Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Pendampingan Satgas Anti Perundungan di Sekolah SMAN Jogoroto Jombang Ulfa, Ana Farida; Zuliani; Yudianto, Andi; Farhan, Muhammad Alfa; Aida, Shayla Nur; Suciningsih, Cahya; Ardila, Cintami Rani; Safitri, Lina; Mu’alim; Ningsih, Indah Bayu; Farida, Riska
DEDIKASI SAINTEK Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2025): April 2025
Publisher : Al-Hijrah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58545/djpm.v4i1.478

Abstract

Perundungan merupakan masalah fenomenal yang terjadi di Indonesia, khususnya di kelompok usia remaja. Dampak perundungan tidak hanya pada aspek fisik, namun juga pada aspek psikologis dan sosial. Pelaku maupun korban perundungan seringkali tidak menyadari adanya masalah dalam perilaku mereka. Hasil survey dengan menggunakan kuisioner yang dilakukan oleh tim abdimas pada tahun 2022 – 2023 terhadap 531 siswa menunjukkan bahwa 29.9% siswa pernah melakukan perilaku perundungan di sekolah, baik sebagai pelaku maupun korban. Hasil penelitian pada siswa SMAN 1 Jogoroto didapatkan data bahwa pengetahuan dan sikap siswa terhadap perundungan adalah baik (75,4%), namun terdapat 20.2 % siswa yang melakukan perundungan di sekolah baik sebagai pelaku maupun korban. Metode pengabdian masyarakat ini adalah melakukan pendampingan di sekolah untuk mengembangkan program anti perundungan. Bentuk kegiatan yang dilakukan tim abdimas adalah: 1) FGD dengan manajemen sekolah, pemegang program P5 anti perundungan dan Organisasi Siswa Intra Sekolah; 2) Pembentukan satgas anti perundungan; 3) sosialisasi dengan pendekatan kelompok sebaya untuk peningkatan pemahaman dan sikap siswa terhadap perundungan; 4) Apresiasi karya siswa dalam kegiatan “ Unjuk Kreasi Stop Perundungan di Lingkungan Sekolah, dan 5) Penandatangan pakta integritas “stop perundungan di lingkungan Sekolah”. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah terbentuknya satgas anti perundungan di SMAN Jogoroto yang ditetapkan oleh kepala sekolah, terlaksananya sosialisai terkait perundungan di lingkungan sekolah oleh satgas, terlaksananya unjuk kreasi siswa dalam bentuk video, mural, serta gerak lagu dan tari. Kegiatan disemprnakan dengan penandatanganan pakta integritas “ stop perundungan di lingkungan sekolah oleh seluruh sivitas akademika di SMAN Jogotoro bersama tim abdimas Fakultas Ilmu Kesehatan Unipdu Jombang.
Knowledge Of Attitudes And Behavior Regarding Bullying Among Adolescents At Jogoroto Senior High School: Pengetahuan Sikap Dan Perilaku Tentang Bullying Pada Remaja Di Sma Negeri Jogoroto Zuliani; Ana Farida Ulfa; Andi Yudianto; Abdul Ghofar; Nurmalisyah, Fitri Firranda
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan Vol. 10 No. 2 (2024): JPM SEPTEMBER 2024
Publisher : UPPM - STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jpm.v10i2.2384

Abstract

Bullying didefinisikan sebagai perilaku mengintai seseorang melalui sikap, tindakan, atau perkataan. Kasus bullying banyak ditemukan terjadi dikalangan anak sekolah yang seringkali tidak disadari karena kurangnya pengetahuan baik tentang apa itu bullying, bentuk dan dampak bullying. Tingginya pengetahuan siswa tentang bullying berdampak pada perilaku dan sikap positif siswa yang akan menghindari aktivitas bullying. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap, dan perilaku tentang bullying pada remaja di SMA Negeri Jogoroto. Metode penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan rancangan deskriptif kuantitatif. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan tehnik simple random sampling dengan jumlah 114 responden. Hasil analisis menunjukkan bahwa gambaran pengetahuan tentang bullying pada remaja di SMA Negeri Jogoroto paling banyak berada pada kategori baik yaitu 86 responden (75,4%), sikap tentang bullying pada remaja kategori sangat baik yaitu 85esponden (74,6%), serta perilaku tentang bullying pada remaja kategori sehat yaitu 91 responden (79,8 %), sehingga diharapkan dari hasil penelitian ini sekolah lebih mengembangkan program antibullying dan melibatkan semua pihak sekolah dalam penanganan perilaku bullying serta sekolah mampu memberikan edukasi berupa media poster yang sekali setiap bulan kepada siswa tentang dampak negative bullying dan bagaimana cara melaporkan jika mereka menjadi korban atau saksi bullying.