Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMERTAHANAN BAHASA BALI DI DESA AMERTHA BUANA KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW Dewa Gede Arisudana; Djeinnie Imbang; Isnawati Lydia Wantasen
Kadera Bahasa Vol 14, No 1 (2022): KABA Vol 14 No. 1
Publisher : Balai Bahasa Sulawesi Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47541/kaba.v14i1.237

Abstract

Bercampurnya berbagai macam suku di lokasi transmigrasi berakibat terjadinya kontak bahasa di lokasi transmigrasi. Berbagai macam suku dan budaya itulah yang menyebabkan masyarakat transmigrasi di Kotamobagu dalam kesehariannya dapat berkomunikasi menggunakan bahasa campuran seperti bahasa Bali yang sudah bercampur dengan bahasa Indonesia dan bahasa Bali bercampur dengan Bahasa Bolaang Mongondow. Adanya pencampuran bahasa itulah yang menyebabkan masyarakat Bali yang berada di lokasi transmigrasi menggunakan bahasa yang ada lokasi transmigrasi sehingga menyebabkan terjadinya pergeseran bahasa. Tujuan penelitian ini ialah mengidentifikasi, mengklasifikasi dan menjelaskan pengaruh karakteristik identitas sosial dan sikap terhadap pemertahanan bahasa Bali di Desa Amerta Buana Kabupaten Bolaang Mongondow. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian ini sudah di mulai dari bulan Oktober 2020 hingga bulan Mei 2021. Tempat penelitian dilaksanakan di Desa Amertha Buana Kabupaten Bolaang Mongondow. Pengumpulan data primer dalam penelitian ini melalui pengisian kuesioner tentang kosakata Swadesh yang berjumlah 200 kata. Data dipaparkan dalam bentuk kualitatif sebagaimana data diperoleh. Karakteristik identitas sosial dan sikap yang berpengaruh terhadap pemertahanan bahasa Bali adalah jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan dan sikap informan.Kata Kunci: Pemertahanan Bahasa Bali, Karakteristik Identitas Sosial, Sika
The Meaning of Mekakauhe Language in the Marriage Customs of the Sangihe Tribe: Makna Bahasa Mekakauhe Dalam Adat Perkawinan Suku Sangihe Daice Daloma; Isnawati Lydia Wantasen; Ivan Robert Bernadus Kaunang; Dwianita Conny Palar
Santhet: (Jurnal Sejarah, Pendidikan Dan Humaniora) Vol 8 No 2 (2024): SANTHET: (JURNAL SEJARAH, PENDIDIKAN DAN HUMANIORA) 
Publisher : Proram studi pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universaitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/santhet.v8i2.4526

Abstract

The regional language in the traditional marriage of the Sangihe tribe is an integral part of the cultural heritage of this tribe in Indonesia. This language reflects the values, norms, and traditions that are deeply rooted in the marriage process of the Sangihe tribe. In this study, the researcher explored the important role of traditional languages in Sangihe wedding ceremonies, this study shows that the regional language of Sangihe weddings has an important role in guiding and celebrating the marriage process. The language includes unique phrases, prayers, and speaking procedures that honor traditions and ancestors. The role of this language in maintaining family unity, respect for ancestors, and social responsibility is very important. However, in the face of changing times and global influences, the traditional language of Sangihe weddings faces the risk of declining use. Efforts to preserve and maintain this regional language are becoming increasingly important to connect the younger generation with their cultural roots.