Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

EVALUASI GAYA HIDUP PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 TERHADAP PERILAKU BEROBAT DAN PENURUNAN PARAMETER GLIKEMIK: STUDI KOHOR BOGOR Silma Kaaffah; Sunarti Sunarti; Nurraya Lukitasari
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 2 No. 8: Januari 2023
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jirk.v2i8.5006

Abstract

Prevalensi Diabetes Mellitus (DM) tipe 2 di Kota Bogor sebesar 2,1% lebih tinggi dibandingkan prevalensi nasional 2,0% menurut laporan Riskesdas 2013. Penelitian ini bertujuan untuk menilai pengaruh gaya hidup terhadap penurunan parameter glikemik penderita DM tipe 2 pada studi kohort Penyakit Tidak Menular (PTM) di Kota Bogor dengan pemantauan selama 4 tahun. Pengumpulan data sekunder didapatkan dari dokumen kuesioner pada studi kohor PTM di Kota Bogor tahun 2011-2018. Hasil analisis sampel, total penderita DM tipe 2 pada pemantauan tahun ke-4 adalah 212. Hasil analisa terdapat 62 penderita DM tipe 2 yang berobat dan 150 penderita yang tidak berobat selama 4 tahun. Uji chi square kelompok berobat dan kelompok tidak berobat pemantauan tahun ke-4 menunjukkan perilaku penggunaan herbal (0.024) dan melakukan aktifitas fisik yag cukup (0.034) memiliki perbedaan yang bermakna (<0.05). Hasil analisis bivariat menunjukkan pada perubahan gaya hidup seperti merokok, aktifitas fisik, penggunaan herbal, olahraga dan pengaturan makanan tidak ada perbedaan bermakna (p-value >0.05) pada penurunan parameter glikemik GDP maupun GDPP selama 4 tahun. Diperlukan upaya promosi kesehatan yang berkelanjutan.
Evaluasi Pelayanan Swamedika di Apotek Kabupaten Pemalang Fera Indriyana; Sunarti Sunarti; Silma Kaaffah
Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 No 1 (2023): Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM 20
Publisher : Universitas Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35960/snppkm.v3i1.1239

Abstract

Swamedikasi merupakan upaya untuk mengobati penyakit ringan tanpa anjuran dokter, swamedikasi juga termasuk dalam pelayanan kefarmasian yang biasa dilakukan oleh apoteker di apotek. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pelayanan swamedikasi oleh Apoteker di Apotek Kabupaten Pemalang, Penelitian dilakukan dengan metode observasi langsung dengan analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan hasil yang diperoleh dalam bentuk presentase (%) sampel yang digunakan berjumlah 98 sample dengan perhitungan menggunakan rumus slovin, penelitian dilakukan pada bulan Juni 2023. Hasil penelitian pelayanan swamedikasi yang dilakukan Apoteker di apotek Kabupaten Pemalang pada kategori penggalian informasi sebesar 86,5%, pemilihan obat sebesar 96,7% serta pemberian informasi sebesar 86,3%, dan secara keseluruhan pelayanan swamedikasi yang telah dilakukan tergolong dalam kategori baik dengan presentase 82,7% namun tidak ada hubungan yang bermakna antara karakteristik responden apoteker yaitu usia, jenis kelamin, pengalaman kerja, frekuensi kehadiran dan status apoteker dengan pelayanan swamedikasi ditandai dengan nilai p value masing-masing >0,05.
Evaluasi Perbandingan Pill Box dan Medication Chart Terhadap Kepatuhan Pengobatan dan Kontrol Tekanan Darah Pasien Hipertensi di Puskesmas Kembaran I Yulinda Eka Pratiwi; Sunarti Sunarti; Silma Kaaffah
Advances In Social Humanities Research Vol. 1 No. 8 (2023): ADVANCES in Social Humanities Research
Publisher : Sahabat Publikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/adv.v1i8.118

Abstract

Hipertensi sebagai gerbang utama beberapa penyakit kardiovaskuler sehingga mayoritas pasien menggunakan beberapa obat. Kepatuhan penting untuk kontrol tekanan darah, beberapa intervensi yang dapat dilakukan dengan penggunaan media pengobatan pill box dan medication chart. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan penggunaan pill box dan medication chart terhadap tingkat kepatuhan dan kontrol tekanan darah pasien hipertensi di Puskesmas Kembaran I. Metode yang digunakan quasi experimental pre and post design with control dengan pengambilan data secara prospektif. Pengambilan 90 sampel mengunakan purposive sampling dan dikelompokkan menjadi kelompok kontrol, kelompok pill box dan kelompok medication chart. Pengukuran tingkat kepatuhan menggunakan kuesioner MGL-MAQ. Analisis statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan karakteristik pasien dan uji bivariat untuk menilai perbandingan kepatuhan dan kontrol tekanan darah antar kelompok. Hasil penelitian menunjukkan terdapat signifikansi sebelum dan setelah pemberian intervensi pill box pada pasien hipertensi terhadap kontrol tekanan darah sistolik (p-value 0,001) dan diastolik (p-value 0,001) karena nilai p-value < 0,05 sedangkan pada kelompok medication chart terdapat signifikansi terhadap kontrol tekanan darah sistolik (p value 0,007) namun tidak signifikan terhadap diastolik (p-value 0,099) setelah intervensi pada minggu ke empat. Ada perbedaan kepatuhan pengobatan setelah intervensi dengan pill box dan medication chart masing-masing p-value 0,001 dan 0,003, namun tidak ada perbedaan pada kelompok kontrol dengan p-value 0,78.
Cost Effectiveness Analysis Kombinasi Amlodipin-Kandesartan Dibandingkanamlodipin-Irbesartan Pada Hipertensi Komorbid Diabetes Mellitus Tipe 2 di RSUD Goeteng Taroenadibrata Linda Lia erfika; Silma Kaaffah; Khamdiyah Indah Kurniasih
Syntax Idea 3181-3192
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/syntax-idea.v6i7.4088

Abstract

Hipertensi merupakan permasalahan global karena menjadi salah satu penyebab kematian dan penyakit di seluruh dunia. Hipertensi merupakan kondisi dimana tekanan darah seseorang berada di atas angka normal (< 140/90 mmHg). Seseorang yang mengalami hipertensi komorbid diabetes mellitus (DM) tipe 2 mengalami peningkatan risiko 2-4 kali lipat terhadap penyakit kardiovaskular. Pengobatan hipertensi membutuhkan biaya yang cukup tinggi, sehingga perlu adanya penggunaan biaya yang rasioal untuk pengobatan hipertensi. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengobatan antihipertensi yang paling efektif dengan biaya yang murah untuk pasien hipertensi komorbid DM tipe 2 di RSUD Goeteng Taroenadibrata Purbalingga dengan metode Cost-effectiveness analysis (CEA). Jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan retrospektif. Menggunakan data rekam medis pasien yang mendapat antihipertensi amlodipin-kandesartan atau amlodipin-irbesartan sampel sebanyak 91 sampel. Hasil penelitian didapatkan bahwa efektivitas terapi paling besar pada pasien hipertensi komorbid DM adalah kombinasi amlodipin-kandesartan yaitu sebanyak 36 pasien (55.2 %), sedangkan kombinasi amlodipin-irbesartan hanya 26 pasien (44.8 %). Nilai ACER dan ICER yang memiliki biaya paling efektif adalah kombinasi amlodipin-kandesartan dimana nilai ACER sebesar Rp. 46.821 per pasien dan nilai ICER Rp.-6,029. Kesimpulannya kombinasi antihipertensi amlodipin-kandesartan lebih cost effective dibandingkan kombinasi amlodipin-irbesartan
Uji Efektivitas Ekstrak Daun Tapak Dara Terhadap Penyembuhan Luka Sayat Pada Kulit Punggung Kelinci Galih Samodra; Silma Kaaffah
Journal of Pharmaceutical and Sciences JPS Volume 7 Nomor 4 (2024)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Tjut Nyak Dhien

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36490/journal-jps.com.v7i4.486

Abstract

Incision wounds are a form of damage to body tissues caused by sharp objects and can cause bleeding by involving the role of hemostasis so that inflammation occurs. One medicinal plant with potential as traditional medicine is the Catharanthus roseus leaf because it contains secondary metabolites such as alkaloids, flavonoids, saponins, and steroids. This study aims to determine the effect of Catharanthus roseus leaf extract on the healing of wounds on the skin of rabbit backs. Observations were made for 14 days on three rabbits whose backs were divided into six areas. In certain areas, it is wound along 2 cm with a depth of 0.1 cm to apply Catharanthus roseus leaf test ointment 2 times a day. Rabbits were tested with five treatment groups: extract concentration of 25%, 50%, and 75%, and positive control and negative control. The results showed that the wounds were positive by days 8 and 9, 75% concentration had closed, and all rabbits had no scabs. The results of statistical tests showed that blood tread leaf extract affected the parameter of wound length in rabbits, which was 0.000 (p˂0.05). It can be concluded that the preparation of Catharanthus roseus leaf extract with concentrations of 25%, 50%, and 75% provides the effectiveness of healing incision wounds in rabbits.
Hubungan Pengetahuan dan Sikap Penyalahgunaan Misoprostol pada Mahasiswa Kesehatan dan Non Kesehatan Khisan, Gita Fitriatul; Prabandari, Rani; Kaaffah, Silma
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 15 No 1 (2025): Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal: Januari 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.v15i1.2224

Abstract

Misoprostol dalam beberapa tahun terakhir ini telah digunakan secara off-label sebagai penginduksi persalinan dan telah menjadi bagian dari “Daftar Model Obat Esensial” (WHO, 2015). Penelitian ini dilakukam kareana berdasarkan data Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas dengan kasus penyalahgunaan obat sampai dengan tahun 2020 terdapat sebanyak 138 kasus di Kabupaten Banyumas, dimana jumlah terbanyak pertama berada diWilayah Purwokerto Timur sebanyak (15,9%) dan kedua berada di Wilayah Purwokerto Selatan sebanyak (10,2%) (Sunarti, 2021). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap mahasiswa kesehatan dan non-kesehatan terhadap penyalahgunaan misoprostol. Sampel yang digunakan yaitu mahasiswa di bawah naungan Kementrian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi menggunakan Platform Google Form dan bersedia mengikuti penelitian. Desain penelitian yang digunakan adalah study cross sectional dengan analisis bivariat. Hasil dari penelitian ini terdapat 166 mahasiswa kesehatan mempunyai pengetahuan tinggi 19,3%, sedang 70,5% rendah 10,2%. Mahasiswa non kesehatan sebanyak 238 mempunyai pengetahuan tinggi sebanyak 21% sedang 51,3% rendah 64%. Hasil sikap mahasiswa kesehatan sebanyak 166 responden dengan kategori tinggi sebanyak 56,0%, sedang 30,7 rendah 13,3. Sikap mahasiswa non kesehatan yang berjumlah 238 responden mempunyai kategori tinggi sebanyak 25,2% sedang 27,3% rendah 47,5%. Kesimpulan dari penelitian ini terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap dari mahasiswa kesehatan dan non kesehatan terhadap penyalahgunaan misoprostol.
Uji Keamanan Ekstrak Etanol Daun Manggis (Garcinia Mangostana L.) Terhadap Tikus Jantan Galur Wistar Dengan Pendekatan Efek Toksisitas Akut: Up and Down Procedure Delmayana, Mikna; Kaaffah, Silma; Setianingsih, Siti
Madani: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol 3, No 7 (2025): Agustus 2025
Publisher : Penerbit Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.17043371

Abstract

The use of mangosteen leaves (Garcinia mangostana L.) as traditional medicine is becoming increasingly widespread due to their content of bioactive compounds such as xanthones, flavonoids, and tannins, which are known to have various pharmacological potentials. However, information regarding their safety aspects is still limited, necessitating further research. This study aims to determine the LD50 dose of mangosteen leaf ethanol extract that causes acute toxicity in male wistar rats using the Up and Down Procedure method based on OECD Guideline 425. The study was conducted at the limit test stage using five test animals with a single dose of 2000 mg/kgBW the extract was administered orally to one rat and observed for 24 hours. The results showed that two of the five rats died, but the mortality rate was still below 50%, so the study did not proceed to the main test stage. Based on OECD guideline 425, the LD?? value is estimated to be greater than 2000 mg/kgBW and is classified as mildly toxic according to the GHS (Globally Harmonized System) classification. The conclusion of this study is that the ethanol extract of mangosteen leaves at a dose of 2000 mg/kgBW exhibits low toxicity and has the potential to be safe as a candidate herbal medicine ingredient.
EVALUASI PENGGUNAAN ANTIHIPERTENSI DI PUSKESMAS BULUSPESANTREN II KEBUMEN MENGGUNAKAN METODE ATC/DDD Afifah, Zalfa Ifri Nur; Setianingsih, Siti; Kaaffah, Silma
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 3 (2025): DESEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i3.50055

Abstract

Introduction: Hypertension is one of the major health problems and remains the leading cause of cardiovascular morbidity and mortality worldwide. Although many management strategies have been implemented, including the administration of antihypertensive drugs according to indication, most patients still fail to achieve target blood pressure control. This situation highlights the need for evaluating the rational use of antihypertensive drugs in primary healthcare facilities.Objective: This study aimed to evaluate the use of antihypertensive drugs at Buluspesantren II Public Health Center, Kebumen, in 2023 using the Anatomical Therapeutic Chemical/Defined Daily Dose (ATC/DDD) method. Methods: This descriptive study used a retrospective design with data obtained from medical records of patients receiving antihypertensive drugs during January–December 2023. Sampling was conducted using total sampling of all outpatient medical records. Drugs were classified based on the ATC code, and the quantity of drug use was calculated in DDD units and DDD/1000 outpatients per month. Results: The findings showed that the highest use of antihypertensive drugs was amlodipine, amounting to 7768 DDD/1000 outpatients per year, with monthly distribution around 647 DDD/1000 outpatients. Other drugs used included captopril (63 DDD/1000 outpatients), furosemide (20 DDD/1000 outpatients), nifedipine (6 DDD/1000 outpatients), and hydrochlorothiazide (3 DDD/1000 outpatients). Conclusion: Amlodipine was the most widely used antihypertensive drug at Buluspesantren II Public Health Center. Evaluation using the ATC/DDD method provides a quantitative overview of drug utilization, which can serve as a basis for decision-making in achieving more effective and rational antihypertensive therapy management.