Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

KAJIAN KERUSAKAN LINGKUNGAN FISIK AKIBAT PENAMBANGAN PASIR DAN BATU DI KECAMATAN TEMPEL KABUPATEN SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Dwi Sutrisno, Agung
PROMINE Vol 2, No 2 (2014): PROMINE
Publisher : Jurusan Teknik Pertambangan FT UBB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5.687 KB)

Abstract

Penambangan pasir dan batu (sirtu) di tiga desa di Kecamatan Tempel semakin marak pasca meletusnya Gunung Merapi pada 2010 yang lalu. Selain berdampak positif bagi masyarakat, penambangan juga berdampak pada rusaknya lingkungan.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat kerusakan fisik akibat penambangan sirtu di Desa Pondokrejo, Lumbungrejo, dan Merdikorejo Kecamatan Tempel Kabupaten Sleman dan merumuskan strategi untuk meminimalisasikan kerusakan fisik akibat penambangan tersebut. Pendekatan penelitian ini menggunakan metode pengamatan langsung di lapangan dan survey. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif dengan cara pembobotan dan skoring lalu dikualitatifkan. Setiap parameter diberi bobot sesuai dengan standar kerusakan lingkungan yang ditetapkan oleh Gubernur DIY dalam SK No 63 tahun 2003 tentang baku mutu kerusakan lingkungan akibat penambangan batuan. Setiap bobot dijumlahkan, lalu dijumlah dan dibuat range untuk menentukan apakah lokasi tersebut rusak ringan, sedang atau berat.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerusakan akibat penambangan sirtu di Desa Pondokrejo, Lumbungrejo, dan Merdikorejo Kecamatan Tempel Kabupaten Sleman adalah rusak ringan untuk penambangan di sungai dengan skor rata-rata 10,8. Sedangkan untuk penambangan di tegalan terkategori rusak sedang dengan skor rata-rata 29,5.Kata kunci : tambang, sirtu, rusak, lingkungan, fisik
PREDIKSI KEDALAMAN BATUBARA MENGGUNAKAN TRIANGGULASI DAN KRIGING Agung Dwi Sutrisno
KURVATEK Vol 2 No 1 (2017): April 2017
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/krvtk.v2i1.249

Abstract

Salah satu fokus dari Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) adalah pengembangan energi batubara. Sebelum batubara dieksploitasi dilakukan eksolorasi terlebih dahulu. Kegiatan eksplorasi meliputi kegiatan pemboran. Dalam pemboran detil penghematan dapat dilakukan apabila prediksi kedalaman batubara dapat diperkirakan dengan baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji keakuratan antara metode trianggulasi dengan metode kriging dalam memprediksi kedalaman lapisan batubara pada suatu lokasi menggunakan software surfer. Pendekatan penelitian ini menggunakan metode komparatif. Data lapisan batubara meliputi koordinat dan elevasi serta elevasi dan ketebalan batubara diplot bersamaan dengan peta topografi. Peta kontur batubara dibuat menggunakan metode trianggulasi dan kriging. Keduanya dikomparasikan. Analisis dilakukan dengan cara crosscheck dari kedua metode di atas dengan record data aktual. Nilai dengan selisih tekecil berarti tingkat akurasinya lebih baik. Hasilnya, metode kriging mempunyai selisih prediksi rata-rata 22,2 m, sedangkan metode trianggulasi mempunyai selisih prediksi 2,4 m. Dengan demikian, metode trianggulasi prediksinya lebih baik dibandingkan dengan metode kriging.
EFEKTIVITAS SOFTWARE SPLIT DESKTOP PADA PELEDAKAN Agung Dwi Sutrisno
KURVATEK Vol 5 No 2 (2020): November 2020
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/krvtk.v5i2.754

Abstract

Fragmentasi batuan sangat berpengaruh terhadap produktivitas penambangan yang menggunakan peledakan sebagai salah satu metode pembongkaran batuan. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji efektivitas penggunaan Software Split Desktop pada analisis fragmentasi batuan hasil peledakan. Pendekatan penelitian ini menggunakan metode pengamatan di lapangan dan laboratorium. Data primer diambil langsung di lapangan dan data sekunder dari perusahaan. Data primer berupa foto fragmentasi hasil peledakan yang dianalisis ukuran fragmentasinya menggunakan Software Split Desktop. Hasilnya, Software Split Desktop dapat menganalisis dengan cepat fragmentasi batuan dengan media foto hasil peledakan. Analisis yang cepat ini dapat segera digunakan untuk mengubah desain peledakan berikutnya, sehingga menjadi lebih efektif.Kata kunci: batubara, konturing, kriging, trianggulasi.
KAJIAN KERUSAKAN LINGKUNGAN FISIK AKIBAT PENAMBANGAN PASIR DAN BATU DI KECAMATAN TEMPEL KABUPATEN SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Agung Dwi Sutrisno
PROMINE Vol 2 No 2 (2014): PROMINE
Publisher : Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.521 KB) | DOI: 10.33019/promine.v2i2.79

Abstract

Penambangan pasir dan batu (sirtu) di tiga desa di Kecamatan Tempel semakin marak pasca meletusnya Gunung Merapi pada 2010 yang lalu. Selain berdampak positif bagi masyarakat, penambangan juga berdampak pada rusaknya lingkungan.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat kerusakan fisik akibat penambangan sirtu di Desa Pondokrejo, Lumbungrejo, dan Merdikorejo Kecamatan Tempel Kabupaten Sleman dan merumuskan strategi untuk meminimalisasikan kerusakan fisik akibat penambangan tersebut. Pendekatan penelitian ini menggunakan metode pengamatan langsung di lapangan dan survey. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif dengan cara pembobotan dan skoring lalu dikualitatifkan. Setiap parameter diberi bobot sesuai dengan standar kerusakan lingkungan yang ditetapkan oleh Gubernur DIY dalam SK No 63 tahun 2003 tentang baku mutu kerusakan lingkungan akibat penambangan batuan. Setiap bobot dijumlahkan, lalu dijumlah dan dibuat range untuk menentukan apakah lokasi tersebut rusak ringan, sedang atau berat.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerusakan akibat penambangan sirtu di Desa Pondokrejo, Lumbungrejo, dan Merdikorejo Kecamatan Tempel Kabupaten Sleman adalah rusak ringan untuk penambangan di sungai dengan skor rata-rata 10,8. Sedangkan untuk penambangan di tegalan terkategori rusak sedang dengan skor rata-rata 29,5.
Analisis Kerusakan Lingkungan Fisik Akibat Penambangan Pasir Dan Batu Di Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta Agung Dwi Sutrisno
PROMINE Vol 4 No 1 (2016): PROMINE
Publisher : Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.043 KB) | DOI: 10.33019/promine.v4i1.102

Abstract

Sand and stone mining Sleman increasingly prevalent after the eruption of Mount Merapi in 2010. Theaim of this study is 1) assess the factors causing physical damage caused by mining of sand andstones in Sleman; 2) analyze the extent of the damage. This research approach uses direct fieldobservation method and survey. Data taken at 16 sites in four districts, each taken two samples of themine site that is in the moor and two samples of the mine site is located on a river. Quantitativeanalysis is done by means of weighting and scoring and qualitatively. Each parameter is weighted inaccordance with the standards set by the environmental damage in the DIY Governor Decree No. 63of 2003. The factors known to cause damage through interviews and questionnaires administration.As a result, the damage caused by mining in the area were severely damaged moor categorized. Asfor mining on the river slightly damaged. Factors that influence the damage is lack of socialization.
DETERMINATION OF THE QUALITY WATER SANGON RIVER THAT EFFECTED BY AMALGAMATION GOLD ORE PROCESSING IN KALIREJO KOKAP DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Erry Sumarjono; Agung Dwi Sutrisno; Denanson Ornansah Sinaga
KURVATEK Vol 7 No 2 (2022): Energy Management and Sustainable Environment
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/krvtk.v7i2.3758

Abstract

Amalgamasi adalah salah satu metode yang dapat digunakan untuk ekstraksi emas dengan menggunakan merkuri. Merkuri merupakan logam berat yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Pembuangan limbah pengolahan bijih emas dengan menggunakan metode amalgamasi yang masih mengandung merkuri ke sungai dapat mempengaruhi kualitas air sungai tersebut. Penelitian yang dilakukan di Sungai Sangon untuk mengukur kandungan merkuri di dalam air sungai tersebut dan menentukan status mutu air sungai tersebut berdasarkan baku mutu air dalam Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001. Pengambilan sampel dilakukan di sepanjang aliran sungai pada titik SA1, SA2, SA3, SA4, SA5 dan SA6. Pengukuran kandungan merkuri dilakukan uji laboratorium dengan menggunakan metode Mercury Analyzer, LPPT Universitas Gadjah Mada. Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa kandungan merkuri di dalam air sungai Sangon masih jauh berada di bawah ambang batas yang ditentukan, sehingga masih aman digunakan untuk keperluan sesuai peruntukkan mutu air kela
MENGINTEGRASIKAN ASPEK SOSIAL PADA RENCANA PENUTUPAN DAN PASCA TAMBANG Agung Dwi Sutrisno; Erry Sumarjono; Anna Sikhatul Kaifiyah
KURVATEK Vol 7 No 2 (2022): Energy Management and Sustainable Environment
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/krvtk.v7i2.3775

Abstract

Penutupan tambang akan berdampak pada masyarakat sekitar, baik secara ekonomi, lingkungan maupun sosial. Terkait aspek sosial yang krusial, penelitian ini bertujuan untuk menyingkap persepsi masyarakat di sekitar lokasi pertambangan terutama dalam hal peningkatan ketrampilan bagi masyarakat sekitar sebelum tambang di tutup, sosialisasi rencana penutupan tambang dan pasca-tambang, pelibatan dalam rencana penutupan tambang dan pasca-tambang, akses terhadap modal usaha, akses terhadap fasilitas bekas tambang, dan peluang kerja pasa-tambang. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi masyarakat sekitar tambang emas PT. Aneka Tambang (Pongkor) adalah baik, sementara untuk aspek lain justru sebaliknya. Persepsi ini dipengaruhi oleh tingkat pendidikan responden. Kedepannya perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan persepsi masyarakat sekitar dengan meningkatkan kinerja 5 aspek selainnya.
Akurasi Konturing Trianggulasi Dan Kriging Pada Surfer Untuk Batubara Agung Dwi Sutrisno; Agustinus Isjudarto
Retii Prosiding Seminar Nasional ReTII ke-11 2016
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu fokus dari Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) adalah pengembangan energi batubara. Sebelum batubara dieksploitasi dilakukan eksolorasi terlebih dahulu. Kegiatan eksplorasi meliputi kegiatan pemboran. Dalam pemboran detil penghematan dapat dilakukan apabila prediksi kedalaman batubara dapat diperkirakan dengan baik.Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji keakuratan antara metode trianggulasi dengan metode kriging dalam memprediksi kedalaman lapisan batubara pada suatu lokasi menggunakan software surfer. Pendekatan penelitian ini menggunakan metode komparatif. Data lapisan batubara meliputi koordinat dan elevasi serta elevasi dan ketebalan batubara diplot bersamaan dengan peta topografi. Peta kontur batubara dibuat menggunakan metode trianggulasi dan kriging. Keduanya dikomparasikan. Analisis dilakukan dengan cara crosscheck dari kedua metode di atas dengan record data aktual. Nilai dengan selisih tekecil berarti tingkat akurasinya lebih baik. Hasilnya, metode kriging mempunyai selisih prediksi rata-rata 22,2 m, sedangkan metode trianggulasi mempunyai selisih prediksi 2,4 m. Dengan demikian, metode trianggulasi prediksinya lebih baik dibandingkan dengan metode kriging. Kata Kunci: batubara, konturing, kriging, trianggulasi
A review of Open Channel Design for Mine Dewatering System Based on Environmental Observations Saputra, Ainul; Adnyano, A. A. Inung Arie; Putra, Bayurohman Pangacella; Sutrisno, Agung Dwi; Zamroni, Akhmad; Machmud, Amir
International Journal of Hydrological and Environmental for Sustainability Vol. 2 No. 1 (2023): International Journal of Hydrological and Environmental for Sustainability
Publisher : CV FOUNDAE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58524/ijhes.v2i1.177

Abstract

The purpose of mine dewatering system is to control runoff water that enters mine openings so that the mining process is not disturbed. The rainfall discharge (Q) is 0.0951 m³/second and the runoff discharge (Q) is 0.69 m³/second, making the total mining discharge entering the location 0.781 m³/second. The open channel design has dimensions of Channel wall slope (α) = 60°, Water depth (h) = 0.73 m, Channel depth (d) = 0.83 m, Channel base width (B) = 0.73 m, Surface width (b) = 1.57 m, Wet cross-sectional area of channel (A) = 0.92 m², and Channel wall length (a) = 0.97 m. The sedimentation pond has the following dimensions and compartments: Total length (l) = 104 m; width (b) = 8 m; depth (H) = 4 m; partition width = 4 m; partition depth = 4 m; partition length = 7 m. It consists of 3 compartments: conditioning compartment, separation between solids and mine water, and flow with an area of 277 m² per compartment. The sedimentation pond volume is 3094 m³ with a total area of 830 m². The results of the study obtained information that to control runoff water entering mine openings, a pond capacity as a settling site was needed of more than 3094 m³ with a maximum dredging time of settling pond particles that can be done once every 10 months.
CRONY CAPITALISM PRACTICES IN INDONESIA'S MINING INDUSTRY: A Critical Study Form the Islamic Economic Perspective Sutrisno, Agung Dwi; Astuti, Meti
Mukaddimah: Jurnal Studi Islam Vol. 9 No. 2 (2024)
Publisher : Kopertais Wilayah III Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study explores the impact of crony capitalism practices in Indonesia’s mining sector from an Islamic economic perspective, focusing on wealth distribution equity and resource exploitation. The research employs a qualitative descriptive method with a content analysis approach, based on secondary data such as journal articles, company reports, and policy documents. The findings reveal that close ties between business and political elites create exclusive access to state resources, resulting in economic inequality, environmental degradation, and social injustice. From an Islamic perspective, mining resources are considered “milkiyah ‘ammah” or public ownership, which must be managed for the collective benefit. These findings are relevant in the context of contemporary Islamic studies, offering a sharia-based approach to policy reform emphasizing transparency, equitable benefit distribution, and environmental protection. This study contributes to the development of an Islamic economic framework for more equitable and sustainable resource management.