Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Pemilihan, Pemanfaatan dan Pengguna Media dalam Proses Pembelajaran Linda Hodijah; Raihan Nurtsany; Ridha Nurjannah; Sherina Dwiyanti; Usep Setiawan
JURNAL EDUKASI NONFORMAL Vol 3 No 2 (2022): Jurnal Edukasi Nonformal
Publisher : Universitas Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The writing contains about media in learning as a component in learning activities that can prove success in learning. There are several things discussed in this paper including methods, selection criteria, and principles in selecting media. As well as the benefits of media in learning activities.
Prinsip dan Landasan Penggunaan Media Pembelajaran di Sekolah Ananda Bunga Mutiara Dani Nasution; Ghina Agniya Suhulah; Putra Raihan Nur Alam; Usep Setiawan
JURNAL EDUKASI NONFORMAL Vol 3 No 2 (2022): Jurnal Edukasi Nonformal
Publisher : Universitas Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In learning media activities have a crucial role in it. Various kinds of learning media are currently available and can be used according to learning needs. The role of the media in the learning process, among others, is that learning media must be able to act as a sense of intermediary or channel of good material so that students or students can get and know the learning material being studied using certain learning media. Therefore, the suitability between the learning media chosen and the learning material to be delivered can be one of the main keys to the success of the learning being carried out. The choice of learning media certainly cannot be arbitrary in determining, it would be very good if it followed exclusive principles in selecting learning media. . because if educators produce arbitrary media, they are worried that the teaching and learning activities will not go well and the material will not be fully conveyed to students. The principles of selecting instructional media refer to the considerations of a teacher in selecting and using instructional media for use or use in teaching and learning activities. Therefore, in the following, we will discuss the principles of using instructional media, both in lay and psychological terms. so that educators know and can choose the right media to help support the success of teaching and learning activities in the classroom. And will also be conveyed regarding the basis for the use of learning media.
Penggunaan Media ICT dalam Pembelajaran Fajar Ramadan; Najwa Nur Fajriah; Suhartini Suhartini; Usep Setiawan
JURNAL EDUKASI NONFORMAL Vol 3 No 2 (2022): Jurnal Edukasi Nonformal
Publisher : Universitas Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

There are many important roles in the world of education, one of which is included in an important role in the world of education, namely information and communication technology (ICT). If in Indonesia ICT is better known as ICT (information and communication technology). The existence of ICT or ICT in the world of education is for a teacher to have the ability to compile, integrate and apply this ICT or ICT-based learning. The purpose of this ICT-based learning is to make the teaching and learning process more interesting and fun, so that students will be excited when the teaching and learning process. Currently, every teacher should have an awareness of the importance of understanding and mastering technology. Because the competence that must be possessed by a reliable and professional teacher is that the teacher must be able to master ICT. The benefit of the mastery and application of ICT is to improve the quality of Indonesia's national education. The use of e-mail, e-book, e-library, etc., is the support of technology in the world of education. ICT has had an impact on the world of education, especially in the learning process. Therefore, a teacher must be able to combine the use of technology with effective and strategic instruction.
KAJIAN TERHADAP PEMILIHAN MEDIA DAN PENGIMPLEMENTASIANYA BAGI PESERTA DIDIK JENJANG SEKOLAH DASAR Ryan Apriansyah; Yunisa Azahra; Futri Nur Insani; Usep Setiawan
JURNAL EDUKASI: KAJIAN ILMU PENDIDIKAN Vol 9 No 1 (2023): Jurnal Edukasi : Kajian Ilmu Pendidikan.
Publisher : LPPM STKIP PGRI Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51836/je.v9i1.472

Abstract

The development of the modern era and today's technology certainly influences all aspects and various fields, especially in the field of education. Of course, many of us feel the developments in the field of education as well as in the learning process. One of them is learning media. Through this article, we try to study and examine learning media whose content is about the study of how to choose and how to implement this learning media for students at the elementary school (SD) level. With learning media, it will certainly make students more enthusiastic and motivated when in the learning process and with the use of learning media, competencies and learning objectives will be more easily achieved. And for students at the elementary school level (SD) they really need media aids/intermediaries because according to Piaget's learning theory, at this stage the child is only able to group the shape of an object but has not yet reached the stage of solving an abstract problem. Indicators of the success of learning media can be seen when students are able to answer questions posed by educators both orally and in written tests.
Pendidikan Literasi Keuangan Sebagai Upaya Membangun Kecerdasan Finansial Pada Anak Sekolah Dasar Dyah Wulandari; Nurul Fauziah; Usep Setiawan; M.S. Ridwanulloh; Solihah Bagus
Risâlah Jurnal Pendidikan dan Studi Islam Vol. 10 No. 2 (2024)
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/jurnal_risalah.v10i2.891

Abstract

Literasi finansial adalah salah satu literasi dasar yang harus dimiliki peserta didik. Namun Indonesia termasuk salah satu negara berkembang yang tingkat pengetahuan literasi finansialnya tergolong rendah. Selain rendahnya pemahaman orangtua dalam memahami urgensi pendidikan literasi keuangan, sebagian orangtua masih menganggap bahwa anak-anak tidak perlu memahami tata cara pengelolaan uang. Hal ini menyebabkan anak tumbuh menjadi pribadi yang konsumtif, boros atau tidak memiliki kemampuan dalam mengelola uang. Padahal kecerdasan finansial menjadi kecerdasan yang dibutuhkan untuk menghadapi kehidupan dunia global agar mampu bersaing dan bersanding dengan bangsa lain dalam menciptakan kesejahteraan. Mengingat pentingnya kecerdasan finansial, pendidikan literasi keuangan harus mulai diajarkan dan dilatih sejak dini. Ada berbagai kegiatan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kecerdasan finansial anak, diantaranya dengan melaksanakan pendidikan literasi keuangan sebagai upaya membangun kesadaran berperilaku bijak dalam pengelolaan keuangan.
Peran Orang Tua Dalam Menumbuhkan Nilai Religius Pada Anak Usia 10-12 Tahun di Kampung Mekarjaya RT 10 Desa Cibening Kecamatan Bungursari Kabupaten Purwakarta Lala Marlina; Surya Hadi Dharma; Nurul Fauziah; Usep Setiawan; Narkum
Risâlah Jurnal Pendidikan dan Studi Islam Vol. 10 No. 2 (2024)
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/jurnal_risalah.v10i2.892

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjawab dan mendeskripsikan bagaimana peran yang dilakukan orang tua terhadap pendidikan nilai religius pada anak dan apa saja yang menjadi faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi orang tua dalam melakukan perannya sebagai orang tua untuk dapat menumbuhkan nilai religius pada anak. Objek dalam penelitian ini yaitu orang tua dan anak di Kampung Mekarjaya RT 10 Desa Cibening Kecamatan Bungursari dengan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif yang akan mendeskripsikan peran orang tua terhadap anak dalam menanamkan nilai religius dengan data yang disajikan sampel berjumlah 24 kepala keluarga dari populasi 148. Adapun analisa teori yang digunakan yaitu menggunakan teori Glock & Stark untuk  mengungkapkan dimensi keberagamaan anak usia 10-12 tahun melalui peran orang tua dengan menggunakan metode nasihat, metode pembiasaan, metode keteladanan dan metode hukuman. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa pertama, peran yang dilakukan oleh orang tua untuk menanamkan nilai religius pada anak dinilai baik karena dengan berbagai macam metode orang tua berusaha untuk memberikan peranan yang terbaik bagi anaknya. Kedua, perilaku yang ditunjukan oleh anak berdasarkan lima dimensi religiulitas menurut teori Glock & Stark bahwa anak cukup mampu melakukan kelima dimensi tersebut namun membutuhkan selalu bimbingan dan perhatian secara terus menerus oleh orang tua.
Peningkatan Literasi dan Partisipasi Masyarakat dalam Pengawasan Tontonan Televisi Arif Maulana; Usep Setiawan; Dyah Wulandari; Narkum; M.S Ridwanulloh
Risâlah Jurnal Pendidikan dan Studi Islam Vol. 10 No. 2 (2024)
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/jurnal_risalah.v10i2.893

Abstract

Terbukanya ruang demokrasi penyiaran ke dalam bentuk Diversity of Content (keberagaman konten) dan Diversity of Ownership (keberagaman kepemilikan) telah mendorong tumbuhnya pendirian stasiun televisi dan banyaknya jenis program siaran. Meski secara umum kualitasnya telah mencapai standar KPI, tapi masih ada beberapa tayangan yang kerap kali tidak pernah mencapai standar tersebut, seperti: tayangan sinetron, infotainment, dan variety show. Sayangnya, animo masyarakat justru lebih banyak menikmati tiga program tayangan tersebut, khususnya perempuan. Padahal dengan kualitas tayangan rendah tidak akan memberikan nilai-nilai edukasi, kecuali sebatas hiburan. Segi lainnya, pengaruh yang diberikannya berdampak terhadap seluruh struktur kehidupan masyarakat mulai dari aspek kognitif, bergerak ke afektif dan akhirnya berlabu pada behavioral. Karena itu, untuk meningkatkan kualitas masyarakat terlebih dahulu mesti di mulai dari adanya tontonan berkualitas dan sehat, di antara caranya adalah dengan melakukan penguatan literasi media kepada masyarakat, sehingga masing-masing selain mengetahui (to know) juga dapat berpartisipasi dalam melakukan pengawasan agar tontonan menjadi benar-benar layak untuk di konsumsi. Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) merupakan satu ikhtiar untuk mendorong masyarakat sampai pada harapan tersebut, yang dalam segi ini aspek yang perlu dikembangkan adalah terhadap penguatan literasi media dan penguatan partisipasi masyarakat dalam tontonan televisi, dengan tujuan: Pertama, mengetahui kecenderungan tontonan perempuan dan menelusuri sejauh mana mereka memahami dampaknya. Kedua, memberikan pengetahuan akan budaya yang terjadi dalam media massa (televisi) serta efek kelurannya, dan perlunya mengetahui aturan di dalam penyelenggaraan penyiaran. Ketiga, mendorong khalayak untuk melakukan partisipasi berupa pengawasan langsung terhadap kualitas program tayangan. Hasil temuan yang diperoleh bahwa literasi media mendorong masyarakat bisa memilih, menyeleksi, menilai, mengkritisi, dan melakukan sesuatu dari apa yang menjadi tontonannya.   Terbukanya ruang demokrasi penyiaran ke dalam bentuk Diversity of Content (keberagaman konten) dan Diversity of Ownership (keberagaman kepemilikan) telah mendorong tumbuhnya pendirian stasiun televisi dan banyaknya jenis program siaran. Meski secara umum kualitasnya telah mencapai standar KPI, tapi masih ada beberapa tayangan yang kerap kali tidak pernah mencapai standar tersebut, seperti: tayangan sinetron, infotainment, dan variety show. Sayangnya, animo masyarakat justru lebih banyak menikmati tiga program tayangan tersebut, khususnya perempuan. Padahal dengan kualitas tayangan rendah tidak akan memberikan nilai-nilai edukasi, kecuali sebatas hiburan. Segi lainnya, pengaruh yang diberikannya berdampak terhadap seluruh struktur kehidupan masyarakat mulai dari aspek kognitif, bergerak ke afektif dan akhirnya berlabu pada behavioral. Karena itu, untuk meningkatkan kualitas masyarakat terlebih dahulu mesti di mulai dari adanya tontonan berkualitas dan sehat, di antara caranya adalah dengan melakukan penguatan literasi media kepada masyarakat, sehingga masing-masing selain mengetahui (to know) juga dapat berpartisipasi dalam melakukan pengawasan agar tontonan menjadi benar-benar layak untuk di konsumsi. Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) merupakan satu ikhtiar untuk mendorong masyarakat sampai pada harapan tersebut, yang dalam segi ini aspek yang perlu dikembangkan adalah terhadap penguatan literasi media dan penguatan partisipasi masyarakat dalam tontonan televisi, dengan tujuan: Pertama, mengetahui kecenderungan tontonan perempuan dan menelusuri sejauh mana mereka memahami dampaknya. Kedua, memberikan pengetahuan akan budaya yang terjadi dalam media massa (televisi) serta efek kelurannya, dan perlunya mengetahui aturan di dalam penyelenggaraan penyiaran. Ketiga, mendorong khalayak untuk melakukan partisipasi berupa pengawasan langsung terhadap kualitas program tayangan. Hasil temuan yang diperoleh bahwa literasi media mendorong masyarakat bisa memilih, menyeleksi, menilai, mengkritisi, dan melakukan sesuatu dari apa yang menjadi tontonannya.
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM MELALUI MODEL TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS X MA Al-Ahliyah Lulu Nurlaila; Solihah Bagus; Usep Setiawan
JOURNAL SAINS STUDENT RESEARCH Vol. 3 No. 6 (2025): Jurnal Sains Student Research (JSSR) Desember
Publisher : CV. KAMPUS AKADEMIK PUBLISING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61722/jssr.v3i6.6827

Abstract

The teaching of history until now still largely uses traditional learning methods, whether through lectures or explanations. In history lessons that merely present material through lectures, it is felt to be less effective, as students find it difficult to understand and grasp the material. The research on the Application of the Cooperative Learning Model Teams Games Tournament (TGT) in Improving Motivation and Learning Outcomes in Islamic Cultural History for 10th Grade Students at MA Al-Ahliyah is a Classroom Action Research aimed at determining the increase in motivation and learning outcomes of 10th grade students at MA Al-Ahliyah after implementing the Cooperative Learning model Teams Games Tournament (TGT). The subjects of this research are 26 10th grade students at MA Al-Ahliyah, consisting of 9 male students and 17 female students. This research was conducted in 2 cycles, with 3 meetings in each cycle through 4 stages, namely: (1) action planning; (2) action implementation; (3) action observation. The results of the research related to student learning outcomes indicate that before the implementation of the TGT learning model, the average student learning outcomes were in the very low category. In cycle 1, the average student learning outcomes were in the low category. And in cycle II, the average student learning outcomes were in the high category. Based on these research results, it can be concluded that the application of the Cooperative Teams Games Tournament (TGT) learning model can improve the motivation and learning outcomes of history students in class X MA Al-Ahliyah.
Pengertian Media, Tujuan, Fungsi, Manfaat dan Urgensi Media Pembelajaran Aisyah Fadilah; Kiki Rizki Nurzakiyah; Nasywa Atha Kanya; Sulis Putri Hidayat; Usep Setiawan
Journal of Student Research Vol. 1 No. 2 (2023): Maret : Journal of Student Research
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jsr.v1i2.938

Abstract

In this day and age, the use of media is very helpful for educators in a certain learning or training, namely as a tool to facilitate the implementation of teaching and learning, which is expected to run effectively to achieve predetermined learning goals. Meanwhile, the purpose of its use is to make it easier for educators to convey information on learning materials that will be conveyed so that they are easy to understand and understand making it interesting to use media for students to be happier in the learning process. So media is an instrument or tool to deliver learning material so that students are able to understand what is conveyed using media tools such as markers, package books or reading, whiteboards, including teachers and the environment is also a medium for implementing information delivery. In learning media, there are media used by teachers, namely visual (media with delivery using something that can be seen by the sense of sight), audio-visual (media with elements of conveying information using sound also contains an element of image, such as video), audio (information delivery using voice messages or closely related to the sense of hearing). Along with the advancement of media technology, it has a variety of tools that make it easier for teachers to learn using current technology media such as: cellphones, computers, laptops, and other applications that are used to obtain other sources of information.
EVALUASI MEDIA PEMBELAJARAN Elsa Kaniawati; Meisya Edlina Mardani; Shania Nada Lestari; Ulan Nurmilah; Usep Setiawan
Journal of Student Research Vol. 1 No. 2 (2023): Maret : Journal of Student Research
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jsr.v1i2.954

Abstract

Evaluasi merupakan bagian penting dalam pengembangan media pembelajaran. Apapun jenis media yang dikembangkan perlu di evaluasi dan di nilai terlebih dahulu sebelum dimanfaatkan secara luas. Jadi maksud dari pada evaluasi tersebut untuk mengetahui apakah media pembelajaran yang dikembangkan tersebut dapat mecapai tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan. Hal ini dikarena banyak orang yang berpendapat bahwa sekali mereka membuat media pembelajaran maka searatus persen ditangung baik. Oleh karena itu rumusan masalah secara singkat dari pada kajian ini adalah bagaiamana evaluasi media pembelajaran Mengacu pada permasalahn diatas, kajian ini di maksudkan untuk memperoleh gambaran tentang evaluasi media pembelajaran sebagai saran dan prasana pembelajaran yang berkualitas. Metode deskriptif di definisikan sebagai metode yang digunakan untuk menggambar atau menganalisis sesuatu mengenai situasi atau kejadian yang ada.(Sugiyono,2021) Evaluasi merupakan kegiatan pengumpulan kenyataan mengenai proses pembelajaran secara sistematis untuk menetapkan apakah terjadi perubahan terhadap peserta didik dan sejauh mana perubahan tersebut mempengaruhi kehidupan peserta didik. Adapun dalam proses evaluasi media pembelajaran di ukur dari dua aspek, yaitu Sistem pembelajaran hasil peserta didik di buktikan secara empiris Keberhasilan dan kefektifan proses belajar menunjukan bukti banyaknya sumbangan media atau media program. Tujuan evaluasi media pembelajaran adalah untuk memilih media pembelajaran yang akan dipergunakan dikelas, untuk melihat prosedur penggunaan media, untuk memeriksa apakah tujuan penggunaan media tersebut telah tercapai, menilai kemampuan guru menggunakan media, memberikan informasi untuk kepentingan administrasi dan untuk memperbaiki media itu sendiri. ditentukanEvaluasi media pembelajaran adalah tahapan yang digunakan dalam proses pembelajaran sebagai bentuk komunikasi baik secara visual maupun audio visual. Dan upaya peningkatan pembelajaran yang efektif. Adapun dalam evaluasi pembelajaran ini memilik beberapa fungsi sebagaimana fungsi ini adalah bentuk peranan media dalam pembelajaran diantara nya yaitu : Selain memiliki fungsi media pembelajaran juga memiliki Tujuan evaluasi media pembelajaran adalah untuk memilih media pembelajaran yang akan dipergunakan dikelas, untuk melihat prosedur penggunaan media, untuk memeriksa apakah tujuan penggunaan media tersebut telah tercapai, menilai kemampuan guru menggunakan media, memberikan informasi untuk kepentingan administrasi dan untuk memperbaiki media itu sendiri. Prosedur evaluasi media pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan terhadap media pembelajaran berdasarkan tahapan-tahapan yang telah ditentukan dalam evaluasi sumatif dan formatif.