Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Studi Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Terhadap Penggunaan Obat Tradisional Bagi Masyarakat di Desa Sabi-Sabila Kecamatan Mowewe Kabupaten Kolaka Timur Djabbar, Asriullah; Musdalipah, Musdalipah; Nurwati, Andi
Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan Vol 3, No 1 (2017): Pharmauho
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.49 KB) | DOI: 10.33772/pharmauho.v3i1.3448

Abstract

Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengetahuan, sikap dan tindakan terhadap penggunaan obat Tradisional di Desa Sabi-Sabila Kecamatan Mowewe Kabupaten Kolaka Timur. Jenis penelitian ini menggunakan rancangan penelitian non eksperimental dan bersifat deskriptif. Dalam penelitian ini digunakan angket (kuesioner) sebagai media untuk memperoleh informasi berupa data. Jumlah sampel dalam penelitian ini 63 responden dengan menggunakan tehnik purposive sampling. Variabel dalam penelitian yaitu: Pengetahuan, sikap dan tindakan masyarakat sebagai variabel bebas dan penggunaan obat tradisional sebagai variabel terikat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan obat tradisional pada masyarakat Desa Sabi-Sabila dengan tingkat pengetahuan sebesar 46,0%, sikap sebesar 42,9% dan tindakan sebesar 58,7%. Dengan demikian, penggunaan obat tradisional pada masyarakat Desa Sabi-Sabila Kecamatan Mowewe Kabupaten Kolaka Timur termasuk kategori Baik.Kata kunci: Obat tradisional, sikap, tindakan, Sabi-sabila, Kolaka Timur
FORMULASI KRIM ANTIJERAWAT EKSTRAK AMPAS TEH HIJAU (Camellia sinensis L.) Karmilah Karmilah; Musdalipah Musdalipah
Jurnal Insan Farmasi Indonesia Vol 1 No 1 (2018)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ampas teh hijau (Camellia sinensis L.) merupakan salah satu bahan alam yang dapat dimanfaatkan sebagai terapi pengobatan jerawat karena mengandung flavonoid, tanin dan alkaloid. Untuk mempermudah penggunaannya ekstrak dibuat dalam bentuk sediaan krim. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sediaan krim antijerawat ekstrak ampas teh hijau dan mengetahui konsentrasi terbaik dari ekstrak ampas teh hijau yang dibutuhkan untuk membuat sediaan krim. Ekstraksi ampas teh hijau dilakukan dengan maserasi menggunakan pelarut etanol 96% kemudian difraksinasi menggunakan pelarut air, n-heksan dan etil asetat. Fraksi etil asetat dipekatkan menggunakan rotary vacum evaporator. Evaluasi sediaan dilakukan pada 4 formula krim dengan variasi konsentrasi 0,5%, 1%, 1,5% dan 1 formula sebagai blanko. Hasil uji organoleptik menunjukkan sediaan yang dibuat stabil, homogen, pH berkisar 6,39-6,91 dengan rata-rata nilai viskositas 150-220 dPa.S dan sediaan tidak menimbulkan iritasi. Hasil uji stabilitas (cycling test) menunjukkan ketiga formula tetap homogen, tidak mengalami inversi fase dengan tipe emulsi minyak dalam air, terjadi perubahan pH,  formula B dan C mengalami perubahan bentuk dari semi padat menjadi sedikit encer yang dipengaruhi oleh konsentrasi ekstrak yang lebih tinggi. Formula terbaik adalah formula A dengan menggunakan ekstrak 0,5%.
UJI DAYA HAMBAT SUPPOSITORIA VAGINA EKSTRAK DAUN SIRIH HIJAU (Piper betle L.) TERHADAP Candida albicans Selfyana Austin Tee; Musdalipah Musdalipah
Jurnal Insan Farmasi Indonesia Vol 1 No 1 (2018)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daun sirih merupakan obat tradisional yang digunakan untuk mengatasi keputihan. Ekstrak daun sirih dibuat dalam bentuk suppositoria vagina agar mempermudah penggunaannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hambat suppositoria vagina ekstrak daun sirih hijau terhadap Candida albicans. Jenis penelitian adalah eksperimen yang terdiri atas lima perlakuan dengan tiga kali pengulangan. Penelitian dilakukan dengan metode RAL (Rancangan Acak Lengkap). Ekstrak daun sirih hijau diperoleh dari hasil maserasi. Formulasi dibuat menggunakan basis larut air yaitu gelatin tergliserinasi dengan konsentrasi ekstrak 25%, 30%, dan 35%. Evaluasi fisik yang dilakukan yaitu uji organoleptik, uji homogenitas, dan uji keseragaman bobot telah memenuhi syarat sediaan. Uji daya hambat suppositoria vagina ekstrak daun sirih hijau menggunakan metode Cylinder cup. Hasil penelitian menunjukkan suppositoria vagina ekstrak daun sirih hijau dengan konsentrasi 25%, 30% dan 35% memiliki daya hambat rata-rata sebesar 4,67 mm, 7,5 mm, dan 10,96 mm. Hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa data Fhitung (121,59) > Ftabel (3,48) dan dilakukan uji lanjut BNT (Beda Nyata Terkecil) yang menunjukkan bahwa ketiga konsentrasi suppositoria vagina berbeda nyata dalam menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans.
IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEM (DRP) PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA KENDARI Musdalipah Musdalipah
Jurnal Kesehatan Vol 11 No 1 (2018): JURNAL KESEHATAN
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/kesehatan.v11i1.4908

Abstract

Urinary tract infection (UTI) is a disease in which the formation of microorganisms in large quantities in the urinary tract. In order to increase rational use of drugs, pharmacists have an important role in identifying and solving problems related to Drug Related Problem (DRP), both potential and actual. The purpose of this research is to identify Drug Related Problem (DRP) of Urinary Tract Infection (ISK) patient at Bhayangkara Kendari Hospital. This research used descriptive method with retroprospective-prospective data collection technique based on inclusion and exclusion criteria by recipe and patient medical record data. The data is analyzed descriptively and described in narrative form. The results showed that 34 patients were found Drug Related Problem (DRP) category of potential drug interactions as many as 15 patients (44.11%), Polypharmacy, dose interval and Drug side effects not foundABSTRAKInfeksi saluran kemih (ISK) adalah suatu penyakit yang dimana terbentuknya mikroorganisme dalam jumlah banyak di saluran kemih. Dalam rangka meningkatkan penggunaan obat yang rasional, farmasis memiliki peran penting terutama dalam mengidentifikasi serta memecahkan masalah yang berkaitan dengan penggunaan obat atau Drug Related Problem (DRP) baik yang bersifat potensial maupun aktual. Tujuan penelitian ialah mengidentifikasi Drug Related Problem (DRP) pasien Infeksi Saluran Kemih (ISK) di Rumah Sakit Bhayangkara Kendari. Jenis penelitian menggunakan metode deskriptif dengan teknik pengumpulan data secara retroprospektif–prospektif berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi dengan melihat resep dan data rekam medik pasien. Data dianalis secara deskriptif dan dijabarkan dalam bentuk narasi. Hasil penelitian menunjukkan dari 34 pasien ditemukan Drug Related Problem (DRP) kategori adanya potensi Interaksi obat sebanyak 15 pasien (44,11%), Polifarmasi, Interval dosis dan Efek samping obat tidak ditemukan
PERBANDINGAN AKTIVITAS PENGHAMBATAN ENZIM TIROSINASE OLEH FRAKSI ETIL ASETAT DAUN PATIKALA (Etlingera elatior) DAN HIDROKUINON SECARA In Vitro Selfyana Austin Tee; Apriyanto Apriyanto; Musdalipah Musdalipah; Elfirah Elfirah
Jurnal Kesehatan Vol 13 No 1 (2020): JURNAL KESEHATAN
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/kesehatan.v13i1.10309

Abstract

Etlingera is one of the genus Zingiberacea which consists of 150 - 200 species in the world, and there are 48 species that grow in Sulawesi and 14 species of which are scattered in Sulawesi. Patikala (Etlingera elatior) has a bioactive compound in the form of flavonoids. Withdrawal of flavonoid compounds in plants is carried out using ethyl acetate solvents. One of the enzymes in the body is the tyrosinase enzyme. The tyrosinase enzyme is the main pathway in the pigmentation process, causing melanin pigment. This study aims to compare the inhibitory activity of the tyrosinase enzyme in the paticala fraction of ethyl acetate (Etlingera elatior) and hydroquinone in vitro. The research method used was a quasi experimental consisting of the treatment group and the control group with measurements made after the treatment was given (posttest only design with non equivalent group). Concentration of ethyl acetate fraction of patikala leaves used were 7.8125 µg / mL, 15,625 µg / mL, 31.25 µg / mL, 62.5 and 125 µg / mL with positive control of hydroquinone, respectively. Based on the results obtained, Inhibitory activity of the tyrosinase enzyme by the paticala leaf ethyl acetate fraction with a concentration of 125 μg. The inhibitory activity of the tyrosinase enzyme by both samples increased with increasing concentration
PEMANFAATAN DAUN TAWALOHO SEBAGAI MAKANAN SEHAT DALAM SEDIAAN BISKUIT UNTUK MASYARAKAT MEKAR BARU SULAWESI TENGGARA Musdalipah Musdalipah; Eny Nurhikma; Suhikma Sofyan; Nirwati Rusli; Nursaadah Daud; Lilis Yusriani; Syamsu Alam
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 4 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (445.787 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i4.5132

Abstract

Abstrak: Daun tawaloho, atau daun kedondong hutan digunakan masyarakat Mekar Baru untuk menambah cita rasa pada masakan. Daun kedondong hutan tumbuh di sebagian pekarangan rumah masyarakat. Informasi terkait kandungan kimia dan farmakologi pada tumbuhan belum banyak diketahui oleh masyarakat. Daun kedondong hutan memiliki aktivitas antioksidan, antidiabetes, antihipertensi, anticancer dan antikolesterol. Tujuan kegiatan ini dilakukan sebagai salah satu pengabdian kepada masyarakat dalam rangka pemanfaatan daun tawaloho sebagai biskuit makanan sehat. Metode kegiatan dilakukan dengan sosialisasi pembuatan biskuit tawaloho pada 50 orang masyarakat Mekar Baru. Adanya pandemik covid 19, kegiatan dilakukan secara terbatas pada beberapa rumah warga yang cukup luas. Evaluasi kegiatan dilakukan dengan pemberian kuesioner tentang cita rasa biskuit meliputi uji organoleptik dan uji kesukaan (bau dan warna), kerenyahan, dan kekerasan biskuit. Hasil kegiatan menunjukkan masyarakat Mekar Baru sangat antusias mengikuti pembuatan biskuit tawaloho. Hasil pengujian organoleptik sediaan biskuit menunjukkan berwarna kuning kecoklatan dengan aroma bau khas susu, rasa khas biskuit dan berbentuk padat. Uji kesukaan pada biskuit menunjukkan rasa suka (90%) dan tidak suka (10%). Uji kerenyahan menunjukkan rasa renyah (94%) dan tidak renyah (6%). Pada uji kekerasan menunjukkan rasa keras pada biskuit (0%) dan lembut dikonsumsi (100%). Hasil kegiatan memberikan wawasan dan pengetahuan baru bagi masyarakat tentang cara pengolahan daun tawaloho dalam sediaan biskuit yang dapat dijadikan makanan sehat.Abstract:  Tawaloho leaves or forest kedondong leaves are used by the Mekar Baru community to add flavor to dishes. The leaves of the forest kedondong grow partly in the yards of people's homes. Information related to chemical and pharmacology in plants is not widely known by the public. Forest kedondong leaves have antioxidant, antidiabetic, antihypertensive, anticancer and anticholesterol activities. This goal is carried out as one of the community services in the context of utilizing tawaloho leaves as healthy food biscuits. The method of activity was carried out by socializing the making of tawaloho biscuits to 50 people from the Mekar Baru community. Due to the COVID-19 pandemic, the activities carried out are limited to a number of residents' houses which are quite large. The evaluation was done by giving a questionnaire about biscuits taste including organoleptic and preference tests (smell and color), crunchiness, and hardness of biscuits. The results of the activity showed that the people of Mekar Baru were very enthusiastic in participating in the making of tawaloho biscuits. The results of organoleptic testing of biscuit preparations showed a brownish yellow color with a distinctive smell of milk, a distinctive taste of biscuits, and a solid form. The liking test on biscuits showed likes (90%) and dislikes (10%). The crispness test showed crunchy (94%) and not crunchy (6%). In the hardness test, the biscuits tasted hard (0%) and soft (100%). The results of the activity are new insights and knowledge for the community about how to process tawaloho leaves in biscuit preparations that can be used as healthy food.
PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU HAMIL MEMILIH OBAT BEBAS MENGGUNAKAN METODE CBIA (CARA BELAJAR INSAN AKTIF) Musdalipah Musdalipah; Moldefya Wahid Ado; Mulyadi Prasetyo
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS): Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol 1 No 2 (2016): JIIS
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.409 KB) | DOI: 10.36387/jiis.v1i2.41

Abstract

Cara Belajar Insan Aktif merupakan metode pendidikan masyarakat yang berorientasi pada peran aktif peserta didik dalam mencari informasi dan menumbuhkan sikap kritis serta mengubah perilaku. Tujuan penelitian adalah mengetahui peningkatan pengetahuan ibu hamil dalam memilih obat bebas dengan metode CBIA.Penelitian dilakukan di Puskesmas Perumnas Kota Kendari periode Mei sampai Juli 2016. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan desain pra-experimental one-group pretest-posttest. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 30 responden. Uji awal pretest dilakukan dengan membagikan kuesioner, selanjutnya pemberian penyuluhan oleh fasilitator, dan diuji kembali dengan posttest menggunakan kuesioner. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan uji Mc Nemar.Hasil penelitian menunjukkan pada pretest, responden yang memiliki pengetahuan kategori baik  berjumlah 6 orang (20%) dan kurang berjumlah 24 orang (80%). Pada posttest terjadi peningkatan pengetahuan yaitu responden yang memiliki pengetahuan kategori baik berjumlah 20 orang (66,67%) dan kurang berjumlah 10 orang (33,33%). Hasil uji Mc Nemar diperoleh nilai p= 0,0001 (<0,005) menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna pemberian metode CBIA terhadap peningkatan pengetahuan ibu hamil dalam memilih obat bebas di Puskesmas Perumnas Kota Kendari.
ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA OBAT ALPRAZOLAM DAN DIAZEPAM PADA PASIEN DEPRESI DI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI SULAWESI TENGGARA Musdalipah Musdalipah; Selfyana Austin Tee
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS): Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol 3 No 2 (2018): JIIS
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.012 KB) | DOI: 10.36387/jiis.v3i2.175

Abstract

Depresi merupakan gangguan mood berkepanjangan yang mempengaruhi seluruh proses mental seseorang, dengan prevalensi pada populasi dunia adalah 3 – 8% dengan 50% kasus terjadi pada usia produktif yaitu 20 – 50 tahun. Di Indonesia, gangguan ini menghabiskan biaya pelayanan kesehatan yang besar, sehingga diperlukan peningkatan efisiensi atau penggunaan dana secara lebih rasional. Tujuan penelitian ialah untuk menganalisis efektivitas biaya obat psikotropika pada pasien depresi di rumah sakit jiwa Provinsi Sulawesi Tenggara. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan rancangan cross sectional study. Efektivitas pengobatan dianalisis menggunakan ACER (Average Cost Effectiveness Ratio) yang dihitung berdasarkan rasio biaya dan % outcome klinis obat psikotropika dan ICER (Incremental Cost Effectiveness Ratio) dihitung berdasarkan rasio antara selisih biaya dan % outcome klinis pada kedua kelompok terapi. Hasil penelitian menunjukkan efektivitas terapi dan nilai ACER yang diperoleh dari 35 pasien depresi sedang dan berat ialah alprazolam 1 mg sebesar 45% (16.392), alprazolam 0,5 mg sebesar 33% (23.420), diazepam 2 mg dan 5 mg sebesar 0%. Nilai ICER alprazolam berturut-turut adalah -3.680 dan -16.538. Terapi depresi yang paling cost-effective ialah alprazolam 1 mg.
AKTIVITAS EKSTRAK KULIT BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Streptococcus mutans PENYEBAB KARIES GIGI Musdalipah Musdalipah; Randa Wulaisfan
Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiff.v1i2.3769

Abstract

Onion (Allium ascalonicum L.) is one of the most commonly used spices other than as a cooking spice as well as traditional medicine. The use of red onions is restricted to the meat alone, while the skin contains many chemical compounds that can be used as antibacterials such as flavonoids, saponins, tannins, glycosides and steroids or triterpenoids regarded as waste. This study aims to determine the inhibition power of onion skin extract (Allium ascalonicum L.) on the growth of Streptococcus mutans bacteria. The type of research used was experimental research consisting of three treatments, two controls: positive control and negative control with three repetitions. This research is done by cylinder cup method. Onion skin extract was obtained from maceration using 96% ethanol solvent. The test sample in this study was made with concentrations of 10%, 20% and 30%. The results showed that onion skin extracts with concentrations of 10%, 20% and 30% had mean inhibitions of 1.33 mm, 2.12 mm and 2.51 mm. The result of ANOVA test showed that F count (205,098 > F table (3,478) so that BNT further test showed that there is real effect difference of onion skin extract on the growth of Streptococcus mutans bacteria. 
Cost Effectiveness Kombinasi Antihipertensi Candesartan-Bisoprolol dan Candesartan-Amlodipin Pada Pasien Rawat Jalan Penderita Hipertensi Eny Nurhikma; Randa Wulaisfan; Musdalipah Musdalipah
Jurnal Profesi Medika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 13, No 2 (2019): Jurnal Profesi Medika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Fakultas Kedokteran UPN Veteran Jakarta Kerja Sama KNPT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.528 KB) | DOI: 10.33533/jpm.v13i2.1284

Abstract

Today, in various countries, especially in Indonesia, the cost of health services is increasing. Hypertension is a degenerative disease that requires health costs for a long time. Increasing costs due to increasing chronic diseases threaten access and quality of health services, by which it is necessary to find a solution to overcome the problem of health financing. One method used is to analyze the guidelines for hypertension therapy and drug classes in the pharmacoeconomic aspects, namely Cost Effectiveness Analysis. This study aims to analyze the effectiveness of antihypertensive combination therapy in hypertensive patients at Bhayangkara Hospital, Kendari in 2019. The research method is descriptive with cross sectional study design. The analysis conducted is the cost effectiveness analysis (CEA) performed by calculating direct medical costs, the effectiveness of therapy based on blood pressure that reaches the target and calculating the value of ACER (Average Cost Effectiveness Ratio) and ICER (Incremenal Cost Effectiveness Ratio). Data were collected prospectively which fulfilled the inclusion and exclusion criteria. The results showed the therapeutic effectiveness and the value of ACER obtained from 31 hypertensive patients were a combination of Candesartan – Bisoprolol  that was ACER value of 85.71% (2,314), and combination of Candesartan – Amlodipin of 70.58% (2,643). ICER value of 7,832 indicates that the price of drugs is more expensive but more effective therapy.