Articles
Partisipasi Pemuda dalam Pembangunan Dasar di Desa Kaliyoso Kecamatan Dungalio Kabupaten Gorontalo
Sastro M Wantu;
Lucyane Djaafar;
Yayan Sahi
Jurnal Abdidas Vol. 2 No. 2 (2021): April, Pages 161-458
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/abdidas.v2i2.266
Terciptanya kondisi yang tentram dan aman di desa, tidaklah lepas dari adanya kontribusi dari masyaraka, khususnya kalangan pemuda. Pembangunan desa sangat di tentukan dari bagaimana pemuda desa mempunyai pemikiran terbuka, semangat dan kreatifits tanpa bats dalam hal mengembangkan kiprah pembangunan desa melalui sumbangsih pemikiran kritis demi keberlanjutan pembangunan desa. Hal ini Selaras dengan yang terjadi di desa Kaliyoso, Kabupaten Gorontalo dalam hal kepemudaan itu sendiri, desa Kaliyoso memiliki potensi sumber daya manusia yakni pemuda yang bisa dijadikan sebagai Agen Of Change, serta bisa bekerja sama dengan pemerintah desa. Namun kurang aktifnya komunikasi antara pemuda dan pemerintah desa Kaliyoso ini justru menjadi salah satu penghambat pembangunan desa itu sendiri. Oleh karena itu diperlukan kelembagaan kepemudaan desa yang bisa dijadikan media untuk berkumpul agar bisa melahirkan inovasi kreatif untuk membangun desa Kaliyoso. untuk menciptakan pembangunan dasar desa. Metode yang digunakan dalam pengabmas ini adalah berupa sosialisasi kepada para pemuda di desa Kaliyoso Kecamatan Dungaliyo, Kabupaten Gorontalo. Hasil dan simpulan dari pengbdian ini adalah mengefektifkan kembali karang taruna pemuda desa kaliyoso demi terbentuknya karakter pemuda yang bisa berpartisipasi dalam membangun desa.
Produksi Lampion Sabut Kelapa dalam Meningkatkan UMKM di Desa Buhu Kecamatan Telaga Jaya
Sandri J. Dotutinggi;
Rasid Yunus;
Yayan Sahi
Jurnal Abdidas Vol. 2 No. 6 (2021): December Pages 1257-1486
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/abdidas.v2i6.472
Pemanfatan limbah sabut kelapa yang sering dibiarkan begitu saja menjadi salah satu masalah utama di Desa Buhu yang saat ini memiliki perkebunan kelapa yang cukup luas. Faktor kurangnya kapasitas komunikasi masyarakat dan kurangnya kemitraan antara pemerintah dan masyarakat membuat masyarakat khususnya kesulitan untuk mewujudkan program mengelolah potensi limbah sabut kelapa. Kegiatan ini dilakukan untuk menciptakan sebuah inovasi lampion dengan bahan dasar sabut kelapa untuk memanfaatkan limbah sabut kelapa yang ada dengan membentuk UMKM Lampion Sabut Kelapa. Adapun metode yang digunakan adalah memberikan sosialisasi dan pelatihan kepada karang taruna dan PKK cara pemanfaatan limbah sabut kelapa menjadi bahan dasar pembuatan lampion sabut kelapa. Hasil dan kesimpulan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini yakni meningkatnya kesadaran masyarakat dalam memanfaatkan limbah sabut kelapa, kemudian terbentuknya UMKM Lampion Sabut Kelapa di Desa Buhu,Kecamatan Talaga Jaya, Kabupaten Gorontalo.
Mongubingo Dalam Perspektif Budaya Masyarakat Adat Gorontalo
Ramli Mahmud;
Asmun Wantu;
Yayan Sahi
Jurnal Civic Education: Media Kajian Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 6, No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Universitas Negeri Manado
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36412/ce.v6i1.3364
Mungubingois the embodiment of a variety of cultural heritages that are still preserved by the indigenous people of Gorontalo to this day whose customs are based on syarah and syarah based on Qitabullah (ASQ). Mongubingo is the value of wisdom of the indigenous people of Gorontalo. In a formal juridical perspective, mongubingo does not find a rational place to be practiced. The claim of WHO and Komnas Perempuan against the implementation of the tradition of female circumcision as a violation of human rights is actually considered a very obligatory thing, especially for women in Gorontalo. Based on this debate, this study aims to examine how the Mongubingo Perspective in Gorontalo Indigenous Culture and the practice of the Mongubingo tradition in its formal juridical perspective. In order to achieve this goal, the qualitative method with an ethnogarphy approach is considered representative in mapping the research objectives. The results showed that, for the indigenous people of Gorontalo, mongubingo is an obligation for women to carry out a process of self-purification as a form of harmony between custom and religion. In addition, from a formal juridical perspective, mongubingo does not receive formal recognition, but on the other hand, there is a perspective that must be obeyed and realized by both the state and citizens who are recognized and respected for the basic right to belief in religion and recognition of customary law communities. Based on these findings, the formulation of state policies and regulations should accommodate all customary entities so that there is no conflict between the state and indigenous peoples.
ETIKA KOMUNIKASI ISLAM DI TENGAH SERANGAN BUDAYA DIGITAL
Abdul Latif;
Syaipul Pahru;
Asmun Wantu;
Yayan Sahi
Jambura Journal Civic Education Vol 2, No 2 (2022): Vol.2 No.2 November 2022
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37905/jacedu.v2i2.17065
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana etika komunikasi islam ditengah gempuran budaya digital. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif jenis studi literatur dan studi data dari jaringan elektronik yang dijadikan sumber informasi utama dari penelitian ini. Selain itu, penulis juga mengembangkan data-data dan informasi yang ada dari sumber tersebut dengan menambahkan informasi lanjut yang berdasarkan pada pengamatan, hipotesa dan pengembangan ide dari materi yang sudah ada. Adapun hasil penelitian ini adalah budaya digital memberikan dampak positif dan negatif dalam kehidupan masyarakat. Islam merupakan agama rahmatallil’alamin yang berlaku disemua tempat dan pada semua waktu. Islam sebagai agama dengan pemeluk mayoritas di Indonesia memiliki andil penting sebagai pengendali etika masyarakat terutama ditengah budaya digital yang ada di Indonesia. Karena Indonesia merupakan negara dengan tingkat siritualisme tinggi, agama diperlukan dalam mengendalikan cara-cara berkomunikasi masyarakat agar sesuai dengan etika yang diajarkan oleh agama islam. Adapun beberapa bentuk etika berkomunikasi di media sosial dalam menyikapi budaya digital adalah, pertama memberikan informasi yang valid dan terpercaya, kedua mencari dan menemukan fakta, ketiga tidak melakukan namimah atau adu domba, keempat menghindari prasangka
Optimalisasi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Gula Semut Berbasis Digital Marketing: Optimalisasi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Gula Semut Berbasis Digital Marketing
Sofyan Alhadar;
Ramli Mahmud;
Lisda Van Gobel;
Yayan Sahi;
Rusli Mahadi
Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2022): Jurnal Mandala pengabdian Masyarakat
Publisher : Progran Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (648.049 KB)
|
DOI: 10.35311/jmpm.v3i2.74
Paradigma Masyarakat yang masih mengandalkan sari pohon enau sebagai produk minuman beralkohol merupakan permasalahan utama di Desa Miranti. Padahal, di satu sisi, sari pohon enau apabila dikelola dengan baik dan benar, dapat dijadikan sebagai produk Gula Semut yang secara notabenya memiliki nilai jual yang tinggi di pasaran. Hal itu, mengingat saat ini Gula Semut telah menjadi sebuah kebutuhan primer di dunia industri dengan market pasar yang cukup luas baik dalam skala Lokal, Nasional hingga internasional. Sehingga tujuan dilaksanakanya kegiatan ini, untuk memberikan pendampingan secara teknis baik dari tata cara pengolahan sari pohon enau hingga pada Teknik pemasaranya. Selain itu, poin yang paling penting adalah membuka jaringan UMKM di Desa Miranti agar bisa bermitra dengan berbagai pihak yang secara tekstual dan kontekstual dapat memberikan nilai pendapatan yang lebih terhadap peningkatan UMKM di Desa Miranti. Metode yang digunakan dalam Pelaksanaan kegiatan ini berupa sosialisasi dan pendampingan kepada kelompok UMKM yang berada di Desa Miranti. Adapun hasil dari kegiatan ini, masyarakat mampu berfikir secara terarah dan memiliki keterampilan serta pengetahuan yang lebih terhadap tata cara pengelolaan sari pohon enau. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, paradigma berpikir masyarakat di Desa Miranti yang masih minim akan SDM dapat diatasi dengan adanya pendampingan secara face to face baik secara individual maupun kelompok.
PARTISIPASI PEMUDA DALAM PEMBANGUNAN DESA: (Transformasi Wisata Berbasis Kearifan Lokal Dalam Meningkatkan UMKM di Desa Lembah Hijau)
Sofyan Alhadar;
Sainudin Latare;
Yahya Antu;
Abdul Latif;
Yayan Sahi;
Tayeb Gobel
Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2022): Jurnal Mandala pengabdian Masyarakat
Publisher : Progran Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (658.121 KB)
|
DOI: 10.35311/jmpm.v3i2.89
Keterbatasan kemampuan dalam mengelola lingkungan yang memiliki potensi di sektor pariwisata, merupakan gambaran bahwa masyarakat masih minim akan sumber daya manusia yang mumpuni. Apabila dilihat berdasarkan potensi Desa Lembah Hijau memiliki panorama pesisir laut yang sangat indah. Namun keindahan itu, sirna dengan kurangnya kemampuan masyarakat dalam mengelolanya. Hal itu tercermin dari beberapa masalah diantaranya adalah, wilayah pesisir Laut yang berada di Desa Lembah Hijau seakan-akan menjadi tempat yang tidak berpenghuni dan limbah sampah masyarakat yang banyak bertebaran dimana-mana. Secara garis besar faktor yang mempengaruhi keterbatasan SDM masyarakat Desa Lembah Hijau yaitu kemampuan SDM yang rendah diakibatkan oleh tingakat Pendidikan yang masih jauh dari harapan. Dalam pelaksanaan kegiatan Pengabdian ini, menggunakan pendekatan fenomenologis berupa sosialisasi dan pendampingan yang melibatkan Dosen dan Mahasiswa serta 15 orang pemuda yang berada di Desa Lembah Hijau Kabupaten Bone Bolango. Adapun hasil pelaksanaan kegiatan ini, meningkatnya kesadaran masyarakat akan adanya potensi wilayah pesisir sebagai sumber pendapatan UMKM Lokal.
Sociological Studies: The Meaning of The Garuda Pancasila Symbol as A Medium To Prevent Radicalism in Early Childhood
Sainudin Latare;
Yayan Sahi
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.8181
Adanya temuan kasus paham radikalisme pada anak, mewajibkan pemerintah harus melakukan siasat melalui strategi pembelajaran berbasis media gambar pancasila sebagai proses pengenalan awal dan pondasi bagi anak-anak saat ini. Kecenderungan anak saat ini yang mudah menerima rangsangan dan tanpa memfilter diperlukan kehati-hatian dalam menggunakan metode belajar sehingga anak-anak tidak mudah terpengaruh dengan paham radikalisme. Adapun tujuan penelitian ini adalah menganalisi konten pembelajaran berbasis media gambar pada buku pembelajaran “Lambang Garuda Pancasila” yang diterbitkan oleh kementerian pendidikan kebudayaan Republik Indonesia. Adapun metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan analisis konten. Kesimpulan dari hasil penelitian ini, ditemukan bahwa salah satu faktor adanya paham radikalisme pada anak mudah berkembang adalah metode belajar yang kurang efektif yang lebih mengedepankan konsep ceramah dibanding dengan konsep gambar yang diiringi oleh ilustrasi dari sebuah cerita. Sehingga hasil penelitian ini menunjukan bahwa, media gambar pancasila yang diajarkan pada anak usia dini, dapat melatih kepekaan sosial, dan pemahaman ideologi yang lebih kuat. Kesimpulan dari penelitian ini, anak adalah individu yang mudah tersugesti akan Sesuatu apa yang dilihat dan didengar. Oleh karena itu metode gambar Pancasila merupakan media pertama yang akan menguatkan pemahaman ideologi bagi anak usia dini.
Analisis Kualitatif Faktor Penghambat Ekspor Jagung di Era New Normal (Studi Kasus Pt. Segar Pangan Sejahtera Kabupaten Gorontalo)
Sofyan Alhadar;
Kurniadi K. Hasan;
Yayan Sahi;
Rio Fandries Monoaarfa;
Suwartin Rahman
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 2 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/innovative.v3i2.1048
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap faktor yang membatasi aktivitas ekspor jagung PT. Pangan Sejahtera Kab. Gorontalo di Era New Normal. Metode penelitian yang digunakan yaitu analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dampak signifikan pandemi Covid-19 sebagai faktor utama pembatasan ekspor jagung. Selain pandemi, kebijakan pemerintah terkait larangan ekspor dan upaya menjaga ketahanan pangan turut berkontribusi pada terhambatnya aktivitas ekspor jagung. Penelitian ini juga menemukan bahwa pembatasan pergerakan mengakibatkan penurunan permintaan jagung yang dialami oleh PT. Pangan Sejahtera. Selanjutnya, penelitian ini mengungkapkan bahwa ketidakpastian dan perubahan situasi yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19 menjadi hambatan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan terkait aktivitas ekspor. PT. Pangan Sejahtera menghadapi tantangan dalam menyesuaikan diri dengan perubahan situasi yang tidak stabil. Dengan demikian, kesimpulan penelitian ini adalah bahwa terhambatnya aktivitas ekspor jagung PT. Pangan Sejahtera Kab. Gorontalo di tahun 2021 secara signifikan dipengaruhi oleh pandemi Covid-19. Namun, faktor-faktor lain seperti kebijakan pemerintah dan ketidakpastian situasi juga berperan dalam membatasi ekspor jagung perusahaan
Criminological Review Of Commercial Sex Workers Regarding The Misuse Of Michat And Prevention Efforts In The City Of Gorontalo
Yayan Sahi;
Sukarman Kamuli;
Lucyane Djaafar
Jurnal Kewarganegaraan Vol 7 No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31316/jk.v7i1.5210
Abstract This research aims to examine the criminological aspects of commercial sex workers regarding the misuse of MiChat and prevention efforts in Gorontalo City. The research method used is qualitative with a case study approach. The research was conducted in hotels and lodging areas in Gorontalo City. The study involved 4 Commercial Sex Workers, 1 community leader, 1 representative from the PPA unit of Gorontalo City Police, and 1 representative from the Head of the Integrated Service Unit for Women and Children Empowerment of Gorontalo City as informants. The results of the study show that: (1) Women's motives for becoming commercial sex workers in Gorontalo City are driven by economic reasons, friends, boyfriends, and husbands; (2) Commercial sex workers use the MiChat application due to the availability of a wide range of customers using their services; (3) Public reaction to the presence of commercial sex workers in Gorontalo City causes anxiety among the local community; (4) Prevention efforts by the police and the Integrated Service Unit for Women and Children Empowerment of Gorontalo City in dealing with online prostitution cases still face various obstacles and have not been implemented to their fullest potential. The conclusion of this research is that in the context of criminology, the behavior of commercial sex workers who misuse the MiChat application is driven by economic and social motives. Keywords: Criminology, Commercial Sex Workers in Gorontalo City, MiChat Application.
Implikasi Konflik Partai Politik Terhadap Paradigma Pemilih Pemula Menjelang Pemilu 2024: Studi Pada Mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo
Sukarman Kamuli*;
Sainudin Latare;
Yayan Sahi
JIM: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah Vol 8, No 3 (2023): Juni, socio-economics, community law, cultural history and social issues
Publisher : Universitas Syiah Kuala
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24815/jimps.v8i3.26413
Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis implikasi konflik partai politik terhadap paradigma pemilih pemula (Mahasiswa UNG) menjelang pemilu 2024, yang diamati dari dua aspek, yaitu aspek kognitif dan aspek afektif. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode survei sebagai alat pengumpulan data. Hasil temuan menunjukkan bahwa konflik partai politik berdampak signifikan terhadap pandangan dan sikap pemilih pemula dalam memahami dan merespons proses politik. Dalam aspek paradigma kognitif, hasil survei mengungkapkan sebanyak 48% pemilih pemula tetap aktif mengikuti perkembangan politik meskipun partai politik mengalami konflik. Namun, di sisi lain, sebanyak 48% pemilih pemula kehilangan minat dalam mengikuti perkembangan partai politik karena dipengaruhi oleh konflik yang terjadi dalam partai politik itu sendiri. Sejumlah kecil responden (3,7%) tidak memberikan tanggapan terkait pandangan mereka. Hasil ini mengindikasikan adanya variasi pandangan dan tingkat keterlibatan pemilih pemula dalam menghadapi konflik partai politik. Sementara itu, dari aspek paradigma afektif, hasil survei menunjukkan bahwa sekitar 63% pemilih pemula dari mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo (UNG) kehilangan minat terhadap partai politik akibat dari adanya konflik partai politik. Meskipun begitu, sebanyak 22% pemilih pemula masih menunjukkan minat terhadap partai politik, sementara 15% sisanya tidak memberikan jawaban terkait sikap mereka. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa konflik partai politik memiliki dampak yang signifikan terhadap paradigma pemilih pemula dalam aspek kognitif dan afektif. Oleh karena itu, langkah-langkah perbaikan dan pendidikan politik di kalangan pemilih pemula perlu dilakukan untuk memastikan partisipasi politik yang lebih aktif dan kesadaran politik yang lebih baik di masa depan.