Waterman Sulistyana Bargawa, Waterman Sulistyana
Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Mineral Universitas Pembangunan Nasional â??Veteranâ? Yogyakarta Jl. SWK 104 (Lingkar Utara), Yogyakarta 55283 Indonesia

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Kualitas Baku Mutu Air Pada Void Batubara di Desa Mekar Jaya Kecamatan Angsana Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan Khanifa, Arrina; Sari, Avellyn Shintya; Bargawa, Waterman Sulityana
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2019: Menuju Penerapan Teknologi Terbarukan pada Industri 4.0: Perubahan Industri dan Transformasi P
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.568 KB)

Abstract

PT. XYZ merupakan pertambangan batubara yang menggunakan metode tambang terbuka yang meninggalkan bekas lubang galian tambang atau void . Sisa lubang bekas galian tambang tersebut pada akhirnya akan menjadi tampungan air larian maupun air hujan . Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis dan mengkaji kualitas air didalam lubang bekas galian tambang (void) berdasarkan parameter fisika dan kimia air berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003 tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan Atau Kegiatan Pertambangan Batubara dan 115 Tahun 2003 Pedoman Penentuan Status Mutu Air. Pengujian kualitas air pada void di Desa mekar Jaya, Kecamatan Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan dilakukan di UPT Laboratorium Uji Kualitas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur dengan menggunakan parameter suhu, pH, Besi (Fe), Mangan ( Mn), BOD5 (Biological Oxygen Demand), COD (Chemical Oxygen Demand), TSS (Total Suspended Solid). Penentuan status mutu air dengan menggunakan Metode Storet maka didapatkan hasil kelas( I) dengan hasil -28 termasuk pada kelas C, kelas (II) dengan hasil -14 berada pada kelas C , kelas (III) mendapatkan hasil -8 berada pada kelas B, dan kelas (IV) dengan hasil -2 berada pada kelas B. Masyarakat tidak bisa menngunakan air Kelas I dan II karena tidak memenuhi kriteria.
Kajian Teknis Sistem Penyaliran Tambang Terbuka pada PIT Alpha PT. Timah Investasi Mineral, Kecamatan Kabaena Barat, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara Mega Lesmana, Dwi Mayanti; Waterman, Waterman; Maimina, Merlinda
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2019: Menuju Penerapan Teknologi Terbarukan pada Industri 4.0: Perubahan Industri dan Transformasi P
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.426 KB)

Abstract

PT. Timah Investasi Mineral merupakan perusahan yang bergerak di bidang pertambangan bijih nikel. Lokasi penambangan PT. Timah Investasi Mineral berada di Desa Baliara, Kecamatan Kabaena Barat, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara. Sistem penambangan yang digunakan adalah sistem tambang terbuka (open pit). Berdasarkan analisa curah hujan 2009-2018 periode ulang 10 tahun, curah hujan rencana adalah 143,47 mm/hari dengan intensitas 26,51 mm/jam dan curah hujan maksimum bulanan tertinggi 152,7 mm/bulan. Total debit air yang masuk ke sump sebesar 30.708 m3/hari dan dikeluarkan dengan saluran II sebesar 17.424 m3/hari, maka debit sisa yang tertampung didalam sump sebesar 13.284 m3 dan volume sump aktual sebesar 20.518 m3 maka sump sudah dapat menampung semua debit dengan dimensi sump aktual adalah (Patas) = 150 m, (Latas) = 40 m, (L1) = 4500 m2, (Pbawah) = 140 m, (Lbawah) = 30 m, (L2) = 4200 m2, (h) = 7 m. Terdapat dua saluran yang dirancang berbentuk trapezium, dengan dimensi saluran I yaitu : a = 2,23 m, b = 2,28 m, B = 3,68 m, d = 1,56 m, ? = 60o, f = 0,28 m, h = 2,28  untuk debit 7,54 m3/detik, dan dimensi saluran II yaitu : a = 1,35 m, b = 1,79 m, B = 3,63 m, d = 1,56 m, ? = 60o, f = 0,23 m, h = 1,79 m untuk debit 4,84 m3/detik. Kolam pengendapan lumpur aktual  memiliki 3 buah kompartemen dengan dimensinya (L) = 10 m, (P) = 20 m, (h) = 5m, untuk waktu penggerukkan lumpur selama 3 hari, maka perlu di rancang ulang dimensi kolam pengendapan lumpur dengan dimensi (L) = 10 m, (P) = 30 m, (h) = 8 m, untuk waktu penggerukkan lumpur selama 15 hari.
Pemanfaatan Pit Lake Sebagai Program Pasca Tambang Aditya1, Muhammad Tri; Bargawa, Waterman Sulistyana; Cahyadi, Tedy Agung
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2019: Menuju Penerapan Teknologi Terbarukan pada Industri 4.0: Perubahan Industri dan Transformasi P
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.013 KB)

Abstract

Pit lake merupakan akhir dari suatu kegiatan pertambangan. seperti danau alami, pit lake juga menampilkan keberagaman yang sangat besar. Saat meninjau pit lake yang akan digunakan sebagai program pascatambang, diperlukan dipertimbangan dari berbagai aspek terkait seperti perencanaan pascatambang, efek penurunan permukaan tambang dan kualitas air. Pada saat tambang tidak beroperasional, diperlukan studi teknis terperinci tentang berbagai aspek badan air yang dibuat dengan mempertimbangkan morfometri, geologi, hidrologi, kualitas air (geo-kimia), laju pengisian, dan biologi. Setelah pascatambang Pit lake dapat dimanfaatkan sebgai tempat wisata air, perikanan, persedian air, habitat satwa liar dan pembangkit listrik tenaga air. Pengelolaan dan pengembangan pit lake diperlukan sebagai penunjang program pascatambang bagi perusahaan sehingga dapat bermanfaat juga bagi masyarakat setelah berakhirnya kegiatan pertambangan.
Evaluasi Investasi Dan Sewa Alat Untuk Kegiatan Pengupasan Overburden Dan Penggalian Bijih Nikel Di Bukit Gc Pada Kmpra Pulau Gee Kec. Maba Kab. Halmahera Timur Jenius, Jenius; Bargawa, Waterman Sulistyana; Gingga, Flaminggo
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2019: Menuju Penerapan Teknologi Terbarukan pada Industri 4.0: Perubahan Industri dan Transformasi P
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.669 KB)

Abstract

KMPRA adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambangan Nikel, dengan lokasi penambangan terletak di Pulau Gee, Kecamatan Maba, Kabupaten Halmahera Timur Propinsi Maluku Utara. Dalam memperlancar produksinya, KMPRA membuka beberapa lahan baru yang memiliki COG 2,5 %, salah satunya adalah bukit GC yang terletak diwilayah utara. Bukit GC yang akan ditambang seluas 19,17 Ha, cadangan bijih nikel yang akan digali sebesar 1.374.489 m3 dan Overburden (OB) yang akan dikupas 657.531 m3 dengan target produksi oleh perusahaan sebesar 250.000 ton/tahun dengan Mining Recovery 85 % dengan lama penambangan 5 tahun.Untuk pengadaan alat-alat mekanis (alat dororng Bulldozer dan alat gali Excavator). Untuk kegiatan pengupasan overburden dan penggalian ore bukit GC, akan dilakukan dengan menggunakan 2 metode yaitu antara investasi alat baru dan sewa alat. Pemilihan 2 metode ini berdasar pada nilai ekonomis alat apabila digunakan dalam kagiatan tersebut. Berdasarkan data cadangan,umur tambang,harga alat baru,depresiasi,pajak dan biaya operasional alat untuk investasi alat baru serta biaya sewa alat, besarnya biaya yang akan digunakan oleh alat dari masing-masing metode tersebut dapat dihitung dengan menggunakan analisis ekonomi Present Worth Cost (PWC) dan Future Worth Cost (FWC).
Kajian Teknis Produktivitas Alat Gali Muat pada Tambang Batu Gamping di PT. SEMEN TONASA Kabupaten Pangkep Provinsi Sulawesi Selatan Mega Lesmana, Dwi Mayanti; Waterman, Waterman
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2019: Menuju Penerapan Teknologi Terbarukan pada Industri 4.0: Perubahan Industri dan Transformasi P
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.321 KB)

Abstract

PT. Semen Tonasa merupakan produsen semen terbesar di kawasan Indonesia Timur. Luas area PT Semen Tonasa sebesar 715 hektar. Berlokasi di Desa Biringere  Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep Provinisi Sulawesi Selatan. PT. Semen Tonasa saat ini memiliki pabrik semen dengan kapasitas terpasang 8.725.000 ton semen pertahun yang terdiri dari beberapa unit pabrik semen yaitu Tonasa unit II, III, IV, dan V. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 54 tahun 1971 tanggal 8 september 1971, PT. Semen Tonasa ditetapkan sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berbentuk perusahaaan umum (PERUM), kemudian dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 1 tahun 1975 anggal 9 januari 1975 bentuk PERUM tersebut di ubah menjadi Perusahaan Perseroan (PERSERO). Sejak tanggal 15 september 1995, konsolidasi dengan PT. Semen Gresik Group dilaksanakan, sehingga pemegang saham perseroan adalah PT. Semen Gresik (Persero) Tbk, dan Koperasi Karyawan PT. Semen Tonasa (Kopkar).Tujuan penelitian adalah untuk menganalisa produktivitas alat gali muat, menganalisa penyebab alat gali muat tidak mencapai target produksi dan merencanakan teknik peningkatan produktivitas alat gali muat di PT Semen Tonasa sehingga target produksi dapat tercapai. Penelitian ini menganalisa faktor ? faktor yang bisa menurunkan produktivitas alat gali muat seperti Digging, swing isi, dumping dan swing kosong. Data diolah menggunakan metode statistic untuk optimasi waktu edar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu edar bisa dikurangi dari 27 detik menjadi 25 detik. Produktivitas bisa di tingkatkan dari 1.161 jam/ton menjadi 1.253 ton/jam. Pengurangan waktu edar yang dihasilkan dalam penelitian ini mampu meningkatkan produksi sehingga memenuhi target.
PERBANDINGAN HASIL PREDIKSI LAJU EROSI DENGAN METODE USLE, MUSLE, RUSLE BERDASAR LITERATUR REVIEW Lesmana, Dwi Mayanti Mega; Cahyadi, Tedy Agung; Waterman SB, Waterman SB; Nursanto, Edy; Winarno, Eddy
Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (485.948 KB)

Abstract

Dalam kegiatan penambangan memberikan dampak positifnya untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam membangun infrastruktur, sarana prasarana dan bahan galian yang diambil dapat dimanfaatkan.sedangkan Dampak negatif dari kegiatan pertambangan adalah terjadinya perubahan bentuk lahan yang ada pada kawasan pertambangan dimana dari perubahan bentuk lahan tersebut pada umumnya mengakibatkan erosi dan gerakan massa tanah karena pertambangan yang dilakukan secara tradisional umumnya tidak berwawasan lingkungan karena tidak memiliki perencanaan penambangan. Pada lahan miring sering tidak memperhatikan tindakan konservasi tanah terutama pada penggunaan lahan. oleh karena itu, perlu dilakukan analisis prediksi laju erosi tanah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat erosi yang terjadi dan laju erosi tanah serta arahan untuk melakukan konservasi disekitar area penambangan dengan melihat parameter erosivitas hujan, erodibilitas tanah, panjang dan kemiringan lereng, Praktek pengelolaan lahan,Serta praktek pengelolaan tanaman sehingga dapat mengetahui tingkat erosi dan arah penyebaran erosi yang terjadi di daerah penelitian dengan menggunakan pendekatan metode USLE, metode MUSLE dan metode RUSLE serta memberikan arahan untuk melakukan konservasi lahan.
KAJIAN KUALITAS AIR PADA TAMBANG TEMBAGA-EMAS PORFIRI Virginia, Nindi; Bargawa, Waterman Sulistyana; Ernawati, Rika
Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (726.175 KB)

Abstract

Metode tambang terbuka pada tambang tembaga-emas porfiri memiliki dampak negatif yaitu timbulnya air asam tambang. Air pencemaran ini mengakibatkan menurunnya kualitas air permukaan dan air tanah. Permasalahan muncul pada aliran sungai yang berada di hulu dan hilir tambang tembaga-emas porfiri yang mengindikasikan terjadinya pencemaran oleh air asam tambang. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi potensi terjadinya pencemaran air tambang, mengevaluasi kualitas sungai di area penelitian, mengevaluasi hasil laboratorium berdasarkan parameter temperatur, pH, DHL, DO, turbidity, SO4 dan Cu). Metode pengambilan sampel menggunakan metode grab sampling yaitu mengambil sampel dengan menggunakan botol sampel yang sudah disiapkan dan pengambilan sampel harus sesuai Standard Operasional Procedure (SOP) yang berlaku. Data yang diperlukan antara lain: Data hasil pengukuran lapangan (pH, Temperatur, DHL, DO, turbidity), Data hasil pengukuran Laboratorium (TSS, TDS, COD, BOD, dissolved metal, konsentrasi sulfat). Pengambilan sampel dilakukan 3 kali pengambilan untuk perlakuan. Selanjutnya dilakukan analisis dengan mengklasifikasi data diperoleh dari pengukuran lapangan dan pengujian laboratorium. Pada pemantauan kualitas air asam tambang di sungai mendapatkan hasil pengukuran pH berkisar 7-8 dan SO4 yang sangat rendah. Penelitian ini dilakukan pada tambang tembaga-emas PT. Amman Mineral Nusa Tenggara. Hasil penelitian menunjukkan air tambang tidak mencemari sungai yang berada pada daerah penelitian berdasarkan data parameter temperatur, pH, DHL, DO, turbidity, kadar SO4 dan Cu.
KAJIAN PENATAAN LAHAN PADA KEGIATAN REKLAMASI PT. ANTAM (PERSERO) TBK UNIT BISNIS PERTAMBANGAN BAUKSIT TAYAN KECAMATAN TAYAN HILIR KABUPATEN SANGGAU PROVINSI KALIMANTAN BARAT Hanis, Redha Nagara; Adityaputra, Pramudanu; Bargawa, Waterman Sulistyana
Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (952.117 KB)

Abstract

Sumber daya alam merupakan salah satu modal dasar dalam pembangunan nasional, oleh karena itu harus dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat dengan memperhatikan kelestarian lingkungan hidup sekitarnya. Kegiatan reklamasi yang dilakukan pada Bukit 7 Pit B masih belum dilakukan dengan benar, sehingga perlu dilakukan kajian agar pada kegiatan reklamasi selanjutnya dapat dilakukan dengan benar. Luas lahan pada Bukit 7 Pit B adalah 11,01 Ha dengan menggunakan metode lubang tanam / pot pada sistem penataan tanah pucuk, sehingga dibutuhkan sebanyak 9.024,75 m3, tetapi penataan tanah pucuk tidak merata hanya sebatas pada pot saja yang menyebabkan daerah sekitar lubang tanam / pot kering. Hal itu menyebabkan proses kegiatan reklamasi tidak berjalan dengan baik. Berdasarkan hasil penelitian dan dari uraian yang telah dilakukan, maka untuk area bekas penambangan di Bukit 7 Pit B seluas 11,01 Ha digunakan sistem penataan lahan tanah penutup (over burden) dengan metode perataan tanah, kebutuhan material tanah penutup sebesar 468.104 LCM dan sistem penataan tanah pucuk pada lahan pascatambang di Bukit 7 Pit dengan metode perataan tanah dan metode sistem pot/lubang tanam, kebutuhan material tanah penutup sebesar 22.020 LCM untuk metode perataan tanah dan 9.024,75 LCM untuk metode sistem lubang tanam. Natural resources is one of the basic capital in national development, therefore, must be exploited in the interest of the people by taking into account the surrounding environment conservation. Reclamation activities conducted at the Mount 7 Pit B still has not been done properly, so it needs to be done in order to study the reclamation activity which can be done properly. The land area at the Mount 7 Pit B is 11.01 Ha using planting hole / pot on top soil structuring system, so that it takes as much as 9024.75 m3, but the arrangement of the uneven topsoil was limited to the pot that causes the area around the planting hole / pot dry. It makes the process of reclamation activities are not going well. Based on the results of research and from the description that has been done, then to the former mining area in Bukit 7 Pit B area of 11.01 Ha land arrangement system used overburden (over-burden) by the method of land leveling, soil cover material needs of 468 104 LCM and structuring system topsoil on post-mining land in Bukit 7 pit with ground leveling method and system methods pots / planting hole, the material needs of the soil cover of 22 020 LCM for land leveling method and system methods 9024.75 LCM to the planting hole. 
ANALISIS PERBEDAAN KADAR ENDAPAN BIJIH NIKEL SAPROLIT ANTARA HASIL EKSPLORASI DENGAN REALISASI PENAMBANGAN PADA BLOK GC PULAU GEE KABUPATEN HALMAHERA TIMUR PROVINSI MALUKU UTAR Jenius, Jenius; Bargawa, Waterman Sulistyana; Gingga, Flaminggo
Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1412.35 KB)

Abstract

PT. Aneka Tambang Tbk, unit Geomin merupakan bagian dari PT. ANTAM yang membidangi masalah Eksplorasi di daerah pulau Gee, yang kemudian penambangannya dilakukan oleh  PT. Minerina Bhakti dilakukan dengan sistem penambangan terbuka. Tingkat validitas dari data eksplorasi akan terbukti setelah dilaksanakannya kegiatan penambangan, namun pada kenyataannya sering terjadi perbedaan antara data hasil ekplorasi dengan realisasi penambangan, maka penelitian ini akan menganalisa sebab-sebab terjadinya perbedaan kadar hasil ekplorasi dengan realisasi penambangan, serta faktor-faktor penyebab terjadinya perbedaan kadar tersebut. Adapun titik bor yang tertambang pada bulan Juni adalah 19 titik bor dengan kadar Ni eksplorasi rata-rata 2,20 % dan kadar penambangan 2,27 % sedangkan  bulan Juli sebanyak 16 titik bor dengan kadar rata-rata Ni  2,23 % dan kadar rata-rata penambangan 2,20 %. Selisih kadar Ni antara eksplorasi dengan realisasi penambangan pada bulan Juni adalah 0,07 % dan pada bulan Juli adalah 0,04 %. Berdasarkan hasil penelitian, maka diketahui penyebab terjadinya perbedaan kadar Ni antara hasil eksplorasi dan produksi adalah: penyebaran deposit yang tidak merata, pengotoran dan kehilangan bijih saat penambangan, cara pengambilan sampel, air hujan, dan kesalahan manusia PT. Aneka Tambang Tbk, Geomin unit is part of PT. ANTAM is in charge of exploration issues in the Gee island area, which is then carried out by PT. Minerina Bhakti is carried out with an open mining system. The level of validity of exploration data will be proven after mining activities are carried out, but in reality there is often a difference between the exploration data and the realization of mining, so this study will analyze the causes of differences in exploration results with mining realization, as well as the causes of differences these levels. The drill points mined in June are 19 drill points with exploration Ni content of 2.20% and mining levels 2.27% while July is 16 drill points with an average Ni content of 2.23% and average mining levels 2.20%. Ni difference between exploration and mining realization in June was 0.07% and in July it was 0.04%. Based on the results of the study, it is known that the causes of differences in Ni content between the results of exploration and production are: distribution of uneven deposits, contamination and loss of ore during mining, sampling method, rainwater, and human error.
RANCANGAN TEKNIS KEMAJUAN PENAMBANGAN PADA PENAMBANGAN BATUBARA DI PT. SARANA MAKMUR BERSAUDARA KALIMANTAN TIMUR Utama, I Gede Dion Pramana; Bargawa, Waterman Sulistyana; Amri, Nur Ali
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2021: Peluang dan Tantangan Peningkatan Riset dan Teknologi di Era Pasca Covid-19
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT. Sarana Makmur Bersaudara mengalami peningkatan target produksi sebesar 520.000 ton/tahun, 1.100.000 ton/tahun, dan 1.800.000 ton/tahun yang diakibatkan oleh meningkatnya permintaan pasar pasar. Akibat meningkatnya target produksi memunculkan permasalahan yaitu diperlukan klasifikasi model sumberdaya batubara, menentukan arah penambangan pada Blok Timur, dan merekomendasikan simulasi rancangan. Metode penelitian ini meliputi studi literatur, observasi lapangan dan pengamatan alat mekanis. Model lapisan batubara, rancangan akhir penambangan, dan kemajuan penambangan dibuat menggunakan software Minescape 5.7 dan perhitungan jumlah kebutuhan alat menggunakan Microsoft Excel 2010. Penelitian pada Blok Timur menghasilkan model sumberdaya batubara dengan klasifikasi sumberdaya tertunjuk. Arah penambangan dilakukan dari selatan ke utara dikarenakan dimensi lapisan batubara di daerah selatan lebih dekat dengan permukaan bumi dan arah kemiringan lapisan ke arah utara. Berdasarkan hasil perancangan desain tambang, didapat simulasi: (i) Rancangan I dengan target produksi batubara 524.000 ton/tahun, OB sebesar 880.000 bcm/tahun, dan SR 1,6:1; (ii) Rancangan II dengan target produksi batubara 848.000 ton/tahun, OB sebesar 2.396.000 bcm/tahun dan SR 2,1:1; dan (iii) Rancangan III dengan target produksi batubara 1.864.000 ton/tahun, OB sebesar 4.893.000 bcm/tahun, dan SR 2,6:1. Berdasarkan HBA pada Juli 2021 sebesar 115,35 USD/ton, direkomendasikan rancangan III dengan total pendapatan sebesar 217.108.000 USD.