Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Neuroanestesi Indonesia

Perbandingan Luaran Klinis pada Pasien Stroke Iskemik Fase Akut dengan Satu atau Lebih Faktor Risiko Hidayat, Faqih; Gamayani, Uni; Wibisono, Yusuf; Berliana, Sobaryati; Amalia, Lisda
Jurnal Neuroanestesi Indonesia Vol 11, No 1 (2022)
Publisher : https://snacc.org/wp-content/uploads/2019/fall/Intl-news3.html

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2322.326 KB) | DOI: 10.24244/jni.v11i1.345

Abstract

Latar Belakang dan Tujuan: Stroke menurut WHO adalah terjadinya gejala penurunan fungsi neurologis secara tiba-tiba, fokal maupun global, berlangsung lebih dari 24 jam karena gangguan pasokan darah menuju ke otak. Stroke merupakan penyakit multifaktorial penyebab kematian dan disabilitas. Sebagian besar pasien stroke memiliki ? 2 faktor risiko. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan gambaran luaran klinis pada pasien stroke iskemik fase akut dengan satu atau lebih faktor risiko.Subjek dan Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif retrospektif pada pasien stroke iskemik fase akut serangan pertama di Departemen Neurologi Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung periode 20152019.Hasil: Terdapat 176 subjek pada penelitian ini, 160 pasien (90,9%) dengan lebih dari satu faktor risiko dan 16 pasien (9,1%) dengan satu jenis faktor risiko. Faktor risiko paling banyak adalah hipertensi sebanyak 147 pasien (83,5%), dislipidemia 91 pasien (51,7%) dan penyakit kardiovaskular 56 orang (31,8%). Penelitian menunjukan luaran klinis yang diukur dengan skor National Institute of Health Stroke Scale (NIHSS) keluar RS pada kelompok lebih dari satu faktor risiko lebih bervariatif dari derajat ringan hingga sangat berat. Sedangkan, pada kelompok dengan satu faktor risiko skor NIHSS cenderung ringan hingga sedang.Simpulan: Pasien dengan lebih dari satu faktor risiko memiliki luaran klinis lebih buruk dibandingan pasien dengan satu faktor risiko.Comparison of The Clinical Outcomes between Single and Multiple Risk Factors in Acute Phase Ischemic Stroke PatientsAbstractBackground and Objective: Stroke according to WHO is a sudden symptom of neurological deficit, focal or global, lasting 24 hours due to disruption of blood supply to the brain. Stroke is a multifactorial disease that causes death and disbility. Most of stroke patients have ?2 risk factors. The aim of this study was to determine the comparison of clinical outcomes between single and multiple risk factor in acute phase ischemic stroke patients.Subjects and Methods: This study was retrospective descriptive study in patient with acute phase ischemic stroke in the Neurology Department Hasan Sadikin Hospital Bandung from 2015-2019.Results: There were 176 subjects in this study, 160 patients (90.9%) with multiple risk factor and 16 patients (9.1%) with single risk factor. The most common risk factors were hypertension in 147 patients (83.5%), dyslipidemia in 91 patients (51.7%) and cardiovascular disease in 56 pasien (31.8%). The study showed that the clinical outcomes as measured by National Institute of Health Stroke Scale (NIHSS) score for hospital discharge in multiple risk factors group varied from mild to very severe. Meanwhile, single risk factor groups the score tends to be mild to moderate.Conclusion: Multiple risk factor patients had a worse clinical outcome than single risk factor patients.
Faktor-faktor yang Berperan pada Status Epileptikus Non-konvulsivus di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Trislawati, Cristina; Gunadharma, Suryani; Gamayani, Uni; Wibisono, Yusuf; Sobaryati, Sobaryati; Amalia, Lisda
Jurnal Neuroanestesi Indonesia Vol 11, No 3 (2022)
Publisher : https://snacc.org/wp-content/uploads/2019/fall/Intl-news3.html

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24244/jni.v11i3.423

Abstract

Latar Belakang dan Tujuan: Status epileptikus merupakan kasus emergensi neurologis dengan mortalitas 57%, 63% merupakan status epileptikus non-konvulsivus (SENK). Diagnosis SENK tidak mudah karena pasien tidak menunjukkan bangkitan yang jelas sehingga diperlukan pemeriksaan elektroensefalografi (EEG). Penyakit serebrovaskular, infeksi susunan saraf pusat (SSP), tumor otak, penyakit autoimmun, dan gangguan metabolik dapat mengakibatkan SENK selain itu dapat memiliki gambaran klinis menyerupai SENK. Tujuan penelitian untuk melihat faktor-faktor yang berperan pada diagnosis SENK.Subjek dan Metode: Penelitian observasional analitik potong lintang retrospektif pada 132 pasien dengan diagnosis klinis SENK di RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung selama periode Juli 2017 Juni 2020. Hasil: Dari 132 subjek dengan diagnosis klinis SENK, hanya 100 pasien yang memenuhi kriteria inklusi. Pemeriksaan EEG dilakukan pada semua pasien, sebagian besar dalam waktu 24 jam (82,4 87,9%), hanya 34 pasien yang terkonfirmasi sebagai SENK. Gangguan metabolik secara signifikan berperan pada SENK sebesar 29,4% (p=0,049). Pada pasien yang tidak terkonfirmasi SENK, penurunan kesadaran diakibatkan gangguan metabolik.Smpulan: Gangguan metabolik berperan pada kejadian SENK. Pasien dengan diagnosis klinis SENK memerlukan pemeriksaan EEG segera untuk menghindari diagnosis berlebihan
Faktor Faktor Risiko terjadinya Pneumonia pada Stroke Akut di RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung Muhafidzah, Novi Fatni; Mansur, Sobaryati; Pranggono, Emmy Hermiyanti; Wibisono, Yusuf; Juli, Cep; Gamayani, Uni; Gunadharma, Suryani; Cahyani, Aih
Jurnal Neuroanestesi Indonesia Vol 10, No 3 (2021)
Publisher : https://snacc.org/wp-content/uploads/2019/fall/Intl-news3.html

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (88.417 KB) | DOI: 10.24244/jni.v10i3.269

Abstract

Latar Belakang dan Tujuan: Pneumonia adalah komplikasi non neurologis paling sering pada stroke akut (22%) yang meningkatkan angka kematian, lama rawat inap dan biaya perawatan. Perlu dilakukan identifikasi faktor-faktor risiko terjadinya pneumonia salah satunya neurogenic pulmonary edema (NPE) agar dapat dilakukan pencegahan dan intervensi dini. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran faktor-faktor risiko terjadinya pneumonia (termasuk NPE) pada pasien stroke akut di RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung.Subjek dan Metode: Deskriptif observasional prospektif, metode consecutive sampling, periode September - Oktober 2019, mengumpulkan data primer pasien stroke akut yaitu derajat keparahan stroke, tipe, lokasi dan ukuran lesi stroke, terapi dan tindakan selama perawatan, komorbiditas (termasuk NPE). Pneumonia ditegakkan berdasarkan kriteria Centers for Disease Control and Prevention (CDC), NPE berdasarkan kriteria Davison.Hasil: 30 orang mengalami pneumonia pada pasien stroke akut (28,30%). Kejadian pneumonia, lebih sering ditemukan pada pemakaian Nasogastric Tube (NGT) (90%), disfagia (64,71%), lokasi infark Sirkulasi Anterior Total (SAT) (61,54%), ukuran infark besar (61,54%), GCS 9-12 (50%) dan NIHSS 16-20 (50%). NPE didapatkan pada 6,60% pasien stroke akut, 54,17% diantaranya menjadi pneumonia.Simpulan: Kejadian pneumonia pada pasien stroke akut lebih banyak ditemukan pada pemakaian NGT, disfagia, stroke infark lokasi SAT, ukuran infark besar, GCS lebih rendah dan derajat keparahan stroke lebih berat.Risk Factors of Pneumonia in Acute Stroke at Hasan Sadikin Hospital BandungAbstractBackground and Objective:Pneumonia is the most common non neurological complications in acute stroke (22%) that increase mortality rate, length of stay and hospitalization cost. It is necessary to identified risk factors for pneumonia including neurogenic pulmonary edema (NPE) for better prevention and early intervention. The purpose of this study is to determine risk factors of pneumonia (including NPE) in acute stroke patients at Hasan Sadikin General Hospital Bandung.Subject and Methods: Prospective observational descriptive study, consecutive sampling method, during September October 2019. Primary data collected from acute stroke patients such as stroke severity, type, location and size of stroke, treatment during hospitalizataion, comorbidities (including NPE). Pneumonia was diagnosed based on Central for Disease Control Prevention (CDC) criteria, NPE based on Davison criteria.Results: 30 patients (28.3%) with pneumonia in acute stroke patients. Pneumonia were commonly found in NGT insertion (90%), dysphagia (64,71%), total anterior circulation infarct (TACI) (61,54%), large infarct size (61,54%), GCS 9-12 (50%) and NIHSS 16-20 (50%). NPE only found in 6,60% acute stroke patients, 57,14% of them developed pneumonia.Conclusions: Pneumonia in acute stroke patients is more often found in NGT insertion, dysphagia, TACI location, large infarct size, lower GCS and more severe stroke degree.