Kebutuhan bawang merah terus meningkat setiap tahunnya akan tetapi produksi bawang merah terhambat akibat kondisi iklim dan serangan penyakit. Aceh berpotensi sebagai wilayah pengembangan produksi bawang merah dan selaras dengan tujuan pemerintah Aceh untuk meningkatkan komoditas hortikultura. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan produksi bawang merah dengan pengaplikasian Internet of Things (IoT) agar lingkungan dapat terkontrol baik dari kelembaban, suhu dan pengaturan penyiraman. Metode kegiatan meliputi sosialisasi, praktik budidaya bawang merah, penerapan IoT dan evaluasi. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa pengetahuan dan kemampuan petani meningkat dalam budidaya bawang merah, baik secara teori dan praktik di lahan. Hasil evaluasi sebelum kegiatan sosialisasi menunjukkan 90% masyarakat belum memahami mengenai IoT dan pengaplikasiannya, kemudian setelah kegiatan kemampuan masyarakat meningkat dan memahami kinerja IoT, dimana 87% petani dapat memantau kondisi tanaman bawang merah secara lebih efisien dan 90% petani menyatakan bahwa air yang digunakan lebih hemat dan efektif dengan sistem irigasi berbasis IoT. Budidaya bawang merah berbasis IoT diharapkan mendukung pertanian modern yang berkelanjutan serta meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani. Pengembangan dan perluasan teknologi ini disarankan untuk menjangkau lebih banyak petani di daerah lain.