Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Apotek Hidup: Upaya Pelestarian Penggunaan Obat Tradisional di Masyarakat melalui Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga Idin Sahidin; Gusti Ray Sadimantara; Muhammad Hajrul Malaka; Muhammad Azdar Setiawan; Nur Saadah Daud; Adryan Fristiohady; Yulianti Fauziah; Sernita Sernita; Musdalipah Musdalipah; Agung Wibawa Mahatva Yodha; Wahyuni Wahyuni
Jurnal Abdi dan Dedikasi kepada Masyarakat Indonesia Vol 1 No 1 (2023): NADIKAMI: Januari 2023
Publisher : POLITEKNIK BINA HUSADA KENDARI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penduduk Desa Lamomea Kecamatan Konda Kabupaten Konawe Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara sebagian besar masyarakatnya berpendidikan minimal rata-rata lulusan SMA, sehingga pengetahuan tentang budidaya dan pemanfaatan tanaman obat masih sangat kurang. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk membantu pelaksanaan program pemerintah terkait pemanfaatan tanaman obat. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk menyampaikan informasi tentang tanaman obat melalui sosialisasi, diskusi, dan praktik langsung budidaya tanaman obat keluarga di pekarangan rumah. Evaluasi peningkatan pengetahuan masyarakat dilakukan dengan pre-test dan post-test. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dasar tentang jenis, manfaat, dan cara membuat ramuan. Kegiatan pengabdian ini menunjukkan adanya keberhasilan dan sangat bermanfaat, karena adanya peningkatan pengetahuan dengan skor rata-rata lebih dari 60 yaitu skor rata-rata post-test 86.11 dibandingkan saat sebelum kegiatan dari nilai rata-rata pre-test 59.72. Masyarakat menunjukkan keterampilan yang memadai saat melakukan praktik langsung mulai dari penanaman, hingga pemeliharaan tanaman. Hasil budidaya tanaman obat ini, selain merupakan upaya pelestarian tanaman obat tradisional, juga mampu menghasilkan produk kosmetik yang kemudian dapat di manfaatkan sebagai produk herbal atau dijual untuk menambah nilai ekonomi.
UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK DAUN NILAM (Pogostemon cablin Benth.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Escherichia coli Sernita Sernita; Nurhadia Nurhadia; Seripaica Seripaica
Jurnal Analis Kesehatan Kendari Vol. 3 No. 2 (2021): Jurnal Analis Kesehatan Kendari (JAKK) : Vol. 3 (2) Juni 2021)
Publisher : Program Study of Medical Laboratory Technology , Politeknik Bina Husada Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46356/jakk.v3i2.109

Abstract

ABSTRACT Patchouli (Pogostemon cablin Benth.) Is a plant that is widely known by the public. Patchouli plants are widely planted for oil. Patchouli oil is much needed for the cosmetic, perfume, antiseptic, and others industries. Patchouli leaves (Pogostemon cablin Benth.) Contain essential oils, flavonoids, saponins, tannins, glycosides, terpenoids and steroids. Alcohol content such as patchouli alcohol and its derivatives, phenol and terpenoid groups in patchouli oil have antibacterial activity. All parts of this plant can also be used as a headache medication, and diarrhea medicine. The purpose of this study was to determine how much the inhibitory effect of patchouli leaves on the growth of Escherichia coli bacteria.This type of research is an experiment consisting of six treatments with three repetitions. this research was conducted with RAL method (Complete Random Design). Patchouli leaf extract was obtained from maceration. The inhibitory test of patchouli leaf extract using Agar well method.The results obtained 3 times the lowest concentration treatment at 30% with an average (mean) of 1.83 mm, then with a concentration of 40% with an average (mean) of 2.26 mm and at a concentration of 50% with an average (mean) that is 3.43 mm is in the medium category, while there are 2 positive controls, tetracycline and flanked by tetracycline with an average (mean) of 4.5 mm and a flap does not produce an inhibitory zone and also a negative control (NaCl 0, 9%) does not produce an inhibitory zone. Keywords: patchouli leaf extract, inhibitory power, Escherichia coli ABSTRAK Nilam (Pogostemon cablin Benth.) merupakan tanaman yang sudah banyak dikenal oleh masyarakat luas Tanaman nilam banyak ditanam untuk diambil minyaknya. Minyak nilam banyak dibutuhkan untuk industri kosmetik, parfum, antiseptik, dan lain-lain.Daun nilam (Pogostemon cablin Benth.) memiliki kandungan minyak atsiri, flavonoid, saponin, tanin, glikosida, terpenoid dan steroid. Kandungan alkohol seperti patchouli alcohol beserta turunannya, fenol dan golongan terpenoid pada minyak nilam memiliki aktivitas antibakteri. Semua bagian dari tumbuhan ini juga dapat dimanfaatkan sebagai obat sakit kepala, dan obat diare.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar daya hambat daun nilam terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli. Jenis penelitian ini adalah eksperimen yang terdiri atas enam perlakuan dengan tiga kali pengulangan. penelitian ini dilakukan dengan metode RAL (Rancangan Acak Lengkap). Ekstrak daun nilam diperoleh dari hasil maserasi. Uji daya hambat ekstrak daun nilam menggunakan metode sumuran Agar.Hasil penelitian diperoleh 3 kali perlakuan konsentrasi terendah pada 30% dengan rata-rata (mean) yaitu 1,83 mm, kemudian dengan konsentrasi 40% dengan rata-rata (mean) yaitu 2,26 mm dan pada konsentrasi 50% dengan rata-rata (mean) yaitu 3,43 mm termasuk dalam kategori sedang, sedangkan kontrol positif ada 2 yaitu tetrasiklin dan diapet dimana tetrasiklin dengan rata-rata (mean) yaitu 4,5 mm dan diapet tidak menghasilkan zona hambatdan juga control negatif (NaCl 0,9%) tidak menghasilkan zona hambat. Kata Kunci : Ekstrak daun nilam, daya hambat, Escherichia coli
GAMBARAN KADAR SERUM GLUTAMIC OXALOACETIC TRANSAMINASE (SGOT) DAN SERUM GLUTAMIC PYRUVIC TRANSAMINASE (SGPT) PADA PASIEN JIWA DENGAN TERAPI ANTIPSIKOTIK Firdayanti Firdayanti; Sernita Sernita; Ani Umar
Jurnal Analis Kesehatan Kendari Vol. 3 No. 2 (2021): Jurnal Analis Kesehatan Kendari (JAKK) : Vol. 3 (2) Juni 2021)
Publisher : Program Study of Medical Laboratory Technology , Politeknik Bina Husada Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46356/jakk.v3i2.111

Abstract

ABSTRACT Mental disorder is a physiological process or mentally said a person cannot function properly so that it interferes with daily activities. Handling mental patients with antipsychotic therapy is a pharmacological therapy. Therapy aims to restore the patient's normal function and prevent recurrence of the disease. Side effects were shown in hospitalized psychiatric patients given antipsychotic therapy, one of which was an increase in liver enzyme levels (SGOT and SGPT). The purpose of this study was to describe the levels of SGOT and SGPT in mental patients receiving antipsychotic therapy. This study was a descriptive study with a cross sectional study design. The levels of SGOT and SGPT enzymes were obtained by examining serum from mental patients with enzymatic methods using a spectrophotometer. The results showed that 15 (27%) mental patients with SGOT and SGPT levels were examined from 15 mental patients with SGPT and SGPT, 3 (20%) mental patients with high SGOT levels, and 8 (53%) mental patients with high levels of SGOT. SGOT and SGPT are normal. Keywords: Antipsychotics, Liver, Mental Patients, SGOT, SGPT ABSTRAK Gangguan jiwa merupakan proses fisiologis atau dikatakan mental seseorang tidak dapat berfungsi dengan baik sehingga mengganggu dalam aktivitas sehari-hari. Penanganan pasien gangguan jiwa dengan dilakukan pemberian terapi antipsikotik yang merupakan terapi farmakologi. Terapi bertujuan untuk mengembalikan fungsi normal pasien dan mencegah kekambuhan penyakitnya. Efek samping ditunjukkan pada pasien gangguan jiwa rawat inap yang diberikan terapi antipsikotik, salah satunya peningkatan kadar enzim hati (SGOT dan SGPT). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kadar SGOT dan SGPT pada pasien jiwa yang mendapatkan terapi antipsikotik. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan rancangan cross sectional study. Kadar enzim SGOT dan SGPT diperoleh dengan dilakukan pemeriksaan serum dari pasien gangguan jiwa dengan metode enzimatik menggunakan spektrofotometer. Hasil penelitian menunjukkan dari 15 pasien jiwa yang dilakukan pemeriksaan SGOT dan SGPT dijumpai 4 (27%) pasien jiwa dengan kadar SGOT dan SGPT tinggi, 3 (20%) pasien jiwa dengan kadar SGOT tinggi, dan 8 (53%) pasien jiwa dengan kadar SGOT dan SGPT normal. Kata kunci : Antipsikotik, Hati, Pasien Jiwa, SGOT, SGPT
GAMBARAN KETON URINE PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU YANG MENGKONSUMSI OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT) DI PUSKESMAS LEPOLEPO KOTA KENDARI Susanti susanti; Sernita Sernita
Jurnal Analis Kesehatan Kendari Vol. 4 No. 1 (2021): Jurnal Analis Kesehatan Kendari (JAKK : Vol. 4 (1) Desember 2021)
Publisher : Program Study of Medical Laboratory Technology , Politeknik Bina Husada Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46356/jakk.v4i1.170

Abstract

ABSTRAK Tuberkulosis merupakan infeksi kronis yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterim Tuberculosis. Pasien dengan tuberkulosis dapat mengalami penurunan nafsu makan juga muntah oleh karena efek samping obat. Hal ini dapat menyebabkan terbentuknya keton dalam tubuh oleh karena pasokan glukosa yang kurang. Keton dapat digunakan sebagai energi pengganti yang didapat dari metabolisme lemak. Jumlahnya yang berlebih juga akan keluar didalam urin (ketonuria) dan keberadaanya dalam urin bukanlah keadaan yang normal. Tujuan penelitian ini untukmengetahui gambaran keton urin pada pasien tuberkulosis penggun aobat anti tuberkulosis (OAT) di Puskesmas Lepo-Lepo Kota Kendari. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dan pengambilan sampel dengan accidental sampling dari bulan Mare-April 2019. Sampel penelitian ini adalah urin sewaktu dan menggunakan metode carik celup pada 30 pasien tuberkulosis yang mengonsumsi obat anti tuberkulosis (OAT). Berdasarkan hasil pemeriksaan dari 30 sampel menunjukan bahwa semua sampel negatif ketonuria. Kata kunci: tuberculosis paru, urinalisis, keton. ABSTRACT Tuberculosis is a chronic infection caused by the bacterium Mycobacterim Tuberculosis. Patients with tuberculosis can experience decreased appetite as well as vomiting due to drug side effects. This can cause the formation of ketone bodies in the body due to lack of glucose supply. Ketones can be used as replacement energy derived from fat metabolism. The excess amount will also come out in the urine (ketonuria) and its presence in the urine is not a normal condition. The purpose of this study was to determine the description of urinary ketones in tuberculosis patients using anti-tuberculosis drugs (OAT) in the Lepo-Lepo Health Center in Kendari City. The type of research is descriptive and sampling with accidental sampling from April to May 2019. The study sample was urine when in 30 tuberculosis patients taking anti-tuberculosis (OAT) drugs. Based on the results of examinations from 30 samples showing that all ketonuria negative samples.Keywords: pulmonary tuberculosis, urinalysis, ketones.
UJI DAYA HAMBAT FRAKSI n-HEKSAN EKSTRAK ETANOL BUAH TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aureus sernita sernita
Jurnal Analis Kesehatan Kendari Vol. 4 No. 2 (2022): Jurnal Analis Kesehatan Kendari (JAKK : Vol. 4 (2) Juni 2022)
Publisher : Program Study of Medical Laboratory Technology , Politeknik Bina Husada Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46356/jakk.v4i2.187

Abstract

Tomato (Lycopersicumesculentum Mill.) Is a vegetable plant that plays an important role in meeting community nutrition. In addition, tomatoes can also be used as medicine. The chemical content of tomatoes such as alkaloids, saponins can be as antibacterial. This study was conducted to determine whether the n-hexane fraction of tomato fruit extracts could inhibit the growth of Staphylococcus aureus bacteria. This research was conducted experimentally, tomato fruit was extracted by maceration method using ethanol 96% solvent then fractionated by partitioning method using n-hexane solvent. The n-hexane fraction was then made in concentrations of 10%, 15% and 20% with ampisillin as a positive control and distilled water as a negative control, tested using the wells method. The results showed that the n-hexane fraction of tomato fruit extract could inhibit the growth of Staphylococcus aureus bacteria with an average diameter of inhibitory zone at a concentration of 10% at 16,0 mm, a concentration of 15% at 17,4 mm and a concentration of 20% at 17,7 mm and ampisillin positive control at 27,9 mm. From the results of the One Way Anova test obtained sig value <0.05 which means that the n-hexane fraction of tomato extract with 3 repetitions of each treatment showed that the average treatment had a significant effect on the growth of Staphylococcus aureus bacteria. Keywords: Tomato Fruit, n-hexane fraction, Staphylococcus aureus.