Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

ANALISIS PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PROGRAM PLC PEMBACAAN ENCODER PADA SISTEM ROBOT RECORD AND REPLAY Widiyanto, Wahyu; Sumbodo, Wirawan; Hidayat Al Janan, Dony
Journal of Mechanical Engineering Learning Vol 1 No 1 (2012): Journal of Mechanical Engineering Learning
Publisher : Journal of Mechanical Engineering Learning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT. X DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) Kristianto, Fesa Putra; Widianto, Wahyu; Pangestika, Erlina
Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ Vol 8 No 2 (2021): Mei
Publisher : Lembaga Penelitian, Penerbitan dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) UNSIQ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/ppkm.v8i2.1705

Abstract

PT. X adalah perusahaan furnitur yang berada di Semarang, Jawa Tengah. Bahan baku kayu yang digunakan PT. X dalam memproduksi furnitur adalah kayu sungkai. Kelebihan kayu sungkai adalah serat dan garis kayu yang bagus. Akan tetapi kayu sungkai mempunyai kelemahan yaitu tidak tahan air dan hama khususnya untuk kayu yang berbentuk papan. Sistem persediaan yang digunakan PT. X saat ini kurang optimal. Hal ini dikarenakan jumlah persediaan bahan baku PT. X sangat banyak sehingga mengeluarkan biaya penyimpanan dan pemesanan yang besar. Oleh karena itu mengendalikan persediaan bahan baku pada PT. X sangat diperlukan. Salah satu metode yang digunakan adalah Economic Order Quantity (EOQ) model Q. Dengan menggunakan EOQ model Q, PT. X dapat mengoptimalkan persediaan berdasarkan permintaan pasar. Hasil analisa perbandingan metode EOQ model Q dengan metode manajemen persediaan PT. X ditinjau dari total biaya tahunan yaitu untuk metode EOQ model Q sebesar Rp. 2.697 Juta sedangkan untuk metode manajemen persediaan PT. X sebesar Rp. 3.407 Juta. Hal ini menunjukkan bahwa dengan metode EOQ model Q perusahaan dapat menghemat biaya persediaan sebesar Rp. 709 Juta dan efisiensinya mencapai 20,82%.
PENGARUH ARAH CETAKAN 3D PRINTINGTIPE FDM BAHAN POLYMER ABS TERHADAP TENSILE STRENGTH PRODUK YANG DIHASILKAN Wahyu Widiyanto; Tutut Indah Setyani
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 21, No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/mesin.v21i1.9419

Abstract

Teknologi rapid prototyping (RP), terutama pencetakan tiga dimensi (3D Printing), telah berhasil digunakan di banyak aspek. Teknologi FDM membangun komponen lapis demi lapis dari bawah ke atas oleh filamen termoplastik, pemanasan dan ekstrusi. Mesin 3D Printing dikendalikan secara computerize, jadi jalannya nozel 3D Printing ini akan diatur oleh komputer dan akan menghasilkan arah gerakan yang berbeda. Arah gerakan nozel bisa jadi searah sumbu x, y ataupun melintang (internal giometri). Perbedaan arah tersebut belum diketahui perbedaan kekuatan tarik (tensile strength) hasil cetakan. Hasil 3D Printing tersebut perlu diuji dengan metode tensile test untuk mengetahui perbedaan perbedaan kekuatan tarik (tensile strength) hasil cetakan 3D Printing FDM berbahan ABS berdasarkan arah gerakan nozel baik searah sumbu x (0O), sumbu y (90O) dan melintang (45O). Arah cetakan nozel pada mesin 3D Printing jenis FDM mempengaruhi kekuatan tarik produk yang dihasilkan. Kekuatan tarik terbesar didapatkan pada produk dengan arah nozel sudut 0O sebesar 38.505 MPa, sedangkan terkecil pada produk dengan arah nozel sudut 90O sebesar 33.169 MPa. Tetapi  persentase penambahan panjang ke tiga produk (elongation percentage) pada titik kekuatan maksimal (peak) yaitu sama, sebesar sekitar 27 %. Produk 3D Printing jenis FDM dengan arah cetakan nozel dengan pengaturan internal infill angle offset dan external infill angle offset diatur pada sudut 0O dapat menghasilkan kekuatan tarik (tensile strength) terbesar.
PELATIHAN SAINS TEKNOLOGI KENDALI KENDALI JARAK JAUH MENGGUNAKAN SMARTPHONE DAN BLUETOOTH DI PONDOK PESANTREN AL FUSHA Wahyu Widiyanto; Candra Wahyu Sportyawan; Tutut Indah Setyani
Jurnal Difusi Vol 3 No 2 (2020): Jurnal Difusi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (870.805 KB) | DOI: 10.35313/difusi.v3i2.1903

Abstract

Jumlah pondok pesantren di Kabupaten Pekalongan pada tahun 2014 tercatat sebanyak 51 pondok pesantren. Salah satunya Pondok Pesantren Al Fusha terletak di Desa Rowocacing, Kec. Kedungwuni, Kab. Pekalongan yang merupakan Pondok Pesantren Terpadu. Santri Pondok Pesantren Al Fusha selain mempelajari ilmu agama, juga dibekali dengan beberapa kegiatan ekstrakulikuler. Tetapi belum ada pembelajaran ataupun kegiatan tentang penerapan sains dan teknologi kendali otomatis. Padahal sains dan teknologi kendali otomatis telah menjadi komponen penting dalam industri dan kehidupan manusia. Salah satunya adalah pembuatan sistem kendali jarak jauh menggunakan smartphone dan modul bluetooth berbasis kendali arduino. Sistem tersebut dipilih untuk mencegah meningkatnya tindak pencurian kendaraan bermotor secara tepat. Pada program pengabdian kepada masyarakat ini menggunakan metode pelatihandan melalui beberapa tahapan. Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan selama 4 hari dan bertempat di lingkungan Pondok Pesantren Al Fusha. Pelatihan ini menghasilkan modul pelatihan, trainer sistem kendali dan proses pelatihan. Modul pelatihan yang telah dibuat dan diterapkan pada pelatihan ini dapat dinilai baik, hal ini terbukti pada tingkat tercapainya pelatihan ini. Kegiatan pelatihan menunjukan adanya peningkatan hasil belajar peserta pelatihan sebesar 63,64% mencapai KKM dan nilai rata-rata kelas 76,93. Berdasarkan analaisa dengan metode T-Test menunjukan dengan dilakukannya pelatihan mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta pelatihan. Kata kunci: Pondok Pesantren, Sistem Kendali, Arduino, Smartphone, Modul Bluetooth
PENGARUH POSISI SAMBUNGAN KONSTRUKSI KAYU TERHADAP DEDAIN PRODUK MEBEL BERBAHAN DASAR KAYU Bahtiar Rahmat; Desy Mulyosari; Agung Ari Purwanto; Wahyu Widiyanto
Jurnal Kreatif : Desain Produk Industri dan Arsitektur Vol. 11 No. 1 (2023): Vol.11, No. 1, April 2023
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/jkdpia.v11i1.336

Abstract

Wood furniture products were one of the commodities that have a dominant contribution compared to other furniture materials to the Indonesian economy. In furniture products, the connection system was a weak point in the construction, so a detailed analysis was needed regarding the factors that affect the strength of the construction and the effectiveness of the wood connection system. The purpose of this study was to determine the quality of the wood used as outdoor chair material by carrying out several tests to obtain wood density, moisture content, MOR and MOE values and then carrying out impact tests on actual outdoor chair products. The results showed that the teak wood used in the raw material for making the product had a moisture content of 12% with an average density of 0.68 g/cm3. The results of the static flexural strength test showed that the MOE of the tested teak was 107,108 kg/cm2 and the MOR value was 1,018 kg/cm2. The compressive strength value parallel to the fiber is 536 kg/cm2. The teak sample tested was included in strong class II which is quite strong as a raw material for furniture such as outdoor chairs. Analysis of the results of the construction design found that the type of construction used was tenon mortise, cracks at the joints occurred because the tenon was too close to the head of the wood. Based on the product test results, after the product with a new construction design was made, by lowering the tenon mortise position 3 mm from the initial position. The crack that occurs in the product is caused by an error in product construction design and not from the quality of the product raw materials used.
Program Automatic Guided Vehicle (AGV) Sebagai Transportasi Material Di Workshop Furnitur Dengan Kendali Fuzzy Logic Wahyu Widiyanto; Agung Ari Purwanto
Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ Vol 10 No 2 (2023): Mei
Publisher : Lembaga Penelitian, Penerbitan dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) UNSIQ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/ppkm.v10i2.4359

Abstract

Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu Kendal diharapkan memiliki workshop furnitur yang menjadi smart factory. Untuk mencapai workshop yang smart factory, maka perlu adanya penunjang – penunjang seperti automatic guided vehicle (AGV) dengan kendali pintar yaitu menggunakan kendali fuzzy logic pada gerakan beloknya. Pada membership fungtion input fuzzy terdiri dari 5 fungsi segitiga dengan yang memiliki derajat keanggotaan. Secara software, program diuji dengan nilai error random yang diberikan pada input controller dan menghasilkan nilai yang PWMR dan PWMR yang sesuai yaitu pada nilai error bernilai antara 0 sampai 128 menghasilkan nilai PWMR bernilai 128 dikurangi nilai output dan nilai PWML bernilai 128 ditambah nilai output.
THE INFLUENCE OF CLASSIC AND MODERN TYPES OF JOINT CONSTRUCTION ON THE STRENGTH OF WOOD-BASED PRODUCT Purwanto, Agung Ari; Rahmat, Bahtiar; Widiyanto, Wahyu; Wijayanto, Arip; Muhamad, Soleh; Mulyosari, Desy; Nurmadina, Nurmadina
Tengkawang : Jurnal Ilmu Kehutanan Vol 14, No 1 (2024): TENGKAWANG : JURNAL ILMU KEHUTANAN
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jt.v14i1.75399

Abstract

In furniture products, joints represented susceptible areas where damage or structural issues might arise. Consequently, selecting the appropriate joint technique was crucial to reduce the likelihood of failures in furniture joint connections. The objective of this study was to furnish insights into the failure patterns under diagonal compression loads for various wood joints (both traditional and contemporary) constructed with a Medium-Density Fiberboard (MDF). The chosen joint techniques included Dowel (D), tongue and groove (T), Minifix (M), and Insert nut (N). Two compression test scenarios were implemented to evaluate the performance of each joint under external loads. The findings revealed that the Insert nut (N) joint emerged as the most preferable method, demonstrating resilience against the highest external loads and ease of installation, particularly suitable for knock-down furniture items. Conversely, the minifix joint (M) is not recommended due to its intricate construction process, and the compression test results indicated that it exhibited the lowest resistance to external loads.Keywords: Furniture, knock-down, properties, compression test.AbstrakDalam produk furnitur, sambungan merupakan area yang rentan terhadap kerusakan atau masalah struktural yang mungkin timbul. Oleh karena itu, pemilihan teknik sambungan yang tepat sangat penting untuk mengurangi kemungkinan kegagalan dalam sambungan furnitur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan wawasan tentang pola kegagalan di bawah beban kompresi diagonal untuk berbagai jenis sambungan kayu (baik yang tradisional maupun kontemporer) yang dibuat dengan Medium-Density Fiberboard (MDF). Teknik sambungan yang dipilih meliputi Dowel (D), tongue and groove (T), Minifix (M), dan Insert nut (N). Dua skenario uji kompresi diterapkan untuk mengevaluasi kinerja setiap sambungan di bawah beban eksternal. Temuan menunjukkan bahwa sambungan Insert nut (N) muncul sebagai metode yang paling disukai, menunjukkan ketahanan terhadap beban eksternal tertinggi dan kemudahan pemasangan, khususnya cocok untuk furnitur yang dapat dirakit. Sebaliknya, sambungan minifix (M) tidak disarankan karena proses konstruksi yang rumit, dan hasil uji kompresi menunjukkan bahwa sambungan ini menunjukkan resistensi terendah terhadap beban eksternal.Kata kunci: Furnitur, knock-down, properti, uji tekan.
PROSES BLEACHING: IMPLIKASINYA PADA PERUBAHAN WARNA DAN SIFAT FISIS KAYU KARET (Hevea Brasiliensis) TERKENA BLUE STAIN Nurhanifah, Nurhanifah; Anggiriani, Siska; Muhamad, Soleh; Wijayanto, Arip; Mulyosari, Desy; Fitrianto, Taufik Ramadhan; Widiyanto, Wahyu
Tengkawang : Jurnal Ilmu Kehutanan Vol 14, No 2 (2024): TENGKAWANG : JURNAL ILMU KEHUTANAN
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jt.v14i2.79136

Abstract

Blue stain can cause discoloration of wood.  This  causes the selling price of wood affected by blue stain to decrease  in the market,  especially  if it  is used  as raw material for furniture. One type of wood that is commonly used to make furniture but is easily affected by blue stain is rubber wood. Effort that can  be made  to overcome this problem are by bleaching the wood attacked by blue stain. Previous research has  been carried out  on pine wood with various bleaching compositions. The best results in terms of physical properties and color change  were obtained in 25% sodium hypochlorite treatment with a water ratio of 1:2. Therefore, it is necessary to conduct similar studies to analyze the effect of the bleaching process using 25% sodium hypochlorite on the discoloration and physical properties of rubber wood. In this research, rubber wood  was treated  with bleaching with  a composition of  25% sodium hypochlorite:water 1:2. The results  obtained  showed that the wood  after  the bleaching process  experienced  an increase in brightness and a color difference compared to the control. Apart from that, the moisture content value also increases after the bleaching process.Keywords: bleaching, blue stain, rubber wood, sodium hypochlorite.AbstrakJamur pewarna (blue stain) dapat menyebabkan perubahan warna pada kayu. Hal tersebut mengakibatkan penurunan harga jual kayu yang terserang blue stain, terutama jika digunakan sebagai bahan baku furnitur. Salah satu jenis kayu yang sering dimanfaatkan untuk pembuatan furnitur namun mudah terserang blue stain adalah kayu karet. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan melakukan proses bleaching pada kayu yang terserang blue stain. Penelitian sebelumnya telah dilakukan pada kayu pinus dengan berbagai komposisi bahan bleaching, dan hasil terbaik dari segi sifat fisik dan perubahan warna diperoleh pada perlakuan sodium hipoklorit 25% dengan perbandingan air 1:2. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian serupa untuk menganalisis pengaruh proses bleaching menggunakan sodium hipoklorit 25% terhadap perubahan warna dan sifat fisis kayu karet. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa kayu karet setelah proses bleaching mengalami peningkatan kecerahan dan perbedaan warna dibandingkan kontrol. Selain itu, nilai kadar air juga meningkat setelah proses bleaching.Kata kunci: pemutihan, jamur pewarna, kayu karet, sodium hipoklorit.
Studi Eksperimental Uji Kekuatan Sambungan Klasik dan Sambungan Modern pada Produk Furnitur Bahtiar Rahmat; Wahyu Widiyanto; Agung Ari Purwanto; Arip Wijayanto; Soleh Muhamad; Desy Mulyosari; Nurmadina Nurmadina
JIE Scientific Journal on Research and Application of Industrial System Vol 9, No 1 (2024)
Publisher : President University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33021/jie.v9i1.4843

Abstract

Sebagai produk bernilai tinggi dengan daya saing global, furnitur adalah salah satu komoditas strategis bagi ekonomi Indonesia. Pada produk furnitur, sambungan merupakan salah satu titik yang rentan terjadi kerusakan atau kegagalan konstruksi. Sehingga perlu untuk memilih metode sambungan yang tepat agar meminimalisir terjadinya kegagalan pada sambungan produk furnitur. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang perilaku beban kegagalan kompresi diagonal pada sambungan kayu yang berbeda (sambungan klasik dan modern) yang dibuat dengan MDF. Metode sambungan yang dipilih yaitu Dowel (D), Biskuit Joint (B), Cross dowel (C), dan Insert nut (N). Pengujian tekan dengan dua skema telah dilakukan untuk melihat seberapa jauh masing-masing sambungan mampu menahan beban luar. Hasil pengujian menunjukkan, sambungan Cross dowel (C) adalah metode sambungan yang paling disarankan karena mampu menahan beban luar paling tinggi serta kemudahan saat instalasi pada produk furnitur knock-down. Sedangkan sambungan biskuit menjadi metode yang tidak disarankan karena selain proses pembuatan konstruksi yang lebih rumit, berdasarkan hasil pengujian tekan sambungan biskuit adalah sambungan yang mampu menahan beban luar paling rendah.
ANALISA BENDING STRESS PADA FILAMEN ABS TERHADAP ARAH CETAKAN 3D PRINTING TIPE FDM Widiyanto, Wahyu
Machine : Jurnal Teknik Mesin Vol 10 No 1 (2024): Machine : Jurnal Teknik Mesin
Publisher : Jurusan Teknik Mesin Fakultas Sains dan Teknik Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/jm.v10i1.4587

Abstract

Rapid Prototyping (RP) technology is rapidly advancing and plays a crucial role in various sectors. One of the methods used in this technology is Fused Deposition Modelling (FDM), which involves the process of melting thermoplastic material using an extrusion mechanism. FDM-type 3D printers control nozzle movements through computerization, resulting in various directions of movement, including parallel to the x-axis (0°), y-axis (90°), and diagonal (45°). Differences in these directions impact the mechanical characteristics of flexural strength in the produced prints. This research involves a bending test according to ASTM D790 standards, using the Beste KJ-1065 testing machine. Test specimens were created in three different types, with nozzle direction settings that differ in external infill angle offset and internal infill angle offset, specifically at 0° (parallel to the X-axis), 45° (parallel to the diagonal), and 90° (parallel to the Y-axis). The research results show that the nozzle direction in FDM-type 3D printers also influences the flexural strength of the produced products. The highest flexural strength was found in products with a 0° nozzle direction, reaching 65.21 MPa, while the lowest occurred in products with a 90° nozzle direction in the horizontal condition, reaching 45.18 MPa. Key words : Rapid prototyping, 3D Printing, Fused Deposition Modelling