FPI dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo ini berada di dalam ranah hubungan antara pemerintah dengan oposisi, namun karena di dalam sistem politik pemerintah Indonesia tidak terdapat oposisi maka konflik ini terus berlanjut dan tidak terkendali. Kata Kunci: Oposisi, Pemerintahan, Presiden Joko Widodo, Front Pembela Islam
KEPEMIMPINAN POLITIK KEPALA DESA PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN PEMBANGUNAN DI DESA SUMBER BARU KECLAMATAN MESUJI RAYA KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR Mita Damai Anti; Ainur Ropik; Ryllian Chandra Eka Viana
Jurnal Prodi Ilmu Politik Vol 2 No 4 (2023): Jurnal Studi Ilmu Politik
Publisher : Prodi Ilmu Politik FISIP Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/jsipol.v2i4.19350

Abstract

This study disclusses the Pattern of Leadership of Women Village Heads in Improving Development in Sumber Baru Village, Mesuji Raya Districlt, Ogan Komering Ilir Districlt. This study uses a researclh method with a desclriptive qualitative approaclh. Data obtained through direclt interviews, observation, and doclumentation. Primary data sourcle informants in this study inclluded: village heads, village seclretaries, clommunity leaders and the clommunity in Sumber Baru Village. This study aims to find out how the pattern used by the village head in inclreasing development in Sumber Baru Village and to find out what are the supporting and inhibiting facltors for the village head in inclreasing village development. The theory used in this study is politiclal leadership theory aclclording to Andrew D. Heywood. The results of the researclh clonduclted by researclhers show that first, the pattern of politiclal leadership used by female village heads in promoting development tends to lead to democlraticl leadership, this is refleclted in various acltivities based on deliberation involving the clommunity. Seclond, the supporting facltors for the village head in promoting development are qualified human resourcles and acltive clommunity particlipation, then the inhibiting facltors are soclio-clultural obstaclles and sourcles of funds. So the pattern of politiclal leadership formed by the village head clan be seen from the experiencle and knowledge that the leader has gained, so the pattern of politiclal leadership is not only based on gender beclause in faclt the female leader in Sumber Baru village is able to lead the village and bring about many clhanges for clommunity welfare and the development of Sumber Baru village. Keywords: Patterns of Leadership, Women Leaders, Politiclal Leadership
Strategi Pemenuhan Janji Politik oleh Kepala Desa: Analisis Kasus di Desa Ganesha Mukti, Kecamatan Muara Sugihan Resi Arsita; Ryllian Chandra Eka Viana; Reni Rentika Waty
Journal of Communication and Social Sciences Vol. 2 No. 2 (2024): Journal of Communication and Social Sciences
Publisher : CV. Doki Course and Training

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61994/jcss.v2i2.871

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi Kepala Desa Ganesha Mukti, Kecamatan Muara Sugihan, dalam merealisasikan janji-janji politik pada periode 2022–2028. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, dengan teori strategi dari Chandler serta Newman dan Sheth sebagai landasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi yang diterapkan mencakup perencanaan yang melibatkan masyarakat, penetapan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan, tindakan yang terstruktur dan bertahap, serta optimalisasi alokasi sumber daya dan dana. Kontribusi masyarakat secara sukarela menjadi faktor pendukung utama, sementara hambatan terbesar adalah keterbatasan dana desa. Meski demikian, sinergi antara pemerintah desa dan masyarakat mampu mengatasi tantangan tersebut, sehingga janji politik dapat direalisasikan dengan baik. Penelitian ini memberikan wawasan mengenai pentingnya kualitas sumber daya manusia dan kolaborasi dalam mencapai tujuan pembangunan desa.
Politik Lokal Dalam Pengelolaan Keamanan Dan Kebersihan Lingkungan Studi Pada Kelurahan Sungaiselincah Kecamatan Kalidoni Kota Palembang Tahun 2025 Mulyadi, Mulyadi; Ryllian Chandra Eka Viana; Deany Afriany
Jurnal Ilmu Komunikasi Dan Sosial Politik Vol. 2 No. 4 (2025): April - Juni
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62379/jiksp.v2i4.2517

Abstract

This research aims to understand and analyze how local politics plays a role in managing environmental security and cleanliness in Kelurahan Sungaiselincah, Kecamatan Kalidoni, Kota Palembang. Local politics is an important instrument in regional development because it determines policy direction, inter-agency coordination, and community participation in maintaining environmental order and cleanliness. In practice, the management of security and cleanliness in Kelurahan Sungaiselincah still faces various challenges, ranging from high crime rates, lack of street lighting, lack of community participation, to suboptimal waste management. This research uses a qualitative approach with a case study method. Data collection techniques included in-depth interviews with village officials, RT/RW heads, and local communities; direct observation at the location; and documentation from various primary and secondary sources. Data analysis was conducted descriptively-qualitatively with the stages of data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The results show that local politics plays an important role in shaping security policies and coordination through the Siskamling program and cooperation with the police. In terms of cleanliness, the kelurahan government initiated community service programs, environmental awareness campaigns, and procurement of trash bin facilities. However, the effectiveness of these policies is hampered by low community awareness, budget constraints, and weak synergies between local actors. This research emphasizes the importance of implementing collaborative governance that involves all stakeholders to create a safe, clean and sustainable environment.
Dampak Pemilihan Kepala Daerah Kota Palembang Tahun 2024 Terhadap Pencemaran Lingkungan Di Kota Palembang Ilham Azis; Ryllian Chandra Eka Viana; Ibrahim Mifthafariz Mirza
Jurnal Ilmu Komunikasi Dan Sosial Politik Vol. 3 No. 1 (2025): Juli - September
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62379/jiksp.v3i1.3020

Abstract

The Regional Head Election (Pilkada) is a vital form of local democratic participation; however, its implementation often generates environmental issues. This study aims to analyze the environmental impact of the 2024 Palembang mayoral election, particularly those caused by campaign activities such as the installation of campaign props, distribution of promotional materials, and mass gatherings. A qualitative approach was employed, using data collected through in-depth interviews, documentation, and literature review. The findings reveal a significant increase in waste volume and visual pollution during the campaign period, especially due to the placement of campaign materials on trees, electric poles, and public spaces in violation of regulations. Additionally, weak law enforcement and a lack of environmental awareness among political actors were identified as key factors exacerbating the situation. The study indicates that although the Pilkada is a democratic process, it often disregards environmental sustainability. This research recommends stricter regulations, an integrated waste management system for campaign activities, and greater community involvement in environmental oversight during elections.
Strategi Greenpeace Indonesia Dalam Advokasi Permasalahan Polusi Kabut Asap Di Sumatera Selatan Andrian Sani; Ryllian Chandra Eka Viana; Reni Rentika Waty
Jurnal Ilmu Komunikasi Dan Sosial Politik Vol. 3 No. 1 (2025): Juli - September
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62379/jiksp.v3i1.3289

Abstract

This study examines Greenpeace Indonesia’s strategies in advocating against the haze pollution caused by forest and land fires in South Sumatra. The research questions focus on Greenpeace’s role in haze advocacy, the approaches and strategies employed, and the challenges faced during the advocacy process. A qualitative method was applied, gathering data through interviews, observations, and document analysis. The findings reveal that Greenpeace Indonesia actively organizes advocacy activities combining scientific approaches, public campaigns, legal actions, and empowerment of local communities. Greenpeace also collaborates with local organizations to strengthen the impact of its advocacy. However, challenges such as limited public understanding, restricted access to data, and legal and political obstacles remain significant hurdles. The study recommends enhancing synergy with local communities and increasing data transparency to improve advocacy effectiveness. This research provides valuable insights into the role of environmental organizations in addressing ecological issues in Indonesia.
Analisis Penggunaan Lahan Hutan Konservasi Oleh Masyarakat Dalam Perspektif Politik Agraria : (Studi Kasus Kecamatan Tungkal Jaya Kabupaten Musi Banyuasin) Arief Yohan Pratama; Ryllian Chandra Eka Viana; Najmi Muhammad Fadli
PESHUM : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Humaniora Vol. 4 No. 6: Oktober 2025
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/peshum.v4i6.12746

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai bagaimana Penggunaan Lahan Hutan Konservasi Oleh Masyarakat Dalam Perspektif Politik Agraria (Studi Kasus Kecamatan Tungkal Jaya Kabupaten Musi Banyuasin). Fenomena ini menciptakan dinamika yang menarik karena adanya konflik penguasaan lahan yang terjadi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif, yang dilakukan di Kecamatan Tungkal Jaya, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Data yang dikumpulkan oleh peneliti melalui penelitian ini adalah wawancara dengan informan, observasi langsung kelapangan, dan studi dokumentasi. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk Menganalisis faktor penyebab pengambilan lahan hutan oleh masyarakat dan Mengidentifikasi Peran dan Dampak Kebijakan Agraria terhadap Konflik Lahan Hutan Lindung. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori politik agraria, karena teori ini dianggap dapat menjadi landasan untuk memecahkan permasalahan dari penelitian ini. Hasil dari penelitian ini adalah, tercatat bahwa sekitar 3.000 hektar dari kawasan Suaka Margasatwa Dangku telah dibuka dan dikuasai oleh masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi pergeseran fungsi kawasan konservasi menjadi lahan produktif secara ilegal, yang kemudian memicu konflik tata kelola dan tumpang tindih kewenangan. Tujuan Masyarakat mengambil lahan konversi ini karena dijadikan Masyarakat sebagai alat alternatif mata pencaharian setelah gagal bertani di lahan transmigrasi awal. Situasi ini diperparah oleh lemahnya penegakan hukum dan tidak sinkronnya kebijakan agraria dan tata ruang. Dampak yang terjadi Penurunan kualitas ekosistem (berkurangnya keanekaragaman hayati, meningkatnya emii karbon, dan terganggunya fungsi hidrologis Kawasan), Munculnya aktor-aktor baru (Perusahaan, Aparat keamanan dan makelar tanah), dan dinamika kekusaan baru (elit lokal, aparat pemerintahan dan pelaku ekonomi).
Politik Agraria Dalam Konflik Sengketa Tanah Antara Masyarakat Desa Keban Dengan PT. Priamanaya Energi Di Desa Keban Kecamatan Lahat Kabupaten Lahat Putra, Dendy Gerhana; Ryllian Chandra Eka Viana; Ibrahim Miftafariz Mirza
Al-Zayn: Jurnal Ilmu Sosial, Hukum & Politik Vol 3 No 6 (2025): 2025
Publisher : Yayasan pendidikan dzurriyatul Quran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61104/alz.v3i6.2675

Abstract

Penelitian ini membahas politik agraria dalam konflik sengketa tanah antara masyarakat Desa Keban dengan PT. Priamanaya Energi di Desa Keban, Kecamatan Lahat, Kabupaten Lahat. Konflik ini dipicu oleh tumpang tindih hak batas tanah dan bukti kepemilikan ganda yang menimbulkan sengketa antara masyarakat lokal dan perusahaan pertambangan batubara. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konflik agraria ini berdampak signifikan pada kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat Desa Keban, termasuk kerusakan lingkungan dan ketidakadilan dalam pengelolaan sumber daya. Pemerintah daerah berperan dalam proses penyelesaian konflik, tetapi upaya mediasi dan pengawasan masih menghadapi berbagai kendala. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi teoritis dan praktis dalam penyelesaian konflik agraria di wilayah tersebut serta menjadi dasar rekomendasi kebijakan yang berpihak pada keadilan sosial dan hak masyarakat atas tanah.