Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGARUH VARIASI DOSIS LARUTAN BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.)TERHADAP MORTALITAS LARVA NYAMUK Culex sp. SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI PADA MATERI INSEKTA Sidik, Bagas Rasid
Bioedukasi Jurnal Pendidikan Biologi Vol 6, No 2 (2015)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Control of larvae of Culex sp. can be done with larvicides. Larvicides used in an attempt to reduce the population of larvae in a breeding place or for termination of the chain of mosquito breeding. Insect repellent effective to kill mosquitoes, but that has not been come mosquito larvae will develop into mosquitoes. Insect repellent made from synthetic chemicals if used excessively will cause adverse effects to humans such as respiratory disorders, digestive, and the environment. The purpose of this study was to determine (1) Whether or not the effect of giving a solution of fruit starfruit (Averrhoa bilimbi, L.) against Culex sp. mosquito larvae mortality, (2) determine the most appropriate dosage on mortality of larvae of mosquito Culex sp., (3 ) Compile the results of the research as a high school biology class X LKPS semester two. This study uses the method of experiment, the draft design used was completely randomized design Variety (CRD) with the control (P0) and 4 treatments, namely P1: a dose of1/99 ml, P2: dose2/98 ml, P3: dose3/97 ml, and P4: a dose4/96 ml with 6 replicates each, the number of larvae 150 animals. Larva l sampling and testing conducted at Flores Street No. 19 Ganjar Supreme 14/2 City Metro. The test was analyzed using one-way Anava non-parametric Kruskall-Wallis test. The results of the analysis are obtained as follows: (1) There is a very significant influence on the administration of a solution of fruit starfruit (Averrhoa bilimbi, L.) against Culex mosquito larvae mortality due to the α sp 0.05,   at α 0.01 in Chi-square table, (2) the mortality of larvae of Culex for 24 consecutive hour sare from lowest to highest mortality percentage is P0=0%, P1=60%, P2=83.33%, 83.33% =P3, andP4=86,66%. Based on the results of research and discussion we concluded that: (1) There is the effect of star fruit solution on mortality of larvae of Culex sp mosquitoes, with coefficientH=17.73>Chi-square value of7.81at α level of 0.05, 11, 3 Dapaαlevelof 0.01., (2) At a dose of4/96 ml solution starfruit is the best dosage on mortality of larvae of mosquito Culex sp., (3) the results of this studying the form of LKPS (Practical Guidelines Worksheet) can support (KI) and (KD) in the curriculum syllabus 2013.Kata Kunci: Variasi dosis, larutan belimbing wuluh, Mortalitas, larva nyamuk                        Culex sp., sumber belajar biologi.
PENGARUH VARIASI DOSIS LARUTAN BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.)TERHADAP MORTALITAS LARVA NYAMUK Culex sp. SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI PADA MATERI INSEKTA Bagas Rasid Sidik
Bioedukasi Jurnal Pendidikan Biologi Vol 6, No 2 (2015)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/bioedukasi.v6i2.338

Abstract

Analisis Persepsi Guru dalam Kajian Perbandingan Efisiensi terkait RPP pada Kurikulum 13 dan Modul Ajar pada Kurikulum Merdeka Anjelia, Bella; Umami, Riza; Octavury, Yetrie; Hidayat, Saleh; Saputri, Wulandari; Sidik, Bagas Rasid
Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi Vol 8 No 2 (2024)
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/diklabio.8.2.246-260

Abstract

Modul ajar digunakan sebagai alternatif perangkat ajar yang bertujuan supaya guru dan peserta didik mendapatkan pengalaman belajar yang lebih interaktif dan menarik. Penggunaan modul ajar menjadi referensi bagi guru dalam merencanakan dan menerapkan pembelajaran selain RPP, dan perkembangan ini cukup baik bagi pendidikan di Indonesia. Karena hal ini menandakan bahwa Indonesia terus melakukan reformasi pendidikan yang lebih luas, sehingga diharapkan dapat meningkatkan praktik belajar mengajar yang lebih baik dan sesuai dengan cita-cita pendidikan bangsa. Namun perlunya memahami perspektif guru dalam menanggapi perbedaan antara RPP dan modul ajar untuk memastikan keberhasilan implementasi kurikulum. Jenis penelitian yaitu deskriptif kualitatif melalui survei. Subjek penelitian terdiri dari 23 sekolah di Sumatera Selatan dan Lampung dengan sampel sebanyak 35 orang guru. Metode pengumpulan data menggunakan angket tertutup (kuesioner) dan wawancara. Sebanyak 78% guru setuju dengan adanya Modul Ajar sebagai alternatif perangkat ajar pada Kurikulum Merdeka, namun hasil wawancara menunjukkan guru merasa kesulitan dalam penyusunan dan pengimplementasian Modul Ajar. Guru kesulitan beradaptasi dengan perbedaan komponen antara RPP dengan Modul Ajar. Persepsi guru terhadap penggunaan modul ajar dinilai baik.
ANALISIS KEBUTUHAN TERHADAP MEDIA AUGMENTED REALITY PADA MATERI KLASIFIKASI HEWAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA PESERTA DIDIK FASE D Adis Sherly; Saleh Hidayat; Bagas Rasid Sidik
EDUBIOLOCK Vol. 6 No. 2 (2025): Bulan Juni 2025
Publisher : Prodi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to analyze the needs of students for Augmented Reality (AR) based learning media on animal classification material to improve critical thinking skills. The background of this research is based on the difficulty of students in understanding abstract concepts in classification material, such as distinguishing morphological and physiological characteristics between animal groups, as well as the lack of visual media that support learning. This research used descriptive qualitative method with data collection techniques through questionnaires, interviews, observations, and literature studies. The results showed that teachers and students of SMP Pusri Palembang had never used AR media in learning, but showed high enthusiasm for its use. Learners considered AR as an interesting media and able to help them understand the concept of animal classification in a concrete and fun way. Teachers also acknowledge that AR can be an innovative solution to overcome student learning difficulties and support the strengthening of character and 21st century skills. These findings indicate that the development of AR media in science learning is needed and is in line with the principles of the Merdeka Curriculum which emphasizes contextual and meaningful learning. Hopefully, the results of this study can serve as a basis for developing more adaptive and effective technology-based learning media in the future.
Hubungan antara pengetahuan, sikap, dan perilaku mahasiswa tentang pencemaran lingkungan sebagai bahan penyusunan media pembelajaran biologi Sidik, Bagas Rasid; Harvianti, Yuniar; Achyani, Achyani; Agusta, Erie
Jurnal Esabi (Jurnal Edukasi dan Sains Biologi) Vol. 6 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Bung Hatta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37301/esabi.v6i2.91

Abstract

Semua bentuk masalah lingkungan hidup yang dihadapi saat ini di dunia, lebih banyak disebabkan oleh sikap dan perilaku manusia terhadap lingkungan hidupnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara pengetahuan, sikap, dan perilaku mahasiswa tentang pencemaran lingkungan. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan mahasiswa 70%, lebih tinggi dari sikap 55% dan perilaku 47%. Namun semuanya saling berhubungan antara pengetahuan dengan sikap sig. 0,466, pengetahuan dengan perilaku sig. 0,434, sikap dengan perilaku sig. 0,330 dan bersamaan pengetahuan, sikap terhadap perilaku sig. 0,753, yang artinya bahwa secara bersamaan sangat erat hubungannya terhadap perilaku mahasiswa tentang pencemaran lingkungan. Hasil penelitian ini juga berpotensi sebagai desain media pembelajaran biologi.
PENDAMPINGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MAHASISWA DALAM MENINGKATKAN KESADARAN MASYARAKAT TERHADAP KEBERSIHAN RAWA DESA BURAI Sumah, Astrid Sri Wahyuni; Genisa, Marlina Ummas; Saputri, Wulandari; Astriani, Meli; Nuraini, Nita; Angraini, Erni; Hidayat, Saleh; Wardhani, Sri; Sidik, Bagas Rasid; Helida, Asvic
JP2N : Jurnal Pengembangan Dan Pengabdian Nusantara Vol. 1 No. 3 (2024): JP2N: Mei - Agustus 2024
Publisher : Yayasan Pengembangan Dan Pemberdayaan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62180/rr9tw768

Abstract

Kemampuan berbicara merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa. Berbicara merupakan keterampilan produktif dalam artian pembicara menghasilkan bunyi bahasa dan komunikasi dalam dua arah. Pembicara dan pendengar dapat menegosiasikan arti dari apa yang mereka katakan. Era industri 4.0, kemampuan berbicara dan mengemukakan sebuah masalah di depan umum sangat penting karena informasi yang didapatkan tidak lagi terbatas. Oleh karena itu, untuk menghindari kesalahpahaman terhadap isi informasi, diperlukan kemampuan berbicara di depan umum. Kemampuan tersebut membantu seseorang untuk mencari dan memahami informasi dengan benar. Selain itu, kemampuan berbicara di depan umum juga mengajarkan cara meyakinkan orang lain untuk mendapatkan informasi yang benar dan berguna untuk yang membutuhkan. Tulisan ini membahas tentang keterampilan berbicara mahasiswa di depan masyarakat Desa Burai mengenai pengelolaan sampah di daerah rawa. Para mahasiswa didorong untuk melatih kemampuan berbicara mereka dengan topik permasalahan mengenai pembuangan sampah masyarakat di daerah rawa melalui teknik wawancara. Metode kegiatan dimulai dari kegiatan pendampingan oleh dosen pendamping dimulai dengan pendahuluan, pemberian materi, dan evaluasi kegiatan. Hasil yang didapatkan bahwa mahasiswa dapat meningkatkan kemampuan berbicara di depan umum dengan rasa percaya diri dan termotivasi, tanpa harus takut mengemukakan pendapat atau butir pertanyaan yang dapat menyinggung masyarakat. Kata kunci: Desa Burai, kemampuan berbicara, rawa, wawancara