Nickson J. Kawung, Nickson J.
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Kandungan Arsen (As), Berbentuk Suspensi dan Terlarut, di Perairan Teluk Manado Lasut, Henry E.; Kawung, Nickson J.; Lasut, Markus T.
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 4, No 1 (2016): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.4.1.2016.12220

Abstract

Penelitian tentang kandungan arsen (As) di Perairan Teluk Manado dan sekitarnya telah dilakukan dengan tujuan untuk: 1) mengukur kandungan As yang terdapat dalam kolom air Teluk Manado, baik berbentuk suspensi maupun terlarut; 2) mengevaluasi kandungan As yang berasal dari Sungai Bailang dan S. Tondano yang masuk ke Perairan Teluk Manado, dan mengevaluasi perbedaan kandungan As antara kedua sungai tersebut; 3) menilai status pencemaran As di Perairan Teluk Manado berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) kandungan As dalam kolom air Perairan Teluk Manado sebesar < 0,0005 ppm; 2) konsentrasi As dalam kolom air yang masuk ke Perairan Teluk Manado sebesar < 0,0005 ppm untuk kedua bentuk As dari S. Bailang; 0,0012 ppm As bentuk suspensi dan 0,0011 ppm As bentuk terlarut dari S. Tondano; 3) status pencemaran As Perairan Teluk Manado masih dalam kondisi “aman”.
Analysis of Carotenoid Pigment Types in the Carapace of the Male Crab Grapsus albolinetaus Latreille in Milbert 1812 Mokoginta, Fatika Sari; Paransa, Darus Saadah Johanis; Kemer, Kurnati; Paulus, James J. H.; Kawung, Nickson J.; Manoppo, Henky
Jurnal Ilmiah Platax Vol. 9 No. 1 (2021): ISSUE JANUARY - JUNE 2021
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jip.9.1.2021.34421

Abstract

Carotenoid pigments have various colors such as yellow, orange, or red-orange. One of the carotenoid pigment sources is Crab G. albolineatus Latreille in Milbert 1812. Column chromatography separation technique was used to determine the metabolism of carotenoid pigments in the crab G. albolineatus latreille in Milbert 1812. This CC separation used hexane and acetone as the developer solution (70:30). The developer solution as known as the mobile phase is semipolar, while the stationary phase is silica powder G60. Therefore, it formed two metabolic pathways. The male G. albolineatus crab used in this study was on the D3 molting stage which had a concentration of 36.37 g/g dry residue and 4.72 g content. The types of pigments identified are: β – karoten, Zeaxanthin, lutein, β – kriptoxanthin dan Astaxanthin.Keywords: Carotenoid Pigments; G. albolineatus; Column Chromatography; MoltingAbstrakPigmen karotenoid memiliki berbagai warna seperti kuning, oranye, atau merah oranye. Salah satu sumber pigmen karotenoid adalah pada karapas kepiting G. albolineatus Latreille in Milbert 1812. Untuk mengetahui metabolisme jenis pigmen karotenoid pada kepiting Grapsus albolineatus latreille in Milbert 1812 yaitu menggunakan pemisahan kromatografi Kolom. Pemisahan KK ini menggunakan larutan pengembang heksan dan aseton (70:30). Larutan pengembang merupakan fase gerak yang bersifat semipolar dan fase diamnya menggunakan bubuk silika G60. Terbentuk dua  jalur metabolisme. Kepiting G. albolineatus jantan yang digunakan pada penelitian berada di stadium molting D3 dengan konsentrasi sebesar 36,37 µg/g berat residu kering dan kandungan 4,72 µg. Jenis pigmen yang teridentifikasi yaitu : β – karoten, Zeaxanthin, lutein, β – kriptoxanthin dan Astaxanthin.Kata kunci: Pigmen; Karotenoid; G. albolineatus; Kromatofrafi Kolom; Molting
Analysis Of Types Of Carotenoid Pigments In Crab Sesarmops sp From Manado By Coast Adrian, Melinda Margareta; Paransa, Darus S. J; Paulus, James J. H; Kawung, Nickson J.; Bara, Robert A.; Kepel, Rene Ch.
Jurnal Ilmiah Platax Vol. 9 No. 2 (2021): ISSUE JULY-DECEMBER 2021
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jip.9.2.2021.35127

Abstract

Carotenoid pigments are a group of pigments that are yellow, orange, and red-orange in color. Pigments are natural dyes found in plants and animals, extracts of carotenoid pigments can be separated by chromatographic methods where the common chromatographic methods in determining the type of pigment are Column Chromatography (CC) and Thin Layer Chromatography (TLC). The purpose of this study was to determine the types of pigments contained in the carapace extract of the male crab Sesarmops sp. The Sesarmops sp crab has a brown dorsal carapace with blackish-brown leg spots known as mangrove crabs. Crabs in the Sesarmidae family have a carapace formation and wide legs, do not have swimming legs, and have a pair of claws that are faded purple, the presence of these colors can be identified as containing carotenoid pigments. The results of this study obtained the content of carotenoid pigment 25.2 g/gr and the value of the concentration of carotenoid pigment in the male crab extract Sesarmops sp 10.99 g. The results of the separation of the total pigment extract using column chromatography obtained the types of pigments -carotene, Ekinenon, Zeaxanthin, and Astaxanthin. Keywords: Column Chromatography (CC); Carotenoids; Sesarmops sp                                                                       AbstrakPigmen karotenoid adalah sekelompok pigmen yang berwarna kuning, oranye dan merah oranye. Pigmen adalah zat warna alami yang terdapat pada tumbuhan  dan hewan, ekstrak pigmen karotenoid dapat dipisahkan dengan metode kromatografi yang dimana metode kromatografi umum dalam menentukan jenis pigmen adalah Kromatografi Kolom (KK) dan Kromatografi Lapis Tipis (KLT). Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui jenis-jenis pigmen apa saja yang terdapar pada ekstrak karapas kepiting jantan Sesarmops sp. Kepiting Sesarmops sp memiliki karapas dorsal bewarna coklat dengan bintik kaki coklat kehitaman yang dikenal sebagai kepiting mangrove. Kepiting dalam keluarga sesarmidae memiliki bentukan karapas dan kaki yang lebar tidak memiliki kaki renang serta memiliki sepasang capit berwarna ungu pudar, adanya warna tersebut kepiting dapat diidentikasikan mengandung jenis pigmen karotenoid.  Dari hasil penelitian ini mendapatkan kandungan pigmen karotenoid 25,2 dan nilai konsentrasi pigmen karotenoid pada ekstrak kepiting jantan Sesarmops sp 10,99 . Hasil pemisahan dari ekstrak pigmen total menggunakan kromatografi kolom didapatkan jenis pigmen β-karoten, Ekinenon, Zeaxantin dan Astaxantin
Application of chlorophyll in carrageenan from algae Kappaphycus alvarezii (Doty) Doty 1996 Kurniawan, Budi; Mantiri, Desy M. H.; Kemer, Kurniati; Rompas, Rizald M.; Kawung, Nickson J.; Mudeng, Joppy D.
Jurnal Ilmiah Platax Vol. 10 No. 2 (2022): ISSUE JULY-DECEMBER 2022
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jip.v10i2.41935

Abstract

The aim of this study is to determine the effect of NaOH and KOH on carrageenan. The addition of natural dyes was carried out with different concentrations of carrageenan and the value of viscosity and gel strength of the algae Kappaphycus alvarezii to a mixture of natural dyes. The samples of algae were taken from the cultivation area in Belang waters, Southeast Minahasa Regency. The results of this study on the addition of natural dyes in refined carrageenan have succeeded in giving a green color and did not affect the viscosity and gel strength of the carrageenan gel when compared to the control (without treatment). The viscosity value of carrageenan with 4% NaOH concentration was 53.34-53.69 cP and KOH concentration was 49.55-50.03 cP. The gel strength value at 4% NaOH concentration was 74.11-74.89 mm/g/sec, while at 5% KOH concentration it was 84.22-84.89 mm/g/sec. The viscosity and gel strength still meet standards set by the Food Agriculture Organization (FAO).Keywords: Carrageenan, natural dye, Kappaphycus alvarezii, viscosity, gel strengthAbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh NaOH dan KOH terhadap karagenan. Pada penelitian ini dilakukan penambahan pewarna alami dengan konsentrasi yang berbeda terhadap refined carrageenan dan nilai viskositas serta kekuatan gel karagenan dari alga Kappaphycus alvarezii terhadap campuran pewarna alami. Sampel alga diambil dari area budidaya di Perairan Belang, Kabupaten Minahasa Tenggara. Hasil penelitian tentang penambahan pewarna alami pada refined carrrageenan telah berhasil memberikan warna hijau dan tidak mempengaruhi viskositas serta kekuatan gel karagenan jika dibandingkan dengan kontrol (tanpa perlakuan). Nilai viskositas karagenan dengan konsentrasi NaOH 4% adalah 53,34 – 53,69 cP dan konsentrasi KOH 5% sebesar 49,55 – 50,03 cP. Nilai kekuatan gel pada konsentrasi NaOH 4% sebesar 74,11-74,89 mm/g/det, sedangkan pada konsentrasi KOH 5% diperoleh 84,22-84,89 mm/g/det. Viskositas dan kekuatan gel tersebut masih memenuhi standar yang ditetapkan oleh Food Agriiculture Organization (FAO).Kata kunci: Karagenan, pewarna alami, Kappaphycus alvarezii, viskositas, kekuatan gel
Blister Pearl Formation in Abalone, Haliotis varia Using Anestesia Gulo, Puji Eli Arnita; Mamangkey, Noldy Gustaf Frans; Ompi, Medy; Manembu, Indri Shelovita Manembu; Kawung, Nickson J.; Ginting, Elvy Like; Angkouw, Esther D.
Jurnal Ilmiah Platax Vol. 13 No. 1 (2025): ISSUE JANUARY-JUNE 2025
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jip.v13i1.60568

Abstract

Abalone pearl farming has significant potential to improve the livelihoods of coastal communities. This study aimed to measure early pearl blister layer thickness and analyze mortality in Haliotis varia following nucleus insertion. A four-month experimental study was conducted in Pulisan, North Sulawesi, Indonesia. Forty abalones underwent nucleus insertion using quick-drying adhesive after being anesthetized with benzocaine (1200 mg/L). Samples were collected monthly for two months to measure pearl layer thickness. Results showed that the average pearl layer thickness increased from 0.093 mm in the first month to 0.145 mm in the second month. However, mortality was highest in the treatment group (30%), followed by the control group with anesthesia (20%), and the control group without treatment (5%). This study concludes that pearl formation in H. varia is continuous but that insertion and anesthesia procedures stress individuals. These findings provide a foundation for developing more efficient and sustainable abalone pearl farming techniques. Keywords: Pearl, Pearl Production, Abalone, Haliotis varia, Anestesia. Abstrak Produksi mutiara abalone memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur pertumbuhan awal lapisan mutiara blister dan menganalisis mortalitas pada abalone Haliotis varia setelah proses insersi inti mutiara. Penelitian eksperimental ini dilakukan selama 4 bulan di perairan Pulisan, Sulawesi Utara. Sebanyak 40 individu abalone diinsersi inti mutiara menggunakan lem cepat kering setelah dibius dengan benzocaine (1200 mg/L). Sampel diambil setiap bulan selama dua bulan untuk mengukur ketebalan lapisan mutiara yang terbentuk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata ketebalan lapisan mutiara meningkat dari 0,093 mm pada bulan pertama menjadi 0,145 mm pada bulan kedua. Namun, mortalitas tertinggi (30%) terjadi pada kelompok perlakuan insersi, diikuti oleh kelompok kontrol dengan perlakuan anestesi (20%) dan kelompok kontrol tanpa perlakuan (5%). Studi ini menyimpulkan bahwa proses pembentukan mutiara pada H. varia berlangsung terus-menerus, namun prosedur insersi dan anestesi memberikan tekanan pada individu abalone. Penelitian ini memberikan dasar penting untuk pengembangan teknik produksi mutiara abalone yang lebih efisien dan berkelanjutan. Kata kunci: Mutiara, Produksi Mutiara, Abalone, Haliotis varia, Anestesi.