Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : JIM: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah

Implikasi Konflik Partai Politik Terhadap Paradigma Pemilih Pemula Menjelang Pemilu 2024: Studi Pada Mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo Sukarman Kamuli*; Sainudin Latare; Yayan Sahi
JIM: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah Vol 8, No 3 (2023): Juni, socio-economics, community law, cultural history and social issues
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimps.v8i3.26413

Abstract

Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis implikasi konflik partai politik terhadap paradigma pemilih pemula (Mahasiswa UNG) menjelang pemilu 2024, yang diamati dari dua aspek, yaitu aspek kognitif dan aspek afektif. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode survei sebagai alat pengumpulan data. Hasil temuan menunjukkan bahwa konflik partai politik berdampak signifikan terhadap pandangan dan sikap pemilih pemula dalam memahami dan merespons proses politik. Dalam aspek paradigma kognitif, hasil survei mengungkapkan sebanyak 48% pemilih pemula tetap aktif mengikuti perkembangan politik meskipun partai politik mengalami konflik. Namun, di sisi lain, sebanyak 48% pemilih pemula kehilangan minat dalam mengikuti perkembangan partai politik karena dipengaruhi oleh konflik yang terjadi dalam partai politik itu sendiri. Sejumlah kecil responden (3,7%) tidak memberikan tanggapan terkait pandangan mereka. Hasil ini mengindikasikan adanya variasi pandangan dan tingkat keterlibatan pemilih pemula dalam menghadapi konflik partai politik. Sementara itu, dari aspek paradigma afektif, hasil survei menunjukkan bahwa sekitar 63% pemilih pemula dari mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo (UNG) kehilangan minat terhadap partai politik akibat dari adanya konflik partai politik. Meskipun begitu, sebanyak 22% pemilih pemula masih menunjukkan minat terhadap partai politik, sementara 15% sisanya tidak memberikan jawaban terkait sikap mereka. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa konflik partai politik memiliki dampak yang signifikan terhadap paradigma pemilih pemula dalam aspek kognitif dan afektif. Oleh karena itu, langkah-langkah perbaikan dan pendidikan politik di kalangan pemilih pemula perlu dilakukan untuk memastikan partisipasi politik yang lebih aktif dan kesadaran politik yang lebih baik di masa depan.
Implikasi Konflik Partai Politik Terhadap Paradigma Pemilih Pemula Menjelang Pemilu 2024: Studi Pada Mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo Kamuli*, Sukarman; Latare, Sainudin; Sahi, Yayan
JIM: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah Vol 8, No 3 (2023): Juni, socio-economics, community law, cultural history and social issues
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimps.v8i3.26413

Abstract

Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis implikasi konflik partai politik terhadap paradigma pemilih pemula (Mahasiswa UNG) menjelang pemilu 2024, yang diamati dari dua aspek, yaitu aspek kognitif dan aspek afektif. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode survei sebagai alat pengumpulan data. Hasil temuan menunjukkan bahwa konflik partai politik berdampak signifikan terhadap pandangan dan sikap pemilih pemula dalam memahami dan merespons proses politik. Dalam aspek paradigma kognitif, hasil survei mengungkapkan sebanyak 48% pemilih pemula tetap aktif mengikuti perkembangan politik meskipun partai politik mengalami konflik. Namun, di sisi lain, sebanyak 48% pemilih pemula kehilangan minat dalam mengikuti perkembangan partai politik karena dipengaruhi oleh konflik yang terjadi dalam partai politik itu sendiri. Sejumlah kecil responden (3,7%) tidak memberikan tanggapan terkait pandangan mereka. Hasil ini mengindikasikan adanya variasi pandangan dan tingkat keterlibatan pemilih pemula dalam menghadapi konflik partai politik. Sementara itu, dari aspek paradigma afektif, hasil survei menunjukkan bahwa sekitar 63% pemilih pemula dari mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo (UNG) kehilangan minat terhadap partai politik akibat dari adanya konflik partai politik. Meskipun begitu, sebanyak 22% pemilih pemula masih menunjukkan minat terhadap partai politik, sementara 15% sisanya tidak memberikan jawaban terkait sikap mereka. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa konflik partai politik memiliki dampak yang signifikan terhadap paradigma pemilih pemula dalam aspek kognitif dan afektif. Oleh karena itu, langkah-langkah perbaikan dan pendidikan politik di kalangan pemilih pemula perlu dilakukan untuk memastikan partisipasi politik yang lebih aktif dan kesadaran politik yang lebih baik di masa depan.