Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

SOCIAL CONSTRUCTION FANDOM AS CULTURAL INDUSTRY MARKETING: CASE STUDY OF JKT 48 FAN GROUP Mulyana, Ahmad; Briandana, Rizki; Ningrum, Dwi Anggraini Puspa
INTERNATIONAL RESEARCH JOURNAL OF BUSINESS STUDIES Vol 12, No 3 (2019): December 2019 - March 2020
Publisher : Universitas Prasetiya Mulya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (106.92 KB)

Abstract

Not a few people who have a deep interest in a cultural product such as music, then identify themselves as a fan. This reality is one of the popular culture products which is quite popular with a group of JKT 48 fans. This study uses a case study method with the aim of analyzing the social construction of marketing of the JKT48 fandom group in the context of the cultural industry context. The results show that the social construction of fandom is formed on the same interest in a cultural form. The presence of JKT48 in the study of pop music culture gives a new color in forming a subculture about the concept of how to become a fan as well as a consumer of popular culture. This relates to the marketing of culture as a form of the cultural industry as a contribution to cultural production.
PENYULUHAN CERDAS MENGGUNAKAN MEDIA SOSIAL BAGI SISWA/I SMK YADIKA 11 BEKASI Ahmad Mulyana
Jurnal Abdi Masyarakat (JAM) Vol 2, No 1 (2016): JAM (Jurnal Abdi Masyarakat) - September
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.248 KB) | DOI: 10.22441/jam.2016.v2.i1.001

Abstract

Berkomunikasi melalui media sosial saat ini sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Bahkan frekuensi melakukan kegiatan ini lebih dominan dibanding dengan aktivitas lainnya. Kepopuleran internet menandai sebuah revolusi baru dalam dunia komunikasi. Internet memungkinkan hampir semua orang di belahan dunia mana pun untuk saling berkomunikasi dengan cepat dan mudah. Berbagai bentuk komunikasi mediasi dengan internet secara berantai menyebabkan tumbuhnya suatu masyarakat baru. Secara revolusioner, lahir masyarakat berbasis internet yang disebut komunitas cyber atau masyarakat virtual. Dalam bahasa Indonesia komunitas ini disebut komunitas maya. Komunitas maya cenderung menjadi pilihan dan dimanfaatkan sebagai sarana sosialisasi dan aktualisasi diri. Dalam keadaan seperti dijelaskan di atas, penulis menilai perlu adanya pengarahan melalui penyuluhan kepada para remaja khususnya tentang penggunaan media sosial yang bijak. Agar media sosial tetap bisa dimanfaatkan secara positif dan bijak, sehingga tidak menjadi hal yang sia-sia apalagi berdampak negatif.
Kepemimpinan efektif melalui kompetensi komunikasi di Media Nusantara Citra Group Ahmad Mulyana; Farid Hamid; Suraya Mansur; Susilawati Susilawati
Jurnal Kajian Komunikasi Vol 7, No 2 (2019): December 2019
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.291 KB) | DOI: 10.24198/jkk.v7i2.23853

Abstract

Keberhasilan komunikasi dalam organisasi sangat bergantung pada kemampuan komunikasi pemimpinnya. Terkait dengan hal itu, penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh core communication skills, managerial communication skills, dan corporate communication skills yang dilakukan oleh Hary Tanoesoedibjo di Media Nusantara Citra Group (MNC Group) terhadap komunikasi kepemimpinan. Dasar pemikiran penelitian ini adalah perspektif struktural fungsional. Metode penelitian yang digunakan adalah survei dengan populasinya adalah karyawan tetap MNC Group mulai manajer ke atas, berjumlah 1088 orang. Jumlah sampel dihitung dengan rumus Taro Yamane didapat hasil sebanyak 100 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan probability sampling dengan teknik simple random sampling. Teknik analisis data dengan product moment Pearson dan melakukan analisis uji hipotesis dengan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukan ketiga variabel independen yaitu core communication skills, managerial communication skills, dan corporate communication skills secara parsial maupun simultan memengaruhi effective leadership communication, karena indikator-indikator dalam ketiga variabel independen dapat mendukung terjadinya komunikasi internal perusahaan secara efektif. Simpulannya, tanpa memenuhi indikator-indikator dalam communication skills, maka seorang pemimpin akan cenderung gagal dalam melakukan komunikasi secara internal dalam perusahaan, baik dengan jajaran direksi atau komisaris maupun para pegawai secara keseluruhan. Kesemua indikator dalam penelitian ini, setelah disesuaikan dengan visi, misi, program dan kondisi perusahaan, disarankan untuk dijadikan sebagai standar keterampilan yang harus dimiliki oleh Chairman MNC terutama di masa depan.
MANAJEMEN RANTAI PASOK: IMPLEMENTASI DAN EFEKTIVITAS MEDIA SOSIAL DALAM PENGELOLAAN BISNIS RADIO (Studi pada Radio 89.6FM IRadio Jakarta) Ahmad Mulyana
MIX: JURNAL ILMIAH MANAJEMEN Vol 9, No 3 (2019): MIX: Jurnal Ilmiah Manajemen
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (620.274 KB) | DOI: 10.22441/mix.2019.v9i3.008

Abstract

The sustainability of industrial business depends on the ability of organizations to manage the needs and desires of consumers so that the products produced become part of consumer life. The radio broadcast industry in the era of digital technology is threatened no longer able to meet the needs of its listeners because social media has changed the behavior of audiences in consuming radio media. on that basis the radio broadcast industry must adapt to managing radio broadcasts by synergizing the behavior of the use of digital media with radio characters that are personal to the audience so that the radio broadcast industry continues to survive. The purpose of this study was to determine the management of social media and identify the added value it generates to maintain the business continuity of radio broadcast programs, especially Iradio 89.6 FM. The related concept is digital media management, product added value for business continuity. The research method used is a case study with a qualitative approach with the support of data triangulation so that the analysis can meet the validity aspects of the data. The results showed that the management was carried out with a strategy to build emotional bounding audiences through social media by synergizing digital technology with broadcast radio-based programming content. This helps the business continuity of IRadio 89.6 FM significantly. The existence of digital media for the radio industry is as a complement rather than as a competitor and digital media makes radio easier to access from various areas
Airport Company Leadership Communication Style as A Coach in the Era of Change Ahmad Mulyana; Ricko Sugyanto
INTERNATIONAL RESEARCH JOURNAL OF BUSINESS STUDIES Vol 14, No 3 (2021): December 2021 - March 2022
Publisher : Universitas Prasetiya Mulya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21632/irjbs.14.3.245-255

Abstract

This article describes an adaptation of the leadership communication style in the pandemic era to maintain business continuity. The analysis uses the theory of change, organizational communication, and leadership. The method used is a case study with a qualitative approach where data mining is carried out through in-depth interviews, observation, and documentation. The study results concluded that the leadership style applied as a communication pattern as a coach with employees to maintain business continuity. Through this pattern, the nature of the partnership with employees is well established. This research has implications for efforts to prioritize the leader’s communication competence as Coach leadership style in implementing changes during the Covid-19 pandemic. The study results show that the role of the leader as a Coach can raise employee awareness to understand and accept changing conditions and have a commitment to take actions that can maintain the company’s business continuity. https://doi.org/10.21632/irjbs.14.3.245-255
REPRESENTASI GAYA HIDUP PRIA METROSEXUAL DI MAJALAH PRIA IBUKOTA Ahmad Mulyana
Jurnal Visi Komunikasi Vol 13, No 1 (2014): May 2014
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.375 KB) | DOI: 10.22441/visikom.v13i1.370

Abstract

Abstrak, Munculnya majalah mode dan gaya hidup trans-nasional untuk pria menawarkangaya hidup yang mengusung nilai-nilai konsumtif. Ditinjau dari isi, majalah-majalah priatersebut sekarang ini tidak ada bedanya dengan majalah wanita. Lelaki modern dipersuasiuntuk peduli terhadap kesempurnaan setiap jengkal tubuhnya. Para lelaki diarahkan untukmendisiplinkan diri dalam perawatan tubuh seperti halnya perempuan. Majalah priamengkonstruksi perilaku feminine bagi para lelaki sebagai keseharian gaya hidup mereka.Gaya hidup seperti ini disebut metrosexual. Lelaki metrosexual biasanya adalah orang yangmemiliki karir yang cerah, kondisi finansial yang baik, dan sangat perhatian terhadappenampilan diri. Media menjadi dinamisator bagi berkembangnya suatu gaya hidup yangberdiri di atas kesadaran palsu. Dengan asumsi tersebut maka penulis meneliti apakah yangtersembunyi dalam teks itu memang kepalsuan. Penelitian ini dilakukan terhadap tiga majalahtrans-nasional khusus pria yang beredar di Jakarta yaitu Majalah Men‟s Health, Men Fitness,dan Best Life. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis isikualitatif dan analisis semiotic menjadi pilihan. Hasil penelitian dapat dikemukakan pertama,representasi di tiga majalah tersebut adalah representasi pendekatan konstruktivis. Maknadikonstruksikan lewat sistem bahasa dalam rangka mengidentifikasi citra tentang gaya hidup.Melalui prosesual sosial teks secara alamiah meneguhkan nilai-nilai budaya popular dankonsumerisme. Kedua, pencitraan sosok pria metroseksual dilihat dari penampilan gayahidup metroseksual bukanlah produk alamiah, tetapi suatu produk sosial.
PERAN RADIO KOMUNITAS PEKKA JAYA DALAM PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DI SUBANG JAWA BARAT Farid Hamid; Ahmad Mulyana; Emilia Bassar
Jurnal Visi Komunikasi Vol 15, No 1 (2016): May 2016
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (607.682 KB) | DOI: 10.22441/visikom.v15i1.1685

Abstract

Community radio is an alternative media channel for a community that does not get voice in the mainstream media. The purpose of this research is to know the role of Pekka Jaya community radio in Subang West Java in empowering women. The results showed that the presence of Pekka Jaya Subang Community Radio represented women's struggle against gender injustice. This radio plays a role in women's empowerment. Radio management is given entirely to women. This makes women learn independently in making decisions. At the same time also increase the capacity of women themselves. Pekka Jaya community radio in all the contents of the program is always oriented in the empowerment of women. By presenting specific topics about women, providing information and enriching women's insights.Community radio is an alternative media channel for a community that does not get voice in the mainstream media. The purpose of this research is to know the role of Pekka Jaya community radio in Subang West Java in empowering women. The results showed that the presence of Pekka Jaya Subang Community Radio represented women's struggle against gender injustice. This radio plays a role in women's empowerment. Radio management is given entirely to women. This makes women learn independently in making decisions. At the same time also increase the capacity of women themselves. Pekka Jaya community radio in all the contents of the program is always oriented in the empowerment of women. By presenting specific topics about women, providing information and enriching women's insights.Community radio is an alternative media channel for a community that does not get voice in the mainstream media. The purpose of this research is to know the role of Pekka Jaya community radio in Subang West Java in empowering women. The results showed that the presence of Pekka Jaya Subang Community Radio represented women's struggle against gender injustice. This radio plays a role in women's empowerment. Radio management is given entirely to women. This makes women learn independently in making decisions. At the same time also increase the capacity of women themselves. Pekka Jaya community radio in all the contents of the program is always oriented in the empowerment of women. By presenting specific topics about women, providing information and enriching women's insights. Radio komunitas merupakan saluran media alternatif bagi suatu komunitas yang tidak mendapatkan suara di media arus utama. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetaahui peran radio komunitas Pekka Jaya di Subang Jawa Barat dalam memberdayakan perempuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan Radio Komunitas Pekka Jaya Subang merepresentasikan perjuangan perempuan dalam melawan ketidakadilan gender. Radio ini berperan dalam pemberdayaan perempuan. Pengelolaan radio diberikan sepenuhnya kepada perempuan. Hal ini menjadikan perempuan belajar mandiri dalam mengambil keputusan. Sekaligus juga meningkatkan kapasitas perempuan itu sendiri. Radio komunitas Pekka Jaya dalam seluruh isi programnya selalu berorientasi dalam pemberdayaan perempuan. Dengan menyajikan topik‐topik yang spesifik tentang perempuan, memberikan informasi dan memperkaya wawasan kaum perempuan.
MITOLOGI VAKSINASI PRESIDEN JOKOWI DALAM TEKS FOTO INFOGRAFIS DI DUA SITUS BERITA ONLINE Ari Cahyo Nugroho; Ahmad Mulyana; Farid Hamid Umarella
Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Communique Vol 5 No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Communique
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jikq.v5i1.123

Abstract

Seiring laju penyebaran pandemi Covid-19, pemerintah Indonesia mulai menggunakan jenis vaksin Sinovac per Januari 2021 untuk digunakan dalam program vaksninasi nasional. Akibat kontroversi penggunaan vaksin Sinovac, Presiden Jokowi bersedia tampil sebagai orang pertama yang menerima penyuntikan vaksin Sinovac. Kajian ini bertujuan menyibak makna denotatif, konotatif, dan mitos seperti apa yang sesungguhnya terkandung dalam teks foto infografis presiden dalam proses vaksinasi tahap 1 dan tahap 2 di Istana Negara. Studi ini menggunakan paradigma kritis, jenis penelitian kualitatif, metode analisis semiotik, objek kajian dua situs media online dan subjek kajian teks foto Infografis vaksinasi presiden. Studi ini menyimpulkan terdapat tanda-tanda semiotik pada teks foto infografis vaksinasi presiden: mitos ‘citra positif’ (merakyat, sederhana, informal, santai, penuh perhatian, melayani, inklusif, humble, toleran, dan akomodatif) sekaligus penonjolan posisi presiden sebagai aktor utama yang melatari seluruh narasi teks foto infografis.
REPRESENTATION OF INFLUENCER IDENTITY ON SOCIAL MEDIA (SOCIAL SEMIOTICS ANALYSIS ON INSTAGRAM ACCOUNTS @CRISTIANO, @JUSTINBIEBER, @LEOMESSI, AND @THEROCK) Wendra Ajistyatama; Ahmad Mulyana
MediaKom : Jurnal Ilmiah Komunikasi Vol 11, No 1 (2021): Mediakom Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Social media Instagram is a popular photo and video sharing application. Through sharing images on the app, influencers can promote or endorse products, brands and services to their followers. Influencers are also required to be creative in posting photos on Instagram for the sake of the beauty of the feed on their Instagram. Their success in promoting or assessing their reputation as influencers is usually manifested through the number of “Likes” received on photos posted on Instagram accounts. The question is what kind of fashion images are likely to be well received by their followers. This study uses the work of social semiotics Kress and van Leeuwen (1999&2006) to evaluate what types of photos tend to be liked by audiences and why they are liked. The analysis involved examining five different semiotic sources (i.e. distance from which the photo was taken, participant gaze (gaze), relationship between participants in the photo, participant's clothing and clothing color), followed by a qualitative analysis of preferred photographs, taking into account the particular context of the photo. The photo is like the identity described by the influencer, and the moment is described through the photo.
ADAPTASI PRODUKSI AUDIO VIDEO DI MASA PANDEMIK COVID-19” (Studi Kasus Pada Ulang Tahun GTV Ke-18) Winyono Iman Santoso; Ahmad Mulyana
MediaKom : Jurnal Ilmiah Komunikasi Vol 12, No 1 (2022): Mediakom Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perusahaan produksi sangat bergantung kepada tingkat produksi dan program acara yang telah terkonfirmasi. Hal tersebut juga berlaku bagi program acara Ulang Tahun GTV ke-18. Bagi GTV perayaan ulang tahun bukanlah hanya sebagai ajang ceremonial semata, melainkan juga sebagai ajang unjuk gigi dan memperkuat eksistensi. Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) menjadi tantangan tersendiri dalam pelaksanaan kegiatan tersebut. Oleh karenanya, untuk tetap dapat melaksanakan program acara tersebut maka perlu dilakukan adaptasi dalam setiap tahapan produksi. Tujuan penulis dalam penelitian ini adalah untuk menganalisa bagaimana adaptasi produksi dalam pelaksanaan program acara pada masa Pandemi COVID-19, dan juga untuk menganalisis dan mengetahui strategi binsis yang dijalankan oleh GTV dalam memenuhi komitmen bisnis intern dan ekstern. Penulis menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, melalui analisis langsung terkait dengan kegiatan produksi program acara yang dilakukan dengan media baru dalam kondisi Pandemi COVID-19. Sedangkan obyek penelitian ini adalah program acara Ulang Tahun GTV ke-18. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Penulis juga menambahkan data primer berupa wawancara dengan dua narasumber dalam profesinya masing-masing sebagai penanggung jawab acara. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa GTV dapat melakukan adaptasi dengan cukup baik dengan menggunakan media komunikasi online serta menerapkan protokol kesehatan dalam setiap tahapan produksinya.