Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Formulasi Sediaan Semisolid Kosmetika Dekoratif Bibir dengan Ekstrak Daun Miana (Plectranthus scutellarioides) sebagai Pewarna Alami Menggunakan Basis Salep Emulsi: Semi Solid Formulation Lips Decorative Cosmetics with Miana Leaf Extract (Plectranthus scutellarioides) as Natural Dye Using the Emulsion Ointment Base Fritlyanti Mappapa; Abdul Rahim; Mirhansyah Ardana; Rolan Rusli
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 6 No. 2 (2024): J. Sains Kes.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/jsk.v6i2.1765

Abstract

Miana leaves (Plectranthus scutellarioides) are one of the plants that have high levels of anthocyanin pigments, so miana leaves have the potential to be used as a natural dye. Lip color is a cosmetic preparation that is used to color the lips with an artistic touch so that it can improve the aesthetics of facial make-up. This research aims to determine the formula for lip color preparations based on emulsion ointment in various concentrations and to determine the physical characteristics of miana leaf extract lip color preparations. This research method was carried out using an extraction process, making lip color preparations using an emulsion ointment base with concentrations of (F1) 5%, (F2) 10%, and (F3) 15%. Apart from that, physical testing of the preparation (organoleptic test, homogeneity, pH, viscosity, spreadability and stickiness), physical stability test of the preparation (freezethaw method) for 24 days, and testing of the acceptability of the preparation (hedonic test method). The results of miana leaf extract lip color preparations produce successive colors of pink, red and dark red. The physical characteristics are that the three preparations produce a semi-solid consistency, have a distinctive rose aroma, are homogeneous, and show pH, viscosity, spreadability and stickiness that meet the range of values ??required pharmaceutically. Apart from that, stability has been met. The acceptability test results showed that the preparation was acceptable for panelists aged 17-23 years.   Keywords:          Miana leaves (Plectranthus scutellarioides), lip coloring, natural dyes   Abstrak Daun miana (Plectranthus scutellarioides) merupakan salah satu tanaman yang memiliki kadar pigmen antosianin yang tinggi sehingga daun miana dapat berpotensi sebagai bahan pewarna alami. Pewarna bibir merupakan sediaan kosmetika yang digunakan untuk mewarnai bibir dengan sentuhan artistic sehingga dapat meningkatkan estetika dalam tata rias wajah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formula sediaan pewarna bibir dengan basis salep emulsi dalam berbagai konsentrasi serta mengetahui karakteristik fisik sediaan pewarna bibir ekstrak daun miana. Metode penelitian ini dilakukan dengan proses ekstraksi, pembuatan sediaan pewarna bibir menggunakan basis salep emulsi dengan konsentrasi (F1) 5%, (F2) 10%, dan (F3) 15%. Selain itu, pengujian fisik sediaan (uji organoleptik, homogenitas, pH, viskositas, daya sebar, dan daya lekat), uji stabilitas fisik sediaan (metode freezethaw) selama 24 hari, dan pengujian aseptabilitas sediaan (metode uji hedonik). Hasil sediaan pewarna bibir ekstrak daun miana menghasilkan warna berturut-turut merah muda, merah, dan merah tua. Karakteristik fisik yaitu ketiga sediaan menghasilkan konsistensi semipadat, beraroma khas mawar, homogen, serta menunjukkan pH, viskositas, daya sebar, dan daya lekat yang memenuhi rentang nilai yang dipersyaratkan secara farmasetika. Selain itu, kestabilan telah memenuhi. Hasil uji aseptabilitas menunjukkan sediaan dapat diterima oleh panelis usia 17-23 tahun.   Kata Kunci:         Daun miana (Plectranthus scutellarioides), pewarna bibir, pewarna alami
Analisis Data Transaksi Penjualan Obat di Apotek X Samarinda Menggunakan Algoritma Apriori dan FP-Growth Berbasis Association Rule Mining: Analysis of Drug Sales Transaction Data at Pharmacy X Samarinda Using Apriori and FP-Growth Algorithms Based on Association Rule Mining Wiwit Pura Nurmayanti; Siti Hadijah Hasanah; Abdul Rahim
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 6 No. 3 (2024): J. Sains Kes.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/jsk.v6i3.2353

Abstract

Association Rule Mining is a data mining technique that is used to search for a group of items that often appear together in an event and is often analogous to a market basket. Algorithms in the association rule include apriori and frequent pattern growth (fp-growth). We can apply these two algorithms in various fields, one of which is in the pharmaceutical sector, namely related to drug sales transactions in pharmacies. The aim of this research is to see a picture of drug sales transactions at Pharmacy X, Samarinda City, and to find out the best algorithm for determining drug sales transaction patterns at the pharmacy. Based on the results of the analysis, information was obtained that out of 100 drug sales transactions at Pharmacy The product that consumers purchased the most was the ChargeR type of medicine, namely 7 transactions and the one that was purchased the least was Grape Tempra Syrup 60 ml which was purchased in only 1 transaction, and seen from the higher support and confidence values, the fp-growth algorithm could produce rules better to the apriori algorithm. Keywords:          association rule, fp-growth algorithm, apriori algorithm, pharmacies   Abstrak Association Rule Mining merupakan teknik data mining untuk menemukan aturan asosiasi antara suatu kombinasi item. Algoritma dalam Association Rule dapat diterapkan diberbagai bidang, salah satunya adalah bidang farmasi terkait transaksi penjualan obat di Apotek, adapun algoritma tersebut adalah Apriori dan Frequent pattern Growth (Fp-Growth). Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat gambaran transaksi penjualan obat di Apotek X Kota Samarinda, dan mengetahui algoritma terbaik dalam menentukan pola transaksi penjualan obat di apotek tersebut. Berdasarkan hasil analisis diperoleh informasi bahwa dari 100 transaksi penjualan obat di Apotek X kota Samarinda, obat yang paling banyak terjual dalam 1 transaksi terdapat pada transaksi ke 41 dengan jenis obat sebanyak 17 jenis. Produk yang paling banyak dibeli konsumen adalah jenis obat ChargeR yaitu sebanyak 7 transaksi dan yang paling sedikit dibeli adalah Sirup Tempra Anggur 60 ml yang dibeli hanya dalam 1 transaksi, dan dilihat dari nilai support dan confident yang lebih tinggi algoritma fp-growth mampu menghasilkan aturan algoritma yang lebih baik dibandingkan dengan algoritma apriori. Kata Kunci:         association rule, apriori, frequent pattern growth, apotek