Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

KARAKTERISTIK FUNGSI DISTRIBUSI FOUR-PARAMETER GENERALIZED-t Cahyadi, Rahman; ., Warsono; Usman, Mustofa; Kurniasari, Dian
JURNAL E-DUMATH Vol 2, No 1 (2016)
Publisher : JURNAL E-DUMATH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research is about the characteristic function of four-parameter generalized tdistribution. Four-parameter generalized t distribution has four parameters whichare μ as a location parameter, σ as a scale parameter, p and q as a shapeparameter, and B as a function of beta. The characteristic function are retrievedfrom the expectation of e itx , where i as a imaginary number. Then, the characteristicfunction of four-parameter generalized t distribution was able to be determined byusing definition and trigonometric expansions. Based on those two methods thisstudy got the same results and then will be continued proving the fundamentalproperties of the characteristic function of four-parameter generalized t distribution.Furthermore, it needs graph simulation on a characteristic function of four-parameter generalized t distribution. Graph simulation result on the characteristicfunction of four- parameter generalized t distribution was formed a closed curve(circle) are smooth.Keywords: four-parameter generalized t distribution, characteristic function,graph simulation
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ASSURE PADA MATERI LOGARITMA Danil, Fransisco; Amorie, Jean; Cahyadi, Rahman
JURNAL e-DuMath Vol 5, No 1 (2019)
Publisher : JURNAL e-DuMath

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26638/je.914.2064

Abstract

ABSTRACTTeacher centered learning patterns cause drowsiness, lack of enthusiasm, and many who do not pay attention.This lack of learning innovation is thought to cause low student learning outcomes.To overcome this problem, one of them is by applying the ASSURE model. The purpose of this study is to find out (1) there are differences in the average student mathematics learning outcomes with learning using the ASSURE model with students' mathematics learning outcomes with direct learning models. (2) the average mathematics learning outcomes of students who learn using the ASSURE model are higher than students whose learning uses direct learning. Furthermore, the data were analyzed using the statistical test t, because the data is homogeneous and comes from a population that is normally distributed. From the results of the data analysis it can be concluded that there are differences in the average student learning outcomes using ASSURE model learning with direct learning and the average learning outcomes of the ASSURE model is higher than the direct learning model.Keywords: ASSURE Learning Model, Learning Outcomes
EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN NHT DENGAN PENDEKATAN CTL DAN TPS DENGAN PENDEKATAN TPS TERHADAP HASIL BELAJAR Rahayu, Siti; Cahyadi, Rahman
JURNAL e-DuMath Vol 5, No 2 (2019)
Publisher : JURNAL e-DuMath

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26638/je.908.2064

Abstract

ABSTRAKTujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) perbedaan rata-rata hasil belajar matematika siswa yang diperoleh melalui model pembelajaran NHT menggunakan pendekatan CTL dengan rata-rata hasil belajar matematika siswa yang diperoleh melalui model pembelajaran TPS menggunakan pendekatan CTL, (2) rata-rata hasil belajar metematika siswa yang diperoleh melalui model pembelajaran kooperatif tipe NHT menggunakan pendekatan CTL lebih baik dari pada rata-rata hasil belajar matematika siswa yang diperoleh melalui model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan pendekatan CTL. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Sukoharjo tahun pelajaran 2018/2019 dengan teknik pengambilan sampel yakni dengan cluster random sampling. metode pengambilan sampel dengan menggunkan tes pilihan ganda dengan empat alternatif jawaban. Teknik analisis data dengan menggunakan Analisis Variansi (anava) satu jalan dengan sel yang sama dengan uji prasyarat normalitas dan homogenitas data. Berdasarkan analisis data disimpulkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar matematika siswa yang diperoleh melalui model pembelajaran NHT menggunakan pendekatan CTL dengan rata-rata hasil belajar matematika siswa yang diperoleh melalui model pembelajaran TPS menggunakan pendekatan CTL dan dengan melihat rerata pada masing-masing kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh bahwa rata-rata hasil belajar metematika siswa yang dikenai melalui model pembelajaran kooperatif tipe NHT menggunakan pendekatan CTL lebih baik dari pada rata-rata hasil belajar matematika siswa yang diperoleh melalui model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan pendekatan CTL.Key Word : Numbered Head Together (NHT), Think Pair Share (TPS, Contextual Teaching and Learning (CTL) , gaya belajar
Pengaruh Penggunaan Media Video Animasi Terhadap Hasil Belajar Konsep Dasar Pecahan di SDN 2 Banding Agung Ma’ruf, Laila Maulida; Arnidha, Yunni; Cahyadi, Rahman
Pendas Mahakam : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sekolah Dasar Vol. 9 No. 1 (2024): June
Publisher : Teacher Training and Education Faculty, Widya Gama Mahakam Samarinda University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di tengah tantangan pembelajaran matematika, terutama pada konsep dasar pecahan yang seringkali dianggap sulit oleh siswa, media pembelajaran video animasi menjanjikan sebuah solusi. SD Negeri 2 Banding Agung, yang menghadapi rendahnya hasil belajar dalam konsep ini, memutuskan untuk mengimplementasikan pendekatan baru melalui penggunaan video animasi. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengukur efektivitas media ini dalam meningkatkan pemahaman siswa. enelitian bersifat kuantitatif eksperimen dengan menggunakan desain Quasi Experimental, khususnya The Nonequivalent Posttest-Only Control Group Design. Instrumen yang digunakan adalah tes dalam bentuk soal esai yang telah melalui validasi untuk memastikan reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda yang adekuat. Proses analisis meliputi uji homogenitas, normalitas, dan terutama uji hipotesis untuk menentukan pengaruh signifikan dari penggunaan media. Hasil dari uji hipotesis menunjukkan nilai t-hitung yang signifikan, yaitu 9.41, yang jauh melampaui t-tabel baik untuk uji dua pihak (2.06) maupun satu pihak (1.71), mengonfirmasi dua hal: pertama, penggunaan video animasi berdampak positif pada hasil belajar konsep dasar pecahan; kedua, hasil belajar siswa yang menggunakan video animasi jauh lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak menggunakan media ini. esimpulan ini menggarisbawahi pentingnya integrasi teknologi dalam pendidikan, khususnya dalam mengajar materi yang kompleks. Video animasi, dengan kombinasi visual yang menarik dan penyampaian konten yang dinamis, terbukti tidak hanya meningkatkan keefektifan pembelajaran tetapi juga memotivasi siswa untuk terlibat lebih dalam. Pelajaran yang bisa diambil adalah bahwa inovasi dalam pendekatan pengajaran—dalam hal ini melalui video animasi—bisa menjadi kunci untuk mengatasi hambatan belajar yang dihadapi sisda dalam konsep matematika yang fundamental namun krusial.
LOKAKARYA PRAKTIK INTEGRASI KOMPETENSI SOSIAL EMOSIONAL DALAM RENCANA PEMBELAJARAN PADA PROGRAM GURU PENGGERAK ANGKATAN 7 Rahayu, Siti; Khoiriyah, Siti; Cahyadi, Rahman
Bagimu Negeri Vol 7, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52657/bagimunegeri.v7i2.2179

Abstract

Salah satu program Kemendikbud Ristek yang sedang digaungkan sebagai sarana utama dalam implementasi kurikulum merdeka yakni program guru penggerak. Program guru penggerak merupakan program pendidikan kepemimpinan bagi guru untuk menjadi pemimpin pembalajaran. Pada pendidikan guru penggerak, calon guru penggerak akan memperoleh berbagai ilmu pengetahuan tentang kepemimpinan dan pembelajaran salah satunya adalah kompetensi sosial emosional melalui kegiatan daring mapun luring. Salah satu kegiatan luring pada program ini adalah lokakarya.  Tujuan lokakarya ini adalah calon guru penggerak angkatan 7 dapat mendemonstrasikan pemahamannya tentang integrasi kompetensi sosial emosional ke dalam rencana pembelajaran. Metode pada kegiatan lokakarya ini adalah serangkaian acara yang terdiri dari kegiatan persiapan, kegiatan pelaksanaan dan kegiatan penutup. Capaian dari kegiatan lokakarya ini adalah meningkatnya pengetahuan dan kemampuan guru dalam menyusun RPP dan dapat mendemonstrasikan pemahamannya tentang integrasi kompetensi sosial emosional kedalam rencana pembelajaran. produk yang dihasilkan pada kegiatan lokakarya ini adalah RPP dengan integrasi kompetensi sosial emosional.